cover
Contact Name
Sri Rahayu
Contact Email
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Phone
+6285379034482
Journal Mail Official
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Editorial Address
Jl.Tentara Pelajar Mudal Boyolali 57351
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
Core Subject : Science,
ABSTRAK Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot – otot setelah kehamilan (Ervinasby, 2008). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum Di Puskesmas Mariana Kabupaten Banyuasin tahun 2020. Metodologi : Penelitian ini Merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group). Hasil : Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata involusi uterus pada kelompok Kontrol (Tidak melakukan senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, rerata kelompok perlakuan (melakukan Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Analisis kemaknaan dengan uji Mann Withney menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata Involusi Uterus berbeda secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Involusi uterus kelompok kontrol (Tidak melakukan senam) sesudah/Pengukuran ke dua terjadi penurunan involusi uterus dan Involusi uterus kelompok Perlakuan (melakukan senam nifas) sesudah senam nifas terjadi penurunan involusi uterus secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri.
Articles 293 Documents
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI PADA IBU BERSALIN Irfana Tri Wijayanti; Puji Hastuti
Jurnal Kebidanan VOLUME 08 No.01, JUNI 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v8i01.197

Abstract

Irfana Tri Wijayanti 1), Puji Hastuti 2)1) 2) Akademi Kebidanan Bakti Utama PatiE-mail: irfana_tri@yahoo.co.id dan pujih2145@gmail.com ABSTRAKBeberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini  adalah persepsi dan sikap yang kurang mendukung terhadap pelaksanaan IMD. Berdasarkan hasil wawancara pre survey pada 30 bidan di Kabupaten Pati, terdapat 14 bidan tidak melakukan IMD dengan alasan harus menunggu lama, 16 bidan melakukan IMD dengan alasan bidan bekerja lebih santai dan ingin mendapatkan bounding attachment antara ibu dan bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap bidan terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini pada ibu bersalin di Kabupaten Pati. Jenis penelitian analitik korelasi, pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bidan dengan menggunakan sampel stratifikasi random. Total populasi 380 bidan, jumlah sampel 38 bidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan dengan persepsi buruk seluruhnya tidak melakukan IMD (26 orang), dan bidan dengan persepsi baik (12 orang) sebagian besar melakukan IMD (11 orang). Seluruh bidan yang bersikap kurang baik tidak melakukan IMD (19 orang), dari 13 bidan yang bersikap cukup baik ada 8 orang yang tidak melakukan IMD dan seluruh bidan dengan sikap baik (6 orang) melakukan IMD. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara persepsi dan sikap bidan dengan pelaksanaan IMD (p value = 0,000). Mengingat pentingnya IMD untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, diharapkan seluruh bidan memiliki persepsi dan sikap yang baik terhadap IMD. Kata Kunci : Pengetahuan, persepsi, sikap, IMDRELATIONSHIP OF PERCEPTION AND ATTITUDES THE MIDWIFE WITH INITIATION OF BREASTFEEDING OF EARLY POSTPARTUMABSTRACTSome things that can affect the successful implementation of the Early Initiation of Breastfeeding is the perception and attitude of less assistance to the implementation of the IMD. Based on the results of a pre interview survey on 30 midwives in Pati District, there are 14 midwives did the IMD for reasons having to wait a long time, 16 midwives perform IMD arguing midwives work more relaxed and want to get the bounding attachment between mother and baby. The aim of research to determine the relationship of perception and attitude of midwives on the implementation of Early Initiation of Breastfeeding in women giving birth in Pati regency. Type correlation analytical research, cross sectional approach. The study was conducted in the midwife using random stratified sample. The total population of 380 midwives, the number of samples 38 midwives. The results showed that the midwife with a bad perception entirely did the IMD (26), and a midwife with good perception (12) doing most of the IMD (11 people). The whole midwife who behave less well did the IMD (19), of 13 midwives who behaved pretty well there are 8 people who did the IMD and the whole midwife with a good attitude (6) perform IMD. The analysis showed no relationship between perceptions and attitudes of midwives with the implementation of the IMD (p value = 0.000). Given the importance of IMD to improve maternal and infant health, hope that all midwives have a good perception and attitude towards IMD. Keywords: Knowledge, perceptions, attitudes, IMD
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU Umi Susilowati Akbid Bhakti Nusantara Salatiga
Jurnal Kebidanan Vol 4 No.2 Desember 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v4i2.103

Abstract

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU Umi Susilowati Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga ABSTRAK Kader sebagai penggerak Posyandu, menjadi kunci keberhasilan Posyandu. Kader Posyandu memiliki tugas yang penting agar Posyandu dapat berjalan dengan baik, apabila kader tidak memahami tugas sebagai kader dengan baik maka Posyandu tidak akan berkembang bahkan mungkin akan berhenti pelaksanaanya. Pengetahuan kader dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi dari tenaga kesehatan, yaitu pelaksanaan pendidikan kesehatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader posyandu tentang tugas kader posyandu. Penelitian dilakukan di Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental design dengan rancangan one group pre and posttest design. Jumlah objek yang diteliti sebanyak 95 orang, Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling sehingga sampel yang digunakan 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 19,13 dan rata-rata pengetahuan responden meningkat sesudah diberikan pendidikan kesehatan menjadi 22,03. Berdasarkan uji t (paired test) didapatkan nilai t hitung sebesar -5,536 dengan df 29 dan p-value sebesar 0,000, sedangkan t tabel pada df 29 dan p-value 0,001 adalah 2,756. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t hitung > t tabel dan p-value 0,000 < a (0,05), sehingga hipotesis null (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima yaitu ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader posyandu tentang tugas kader posyandu di Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Dengan terujinya penelitian ini, sebaiknya Puskesmas lebih memperhatikan kader Posyandu dengan meningkatkan pengetahuan kader tentang tugas kader melalui pelatihan dan kegiatan lainnya. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Tugas Kader Posyandu
INISIASI MENYUSU DINI (IMD) MENINGKATKAN SUHU TUBUH BAYI SECTIO CAESAREA DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Umi Sa’adah; Nikmatul Khayati; Machmudah .
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 01, JUNI 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i01.300

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu adaptasi pada bayi baru lahir adalah adaptasi terhadap pengaturan suhu tubuhnya, pada bayi yang dilahirkan secara sectio caesarea (SC) berisiko lebih besar mengalami hipotermi karena suhu ruang operasi yang dingin, salah satu cara untuk meningkatkan suhu tubuh bayi dan mencegah terjadinya hipotermi adalah melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap perubahan suhu tubuh bayi sectio caesarea. Metode penelitian: Jenis penelitian quasi eksperiment dengan desain non equivalent control grup,. Sampel penelitian sebanyak 40 bayi SC, membandingkan 20 bayi SC kelompok intervensi (yang dilakukan IMD) dengan 20 bayi SC kelompok kontrol bayi yang berada di infant warmer (penghangat). Analisa data menggunakan uji Independent T-test. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20 bayi SC yang dilakukan IMD suhu tubuh bayi rata-rata meningkat sebesar 0,65°C dan 20 bayi SC yang ditempatkan di infant warmer suhu tubuh bayi rata-rata meningkat sebesar 0,79°C. Simpulan : tidak ada perbedaan perubahan suhu tubuh antara bayi yang dilakukan inisiasi menyusu dini dengan bayi yang ditempatkan di infant warmer, sehingga dapat disimpulkan bahwa Inisiasi Menyusu Dini (IMD) mempunyai pengaruh yang sama dengan infant warmer pada suhu tubuh bayi SC di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr.Kariadi Semarang dengan p value sebesar 0,066 (a<0,05).Kata kunci : Insiasi menyusu dini, suhu tubuh bayi SC.EARLY BREASTFEEDING INITIATION TOWARD BODY TEMPERATURE CHANGE OF SECTION CAESAREA INFANT IN RSUP DR. KARIADI SEMARANGABSTRACTBackground :One of the adaptations carried by infant right after the delivery process is the adaptation toward the body temperature. And the infant from caesarean section have the higher risk of hypothermia since the operation room is commonly settled in low temperature. One of the solutions to improve infants’ body temperature and prevent hypothermia is by early breastfeeding initiation. Research target: conducted to find out the influence of early breastfeeding initiation toward body temperature change in Caesarea section infant.  Research method: Research kind quasi experimental method with non-equivalent control group design which compared 20 C-section infants from experimental group with 20 C-section infants from control group in the infant warmer machine. Data analysis used Independent T-test.  Result of research:.The results of the study showed that as many as 20 babies of SC who performed IMD the average baby's body temperature increased until 0.65° C and 20 infants SC placed in infant warmer the average baby's body temperature increased until  0.79°C .Conclude:There was no difference on body temperature changing between infant with early initiation of breastfeeding toward infant which was placed in the infant warmer. So, it got concluded that early initiation of breastfeeding has the same influence with infant warmer toward body temperature of sectio caesarea infant in installation of central surgery RSUP Dr. Kariadi Semarang with P value is 0,067 (a<0,05). Key words : early breastfeeding initiation, body temperature of section Caesarea infant
HUBUNGAN PENGETAHUAN PENAYANGAN VIDEO IMD DENGAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PELAKSANAAN IMD Dwi Anita Apriastuti; Radika Ayu Pratiwi
Jurnal Kebidanan VOLUME 08 No.01, JUNI 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v8i01.202

Abstract

Dwi Anita Apriastuti 1), Radika Ayu Pratiwi 2)1) 2) Prodi D-III Kebidanan Stikes Estu Utomo BoyolaliE-mail: apri_astuti@yahoo.co.idABSTRAKResiko kematian bayi resiko kematian bayi dibawah 2 bulan meningkat menjadi 480 kasus sekitar 40% kematian balita terjadi satu bulan pertama kehidupan bayi karena tidak disusui. Dengan dilakukan Inisiasi menyusu dini (IMD) dapat mengurangi 22% kematian bayi 28 hari, berarti Inisiasi menyusu dini (IMD) mengurangi kematian balita 8,8%. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan setelah penayangan video dengan sikap tentang inisiasi menyusui dini. Metode: Penelitian diskriptif kuantitatif dengan pendekatan metode survey dengan jumlah ibu hamil trimester 3 sebanyak 50 orang dengan cara pengambilan purposive sampling yang dikriteriakan secara inklusi dan eksklusi didapatkan 35 ibu hamil sebagai sampel. Dengan alat penayangan video dan kuesioner dan tehnik pengolahan data menggunakan SPSS 15 dengan uji Chi Square. Hasil dan Pembahasan: Tingkat pengetahuan responden setelah penayangan video IMD dalam kategori tahu mencapai 89%, dan dalam kategori tidak tahu mencapai 11%. Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis univariat diketahui bahwa sikap inisiasi menyusui dini dalam kategori tidak menerima mencapai 14%, dan dalam kategori menerima mencapai 86%.  Berdasarkan hasil chi square tentang hubungan antara pengetahuan setelah penayangan video dengan pelaksanaan tentang inisiasi menyusui dini diperoleh diperoleh p-value (sig) sebesar 0,006 pada tingkat kepercayaan 95%, karena p-value 0,006 < dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan setelah penayangan video dengan sikap ibu hamil trimester 3 tentang pelaksanaan inisiasi menyusui dini. Jadi dengan penayangan video diharapkan ibu hamil dapat memahami pentingnya IMD dan mau melaksanakan IMD pada saat melahirkan.Kata kunci: pengetahuan, penayangan video, sikap tentang inisiasi menyusui dini.RELATIONSHIP  KNOWLEDGE VIDEO VIEWS IMD WITH ATTITUDE PREGNANT WOMEN TRIMESTER III WITH ON THE IMPLEMENTATION IMDABSTRACTThe risk of infant death mortality risk infants under 2 months increased to approximately 40% of 480 cases of under-five deaths occur during the first month of life because it is not breastfed babies. With the initiation of suckling done early (IMD) can reduce 22% of infant mortality 28 days, meaning early initiation of breastfeeding (IMD) reducing under-five mortality of 8.8%. Objective: To determine the relationship of knowledge after the video with the attitude of the early initiation of breastfeeding. Methods: The study was descriptive quantitative approach survey method with the number of third trimester pregnant women as many as 50 people by taking purposive sampling in criteria basis of inclusion and exclusion obtained 35 pregnant women in the sample. By means of video views and questionnaires and data processing techniques using SPSS 15 using Chi Square. Results and Discussion: The respondent knowledge after the video IMD in category out reached 89%, and in the category not know 11%. Based on calculations by univariate analysis known that the attitude of early initiation of breastfeeding in the category of not receiving reached 14%, and in the category receiving reached 86%. Based on the results of chi square of the relationship between knowledge after the video with the implementation of early initiation of breastfeeding was obtained was obtained p-value (sig) of 0.006 at the 95% confidence level, because the p-value 0.006 <0.05, it can be concluded that there is a relationship between knowledge after the video with the attitude of third trimester pregnant women about the implementation of early initiation of breastfeeding. So with video viewership expected expectant mother can understand the importance of and willing to carry IMD IMD during childbirth.Keywords: knowledge, video views, attitudes about early initiation of breastfeeding.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN USAHA PREVENTIF TERJADINYA KEPUTIHAN Noviyana Isnaini; Lies Indarwati
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.108

Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN USAHA PREVENTIF TERJADINYA KEPUTIHAN Noviyana I & Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Keputihan atau Fluor Albus merupakan suatu kondisi dimana cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Keputihan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). Keputihan yang bukan merupakan penyakit (fisiologis) dapat saja terjadi pada setiap wanita. Penyakit keputihan menyerang sekitar 50 % kehidupan wanita dan mengenai hampir pada semua umur. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukan 75 % wanita di dunia pasti menderita keputihan. Penyakit keputihan juga menyerang santri Pondok Pesantren Pabelan, hampir keseluruhan sekitar 80% mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang keputihan dengan usaha preventif terjadinya keputihan pada remaja putri MA Pondok Pesantren Pabelan. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sempel yang diambil adalah remaja putri kelas IX, X, dan XI di MA Pondok Pesantren Pabelan sebanyak 50 siswi dari jumlah populasi sebanyak 102 siswi dengan menggunakan simple random sampling. Tehnik analisa data menggunakan uji che square dengan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang keputihan dan sikap relatif positif terhadap penanganan keputihan. Hasil analisis yang didapat adalah X2 hitung = 10,519 dan p-value = 0,002 , p < 0,05. Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan yang bermakna dari pengetahuan dengan usaha preventif terjadinya keputihan Kata kunci : Remaja putri, usaha preventif dan keputihan
EFEKTIFITAS MEDIA PROMOSI KESEHATAN KANKER SERVIKS TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS Masruroh .; Cahyaningrum .
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.02, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i02.347

Abstract

ABSTRAKProgram pemeriksaan IVA dicanangkan agar semua wanita usia subur mau melakukan pemeriksaan IVA, namun cakupan pemeriksaan IVA masih dibawah target nasional. Upaya promosi kesehatan tentang  kanker serviks sudah dilakukan dengan metode ceramah dan leaflet  tetapi masih kurang efektif dan menarik. Media elektronik seperti video diharapkan lebih menarik dan mudah dipahami.Penelitian ini mempunyai tujuan umum untuk menganalisis efektifitas media promosi kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks  dengan IVA. Populasi dalam penelitian  adalah wanita usia subur yang ada di Puskesmas Bergas. Sampelnya  Wanita usia subur  berjumlah 40 responden.Teknik pengambilan sampel dengan  simple random sampling. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah video, Leaflet dan kuesioner. Metode yang dipakai adalah eksperimen semu dengan pendekatan pre-posttest design. Analisis dilakukan dengan uji beda Wilcoxon, uji untuk melihat keefektifanan media menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok leaflet   ( p = 0,0001), ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok video    ( p = 0,0001). Media video lebih efektif pada upaya promosi kesehatan (p = 0,016 ). Kesimpulan pemberian  promosi kesehatan dengan media video lebih efektif daripada menggunakan media leafledKata kunci : Media Promosi Kesehatan, IVA, Pengetahuan,WUSTHE EFFECTIVENESS OF HEALTH PROMOTION MEDIA TALKING ABOUT CERVICAL CANCER TOWARD THE IMPROVEMENT OF PRODUCTIVE AGE-WOMEN’S KNOWLEDGE ABSTRACTThe IVA examination program is planned so that all women of productive age are willing to do IVA examination, but the scope of IVA examination is still below the national target. Some efforts to promote health about cervical cancer have been carried out by using lecture and leaflet methods but they are still less effective and interesting. Electronic media such as videos are expected to be more interesting and easier to understand. This study had a general objective to analyze the effectiveness of health promotion media on early detection of cervical cancer using IVA. The populatin in this study  was productive age womens in the puskesmas bergas. The sampel was productive age women 40 respondont.Sampling technique with simple random sampling.The Instrument used in this research are video,leaflet and questionnaer. The method used quasi-experimental with a pre-posttest design approach. The analysis was carried out by using the difference test of Wilcoxon, while the test to see the effectiveness of the media used the Mann Whitney test. The results showed the differences of knowledge before and after the treatment in the leaflet group (p = 0.0001), the differences of knowledge before and after the treatment in the video group (p = 0,0001). Video media are more effective in health promotion efforts (p = 0.016). The conclusion is that providing health promotion using video media is more effective than using leaflet mediaKey words: Health Promotion Media, IVA, Knowledge, Productive Age Womens
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008 Erindra B.Cahyanto Program Studi DIV Kebidanan FK UNS
Jurnal Kebidanan Volume 1 No. 2 Desember 2009
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v1i1.69

Abstract

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008 Erindra B. Cahyanto Program Studi DIV Kebidanan FK UNS ABSTRAK Pijat Bayi merupakan salah satu tindakan terapi asuhan kesehatan pada bayi. Terapi pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan, karena dapat meningkatkan derajat vitalitas bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap berat badan neonatus dini di Rumah Bersalin Sehat Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Desain penelitian dengan Quasi eksperimen randomized control group pre test and post test, dengan populasi seluruh neonatus dini di wilayah Rumah Bersalin Sehat Ngargoyoso Karanganyar. Menggunakan teknik accidental sampling. Jumlah  sample 20 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi perubahan berat badan pada kelompok perlakuan pemijatan dan kelompok kontrol tanpa perlakuan pemijatan. Pengolahan data menggunakan uji statistik T tes. Hasil penelitian pada perlakuan pemijatan diperoleh 90% responden mengalami kenaikan berat badan  sebesar 6,5% dari berat badan lahir dan 10% tidak mengalami perubahan. Sedangkan sebesar 40% responden yang tidak dipijat mengalami kenaikan sebesar 2,1% dari berat badan lahir, 40% responden mengalami penurunan berat badan sebesar 1,7% dari berat badan lahir, 20 % responden tidak mengalami perubahan berat badan. Hasil penghitungan dengan signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dengan nilai p pada neonatus dini yang dipijat adalah 0.000 dan nilai p pada neonatus dini yang tidak dipijat sebesar 0,662, berati bahwa ada pengaruh pemijatan terhadap berat badan neonatus dini di Rumah Bersalin Sehat Ngargoyoso Karanganyar. Kata Kunci : Pijat bayi, Berat Badan, Neonatus Dini
HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK Tri Sunarsih; Endah Puji Astuti; Elvika Fit Ari Shanti; Ekawati .
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.01, JUNI 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i01.417

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Anak balita merupakan kelompok yang memerlukan perhatian yang lebih khusus dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya. Apabila perkembangan dan pertumbuhan anak mengalami gangguan akan berakibat terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Perkembangan anak memerlukan stimulasi khususnya dalam lingkungan keluarga.Tujuan: Mengetahui hubungan karakteristik orangtua dengan perkembangan anak. Metode: Jenis penelitian yaitu kuantitatif. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain Survai Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita < 60 Bulan di Desa Ngalang Wilayah Kerja Puskesmas Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul Tahun 2020 dengan jumlah 366 sampel, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan Uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil uji chi square bahwa hubungan pendidikan ayah dengan perkembangan didapatkan significancy 0,481,hubungan pendidikan ibu dengan perkembangan didapatkan nilai significancy 0,757, hubungan pekerjaan ayah dengan perkembangan didapatkan nilai significancy 0,082, hubungan pekerjaan ibu dengan perkembangan didapatkan nilai significancy 0,010, Penghasilan ayah dengan perkembangan didapatkan nilai significancy 0,793, Penghasilan ibu dengan perkembangan didapatkan nilai significancy 0,494. Simpulan: Pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, penghasilan ayah, penghasilan ibu tidak berhubungan dengan perkembangan anak dan pekerjaan ibu berhubungan dengan perkembangan anak. Walaupun orangtua bekerja diluar rumah, sebaiknya orangtua tetap dapat memberikan waktu yang berkualitas untuk memperhatikan perkembangan anak agar perkembangan anak menjadi optimal.Kata kunci: karakteristik, orangtua, perkembangan, anakRELATIONSHIP CHARACTERISTICS OF PARENTS WITH CHILDREN'S DEVELOPMENTABSTRACTBackground: Children under five are a group that requires more special attention in the process of development and growth. If the development and growth of children who experience disruption will result in quality children's restaurants. Child development requires stimulation, especially in a family environment. Objectives : This study aims to knowing the relationship between parents and child development. Methods: This type of research is quantitative. The design in this study was to use an analytical survey design with a cross-sectional approach. The population in this study were all toddlers <60 months in Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul in 2020 with a total of 366 samples, the sampling technique used total sampling. Data analysis using Chi-Square Test. Results: Based on the results of the chi-square test, the relationship between father's education and development has a significance of 0.481, the relationship between maternal education and development has a significance value of 0.757, the relationship between father's work and development has a significant value of 0.082, the relationship between mother's work and development has a significance value of 0.010, father's income with development got a significance value of 0.793, maternal income with the development of a significance value of 0.494. Conclusions: Father's education, mother's education, father's job, stage, mother's stage are not related to child development, and mother's work is related to child development. Even though children work outside the home, parents can provide quality time (quality time) to pay attention to the child's development so that the child is optimal.Keywords: characteristics, parents, development, children 
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN Friska Realita 1),; Alfiah Rahmawati 2)
Jurnal Kebidanan VOLUME 08 No.02, DESEMBER 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v8i02.216

Abstract

ABSTRAKRemaja merupakan masa transisi antara anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai  fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif. Tingkat pengetahuan remaja di Indonesia tentang kesehatan reproduksi masih rendah. Akibat dari kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan repsoduksi antara lain meningkatnya angka KTD (kehamilan tidak diinginkan). Survey tentang perilaku seksual mahasiswa di Semarang dengan mengambil 127 responden (64 laki-laki dan 63 perempuan) dari berbagai perguruan tinggi di Semarang. Dari hasil survey ini terungkap bahwa aktifitas yang dilakukan saat pacaran tiidak hanya mengobrol, memeluk, atau mencium bibir, tetapi sudah lebih jauh yaitu meraba daerah sensitif (48%), melakukan petting (28%) bahkan 20% diantaranya melakukan hubungan seksual sampai tahap penetrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas XI Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan Di SMA Negeri 2 Mranggen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, dengan jumlah sampel 64 responden remaja putri kelas XI di SMA N 2 Mranggen. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh ialah tingkat pengetahuan responden tentang kehamilan tidak diinginkan menunjukkan bahwa 23,4% responden memiliki pengetahuan baik dan 45,3% memiliki tingkat pengetahuan cukup. Hasil penelitian diharapkan sekolah ikut berperan dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dengan memberikan bimbingan konseling yang lebih mendalam dan bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk meningkatkan pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi.                                                                                                                                                                                                          Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja, Kehamilan KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN ABOUT UNWANTED PREGNANCYABSTRACTAdolescence is a time of transition between child and adult, which happens runway growing (growth spurt), arising out of the secondary sex traits, achieved fertility and psikologik changes occurred as well as cognitive. Level of knowledge of teenagers in Indonesia about reproductive health is still low. The result of the lack of knowledge about adolescent health repsoduksi among others increasing numbers KTD (unintended pregnancy). Survey of sexual behavior of students in Semarang to take 127 respondents (64 men and 63 women) from different colleges in Semarang. From the results of this survey revealed that activities performed while dating was just chatting, hugging, or kissing the lips, but already much farther that is grasping the sensitive areas (48%), doing the petting (28%) even 20% of them had sexual intercourse until the stage of penetration. The purpose of this research is to know the description of the level of knowledge of young women Class XI About Unintended Pregnancy In SMA Negeri 2 Mranggen. This research uses descriptive method with cross sectional approach to sampling using simple random sampling, the sample number of 64 respondents with teenage daughter of Class XI in SMA N 2 Mranggen. The instrument used was a questionnaire. The research results obtained is the level of knowledge of respondents about unintended pregnancy shows that 23.4% of the respondents had the knowledge of good and 45.3% have sufficient level of knowledge. Research results are expected to come into school plays a role in enhancing the knowledge of students about reproductive health by providing more in-depth guidance counseling and in collaboration with the health workers to improve the granting of information on reproductive health.Keywords: Knowledge, adolescence, prenancy
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati; Novita Nurhidayati
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.113

Abstract

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab kematian bayi yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97%. Hal ini menunjukkan bahwa 66,91% kematian perinatal dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan. Faktor penyebab Berat Badan Lahir Rendah salah satunya adalah faktor ibu yang mengalami komplikasi selama kehamilan seperti anemia yaitu suatu keadaan dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gram %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir. Penelitian yang dilakukan dengan metode survei analitik. Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir di desa Kembang, Ampel, Boyolali yang tercatat pada Januari- Desember tahun 2011 yaitu sejumlah 50 bayi, menggunakan teknik total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kohort ibu dan kohort bayi. Analisis data menggunakan chi square. Bahwa angka kejadian anemia sebanyak 22 (44,0%), sedangkan angka kejadian berat badan lahir rendah sebanyak 19 (38,0%). Hasil nilai probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 % (0,0001 < 0,05). Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir. Kata Kunci: anemia, berat badan bayi lahir

Page 1 of 30 | Total Record : 293