Kegunaan labu kuning di Indonesia masih sebatas daging buah yang dapat diolah menjadi panganan seperti kue basah, kolak dan sayur berkuah. Secara empiris, biji labu kuning telah digunakan untuk mengatasi cacingan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mortalitas cacing gelang (Ascaridia galli) dalam ekstrak etanol biji labu kuning (Cucurbita moschata Duchesne). Penelitian ini menggunakan 25 ekor Ascaridia galli yang dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok I kontrol negatif menggunakan larutan NaCl fisiologis, kelompok II kontrol positif menggunakan larutan pirantel pamoat 0,5 %, kelompok III, IV dan V berturut-turut menggunakan 25 mg/ml, 50 mg/ml dan 100 mg/ml ekstrak etanol biji labu kuning. Parameter penelitian ini ditentukan dengan melihat persentase nilai skor pasca inkubasi 12 jam, 24 jam, dan 36 jam. Skor 3 diberikan apabila seluruh tubuh Ascaridia galli bergerak, skor 2 diberikan jika hanya sebagian tubuh Ascaridia galli bergerak, skor 1 jika Ascaridia galli diam tetapi masih hidup, dan skor 0 apabila Ascaridia galli mati. Hasil uji in vitro dengan perlakuan 25 mg/ml ekstrak etanol biji labu kuning menyebabkan kematian 3 ekor Ascaridia galli atau 60% pasca inkubasi 36 jam, sedangkan ekstrak etanol biji labu kuning dengan perlakuan 50 mg/ml, 100 mg/ml dan kelompok kontrol positif mengakibatkan kematian 4 ekor Ascaridia galli atau 80% pasca inkubasi 36 jam. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji labu kuning (Cucurbita moschata Duchesne) dosis 25 mg/ml, 50 mg/ml, dan 100 mg/ml secara in vitro dalam waktu 36 jam mampu mengakibatkan mortalitas Ascaridia galli. The use of yellow pumpkin in Indonesia is still limited to fruit meat that can be processed into snacks such as soggy cakes, porridge and vegetable soup. This research was conducted to determine the mortality of Ascaridia galli in ethanol extract of yellow pumpkin seeds (Cucurbita moschata Duchesne). This study used 25 Ascaridia galli which were divided into 5 groups, group I was negative control using physiological NaCl solution, group II was positive control using 0.5% pirantel pamoate solution, group III, IV and V respectively used 25 mg / ml, 50 mg/ml and 100 mg/ml ethanol extract of yellow pumpkin seeds. The parameters of this study were determined by looking at the percentage of post-incubation scores 12 hours, 24 hours, and 36 hours. A score of 3 is given if the whole body of Ascaridia galli moves, a score of 2 is given if only part of the body of Ascaridia galli moves, a score of 1 if Ascaridia galli is still but still alive, and a score of 0 if Ascaridia galli dies. In vitro test results with 25 mg/ml ethanol extract of pumpkin seeds caused 3 deaths of Ascaridia galli or 60% after incubation for 36 hours, while ethanol extract of yellow pumpkin seeds treated with 50 mg / ml, 100 mg/ml and positive control group resulting in the death of 4 Ascaridia galli or 80% after 36 hours incubation. From the results of the study concluded that the ethanol extract of yellow pumpkin seeds (Cucurbita moschata Duchesne) doses of 25 mg / ml, 50 mg / ml, and 100 mg / ml in vitro within 36 hours can lead to Ascaridia galli mortality.