Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberdayaan Kelompok Masyarakat ‘Gardu Action’ dalam Pengelolaan Sampah untuk Mewujudkan Kawasan Wisata Pantai Parangkusumo yang Bersih Okti Purwaningsih; Buchory Muh Sukhemi; Triwahana Triwahana
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.3785

Abstract

Permasalahan sampah menjadi persoalan yang perlu segera dicarikan solusi untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Masyarakat di kawasan wisata pantai Parangtritis DIY juga dihadapkan pada permasalahan pengelolaan sampah. Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan pelatihan pengelolaan sampah melalui program pemberdayaan kelompok masyarakat ‘Gardu Action’. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kelompok masyarakat tentang pengelolaan sampah anorganik, pembuatan vertikultur menggunakan metode sumbu, serta menumbuhkan kesadaran perlunya menjaga kebersihan untuk kelestarian lingkungan. Lingkup kegiatan meliputi pelatihan tentang pemanfaatan sampah anorganik menjadi pot untuk vertikultur tanaman hortikultura dengan metode sumbu. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan. Hasil kegiatan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan sampah botol plastik menjadi pot untuk vertikultur, mampu membuat vertikultur menggunakan metode sumbu. Melalui kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan. 
School garden as a learning alternative in the era of COVID-19 pandemic Okti Purwaningsih; Puguh Bintang Pamungkas; Triwahana Triwahana
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v6i4.5512

Abstract

Indonesia as an agrarian country faces several obstacles to achieving food sovereignty, due to the limited number of the younger generation involved in the agricultural sector. Most of the farmers are elderly with limited capacity. Therefore, as early as possible, it is necessary to make efforts to increase interest in farming among elementary school students through School Garden activities. The introduction of the School Garden becomes an interesting lesson because students can carry out farming activities independently. This community service program was carried out at SD Model located in Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. This program aims to introduce the School Garden through urban farming so that it can foster interest in agriculture. The methods used include presentations with video tutorials and giving farming modules. The results of the implementation of the community service program showed that 97.7% of students liked the introduction of the School Garden activity and 81.4% of students felt that these activities foster their interest in agriculture.
PERUBAHAN FISIK DAN DAMPAK SOSIAL KAWASAN KOTABARU DI YOGYAKARTA 1917-1945 Lita Aurelia Din Agnatia; Triwahana Triwahana
KARMAWIBANGGA: Historical Studies Journal Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/2021

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendkripsikan sejarah dibangunnya kawasan Kotabaru di Yogyakarta. (2) Menjelaskan fungsi kawasan pemukiman Eropa di Kotabaru selama tahun 1917-1945. (3) Memberikan gambaran dampak sosial pembangunan kawasan pemukiman Eropa bagi masyarakat Yogyakarta.            Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakkan dengan cara mengumplkan sumber tertulis seperti buku, jurnal, skripsi dan internet yang berhubungan dengan tema yang dibahas oleh penulis. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu heuristi, kritik sumber, atau verifikasi, interpretasi, dan historiografi.            Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) kawasan pemukiman Eropa di Kotabaru dibangun atas dasar kebutuhan tempat tinggal warga Eropa yang semakin banyak di Yogyakarta. (2) pada masa kependudukan Belanda tahun 1917-1942 Kotabaru difungsikan sebagai tempat tinggal para penduduk Eropa dan saat transisi Jepang pada tahun 1942 Kotabaru dialih fungsikan sebagai kawasan yang mendukung kegiatan pemerintah Jepang. (3) dampak dibangunnya kawasan pemukiman Eropa bagi masyarakat Yogyakarta adalah berubahnya mata pencaharian yang dikerjakan oleh warga pribumi saat itu  dan modernisasi yang terjadi di berbagai bidang, misalnya waterleiding, listrik dan arsitektur bangunan.Kata Kunci: Dampak Sosial, Kotabaru, Perubahan FungsiABSTRACTThis study aims to: (1) Describe the history of the constrction of the Kotabaru in Yogyakarta. (2) Decribe the function of the European settlement in Kotabaru during 1917-1945. (3) Provide an overview of the social impact of the development of European settlement for the people of Yogyakarta.This study uses literature review method. Data collection in this study was carried out by collecting written sources such an books, journal, thesis and internet related with a theme discussed by the author. The steps in this study is heuristics, source critism or verification, interpretation and historiography.The result of the study are: (1) the European settlemet area in Kotabaru was built on the basis of the housing needs of European citizens who are increasingly in Yogyakarta. (2) during the Dutch occupation in 1917-1942 Kotabar functioned as a residence for European residents and during the Japanese tansition in 1942 Kotabaru was converted into an area that supports the activities of the Japanese goverment. (3) the impact the contruction of a Eropean settlement area for the people of Yogyakarta was the change ini the livelihoods of the indigenous people at that time and teh modernization that occuratted fields, such as waterleiding, electricity and building architecture.Keywords: Function Change, New Wijk, Sosial Impact
PENDAMPINGAN NILAI-NILAI KARAKTER MULTIKULTURAL PADA WARGA DUSUN SAWAHAN KALURAHAN PANDOWOHARJO KAPANEWON SLEMAN Muhammad Iqbal Birsyada; Triwahana Triwahana; Darsono Darsono; Siswanta Siswanta; Fahruddin Fahruddin; Bayu Ananto Wibowo
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8248

Abstract

Secara kultural pada tiap masyarakat memiliki tata nilai dan kebudayaan masing-masing yang telah disepakati bersama dan diwariskan dari generasi ke-generasi. Kebudayaan yang telah lestari ini jika tidak dirawat dengan baik akan menimbungkan berbagai persoalan seperti perbedaan pemahaman masyarakat yang nantinya jika dibiarkan akan menimbulkan konflik sosial dan disharmoni sosial.  Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama tiga pertemuan yang didahului dengan oberservasi awal di lapangan, perkenalan serta persiapan  pendampingan sosialisasi pemantapan nilai-nilai multikultural pada warga Sawahan Pandowoharjo Kapanewon Sleman. Kegiatan ini dilakukan di dalam ruangan pertemuan tempat Dukuh Sawahan Pandowoharjo. Peserta pemantapan nilai-nilai multikultural berjumlah 47 orang. Selain melalui penyuluhan dan sosialisasi juga dilakukan pendampingan selama proses pengabdian berlangsung. Pada penyampaian materi dilakukan presentasi dan tanya jawab dengan peserta yang kemudian diikuti dengan memerikan wawasan dan konsep pengembangan model pemantapan nilai-nilai multikultural kepada warga yang hadir. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah warga masyarakakat Dukuh Sawahan Pandowoharjo mendapatkan pengetahuan baru berkenaan dengan pemahaman multikultural masyarakat. Selain itu juga masyarakat dapat mengembangkan bagaimana mengembangkan nilai dan tradisi budaya lokal yang selama ini sudah menjadi icon masyarakat agar tetap lestari dan diwariskan dari generasi ke generasi. Saran dari pengabdian ini adalah pentingnya komunikasi yang lebih intensif antara warga masyarakarakat. Selain itu perlu dukungan dari pemerintah setempat untuk dapat lebih mendorong nilai dan tradisi budaya yang ada di Sawahan Pandowoharjo agar lebih berkembang maju.Kata kunci: Pemantapan, Nilai-Nilai karakter, Multikultural, Dusun Sawahan
PENDAMPINGAN WISATA BERBASIS PENDIDIKAN DAN KESEJARAHAN PADA MASYARAKAT DI SEKITAR RAWA KALIBAYEM NGESTIHARJO Muhammad Iqbal Birsyada; Darsono Darsono; Bayu Ananto Wibowo; Fahruddin Fahruddin; Triwahana Triwahana; Aldrin Febriansyah; Siswanta Siswanta
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11184

Abstract

Lokasi Rawa Kalibayem terletak di Kalurahan  Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Tempat ini memiliki potensi wisata dan nilai sejarah yang besar di mana Rawa Kalibayem pernah menjadi tempat uji coba kapal selam pertama milik Indonesia pada tahun 1947-1948. Apabila ditata serta dikelola  dengan baik, Rawa Kalibayem dapat menjadi ruang publik yang nyaman bagi masyarakat sekaligus sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Bantul. Potensi Rawa Kalibayem sangat besar apabila masyarakat dapat bekerjasama dan mampu memberdayakan kemampuannya dengan pengelolaan Rawa Kalibayem yang sehat dan baik. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode sosialisai dan pendampingan partispasi aktif dengan masyarakat. Hasil pengabdian ini ditemukan fakta di lapangan bahwa kondisi sosial masyarakat masih kurang sadar akan pelestarian dan pengembangan kawasan wisata Rawa Kalibayem.  Kondisi lokasi yang kurang terawat seperti banyaknya sampah dan enceng gondok menandakan area Rawa Kalibayem masih belum dioptimalkan untuk wisata masyarakat. Selain itu kurangnya koordinasi antara warga sekitar dengan pemerintah desa menyebabkan tidak berkembangnya pengelolaan area wisata ini. Oleh sebab itu, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat  mengenai menejemen pengelolaan desa wisata berbasis edukasi, sejarah dan budaya kepada masyarakat di Kalurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul dengan melibatkan berbagai elemen seperti pihak Kalurahan, Pokdarwis dan masyarakat setempat. Keterbatasan waktu dalam pengabdian ini memberikan masukan untuk dilakukan tindaklanjut dengan fokus pada pendampingan pengembangan wisata Pendidikan dan Kesejarahan serta melakukan rekonstruksi Kembali narasi sejarah Rawa Kalibayem. Kata kunci: Pendampingan, Wisata, Pendidikan, Kesejarahan, Rawa Kalibayem