Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan)

TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP LARVAArtemia salina LeachMENGGUNAKAN METODE Brine Shirmp Lethality Test (BSLT) surya, alfin
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 6 No 2 (2018): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.637 KB)

Abstract

Daun ketapang merupakan salah satu bahan obat tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti insomnia, liver, kardiovaskular dan pernafasan.Penelitian ilmiah sebelumnya menyatakan daun ketapang mengandung senyawa flavonoid, fenolik dan saponin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari ekstrak metanol daun ketapang menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstrak dibuat dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach yang berumur 48 jam. Efek toksik ekstrak diidentifikasi dengan presentase kematian larva udang menggunakan analisis probit (LC50).Daun ketapang memiliki kandungan fitokimia meliputi flavonoid dan saponin.Penelitian ini menunjukkan ekstrak daun ketapang bersifat sangat toksik (LC50 sebesar 56 ppm) sehingga bisa dijadikan bahan obat.
TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MATOA (Pometia pinnata) TERHADAP LARVA (Artemia salina L) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Surya, Alfin
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 6 No 1 (2018): Juni
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.634 KB)

Abstract

Matoa (Pometia pinnata) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Orang menggunakan matoa pada buah saja sementara bagian lain seperti daun masih sedikit dimanfaatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun etil asetat mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa terhadap larva Artemia salina menggunakan metode BSLT. Hasil yang diperoleh dianalisis oleh tabel probit untuk menemukan nilai LC50 (Lethal Concentration 50). Nilai LC50 diperoleh berdasarkan uji toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa pada 183 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut sangat toksik terhadap uji mortalitas larva Artemia.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA UBI JALAR KUNING (Ipomea batatasL) DENGAN METODE DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) Surya, Alfin
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 1 (2017): Juni
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.262 KB)

Abstract

Ubi jalar kuning merupakan spesies dari genus Ipomea dengan nama latin Ipomea batatas L yang memiliki pigmen yaitu antosianin yang diduga memiliki senyawa antioksidan. Ubi jalar kuning mengandung gizi yang cukup tinggi yang berguna bagi kesehatan tubuh dan telah banyak dimanfaatkan di kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak metanol dari ubi jalar kuning. Penelitian ini dilakukan dengan metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). Hasil penelitian diperoleh untuk nilai IC50 ekstrak metanol ubi jalar kuning adalah 158,6726 µg/mL. Ekstrak metanol ubi jalar kuning memiliki aktivitas antioksidan yang baik untuk melawan radikal bebas.
TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MATOA (Pometia pinnata) TERHADAP LARVA (Artemia salina L) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Alfin Surya
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.634 KB)

Abstract

Matoa (Pometia pinnata) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Orang menggunakan matoa pada buah saja sementara bagian lain seperti daun masih sedikit dimanfaatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun etil asetat mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa terhadap larva Artemia salina menggunakan metode BSLT. Hasil yang diperoleh dianalisis oleh tabel probit untuk menemukan nilai LC50 (Lethal Concentration 50). Nilai LC50 diperoleh berdasarkan uji toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa pada 183 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut sangat toksik terhadap uji mortalitas larva Artemia.
TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach MENGGUNAKAN METODE Brine Shirmp Lethality Test (BSLT) Alfin Surya
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 6 No 2 (2018): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.585 KB)

Abstract

Ketapang leaves is one of the traditional medicine ingredients that can cure various diseases such as insomnia, liver, cardiovascular and respiratory. Previous scientific research states that ketapang leaves contain flavonoids, fenolix and saponins. This study aims to determine the toxicity of ketapang leaf methanol extract using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. The extract was prepared by maceration using methanol solvent. Toxicity test was performed using 48-hour Artemia salina Leach shrimp larvae. Toxic effects of the extract were identified with the percentage of shrimp larvae mortality using probit analysis (LC50). Ketapang leaves contain phytochemicals including flavonoids and saponins. This research shows that ketapang leaf extract is very toxic (LC50 of 56 ppm) so it can be used as medicine material.
TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT JENGKOL (Pithecelleobium jiringa) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salinia Leach) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) alfin surya; Mega Pratiwi Irawan; Yolanda Yolanda; Zaiyar zaiyar
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v10i1.2499

Abstract

Tanaman jengkol merupakan salah satu jenis tumbuhan yang tersebar dimasyarakat memiliki manfaat sebagai senyawa aktif yang mampu dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kulit memiliki beragam manfaat yaitu dapat menghentikan pendarahan, obat luka bakar, dan sebagai antiseptik. Pada kulit jengkol mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan glikosida. Senyawa yang terdapat pada tanaman kulit jengkol tersebut dapat berperan sebagai antikanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas ekstrak etanol kulit jengkol (Pithecelleobium jiringa) terhadap larva udang (Artemia salina Leach), Metode yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit jengkol (Pithecelleobium jiringa) bersifat toksik sehingga berpotensi untuk antikanker, dibuktikan dengan menghitung log konsentrasi didapatkan nilai LC50 yaitu 251 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak toksik terhadap larva udang (Artemia salina Leach).
PERBANDINGAN TOKSISITAS ANTARA EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura) DAN DAUN KAPAS (Gossypium hirsutum) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia Salina Leach) DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Mega Pratiwi Irawan; Alfin Surya
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 11 No 1 (2023): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v11i1.3331

Abstract

Gossypium hirsutum cotton is a member of the Malvaceae family, and its seeds and leaves have been widely used for health care. G. hirsutum cotton has secondary metabolites in the form of flavonoids, tannins, saponins and steroids that can provide pharmacological effects. This study aims to determine the comparison of the toxicity between the ethanol extract of cherry leaves (Muntingia calabura) and cotton leaves (Gossypium hirsutum) using the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method. The extract was made by maceration method using 96% ethanol as solvent. This toxicity test was carried out using 48 hours old Artemia salina L. shrimp larvae. The results of this study were analyzed using a probit table with the LC50 value of the ethanolic extract of cherry leaves, which was 100 ppm, while the LC50 value of the ethanolic extract of cotton leaves was 158 ppm. This indicates that the extract is highly toxic to the mortality test of Artemia salina L. larvae