Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PEMBELAJARAN BAHASA BALI KESULITAN DAN SOLUSINYA ADNYANA, I KETUT SUAR
Widya Accarya Vol 2 No 1 (2013): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.037 KB) | DOI: 10.46650/wa.2.1.247.%p

Abstract

Learning Balinese leads to mastering language theory, literature theory, and four language skills.To reach these objectives are influencedby many factors among others: choosing method of teaching, language attitude of language community (students). Based on the analysis conducting on learning process in elementary school on the fifth and sixth year, there is indication that students find difficulties in learning Balinese. The difficulties can be analyzed from mastering four language skills. The difficulties are caused by there is no variation of teaching method, and language attitude of student.
PENGARUH METODE BELAJAR PQ4R TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 DENPASAR. ADNYANA, I KETUT SUAR; SUWENDI, I MADE; SRI UTAMI, KETUT SOKA INTAN
Widya Accarya Vol 9 No 1 (2018): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.265 KB) | DOI: 10.46650/wa.9.1.609.%p

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan menganalisis teks anekdot siswa kelas X antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran PQ4R dengan siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan X IPA 2 sebagai kelompok kontrol. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan uji T. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh temuan: Terdapat perbedaan kemampuan menganalisis teks anekdot antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R dan kelompok  siswa  yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran langsung (nilai thitung > ttabel (4,316 > 1,668) dengan df=74  dan taraf signifikansi 5%), Kata kunci : Strategi belajar PQ4R dan kemampuan menganalisis teks.  Abstract This study aims to analyze differences in the ability to analyze anecdotal text of class X students between students learning with PQ4R learning strategies with students learning with direct learning strategies. The population in this study were students of class X IPA 1 as experimental group and X IPA 2 as control group.. The data obtained were analyzed by descriptive statistic and T test. Based on the result of data analysis and discussion, it was found that there were differences in the ability of analyzing anecdotal text between groups of students who were taught by PQ4R learning strategy and group of students who were taught by direct learning strategy (tcount value> ttable 4,316> 1,668) with df = 74 and a significance level of 5%), Keywords: PQ4R learning strategy and ability to analyze text. 
Pengembangan Media JESSTAR Sebagai Media Pembelajaran Tematik Tema 9 Kelas VI SD Putunda Al Arif Hidayatullah; I Wayan Widana; I Ketut Suar Adnyana
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v10i1.20476

Abstract

The implementation of learning in elementary schools applies thematic learning. Nevertheless, in reality, the learning process has not run optimally. It is because linkages among materials are not optimal, and there is no particular learning media for thematic learning. One of the efforts to optimize thematic learning is to develop thematic learning media. This study aims to develop JESSTAR media for thematic learning of theme 9 grade VI SD and test the learning media's feasibility. This study is developmental research in the field of education. JESSTAR media development uses the ADDIE development model (analysis, design, development, implementation, evaluation). The study was carried out at SD Negeri 1 Asahduren. The data collection method used is observation, questionnaire, and interview. The data analyzed in this research is a descriptive qualitative analysis to process data from the result of expert review and a quantitative descriptive analysis to process data on product validity and practicality test as indicators of media feasibility. The validity test results of media experts, material experts, and learning designs obtained the percentage level of validity of 95.00%, 90.67%, and 96.00%, respectively. If it is converted, then everything is in the excellent category. The results of the practicality test for teachers, small group trial, and large group trial obtained the percentage practicality level of 92.38%, 94,83%, and 93.73% respectively. If it is converted, then everything is in the excellent category. Based on the results of validity tests by experts and results of practicality tests by practitioners (teachers) and students, it can be seen that JESSTAR media is in the excellent category. Thus, it can be concluded that the JESSTAR media is suitable for use as a learning media for theme 9 in grade VI elementary schools
Verba Bahasa Bali dalam Ranah Perkebunan Kopi: Analisis Metabahasa Semantik Alami I Ketut Suar Adnyana
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 10 No 2 (2020): TEKS DAN TRADISI BALI
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.473 KB) | DOI: 10.24843/JKB.2020.v10.i02.p05

Abstract

This research is a qualitative descriptive study that aimed to determine the semantic structure of Balinese verbs in the realm of coffee plantations with the natural semantics metalanguage theory. The research location was Pucaksari Village, Busungbiu District, Buleleng Regency. The method used to explore data is qualitative. The method used in collecting the data were interview, listening, conversation, and elicitation. The results of the study show that there are eight verbs used in the realm of coffee plantations, include mamula (plant), numbeg (hoe), ngetep (cut), nyambung (connect), ngalap (picking), nyeruh (pound), nyemuh (dry in the sun), and nambunang (collecting). Verb mamula, numbeg, ngetep, nyambung, nyeruh, nyemuh and nambunang having an original meaning ‘do’ that has a polysemy with the original meaning ‘happen’ and it has the exponent X do something to Y, something happened to Y. Verb ngalap andnambunang have the original meaning do has a polysemy with ‘moving’. They have exponent X do something about Y, Y move.
HUBUNGAN SIKAP ILMIAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SD I Putu Suwintara; I Gede Astawan; I Ketut Suar Adnyana
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v9i2.680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan sikap ilmiah dan kemandirian belajar dengan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus II Kecamatan Jembrana. Terdapat tiga variabel pada penelitian ini yaitu, sikap ilmiah dan kemandirian belajar sebagai variable bebas, serta hasil belajar IPA sebagai variable terikat, dengan dengan jenis penelitian expost facto. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial regresi sederhana dan regresi berganda. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 290 orang dan diperoleh sampel dengan teknik simple random sampling sejumlah 158 orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara sikap ilmiah dengan hasil belajar IPA. Dengan memperoleh hasil belajar yang tinggi maka siswa juga harus mampu meningkatkan sikap ilmiah dalam diri; (2) terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar IPA. Kemandirian tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan siswa, sehingga diasumsikan bahwa kemandirian belajar sangat erat kaitannya dengan hasil belajar siswa; (3) secara bersama-sama terdapat hubungan positif yang signifikan sikap ilmiah dan kemandirian belajar dengan hasil belajar IPA. Untuk memeroleh hasil belajar IPA yang baik tentunya seorang siswa harus belajar dengan maksimal serta meningkatkan sikap ilmiah dan kemandirian belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan sikap ilmiah dan kemandirian belajar dengan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus II Kecamatan Jembrana.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN LITERASI SAINTIFIK MATERI ALAT PERNAFASAN MANUSIA DAN HEWAN PADA PEMBELAJARAN DARING Yuliana; Maria Goreti Rini Kristiantari; I Ketut Suar Adnyana
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v9i2.683

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan mengembangkan instrumen literasi bagi siswa kelas V SD pada tema Udara Bersih bagi Kesehatan dengan materi Alat Pernafasan Manusia dan Hewan pada model pembelajaran dalam jaringan (daring). Penelitian juga bertujuan mengukur tingkat kelayakan, validitas, reliabilitas intrumen literasi saintifik yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development), dengan 7 langkah pengembangan yaitu 1) potensi masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, dan 7) produk akhir. Penelitian dilaksanakan pada subjek siswa kelas V sekolah dasar di Gugus Pandu, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari angket dan produk instrumen literasi saintifik yang diujicobakan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Penelitian pengembangkan ini menghasilkan instrumen literasi saintifik dengan penilaian kelayakan dari ahli sebesar 81,67% atau sangat layak, dengan tingkat kemenarikan instrumen 86,17% (sangat menarik), semua butir instrumen berkorelasi positif dengan skor total sehingga seluruh item instrumen literasi saintifik dinyatakan “ valid”, nilai varians 19.74 dengan derajat reliabilitas 0.81 (sangat tinggi), dengan tingkat daya pembeda “cukup baik” dan “baik”, fungsi distraktor menunjukkan nilai persentase seluruh option masing-masing item instrumen bernilai sama atau lebih besar dari 5% artinya fungsi pengecoh dapat “diterima” dan hasil uji tingkat kesukaran, terdapat 1 item katagori “mudah”, 18 item katagori “sedang” dan 1 item katagori “sukar”.
ANALISIS KURIKULUM MERDEKA DAN PLATFORM MERDEKA BELAJAR UNTUK MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS Dewa Ayu Made Manu Okta Priantini; Ni Ketut Suarni; I Ketut Suar Adnyana
Jurnal Penjaminan Mutu Vol 8 No 02 (2022)
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.419 KB) | DOI: 10.25078/jpm.v8i02.1386

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk memaparkan deskirpsi atas kajian konseptual tentang kurikulum dan platform merdeka mengajar yang diwacanakan untuk digunakan setiap sekolah pada tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi pustaka dengan mempergunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurikulum dan platform merdeka mengajar ditonjolkan sikap proaktif menghadapi perubahan secara progresif dan transformatif. Ini dapat dilihat dari arah pengembangan pembelajaran yang secara positif dapat memulihkan produktifitas dalam aktivitas belajar mengajar. Melalui proses pembelajaran yang berorientasi pada proyek, proses pembelajaran dapat berlangsung lebih luwes, aktif dan adaptif. Pendidik diberikan keleluasaan untuk menerapkan metode pembelajaran yang dipandang tepat bagi peserta didik sehingga pelaksanaan aktivitas belajar mengajar dapat berjalan dengan menyenangkan, lebih mendalam dan merdeka. Untuk itu, hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kurikulum dan platform merdeka belajar tersebut sesuai dengan upaya Negara Indonesia untuk mewujudkan iklim pendidikan yang berkualitas sehingga dapat melahirkan generasi yang siap beradaptasi dalam perkembangan kondisi zaman saat ini.
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL HARMONY DALAM TANDA TANYA (?) KARYA MELVY YENDRA & ANDRIYATI Wadu Suryani; I Ketut Suar Adnyana
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 9 No. 2 (2021): Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.468 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kajian difokuskan pada tindak tutur direktif dalam novel Harmony dalam Tanda Tanya (?) karya Melvy Yendra dan Andriyati. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif dalam novel “Harmony Dalam Tanda Tanya (?)” Karya Melvy Yendra & Andriyati. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Sumber data penelitian ini adalah novel “Harmony Dalam Tanda Tanya(?)” Karya Melvy Yendra & Andriyati. Data penelitiannya adalah data tulis berupa data percakapan antartokoh yang mengandung tindak tutur direktif. Data digali dengan metode catat dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasar pada hasil kajian dapat ditentukan bahwa bentuk tindak tutur direktif yang terdapat pada novel tersebut adalah bentuk perintah, saran, permintaan, larangan, pemberian izin, bertanya dan undangan. Abstract This research is a qualitative research. This research is focused on the form of directive in the novel Harmon dalam Tanda Tanya (?) by Melvy Yendra and Andriyati. The purpose of the study is , to describe the form of directive in the novel "Harmony In Tanda Tanya (?)"by Melvy Yendra & Andriyati. The approach used in this research is pragmatic approach. The source of the data is the novel "Harmony dalam Tanda Tanya (?)" by of Melvy Yendra & Andriyati. The research data is written data in the form of conversation between characters that contain directive speech. Data were excavated by using note method and analyzed by using qualitative descriptive method.Based on the results of the study it can be determined that directive forms in the novel are a form of command, question, request, prohibition, consent, and advice.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENTRANSLITERASI SISWA KELAS VIII H SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2019/2020 I Ketut Suar Adnyana; Ni Kadek Juniawati
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 10 No. 2 (2022): Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.999 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6757595

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menganalisis peningkatan hasil belajar Bahasa Bali (kemampuan mentransliterasi) pada siswa Kelas VIII H SMP Dwijendra tahun pelajaran 2019/2020 dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, dan 4) refleksi.Hasil belajar siswa dikaji dari pra siklus, siklus pertama, dan siklus kedua. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode tes berupa tes transliterasi kalimat berbahasa Bali dengan huruf latin ke dalam kalimat berhuruf Bali. Hasil belajar pada pra siklus menunjukkan bahwa sembilan (30%) siswa tuntas dan 21 siswa (70%) tidak tuntas. Setelah diterapkan model pembelajaran Numbered Head Together ada peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak lima belas siswa (50%) dan yang tidak tuntas lima belas siswa (50%). Pada siklus II, 23 siswa ( 77%.) tuntas dan 7 siswa (23%) tidak tuntas. Dari analisis tersebut, model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII H SMP Dwijendra Denpasar.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PANTUN MELALUI METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS V SD N 6 PENATIH DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2021/2022 I Ketut Suar Adnyana
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 11 No. 1 (2022): Stilitika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.919 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7416958

Abstract

Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) Apakah metode pemodelan dapat meningkatkan kemampuan membaca pantun pada siswa kelas V SD N 6 Penatih tahun pelajaran 2021/2022? (2) Apakah metode pemodelan dapat meningkatkan keaktifan belajar dalam pembelajaran pantun pada siswa kelas V SD N 6 Penatih tahun pelajaran 2021/2022 Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori pantun, teori keaktifan belajar, dan metode pemodelan. Penelitian ini dilakukan di kelas V SD N 6 Penatih. Subjek penelitian berjumlah 34 orang. Prosedur penelitian dilakukan dengan 2 siklus. Instrumen yang dipakai unutk mengukur kemampuan siswa dalam membaca pantun adalah metode penugasan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keaktifan siswa dalam pembelajaran pembagian adalah lembar observasi. Kemampuan siswa dalam membaca pantun pada pra siklus, siswa yang tuntas adalah 15 (44%). Pada siklus I, siswa yang tuntas adalah 25 (73%) dan pada siklus II siswa yang tuntas adalah 33 (97%).Keaktifan siswa dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan. Pada pra siklus, siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran adalah 16 orang (47%). Keaktifan siswa mengalami peningkatan pada siklus I adalah 26 orang (76%) dan keaktifan siswa pada siklus II meningkat menjadi 32 (94%). Kajian tersebut menunjukkan bahwa metode pemodelan dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD N 6 Penatih dalam membaca pantun. Metode pemodelan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran pantun.