cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota salatiga,
Jawa tengah
INDONESIA
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is a double blind-peer-reviewed journal managed by Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga cooperates with the Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia presenting diverse themes, yet still within major themes in education. Particularly about the study of theoretical education and results of classroom action research, experimental research and development research in the development of education including sustainable professionalism. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is published three times a year in January, May and September.
Arjuna Subject : -
Articles 376 Documents
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD Supriyati, Supriyati; Utama, Mawardi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.309 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p80-96

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keefektifan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan model pembelajaran Inquiry ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Maruto Bawen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain nonequivalent control group design. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Samban 02 (SD imbas) dan VC SDIP H. Soebandi (SD swasta) sebagai kelompok eksperimen serta siswa kelas V SD N Samban 01 (SD imbas) dan VB SDIP H. Soebandi (SD swasta) sebagai kelompok kontrol. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari model Group Investigation dan Inquiry sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen soal tes dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji Independent Sample T Test yang dikenakan pada skor posttest dan gain score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  nilai t hitung -1,182 dan t tabel 1,985 dengan signifikansi 0,240. Hasil uji t gain score kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan t hitung 0,468 dan t tabel 1,985 dengan signifikansi 0,641. Karena nilai signifikansi > 0,05 dan t hitung < t tabel maka H0 diterima yaitu tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan Inquiry ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Maruto Bawen. Maknanya bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran Group Investigation dan Inquiry dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Gugus Maruto. Saran berkenaan dengan temuan penelitian ini adalah guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) atau Inquiry dalam pembelajaran IPA sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.
PENTINGYA EVALUASI PROGRAM DI INSTITUSI PENDIDIKAN: Sebuah Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat Munthe, Ashiong P
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.109 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p1-14

Abstract

Evaluasi program hadir untuk memberikan masukan, kajian dan pertimbangan dalam menentukan apakah program layak untuk diteruskan atau dihentikan. Dengan kondisi demikian maka istilah evaluasi program menjadi sesuatu yang lumrah di lembaga pendidikan. Kajian ini untuk memberikan ulasan dan pengantar pentingnya sebuah evaluasi program di lembaga pendidikan. Kajian utam dalam tulisan ini adalah pengertian, tujuan dan maanfaat dari evaluasi. Tujuan adanya evaluasi program adalah memberikan pertimbangan sebelum adanya keputusan dari pemilik kebijakan. Manfaatnya adalah adanya keputusan yang tepat terhadap program yang sedang atau sudah dilaksanakan.
UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENCOLET DAN HASIL BELAJAR MEMBATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BERBANTUAN VIDEO Endriyani, Endriyani
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.573 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p36-45

Abstract

Penelitian ini berangkat dari keadaan awal siswa di kelas 7 SMP Negeri 2 Gedangsari pada mata pelajaran keterampilan batik yang masih kurang memuaskan. Dari 34 siswa yang termasuk kategori terampil hanya 5 orang (14,7%), dan siswa yang mendapatkan nilai tes diatas KKM (75) hanya sebanyak 14 orang (41%). Hal ini disebabkan karena pembelajaran masih berpusat pada guru, dan metode yang digunakan masih konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mencolet batik dan hasil belajar siswa kelas VIII B melalui model pembelajaran CTL berbantuan video. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Indikator keberhasilan penelitian adalah 80% siswa terampil mencolet batik, dan mendapatkan nilai diatas KKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan mencolet dan hasil belajar keterampilan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, siswa yang termasuk kategori terampil meningkat menjadi 15 orang (44%), dan siswa yang mendapatkan hasil belajar diatas KKM sebanyak 25 orang (73,5%). Sedangkan pada siklus II, siswa yang termasuk kategori terampil sebanyak 28 orang (82%), dan siswa yang mendapatkan hasil belajar diatas KKM meningkat menjadi 32 orang (94%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model CTL berbantuan video dapat meningkatkan keterampilan mencolet batik dan hasil belajarnya, sehingga disarankan untuk digunakan.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PBL TERINTEGRASI PENILAIAN AUTENTIK PADA SISWA KELAS VI SDN 2 BENGLE, WONOSEGORO Giarti, Sri
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 4, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.987 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2014.v4.i3.p13-27

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses pemecahan masalah, hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri 2 Bengle  menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi penilaian autentik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data menggunakan rubrik penilaian keterampilan proses pemecahan masalah, dan soal tes Matematika materi Debit air. Analisis data dilaku-kan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan kondisi awal sebelum dilakukan tindakan, hasil siklus 1, dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa model PBL terintegrasi penilaian autentik dapat: a) meningkakan keterampilan proses pemecahan masalah matematika siswa kelas VI SD Negeri 2 Bengle, Wonosegoro - Boyolali. Persentase kenaikan kete-rampilan pemecahan masalah matematika sebesar 28,54% untuk siklus 1 dan 35,46 % untuk siklus 2. b) Meningkatkan persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar minimal (KKM) berikut: pada kondisi awal, persentase pencapaian KKM sebesar 30,77% (4 siswa), pada siklus 1  persentase meningkat menjadi 53,84% (7 siswa), dan pada siklus 2 persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 84,61% (11 siswa).
PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Slameto, Slameto
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.222 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p60-69

Abstract

Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan salah satu tuntutan kompetensi guru; kesulitan utama mereka dalam PTK adalah bagaimana menyusun proposal. Menyusun Proposal PTK dimulai dengan menulis judul dan identitas peneliti: PTK merupakan kegiatan nyata, untuk meningkatkan mutu PBM; merupakan tindakan oleh guru kepada siswa yang harus berbeda dari  kegiatan biasanya; terjadi dalam siklus berkesinambungan; minimum dua siklus. Judul memuat gambaran upaya yang dilakukan untuk perbaikan pembelajaran sesuai hasil analisis karakteristik siswa dalam pembelajaran sebelumnya, tindakan yang diambil untuk merealisasikan upaya perbaikan pembelajaran, dan setting penelitian. Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan  Manfaat Penelitian. Kajian teori dan hipotesis memuat Teori Mapel, Teori Pembelajaran Mapel, Teori Pembelajaran variabel tindakan (X) sesuai standar proses, Teori variabel yang akan diperbaiki (Y)  termasuk kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk mengukurnya.Kajian Hasil Penelitian yang Relevan, Kerangka Pikir dan Hipotesis tindakan. Metode Penelitian memaparkan Subjek dan Waktu Penelitian, Variabel yg diteliti (definisi operasional setiap variabel dan kisi-kisinya), Prosedur penelitian yang berisi deskripsi per Siklus (rancangan, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data/ instrument, refleksi), Rancangan Tindakan terdiri dari: 1) Rencana pembelajaran 2) Rencana kegiatan, 3) Rencana apa yang akan diamati, dan 4) Rencana analisis data. Data dan cara pengumpulannya: jelaskan setiap variabel beserta instrumen yang digunakan serta Indikator kinerja masing-masing variabel; akhiri dengan analisis data. Bagian akhir dari proposal berupa Daftar Pustaka dan Lampiran.
PENGIMPLEMENTASIAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Paseleng, Mila C; Arfiyani, Rizki
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.336 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p131-149

Abstract

Kurangnya minat siswa dalam mempelajari matematika disebabkan karena pendekatan pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional sehingga menyebabkan siswa tidak tertarik untuk mempelajari matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat mempengaruhi  minat belajar. Penelitian ini menggunakan desain quasi  eksperimen nonequivalent control group.  Hasil penelitian diperoleh peningkatan aspek minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang ditunjukkan dengan rata-rata persentase setiap indikator pada kelas eksperimen yaitu indikator perhatian sebesar 83%, indikator ketertarikan sebesar 75%, dan indikator keterlibatan siswa sebesar 70%, sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan rata-rata presentse setiap indikator yaitu indikator perhatian sebesar 47%, indikator ketertarikan sebesar 44%, dan indikator keterlibatan sebesar 44%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran.
RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 Slameto, Slameto
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.451 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i1.p1-9

Abstract

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006. Para guru harus memiliki kesiapan yang memadai dan matang, mulai dari kesiapan dari segi kualifikasi, kompetensi serta juga siap dalam hal kesamaan pemahaman dan mindset (pola pikir) terhadap kurikulum baru tersebut. Proses pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif hanya mungkin terwujud bila mindset guru telah berubah, telah berjalan sesuai dengan arah dan perubahan Kurikulum 2013; Kegagalan mengubah mindset guru akan menjadi sumber kegagalan implementasi Kurikulum 2013. Persoalannya adalah bahwa perubahan mindset guru tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat; Tulisan ini membahas 3 hal terkait dengan implementasi kurikulum 2013: rasional, eleman dan perlunya perubahan mindset guru dalam implementasinya.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN SLUNGKEP 03 MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Astuti, Meiria Sylvi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.798 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i1.p10-23

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan langkah-langkahmodel Discovery Learning dalam rangka meningkatkan keterampilan bertanya dan hasil belajar siswa kelas 2 SDN Slungkep 03 pada tema tugasku sehari- hari. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data menggunakan rubrik penilaian keterampilan bertanya siswa, dan soal tes tema tugasku sehari-hari yang meliputi 3 mata pelajaran (Matematika, Bahasa Indonesia dan PKn). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan kondisi awal sebelum dilakukan tindakan, hasil siklus 1, dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah- langkah model Discovery Learning yang meliputi : a. Stimulation, b. Problem statement, c. Data collection, d. Data Processing, e. Verification, f. Generalization dapat meningkatkan keterampilan bertanya dan hasil belajar siswa kelas 2 SD Negeri Slungkep 03, Kayen- Pati. Peningkatan keterampilan bertanyasiswa siklus I dari kategori sedang menjadi kategori tinggi diakhir siklus II sebesar 19,22%. Sementara Jumlah siswa yang tuntas untuk muatan Bahasa Indonesia siklus I mencapai 73,33% menjadi 86,67% diakhir siklus II. Jumlah siswa yang tuntas untuk muatan PPKn dari siklus I sebesar 66,67% menjadi 86,67% diakhir siklus II. Sementara jumlah siswa tuntas untuk muatan Matematika, dari siklus I sebesar 46,67% menjadi 80,00% diakhir siklus II. Ketuntasan hasil belajar siswa tersebut mampu mencapai kategori tinggi rata- rata sebesar 18,19 %- 33,33%.
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS 5 SDN LODOYONG 03 – AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Taurina, Nova Dinda; Wasitohadi, Wasitohadi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.021 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p15-35

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa guru kurang optimal dalam pembelajaran matematika. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah ceramah, dan guru tidak menggunakan alat peraga dalam pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan rendahnya keaktifan siswa dan berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka. Sebanyak 62% atau 13 siswa dari 21 siswa tidak dapat mencapai nilai ≥ KKM sebesar 70. Berdasar dari permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SDN Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui pendekatan CTL berbantuan alat peraga. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK. Model PTK yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Lodoyong 03 berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitiannya berupa lembar evaluasi berbentuk isian dan uraian, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta lembar wawancara guru dan siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini sebesar 80% atau sekitar 17 siswa harus mencapai nilai ≥ KKM sebesar 70 dan harus aktif dalam pembelajaran. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada pra siklus hanya 8 siswa (38%) yang tuntas dan 13 siswa lainnya (62%) belum tuntas. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 13 siswa (62%), sedangkan 8 siswa (38%) belum tuntas. Kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 17 siswa (81%) yang tuntas, dan hanya 4 siswa (19%) yang belum tuntas. Hal tersebut berarti bahwa penelitian ini berhasil, karena telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu sebesar 80%. Sedangakan rata-rata tingkat keaktifan siswa pada siklus I hanya 12,3 atau 72%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 15,3 atau 90%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL berbantuan alat peraga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SDN Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Tahun Pelajaran 2013/1014.
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI CUKIL 01 KECAMATAN TENGARAN - KABUPATEN SEMARANG Desi Putrianasari, Desi; Wasitohadi, Wasitohadi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.553 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i1.p57-77

Abstract

Pembelajaran konvensional yang sering digunakan oleh guru, dirasa sudah tidak cocok lagi untuk digunakan, karena guru sebagai sumber utama dalam mentransfer ilmu. Dari keraguan tersebut, maka perlu adanya perbaikan yang dapat meningkatkan hasil belajar yakni dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh penggunaan pendekatan CTL terhadap hasil belajar matematika; (2) ada tidaknya pengaruh motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa; (3) ada tidaknya interaksi antara pendekatan CTL dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Subjek dari penelitian ini berjumlah 43 siswa kelas 5 SD Negeri Cukil 01. Teknik pengambilan data menggunakan lembar observasi, angket motivasi belajar, tes hasil belajar berupa soal pre-test dan pos-test, serta dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Uji t dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh penggunaan pendekatan CTL terhadap hasil belajar matematika. Terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar matematika Selain itu, tidak terdapat interaksi antara pendekatan CTL dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Cukil 01. Disarankan guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran matematika untuk menerapkan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan CTL dengan baik dan lebih memperhatikan kondisi siswa yang memiliki motivasi tinggi maupun rendah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 1 of 38 | Total Record : 376