Gulma menjadi salah satu kendala yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pengendalian gulma yang dilakukan adalah menggunakan herbisida nabati berbahan aktif 1,8-cineole. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosisherbisida nabati 1,8-cineole yang efektif mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan, mengetahui efektivitas herbisida nabati 1,8-cineole dibandingkan herbisida paraquat dalam mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan, dan mengetahui pengaruh herbisida nabati 1,8-cineole terhadap tanaman kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomukti, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Februari – Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yaitu 1,8-cineole dengan dosis (3,0; 4,5; 6,0; 7,5; 9,0; 10,5 g/ha), herbisida paraquat dengan dosis 900 g/ha, penyiangan mekanis, dan kontrol (tanpa pengendalian) dengan 3 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan menggunakan uji Bartlett dan additivitas data diuji dengan uji Tukey. Perbedaan antar nilai tengah diuji menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Herbisida 1,8-cineole pada dosis 3,0 – 10,5 g/ha efektif mengendalikan gulma total, gulma golongan daun lebar, dan gulma golongan rumput sampai 8 MSA, bahkan pada dosis yang sama efektif mengendalikan gulma golongan teki sampai 12 MSA. Herbisida 1,8-cineole pada dosis 9,0 – 10,5 g/ha mampu mengendalikan gulma setara dengan tingkat pengendalian dengan herbisida paraquat 900 g/ha sampai 8 MSA. Aplikasi herbisida 1,8-cineole pada dosis 3,0 – 10,5 g/ha tidak meracuni tanaman kelapa sawit menghasilkan.
Copyrights © 2017