YARSI Medical Journal
Vol 25, No 2 (2017): MEI - AGUSTUS 2017

Gangguan fungsi sitoskeleton pada proses vitrifikasi keratinosit primer manusia

Kusuma, Indra (Unknown)
Hadi, Restu Syamsul (Unknown)
Sandra, Yurika (Unknown)



Article Info

Publish Date
05 Sep 2017

Abstract

Keratinosit basal memiliki sifat multipotent, dibutuhkan kultur bebas-serum agar terhindar dari diferensiasi spontan. Kultur keratinosit memberikan peluang untuk berbagai jenis aplikasi riset dan terapi seperti bioengineered skin. Penyimpanan sel dengan metode vitrifikasi terbukti dapat melindungi fungsi embrio pada layanan bayi tabung. Penggunaan vitrifikasi pada penyimpanan keratinosit diharapkan dapat menjadi melindungi fungsi sel.            Sampel kulit diperoleh dari preputium anak usia 4-9 tahun sebanyak 7 orang yang diperoleh dengan informed consent dari orang tua atau wali. Isolasi keratinosit menggunakan metode enzimatik dengan dispase dan trypsin/EDTA. Viabilitas dan proliferasi sel di ukur secara kalorimetrik dengan reagen WST-1 pada panjang gelombang 450 nm dan tehnik tryphan blue exclusion test. Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan uji student t-test.            Kriopreservasi dengan tehnik vitrifikasi dapat mempertahankan viabilitas pasca thawing sebesar 80% tidak ada perbedaan bermakna dengan tehnik slow-freezing (p>0,05). Meski demikian hanya 30% dari sel tersebut dapat melakukan perlekatan. Hal ini jauh lebih rendah daripada tehnik slow-freezing yang dapat melakukan perlekatan hingga 70% (p<0,05). Fotomikrograph yang diambil pasca thawing menunjukkan keratinosit yang mengalami blebbing. Disfungsi sitoskeleton akibat syok hiperosmotik dapat menyebabkan cell blebbing.            Pembekuan sel dengan metode vitrifikasi mempengaruhi viabilitas, perlekatan dan kemampuan proliferasi sel dalam kultur. Syok hiperosmotik diperkirakan menyebabkan disfungsi sitoskeleton sehingga menjadi penyebab rendahnya kemampuan perlekatan dan hilangnya daya proliferasi pasca thawing yang dialami sel dengan perlakuan vitrifikasi. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan modifikasi komponen kriomedium yang dapat melindungi fungsi keratinosit.

Copyrights © 2017