cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah
ISSN : 24769703     EISSN : 24769703     DOI : -
Core Subject : Education,
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah has electronic ISSN 2476-9703. It is national journal published two times a year (October & April) by the Faculty of Islamic Study & Unit Publication and Management Journal of Islamic University of Kalimantan MAB Banjarmasin.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016" : 8 Documents clear
Peran Gerakan Pramuka untuk Membentuk Karakter Kepedulian Sosial dan Kemandirian (Studi Kasus di SDIT Ukhwah dan MIS An-Nuriyyah 2 Banjarmasin) Sa’adah Erliani
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.681 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.740

Abstract

IndonesiaPendahuluan: Artikel ini bertujuan untuk meneliti peran gerakan pramuka dalam membentuk karakter kepedulian sosial dan kemandirian sebagaimana harapan pemerintah dan masyarakat. Metode:  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan instrument observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan metode Miles & Huberman. Hasil:      Upaya pembentukan karakter pada Gerakan Pramuka SDIT Al-Ukhwah adalah pemahaman, keikhlasan, kerja keras, berjuang dengan sungguh-sungguh, ketaatan, pengorbanan, komitmen, konsisten, persaudaraan, dan kepercayaan. Perangkat pendukungnya antara lain prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, dan kode kehormatan. Adapun upaya pembentukan karakter pada gerakan pramuka MIS An-Nuriyah 2 Banjarmasin adalah keteladanan, pembiasaan, teguran dan penghargaan. Perangkat pendukungnya antara lain dari prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, dan kode kehormatan. EnglishIntroduction:     This article aims to examine the role of the scout movement in forming the character of social care and independence as the the expectations of government and society. Methods:  This study used a qualitative approach, descriptive analytic by using the instrument observation, interviews, and documentation. Then continued with the analysis using method of Miles & Huberman. Results:     Efforts to establish the character of the Scout Movement of SDIT Al-Ukhwah is understanding, sincerity, hard work, struggling earnestly, obedience, sacrifice, commitment, consistency, brotherhood and trust. The supporter basic principles of scouting, scouting methods, and code of honor. The efforts to establish the character of scout movement An-Nuriyah MIS 2 Banjarmasin is modeling, habituation, warning and appreciation. The supporter is the basic principles of scouting, scouting methods, and code of honor.
Pemanfaatan Video sebagai Media Pembelajaran Matematika SD/MI Hamdan Husein Batubara; Dessy Noor Ariani
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.387 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.741

Abstract

IndonesiaPendahuluan: Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan penggunaan video untuk kegiatan pembelajaran matematika di sekolah dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan kajian pustaka dengan cara menelusuri berbagai rujukan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipercaya. Hasil: Penggunaan video untuk pembelajaran matematika di sekolah dasar dibagi menjadi 4 macam, yaitu: video presentasi linier, video tutorial, rekaman video, dan klip video lagumatika dengan lirik. Prinsip-prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan video di kelas adalah: 1) perangkat pendukung, seperti listrik, pemutar video (laptop atau VCD), speaker, dan proyektor LCD, 2) keterampilan guru, seperti membuat dan menggunakan video dalam pengajaran, 3) Konten video, seperti kesesuaian isi dengan tema, kualitas resolusi, dan durasi (sekitar 3-7 menit), dan 4) tata ruang kelas, seperti letak tempat duduk dan posisi meja. Keunggulan video sebagai media pembelajaran mudah digunakan dan mampu menjelaskan konten dengan lebih nyata. Kelemahannya tidak interaktif. EnglishIntroduction: The article aims to explain the using of video for teaching math in elementary school. Methods: This study used literature review by tracking various references to get valid and reliable data. Result: The using of video for teaching math in elementary school is divided into 4 kinds, namely: linier presentation video, tutorial  video, recorded  video, and video with lyrics. The principles of the using video in the classroom are: 1) support devices, such as electricity, video player (laptop or VCD), speakers, and LCD projector, 2) teacher skill, such as creating and using video in teaching, 3) video content, such as conformity its content with theme course, resolution quality, and duration (about 3-7 minutes ), 4) classroom layout. The excellence of video as a learning medium is easy to use and able to explain content with more real. The weaknesses of video linier is not interactive and its efect depend on focus of student.
Pengembangan Buku Ajar Tematik Bernuansa Islami untuk Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar Islam Raudlatul Jannah
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.261 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.737

Abstract

Bahasa Indonesia:Pendahuluan: Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar tematik tematik bernuansa Islami dan meneliti keefektifan, keefesienan dan kemenarikan buku ajar yang dikembangkan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan menggunakan desain Dick and Lou Carey. Hasil:   Buku ajar yang dikembangkan memiliki tingkat keefektifan yang tinggi dengan ditunjukkan oleh peningkatan hasil post tes sebesar 17,65% di banding  hasil pre test. yaitu dari 69,40% - 87,05%. Penggunaan buku ajar tematik terpadu kurang efisien pada siswa yang kurang lancar membaca. Buku ajar memiliki tingkat kemenarikan yang tinggi. Kesimpulan: Buku ajar yang dikembangkan telah memenuhi unsur kebutuhan pembelajaran, khususnya pada pembelajaran tematik dengan pendekatan tematik terpadu. English:Introduction: This article aims to develop thematic texbook thematic texbook nuances of Islamic and evaluate the effectiveness, efficiency and attractiveness of the developed. Methods: This study used research and development method developed by Dick and Lou Carey. Results: Textbook developed has a high degree of effectiveness demonstrated by increasing post-test results of 17.65% was compared to the pre-test results. that is from 69.40% - 87.05%. The use of integrated thematic texbook was less efficient on students who are not fluent in reading. Textbook have the attractiveness of the high level. Conclusion: Textbook developed have fulfilled elements of learning needs, especially on thematic learning with integrated thematic approach.
Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Sekolah Dasar Rahmad Rahmad
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.981 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.742

Abstract

IndonesiaPendahuluan:  Tulisan ini merupakan hasil analisa tentang pentingnya pelajaran IPS pada usia sekolah terutama pada pendidikan dasar.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara menelusuri berbagai sumber referensi secara kritis untuk mendapatkan data yang benar dalam menjelaskan topik pembahasan. Hasil: Pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang berdiri sendiri dan sejajar dengan pelajaran lain. Anggapan sebagian orang terhadap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang mudah dan tidak terlalu penting tidak dapat diterima., Karena anggapan ini tidak sesuai dengan pentingnya tujuan mata pelajaran IPS untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas yang mampu mengambil keputusan rasional sebagai warga masyarakat yang beraneka budaya. Pelajaran IPS di pendidikan dasar tentu menjadi hal yang sangat penting bagi individu dalam menjalani hidup bermasyarakat, peran guru yang optimal dalam pembelajaran ini tentu sangat diperlukan. Sehingga dapat terwujud masyarakat yang beradab dengan mendasarkan pada nilai-nilai kehidupan. EnglishIntroduction:  This paper is a analysis of the importance of social studies at school, especially in basic education.  Methods: This study used literature review by tracking various reference to get the data valid and reliable. Result: Social studies is a stand-alone lessons and align with other lesson.  Assumption of somebody saying that social studies lesson is not too important can be not accepted. because the assumption is not relevant with the purpose of social studies lesson to realize intelligent people who were able to make rational decisions as citizens of diverse cultures. Social studies in elementary education would be very important for the individual to live a social life. The optimal role of the teacher in this lesson is certainly very necessary. To enable the creation of a civilized society by basing on the values of life.
IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi (Telaah Buku Siswa MI/SD Kelas VI Tema 1, Karya Afriki, dkk) Jumiati Jumiati
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.539 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.738

Abstract

IndonesiaPendahuluan:  Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan pembelajaran yang mengacu pada kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai cara untuk mengajarkan materi IPA bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Metode: Penelitian ini adalah penelitian pustaka. Pengumpulan dan penelaahan referensi tentang indikator-indikator kemampuan berfikir tingkat tinggi kemudian dihubungkan dengan penyajian pada materi IPA dalam buku siswa kelas VI tema 1. Penelitian ini menggunakan metode analisis induktif dan deduktif. Hasil:  Pada awal materi setiap subtema terdapat pertanyaan untuk menggali pengalaman dan melatih berfikir tingkat tinggi. Terdapat kegiatan untuk mengkreasikan diri pada setiap sub tema . Terdapat soal untuk melatih berfikir tingkat tinggi pada setiap  akhir soal latihan.English Introduction: This study aims to explain the implementation learning base on high-level thinking skills as a strategy to teach secience content for students in Islamic Elementary School or Primary School. Methods: This study is a library research. Collecting and reviewing references about indicators of high-level thinking skills was linked with the presentation of the in the book graders VI themes 1. This study used analysis method inductive and deductive. Results: The first content on each sub-theme contained questions to explore the experience and training of high level thinking. There are activities for the creation of themselves in each sub-theme. There are aquestions to practice high-level thinking on each exercises.
Pendidikan Anak dalam Pengembangan Kecerdasan IQ, EQ dan SQ (Studi Kitab Tuhfat Al -Mawdud Bi Ahkam Al- Mawlud Karya Ibnu Al- Qayyim Al- Jauziyah) Muhammad Za’im
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.295 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.743

Abstract

IndonesiaPendahuluan: Artikel ini bertujuan untuk membahas  konsep pendidikan prenatal Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual.  Metode:  Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara menelusuri sumber primer  kitab Tuhfat Al -Mawdud Bi Ahkam Al- Mawlud dan sumber sekunder lainnya. Hasil: Pemilihan pendamping hidup dalam konsepsi pendidikan prenatal akan mempengaruhi pengembangan intelektual bayi, karena semakin bagus gen calon pasangan hidup, maka kemungkinan besar akan menurun pada anak. Kemudian, dalam konsepsi proses menikah (hubungan suami istri) akan mempengaruhi pengembangan kecerdasan spiritual. Pada masa kehamilan adalah masa yang sangat penting. Masa ini akan mempengaruhi pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spritual, karena di dalamnya pengaruh makanan dan lingkungan sangat mempengaruhi, dan juga pengaruh itu mempengaruhi selama sembilan bulan. EnglishIntroduction: This article aims to discuss concept of prenatal education of Ibn Qayyim Al-Jauziyah who developed emotional and spiritual intelligence. Methods: This study used literature review by tracking the primary source of Tuhfat Al -Mawdud Bi Ahkam Al- Mawlud and other secondary sources. Result: The selection of husband or wife in the conception of prenatal education will influence the intellectual development of the baby, because the better the gene-mate, it will most likely descent upon the child. In addition, in the conception of the mariage (coitus) will affect the development of spiritual intelligence. During pregnancy is a crucial time. This will affect the future of intellectual, emotional and spiritual development. In this time, the effect of diet and environment are the most influential, and also the effects will influence during nine months.
Internalisasi Pendidikan Karakter dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam Abdul Hafiz; Hamdan Husein Batubara
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.603 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.739

Abstract

IndonesiaPendahuluan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana internalisasi  pendidikan karakter dalam kurikulum PAI serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode: Penelitian ini adalah adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian: Internalisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran PAI telah diterapkan pada dokumen perencanaan pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang dimasukkan dalam kurikulum pendidikan agama Islam adalah karakter religius, disiplin, tanggungjawab dan bersahabat/ komunikatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi internalisasi Pendidikan karakter adalah faktor berlatar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru, kesiapan, kemampuan, motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan dukungan lingkungan. EnglishIntroduction: This research aims to determine how the internalization of character education on the curriculum of Islamic education and the factors influencing it in Integration Islamic Elementary School (SDIT) Qurrata ‘Ayun Kandangan. Method: This research is qualitative. Result: Internalization of character education for learning Islamic education has been done on document of lesson plan. The values of character founded on curriculum Islamic education is religius, discipline, responsibilities and friendly/ communicative.  Factors influencing internalization character education is a factor of educational background and teacher teaching experience, readiness, ability, motivation of student on following learning, and environmental support.
Studi Komparasi Keterampilan Sosial antara Siswa Sekolah Dasar yang Menggunakan Sistem Full Day dan Reguler Barsihanor Barsihanor; Abdul Hafiz
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.779 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.744

Abstract

IndonesiaPendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara nyata tingkat keterampilan sosial anak yang sekolah di SD full day dan SD regular dan perbandingan di antara mereka. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis komparatif. Adapun sumber data atau responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDIT Nurul Fikri Banjarmasin dan SDN Teluk Tiram 2. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan angket. Setelah data terkumpul dilakukan analisis data menggunakan rumus prosentase dan uji beda independent sample t-tes. Hasil:  Keterampilan sosial siswa Sekolah Dsar yang menggunakan system full day adalah: 19,2% berkategori sangat rendah, 42.3% berkategori rendah, 26,9% sedang, 7,6% tinggi dan 3,8% berkategori sangat tinggi. Sedangkan keterampilan sosial siswa Sekolah Dasar regular adalah: 11,5% berkategori sangat rendah, 30.7% berkategori rendah, 26,9% sedang, 26,9% tinggi dan 3,8% berkategori sangat tinggi. Hasil uji independent sampel t-test memperoleh nilai t-hitung sebesar 4,748 dengan probabilitas (sig.) 0,000. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan sosial anak yang sekolah di SD full day dan SD Reguler.  Nilai rata-rata keterampilan sosial siswa SD yang menggunakan sistem full day school adalah 131,62 dan siswa SD regular adalah 122,96. Selisih keduanya adalah: 8,66. EnglishIntoduction: This study aims to determine the differences between social skills of children in full day elementary school and regular elementary school. Method: This study uses a quantitative approach and  is a comparative research type. The source of the data or the respondents in this study are students of class V in SDIT Nurul Fikri Banjarmasin and SDN Teluk Tiram 2. The data collection techniques are observation, documentation, and questionnaire. Data was analyzed using percentage dan formula of different-test independent sample t-test. Result:  Social skills of elementary school using full day system are: 19,2% are very low, 42.3% are low, 26,9% are moderate, 7,6% are high, and 3,8% are very high. Result of social skills in reguler elementary school children are: 11,5% are very low, 30.7% are low, 26,9% are moderate, 26,9% are high, and 3,8%) are very high. The result of t-count of t-tet independent is 4,748 with probability of (sig.) 0,000. There are differences  on social skills between student of elementary school full day and student of elementary school regular.  The average value of social skills of students in elementary school using a full day system is 131.62 and in regular system is 122.96. Their differences is 8.66.

Page 1 of 1 | Total Record : 8