cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Biologi Tropis
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14119587     EISSN : 25497863     DOI : -
Jurnal Biologi Tropis (ISSN Cetak 1411-9587 dan ISSN Online 2549-7863) diterbitkan mulai tahun 2000 dengan frekuensi 2 kali setahun oleh Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Mataram, berisi hasil penelitian dan ulasan Ilmiah dalam bidang Biologi Sains.
Arjuna Subject : -
Articles 932 Documents
Model Pengelolaan Perikanan Tangkap Berbasis Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan Nelayan - Suatu Pendekatan Teoritis Didik Santoso
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis vol.17 No.2 Desember 2017
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.313 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v17i2.404

Abstract

Abstrak Kawasan Konservasi Perairan (KKP) atau Marine Protected Area (MPA) merupakan suatu kawasan di wilayah perairan laut yang dilindungi secara hukum atau cara lain yang efektif. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertujuan  untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam dan keseimbangan ekosistemnya, sehingga mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mutu kehidupan manusia. Terdapat bukti yang kuat dan meyakinkan bahwa melindungi daerah dari penangkapan ikan membuat bertambahnya jumlah, besarnya ukuran, dan biomasa dari jenis organisme yang dieksploitasi. Kata kunci : kawasan konservasi perairan, marine protected area.  Abstract Marine Protected Area (KKP) is an area in the sea waters  which is legally protected or otherwise effective. Ministry of Marine Affairs and Fisheries (KKP) aims to strive for the realization of natural resources and balance of ecosystems, thus supporting efforts to improve the welfare of society and the quality of human life.There is convincing evidence that protecting the area from catching fish increases the number, size, and biomass of the type of exploited organism. Key Word : Marine Protected Area (MPA), Ministry of Marine Affairs andFisheries (KKP)
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI TOMAT (Lycopersicum grandifolium) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PSTW “PUSPAKARMA” MATARAM Hastuti Handayani, Kusmiyati dan Ni Made Sumatywati
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis. Vol.13 No.1 Juni 2013
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.954 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v13i1.76

Abstract

ABSTRAKProses menua dalam perjalanan hidup manusia terjadi terus menerus dan berkelanjutan secaraalami. Lansia mengalami berbagai perubahan, baik secara fisik maupun mental. Perubahanyang terjadi pada lansia salah satunya pada sistem kardiovaskuler yaitu terjadi penurunanelastisitas pembuluh darah, sehingga meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer yangmengakibatkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Tomat mengandung betakarotin dan vitaminE sebagai anti oksidan yang dapat mencegah aglutinasi darah, sehingga dapat menurunkantekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi tomat terhadappenurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di PSTW “Puspakarma” Mataram. Penelitianini menggunakan desain Quasy eksperimen pre post desain. Berdasarkan tehnik total samplingdidapatkan 22 respoden. Sampel dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimenmasing-masing terdiri dari 11 orang. Kelompok eksperimen diberi perlakuan terapi tomat dankelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Penelitian ini dilakukan selama 21 hari padalansia dengan hipertensi ringan, sedang, dan berat, Data di analisa dengan statistik uji tdengan taraf kesalahan 5%. Pada kelompok perlakuan sebelum diberikan perlakuan terapitomat sebagian besar responden berada pada hipertensi sedang sebanyak 8 responden (72,73%), pada kelompok kontrol sebagian besar berada pada hipertensi sedang 5 responden(45,46%). Kelompok perlakuan setelah diberikan terapi tomat, sebagian besar respondenberada pada hipertensi ringan 6 reponden (54,54%), pada kelompok kontrol sebagian besarberada hipertensi sedang sebanyak 7 responden (63,64%). Hasil uji t didapatkan nilai t hitung= 4,46 > t tabel (0,05) = 2,086, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi tomatberpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi diPSTW “Puspakarma” Mataram.Kata-kata kunci: Lansia, Penurunan tekanan darah, Terapi Tomat
Potensi Vegetasi dan Arthropoda di Kawasan Mangrove Gili Sulat Lombok Timur Agil Al Idrus, Gito Hadiprayitno I Gede Mertha dan Mohammad Liwa Ilhamdi
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis. Vol.15 no.2 Desember 2015
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.334 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v15i2.206

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini  dilakukan di Gili Sulat pada pada posisi  geogafis 8016' 46" - 8020' 44" LS dan 116041'06" - 116044'35" BT  dengan  tujuan  untuk menganalisis potensi dan  kekhasan  vegetasi  dan Artropoda  pada komunitas mangrove  di Gili Sulat Lombok Timur. Metode  penelitian potensi kekhasan vegetasi dan fauna yang ada di Kawasan Mangrove Gili Sulat dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan langsung. Pengambilan data vegetasi dilakukan pada transek dengan metode kwadrat dalam 15 plot, sedangkan pengambilan data fauna dilakukan sebanyak enam kali denga menggunaka Pitfalltrap pada daerah 300 m2. Analisis   kekhasan vegetasi dengan menghitung INP  dan Indeks keanekaragaman. Sedangkan Artropoda dengan menghitung potensi dan indeks keanekaragaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7  dari 11 spesies mangrove yang khas ditemukan  di  stasiun II Gili Sulat, sedangkan Arthropoda yang ditemukan berjumlah 18 spesies. Delapan spesies dengan frekuensi kehadiran  100% yaitu Ptenothrix fisecllat, Entomobrya cingula, Folsomia octoculata, Hypogastrura armata, Acheta sp.,  Anineus sp., Palaemonetes sp., Uca sp.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah vegetesai mangrove dan Artropoda mempunyai potensi ekologis, ekonomis, dan estetika yang bernilai tinggi.Kata kunci: Pemetaan, kekhasan, vegetasi, fauna,  dan mangrove. ABSTRACTThis research was conducted in Gili Sulat on a geographical position 8016 '46' - 8020 '44 "latitude and 116041'06" - 116044'35 "BT for the purpose of analyzing the potential and peculiarities of vegetation and mangrove arthropod communities in East Lombok Gili Sulat. Methods of the research potential of the peculiarities of the vegetation and fauna that exist in the region Gili Sulat Mangrove conducted using direct observation. Data retrieval vegetation transect method performed on the square of the 15 plots, while the fauna data retrieval held six times menggunaka Pitfalltrap premises on the area of 300 m2. Analysis of vegetation by counting INP distinctiveness and diversity index. While arthropod to calculate the potential and diversity index. The results showed that there were 7 of 11 mangrove species are typically found in the station II Gili Sulat, while Arthropods found amounted to 18 species. Eight species with the frequency of attendance of 100%, ie Ptenothrix fisecllat, Entomobrya cingula, Folsomia octoculata, Hypogastrura armata, Acheta sp., Anineus sp., Palaemonetes sp., Uca sp. The conclusion of this study is vegetesai mangrove and arthropod has the potential ecological, economic, and aesthetic value.Keywords : Mapping, distinctiveness, vegetation, fauna, and mangrove
Kandungan Logam Berat (Hg dan Mn) Pada Pilsbryoconcha exilis dan Sedimen yang Terdapat di Sungai Pelangan, Lombok Barat Filsa Era Sativa, Agil Al Idrus, Gito Hadiprayitno
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis vol.17 No.1 Juni 2017
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.904 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v17i1.390

Abstract

AbstrakPenelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam berat Hg dan Mn Pada spesies Pilsbryoconcha exilis dan sedimen yang terdapat di Sungai Pelangan, Lombok Barat. Pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan Februari-April 2017 di tiga kawasan  yakni Dusun Kayu Putih (St. 1), Dusun Jati (St. 2), dan Dusun Selindungan (St. 3) yang merupakan daerah aliran Sungai Pelangan. Kandungan Hg dan Mn pada Pilsbryoconcha exilis dan sedimen dianalisis menggunakan Spekrofotometer Serapan Atom (SSA) yang dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Universitas Mataram. Hasil analisis kandungan Hg pada Pilsbryoconcha exilis menunjukkan bahwa nilai kandungan Hg tertinggi yakni pada spesies Pilsbryoconcha exilis yang terdapat distasiun 3 dengan nilai 0.623 mg/kg dan nilai terendah yakni terdapat pada stasiun 1 dengan nilai 0.039 mg/kg. Spesies yang pada stasiun ketiga tersebut memiliki nilai diatas batas aman Hg pada moluska. Nilai kandungan Mn yang diperoleh pada penelitian menunjukkan bahwa spesies yang tertinggi pun terdapat pada stsiun 3 dengan nilai 38.52  mg/kg dan yang terendah juga terdapat pada stasiun 1 dengan nilai 12.9 mg/kg. Rata-rata kandungan Hg dan Mn sedimen teringgi yakni pada stasiun 3 dengan nilai masing-masing 1.9 mg/kg dan 234.46 mg/kg. Nilai Hg dan Mn  sedimen terendah juga terdapat pada stasiun 1 dengan  nilai Hg 0.025 mg/kg dan  nilai Mn sebesar 150.77 mg/kg  AbstractThe aimed of this research is to analyze the heavy metal content of Hg and Mn in Pilsbryoconcha exilis and sediment that located in Pelangan River, West Lombok. Sampling was conducted in February-April 2017 in three areas: Dusun Kayu Putih (St. 1), Dusun Jati (St. 2), and Dusun Selindung (St 3). The content of Hg and Mn in Pilsbryoconcha exilis and sediment were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) at Laboratory Chemical Analytic, Mataram University. The result of Hg content analysis on Pilsbryoconcha exilis showed that the highest Hg content value was in station 3 with value 0.623 mg/kg and the lowest value was found in station 1 with value 0.039 mg/kg. The species on station 3 is on above the safe limit Hg in the molluscs. The value of Mn content in this research showed that the highest Mn on Pilsbryoconcha exilis was found in Stasion 3 with a value 38.52 mg/kg and the lowest was found in station 1 with a value 12.9 mg/kg. The highest content of Hg and Mn in sediment is in station 3 with Hg value of 1.9 mg/kg and Mn value 234.46 mg/kg. The lowest Hg and Mn sediment concentration is in station 1 with Hg value 0.025 mg/kg and Mn value of 150.77 mg/kgKey words: Content of Hg and Mn, Pilsbryoconcha exilis, sediment, pelangan river
DIVERSITAS DAN KARAKTERISTIK ALGA MERAH (Rhodophyta) PADA AKAR MANGROVE DI TELUK SEREWE KABUPATEN LOMBOK TIMUR Mursal Ghazali, Hijjatul Husna, Sukiman
Jurnal Biologi Tropis Vol. 18 No. 1 (2018): Januari - Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.684 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v18i1.732

Abstract

Abstrak Alga merah (Rhodophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang umumnya tumbuh  melekat pada substrat tertentu seperti pada karang, lumpur, pasir, batu dan benda keras lainnya. Salah satunya melekat pada mangrove yang merupakan kawasan  bernutrisi tinggi. Salah satu daerah yang memiliki hutan mangrove cukup luas ialah Teluk Serewe Kecamatan Jerowaru Lombok Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman  jenis dan karakteristik alga merah yang terdapat pada akar mangrove. Pengambilan sampel pada 4 stasiun  menggunakan  metode purposive sampling dan  jelajah pada saat air surut. Jarak pengambilan sampel yaitu 800 m pada setiap stasiun. Berdasarkan hasil penelitian alga merah yang di peroleh sebanyak 11 spesies yaitu, 4 spesies dari genus Bostrychia, 3 spesies dari genus Caloglossa, 2 spesies dari genus Catenella, 1 spesies dari genus Gelidium, 1 spesies dari genus Stictosiphonia. Karakteristik alga merah yang menempel pada akar mangrove yaitu bentuk talus silindris dan menyerupai daun (blade), percabangan dikotom atau monopodial dengan sel polysiphonous..Kata Kunci: Alga merah, Hutan Mangrove, Lingkungan AbstractRed algae are Thallophyta that generally grow attached to certain substrates such as in coral, mud, sand, and other hard objects. One of them is attached to the mangrove which is a highly nutritious area. One of the forests that have mangrove forest is quite wide is Serewe Village, Jerowaru District East Lombok. This study aims to determine the diversity of species and red algae characteristics found in mangrove root. Sampling at four stations using purposive sampling method and roaming at low tide. The distance of sampling is 800m at each station. Based on the results of the study of red algae obtained as many as 11 species, namely 4 species of the genus Bostrychia, 3 species of genus Caloglassa, 2 species of genus Catenella, 1 species of genus Gelidium, 1 species of genus Stictosiphonia. Characteristics of red algae attached to mangrove root that forms cylindrical thallus and has branching leaf (blade) dichotomy or monopodial with polysiphonous cells.Keyword :Red Algae, Mangrove Forest and Environment.
HUBUNGAN PRODUKTIVITAS PRIMER FITOPLANKTON DENGAN KETERSEDIAAN UNSUR HARA DAN INTENSITAS CAHAYA DI PERAIRAN TELUK KENDARI SULAWESI TENGGARA Nur Irawati, Enan M. Adiwilaga dan Niken T.M. Prawtiwi
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis. Vol.13 No. 2 Desember 2013
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.868 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v13i2.152

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini merupakan kajian tentang hubungan produktivitas primer fitoplankton denganketersediaan unsur hara dan intensitas cahaya di perairan Teluk Kendari. Penelitian ini dilaksanakan diPerairan Teluk Kendari pada bulan April – Juni 2009 dengan menempatkan 3 stasiun penelitian.Tujuan penelitian adalah mengkaji hubungan antara produktivitas primer fitoplankton (NPP) denganketersediaan unsur hara dan intensitas cahaya (ICM) di perairan Teluk Kendari. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa nilai produktivitas primer selama penelitian pada perairan Teluk Kendari yaitupada stasiun luar teluk berkisar 16,99 – 26,37 mgC/m3/4 jam, pada stasiun tengah teluk 21,09 – 31,25mgC/m3/4 jam, dan 11,13–24,61 mgC/m3/4 jam pada stasiun dalam teluk. Hubungan produktivitasprimer dengan unsur hara dan ICM memperlihatkan keeratan hubungan yang kuat pada ketiga stasiunpenelitian sedang produktivitas primer dengan unsur hara dan ICM menunjukkan pola yang hampirsama pada ketiga stasiun penelitian. Pada stasiun luar teluk, unsur hara amonia dan nitrat bersamaICM menjadi faktor yang memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi rendahnya nilai NPP, sedangpada stasiun tengah dan dalam teluk, unsur hara nitrat dan ICM memberikan pengaruh yang nyataterhadap tinggi dan rendahnya nilai NPP di perairan Teluk Kendari.ABSTRACTThe sudy on the Phytoplankton primary productivity relationship to the availability of nutrientelement and light intensity in the waters of Kendari Bay was conducted on April-June 2009 at threesites. The purpose of this research was to examine the relationship between primary productivity ofphytoplankton with nutrient availability and light intensity in the waters of the Bay of Kendari. Basedon the data description and laboratory analysis, net primary productivity values during the surveyperiod varied from 11.13 to 31.25 mgC/m3/4 hour with ranges of average value of NPP from 20.0 to24.46 mgC/m3/4 hour. Sampling station located at the middle of the bay had the highest NPP valuefollowed by sampling station positioned at the mouth of the bay and the lowest value was found atsampling station located near the river mouth of the upper part of the bay. Relationship betweenprimary productivity and light intensity depicted a strong correlation at the three sampling stations.Relationship of primary productivity to nutrient and light intensity showed that the relationship werehigh in all three stations. Similar pattern of relationship were shown among the three stations. At thestation located out of the Kendari Bay, nutrient element N (both ammonia and nitrate) and lightintensity were the main factors that signifacantly influence the level of NPP value, while stationlocated in the middle and inside the bay, results reveal that nitrate and light intensity had significatinflunce on the level of NPP values.Key words: primary productivity of phytoplankton, nutrient elements, light intensity
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK Bacillus spp. MELALUI PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Muhammad Masyarul Rusdani, Sadikin A. Saptono Waspodo,Zaenal Abidin
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis. Vol.16 No. 1 Juni 2016
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.09 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v16i1.103

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja bakteri probiotik Bacillus spp. dan prebiotik molase dengan dosis berbeda terhadap tingkat kelangsungan hidup dan kinerja pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini menggunakan motede eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan melibatkan 5 perlakuan, yaitu kontrol (K), Bacillus spp. 10 ml/kg pakan (A); Bacillus spp. 10 ml/Kg pakan + molase 10 v/v (B); Bacillus spp. 20 ml/Kg pakan (C); dan Bacillus spp. 20 ml/Kg pakan + molase 10 v/v(D). Hasil yang diperoleh menunjukkan variasi untuk total bakteri, yaitu dari 2,24x108 hingga 3,78x108 CFU/ml. Demikian juga dengan total Bacillus spp. dari 1,07x106 hingga 2,02x107 CFU/ml. Adapun untuk pengamatan tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Meski demikian, perlakuan D memiliki hasil yang relatif lebih baik dengan nilai SR dan LPH berturut-turut 96,67% dan 1,01 %/hari. Kata kunci : probiotik Bacillus spp., prebiotik molase,  total bakteri dan Bacillus spp., tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian
Status Trofik Ikan yang Berasosiasi dengan Lamun (Seagrass) di Tanjung Luar Lombok Timur Abdul Syukur, Yusli Wardiatno Ismudi Muchsin2) dan Mohammad Mukhlis Kamal
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis. Vol.14 No. 2 Desember 2014
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.477 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v14i2.143

Abstract

ABSTRAKLamun di lingkungan laut berperan penting dalam proses pembentukan rantai makanandetritus dan herbivora. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status trofik ikanberdasarkan jenis makanan. Contoh ikan diambil pada lima lokasi padang lamun yaitu: GiliKere, Gili Maringkik, Kampung Baru, Lungkak dan Poton Bakau dengan menggunakan minipure seine. Analisis status trofik ikan dilakukan berdasarkan jenis makanan yang ditemukanpada isi lambung. Status trofik dikelompokkan dalam status trofik herbivora, carnivora,planktivora dan omnivora. Status trofik ikan yang ditemukan pada semua lokasi penelitiandidominasi oleh ikan dengan status trofik carnivora sebesar 58,62 %, status trofik herbivorasebesar 17, 64 %, status trofik planktivora 17,64 % dan status trofik omnivora 5,88 %. Ikanyang berasosiasi dengan lamun pada lokasi penelitian sebagian besar untuk mencari makan.Namun demikian jenis ikan dari famili Apogonidae dengan spesies Archamia goni dan familiMonacanthidae dengan spesies Plectorhinchus falvomaculatus menggunakan lamun tidakhanya sebagai tempat mencari makan tetapi juga sebagai tempat untuk memijah, tinggalmassa juvenil dan massa dewasa. Kesimpulan dari penelitian adalah status trofik ikan danbentuk asosiasi ikan dengan lamun sebagai indikator fungsi ekologi lamun yang sangat vitaluntuk ikan dapat survive.Kata Kunci: Lamun, Status Trofik Ikan dan Asosiasi Ikan dengan Lamun.ABSTRACTSeagrass in the marine environment plays an important role in the process of detritus foodchain and herbivores. This study aims to determine the trophic status of fish based on the typeof food. Fish were taken on the five locations seagrass beds: Gili Kere, Gili Maringkik,Kampung Baru, Lungkak dan Poton Bakau by using pure mini seine. Analysis of trophicstatus of fish is done based on the type of food that is found in the stomach contents. Trophicstatus are grouped into trophic status of herbivores, carnivores, omnivores and planktivora.Trophic status of fish found in all study sites are dominated by carnivorous fish with trophicstatus of 58.62%, herbivore trophic status of 17, 64%, trophic status planktivora 17.64% and5.88% omnivorous trophic status. Fish associated with seagrass research sites mostly forforaging. However, the type of fish of the family Apogonidae with Archamia goni and familyMonacanthidae with Plectorhinchus falvomaculatus use seagrass not only as a feeding sitesbut also as a place to spawning, mass live juvenile and adult the mass. The conclusion of the study is the trophic status of fish and fish form of association with seagrass as an indicator ofthe ecological functions that are vital for the fish to survive.Key Words: Seagrass, Trophic Status of Fish and Fish with Seagrass Association.
Daftar Isi Jurnal Biologi Tropis , Juli-Desember 2017 Daftar isi Jurnal Biologi Tropis
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis vol.17 No.2 Desember 2017
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.341 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v17i2.496

Abstract

TERLAMPIR
Jurnal Biologi Tropis Volume. 16 Nomor. 1 Januari 2016 husnul fuadi
Jurnal Biologi Tropis Jurnal Biologi Tropis. Vol.16 No. 1 Juni 2016
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.768 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v16i1.209

Abstract

Penerbit:Prog. Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas MataramJl. Majapahit No. 62 Mataram, Lombok NTB 83125Tlp. (0370) 623873 pes 112 Fax. (0370)n634918.                       E-mail: bio.trofis16@gmail.com

Page 1 of 94 | Total Record : 932