cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP)
ISSN : 26154587     EISSN : 26206382     DOI : -
Core Subject : Education,
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) adalah Jurnal yang memuat karya ilmiah pendidik dan praktisi pendidikan sebagai hasil usaha dan kreatifitas mereka dalam mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah. Jurnal ini diterbitkan dalam bentuk cetak dan online, memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun untuk memenuhi syarat sebagai jurnal tingkat provinsi.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020" : 12 Documents clear
Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Manfaat, Dampak Dan Proses Pembuatan Unsur-Unsur Dan Senyawanya Melalui Metode Inkuiri Siswa Kelas XII IPA3 SMA Negeri 4 Pasuruan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 Trisnurini Tantrianingrum, S.Pd
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.775 KB)

Abstract

Pada ulangan harian materi manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Rata-rata kelas hanya mencapai nilai 64 meskipun nilai tersebut belum memenuhi KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Namun siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 14 anak atau 40% dan yang tuntas hanya 21 anak atau 60% dari seluruh siswa kelas XII A3 yang berjumlah 35 Anak Untuk meningkatkan pengusaan siswa terhadap materi ajar tersebut, kami melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Diduga sumber permasalahan yang terkait dengan rendahnya hasil belajar kimia pada materi manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya di SMA Negeri 4 Pasuruan ini, dapat kami kemukakan sebagai berikut : 1.Siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan, karena proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru, akibatnya siswa bersifat pasif. 2. Kurang siapnya siswa untuk menerima pelajaran kimia pada materi Sebaran flora dan fauna diduga anggapan siswa pada pelajaran kimia merupakan pelajaran yang membosankan dan menghafal. 3. Metode dan teknik yang kurang tepat sehingga kurang menarik bagi siswa. Maka peneliti merumusan masalah sebagi berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kimia pokok bahasan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya melalui metode inkuiri pada siswa kelas XII A3 SMA Negeri 4 Pasuruan semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar kimia pokok bahasan Manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya melalui metode inkuiri pada siswa kelas XII A3 SMA Negeri 4 Pasuruan semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018? 3. Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri kelas XII A3 SMA Negeri 4 Pasuruan semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018? Hasil ulangan siswa antara siklus 1 dan 2 Hasil tes formatif siklus 1 masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) di bawah 65. Yaitu dari 35 siswa yang tuntas hanya 74% atau sebanyak 26 siswa yang tuntas sedangkan 26% masih belum tuntas belajar atau sebanyak 9 siswa, untuk siklus 2 sebanyak 33 siswa yang tuntas belajar atau sebanyak 94% siswa yang tuntas belajar.
Peningkatkan Hasil Belajar PKn Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Pasuruan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019 Drs. Sai’in Yatim
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.222 KB)

Abstract

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn masih rendah, khususnya siswa kelas XI IPS 1. Pada hasil penilaian harian pada materi pembelajaran Perkembangan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semester 1, tahun pelajaran 2018/2019 di SMA Negeri 4 Pasuruan, yang memuat materi Perkembangan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara terlihat bahwa, dari 34 Siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 70 sebanyak 23 orang atau sebanyak 68%, belum tuntas, siswa yang mendapatkan nilai di atas atau sama dengan 70 sebanyak 11 orang atau sebanyak 32% yang tuntas. Di kelas XI IPS 1, SMA Negeri 4 Pasuruan, selain masalah hasil belajar yang masih rendah, terdapat pula kendala dalam proses pembelajaran.. Model pembelajaran Discovery Learning Model pembelajaran penemuan (discovery learning) diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan informasi secara langsung tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi tersebut secara mandiri. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis (ilmuan). Hasil penilaian harian siswa pada siklus I ini banyak siswa yang belum tuntas dari 34 Siswa hanya ada 76% siswa yang mendapat nilai antara 70-90 atau sebanyak 25 siswa yang mendapat nilai diatas KKM (70) dan dinyatakan tuntas, sedangkan 24% siswa mendapat nilai diantara 50-60 atau sebanyak 8 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) dan dinyatakan tidak tuntas, sedangkan hasil penilaian harian siklus II menyatakan bahwa dari 34 Siswa presentase ketuntasan adalah 94% siswa yang mendapat nilai sama atau di atas KKM (70) atau sebanyak 32 siswa yang mendapat nilai diantara 70-100 dan dinyatakan tuntas sedangkan 6% siswa mendapat dinilai dibawah KKM (70) atau sebanyak 2 siswa yang mendapat nilai 60 dan dinyatakan tidak tuntas.
Mengapresiasikan Hasil Prestasi Belajar Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas XI-IPA-2 Semester Genap Di SMA Negeri 2 Madiun, Kota Madiun Pada Tahun Pelajaran 2017/2018. Dengan Metode Teknik Creative Approach Learning (Pendekatan Pembelajaran Yang Mengembangkan Warsito, S.Pd. M.Pd
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.825 KB)

Abstract

Dengan menggunakan metode Teknik Creative Approach Learning (Pendekatan Pembelajaran yang mengembangkan Kreativitas peserta didik) dapat berjalan dengan optimal. Kemampuan dasar pada materi pembelajaran hubungan pemerintahan pusat dan daerah dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada hasil evaluasi siswa yang mencapai ketuntasan 78,25%. Pada Siklus I hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas baik dalam kegiatan belajar sebanyak 17 (68%) dan sedang sebanyak 4 (16%) serta sebanyak 4 (16%) menunjukkan aktifitas kurang. Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian baik sebanyak 9 (36%), yang memiliki perhatian sebanyak 6 (24%) dan perhatian kurang 10 (40%). Pada Siklus II hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas baik dalam kegiatan belajar sebanyak 21 (84%) dan sedang sebanyak 2 (8%) serta sebanyak 2 (8%) menunjukkan aktifitas kurang. Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian baik sebanyak 19 (76%), perhatian orang tua sebanyak 4 (16%) dan perhatian kurang 2 (8%). Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa dengan metode Teknik Creative Approach Learning (Pendekatan Pembelajaran yang mengembangkan Kreativitas peserta didik) dapat meningkatkan aktifitas dan perhatian siswa pada pelajaran Bahasa Inggris. Dengan menggunakan metode Teknik Creative Approach Learning (Pendekatan Pembelajaran yang mengembangkan Kreativitas peserta didik) tersebut dinyatakan Tuntas. Maka tidak perlu diadakan kegiatan penelitian pada siklus berikutnya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, hipotesis yang dianjurkan dalam penelitian tindakan kelas ini : “Jika kegiatan belajar mengajar menggunakan metode Teknik Creative Approach Learning (Pendekatan Pembelajaran yang mengembangkan Kreativitas peserta didik) pada materi pembelajaran Mendiskripsikan Meaning Through Music dan manfaat dalam kehidupan pada pelajaran Bahasa Inggris prestasi belajar siswa dapat meningkat”, dapat di terima.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Perbandingan Dan Skala Melalui Pendekatan Learning Expeditions Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Kecamatan Bungkal Sunarto Sunarto
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.195 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan ketrampilan Perbandingan dan Skala melalui metode learning Expeditions pada siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Kecamatan Bungkal Semester II tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa ketrampilan siswa untuk dalam bidang matematika khususnya pada materi ajar Perbandingan dan Skala rerata yang dicapai hanya 55,56% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 60,53. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri dari 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 40 menit, yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrumen tes, wawancara, angket dan jurnal. Peranan Model Pembelajaran learning Expeditions dalam meningkatkan ketrampilan matematika materi ajar Perbandingan dan Skala ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni: pada siklus I 72,40; siklus II 76,30, dan siklus III 81,48. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar yaitu pada siklus I hanya 70,37%, siklus II meningkat menjadi 81,48%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 92,60%.
Peningkatkan Prestasi Belajar Kimia Tentang Sifat Larutan Penyangga Dan Peranan Larutan Penyangga Dalam Tubuh Makhluk Hidup Melalui Model Pembelajaran Tapps Pada Siswa XI IPA3 SMA Negeri 4 Pasuruan Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 Putut Suhendro, S.Pd
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.777 KB)

Abstract

Pada hasil ulangan harian pada kompetensi dasar sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup, semester 2, tahun pelajaran 2017/2018 di SMA Negeri 4 Pasuruanyang memuat materi sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup terlihat bahwa, dari 40 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 70 sebanyak 21 orang atau sebanyak 53%, belum tuntas, siswa yang mendapatkan nilai di atas atau sama dengan > 70 sebanyak 19 orang atau sebanyak 47% yang tuntas. Dari analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 15 anak (38%) memiliki minat baik, 12 anak (30%) memiliki minat cukup, dan 13 anak (33)% memiliki minat kurang. siklus II diperoleh hasil sebanyak 21 anak (53%) memiliki minat baik, 12 (30%) anak memiliki minat cukup dan 7 anak (18%) memiliki minat kurang. Dari analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 15 anak (38%) memiliki perhatian baik, 13 anak (33%) memiliki perhatian cukup, dan 12 anak (30%) memiliki perhatian kurang.Siklus II diperoleh hasil sebanyak 21 anak (53%) memiliki perhatian baik, 12 anak (30%) memiliki perhatian cukup, dan 7 anak (18%) memiliki perhatian kurang. Dari analisis data siklus I diperol hasil sebanyak 15 anak (38%) memiliki partisipasi baik, 14 anak (35%) memiliki partisipasi cukup, dan 11 anak (28)% memilik pastisipasi kurang. Siklus II diperoleh hasil sebanyak 21 anak (53%) memiliki partisipasi baik, 11 anak (28%) memiliki partispasi cukup, dan 8anak (20%) memiliki partisipasi kurang. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran TAPPS (Thinking Aloud Pairs Problem Solving) memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I dan II) yaitu masing-masing 73% dan 93% .pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.Model Pembelajaran TAPPS memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (73%), Siklus dan Siklus II(93%).
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Gerak Getaran Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 4 Pasuruan Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 Tri Hariyanto, S.Pd
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.216 KB)

Abstract

Sebagai lembaga pendidikan formal, SMA Negeri 4 Pasuruan mengalami masalah rendahnya hasil belajar Fisika pada siswa kelas XI IPA 4. Pada hasil ulangan harian pada materi gerak dan getaran, semester 1, tahun pelajaran 2017/2018 di SMA Negeri 4 Pasuruan, yang dari 40 siswa hanya 15 siswa yang mendapat nilai diatas KKM (65), sedangkan 25 siswa lainnya mendapat nilai dibawah KKM (65). Kegiatan pembelajaran yang monoton menyebabkan hasil ulangan harian pada siswa sangat rendah. Metode yang menarik bagi siswa yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar dan semangat siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Metode yang menarik yang selalu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Metode tersebut adalah metode inkuiri. Hasil ulangan harian siklus I menyatakan bahwa dari 40 siswa sebesar 70% siswa yang mendapat nilai diatas KKM (65) atau sebanyak 28 siswa yang mendapat nilai diantara 70-90 dan siswa tersebut tuntas, sedangkan 30% siswa mendapat nilai dibawah KKM (65) atau sebanyak 12 siswa yang mendapat nilai 60 dan siswa tersebut tidak tuntas. Hasil ulangan harian pada siklus II dengan rata-rata yang diperoleh adalah 83. Dari 40 siswa 36 siswa yang mendapat nilai diatas KKM atau sebanyak 90% siswa yang tuntas sedangkan 4 siswa atau 10% siswa yang belum tuntas dan mendapat nilai dibawah KKM (65). Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II dari data yang dikumpulkan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan Metode Inkuiripada pelajaran fisika materi pembelajaran gerak dan getaran, hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Meningkatkan Minat Belajar Bidang Bimbingan Pribadi Dan Sosial Dengan Menggunakan Media Pengajaran Pada Siswa Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 2 Nguling Kabupaten Pasuruan Dra. Sri Redjeki
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.945 KB)

Abstract

Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh oleh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak diinginkan. Berkaitan dengan minat belajar, dapat dikatakan apabila dalam kegiatan belajar mengajar tersebut terdapat kondisi yang menyenangkan, makasiswa akan lebih senang melanjutkan belajarnya jika kondisi pengajarannya dengan demikian dapat dipastikan bahwa minat belajarnya meningkat pula. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat : 1. Memperjelas penyajian dan informasi sehingga dapat mem­perlancar dan meningkatkan motivasi, aktivitas dan hasil belajar; 2. Menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya, sehingga berpengaruh positif terhadap aktivitas belajarnya di kelas; 3. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, sehingga konsep tujuan yang direncanakan guru akan lebih baik bila dibandingkan dengan pemahaman isi pelajaran yang berbeda dari setiap siswa; 4. Digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, dengan memiliki tiga fungsi utama di antaranya, (a) memotivasi minat dan tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) member instruksi.
Meningkatkan Kemampuan Mengajar Guru Melalui Teknik Supervisi Observasi Kelas Pada SMP Negeri I Puspo Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2015/2016 Tirtosari, M.Pd.
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.364 KB)

Abstract

Boardman (1967) mengemukakan bahwa tanggungjawab kepala sekolah sebagai supervisor (pembina) guru-guru mencakup kegiatan dalam membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas tentang masalah-masalah dan kebutuhan murid dan kemudian membantu menyelesaikannya, membantu guru mengatasi kesulitan mengajarnya. Untuk itulah peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) atau School Action Research (SAR) yang berjudul : “Meningkatkan Kemampuan Mengajar Guru Melalui Teknik Supervisi Observasi Kelas Pada SMP Negeri 1 PuspoKabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2015/2016.” Pelaksanaan kegiatan supervisi pengajaran dengan teknik observasi kelas di SMP Negeri 1 Puspo kabupaten Pasuruan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi observasi kelas. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan peningkatan dari siklus ke siklus, yaitu mengenai : Program perencanaan supervisi, frekuensi pelaksanaan observasi kelas, ketepatan penggunaan teknik supervisi observasi kelas, serta etika penerapan supervisi observasi kelas. Kemampuan guru-guru di SMP Negeri 1 Puspo kabupaten Pasuruan khususnya lima orang guru sebagai subyek penelitian dalam proses pembelajaran di kelas ketika disupervisi oleh Kepala Sekolah melalui observasi kelas menunjukkan peningkatan yang baik dari siklus ke siklus. Peningkatan tersebut meliputi aspek-aspek : mengelola ruang , waktu dan fasilitas belajar, aspek menggunakan strategi pembelajaran, mengelola interaksi kelas, mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar, serta aspek melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar.
Meningkatkan Kemampuan Mewarnai Gambar Dalam Pembelajaran Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa TK B, TK Kartika IV.42 Nganjuk Tahun 2015 Surtini, S.Pd
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.838 KB)

Abstract

Rendahnya kemampuan siswa kelas B/TK B dalam praktik mewarnai gambar : (1) siswa kurang latihan; (2) kemampuan guru yang kurang dalam penyampaian materi; (3) sistem kegiatan belajar mengajar yang monoton dan kurang menarik, sehingga siswa bosan. Pembelajaran dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode demonstrasi siswa akan lebih terpancing dan mudah untuk berlatih dalam Mewarnai Gambar. Penggunaan metode demonstrasi merupakan sarana mempermudah siswa dalam memahami materi ajar agar tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan Penggunaan Metode demonstrasi, peneliti yakin bahwa pembelajaran akan berjalan lancar, memudahkan siswa untuk mewarnai gambar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah melalui metode demonstrasi, kemampuan mewarnai anak TK B,TK Kartika IV.42 Nganjuk tahun /2015 dapat meningkat?; dan (2) Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar mewarnai TK B,TK Kartika IV.42 Nganjuk tahun /2015 dapat meningkat? Tujuan penelitian ini adalah (1) ntuk mengetahui pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap kemampuan mewarnai Gambar pada anak TK B,TK Kartika IV.42 Nganjuk tahun /2015 ; dan (2) untuk mendeskripsikan hasil belajar anak TK B,TK Kartika IV.42 Nganjuk tahun /2015 dalam melakukan kegiatan mewarnai gambar setelah adanya pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian selama dua siklus didapat kesimpulan bahwa: (1) Kemampuan mewarnai gambar anak TK B,TK Kartika IV.42 Nganjuk tahun /2015 setelah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi persentase keberhasilannya dapat mencapai 93,33%; (2) Dalam kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi , sebagian besar siswa terlibat aktif bekerja sama / bergotong royong (dalam diskusi dengan kelompoknya) dalam proses kegiatan latihan mewarnai gambar bersama; dan (3) Aktivitas guru dalam pembelajaran sangat tinggi/sangat antusias.
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Melalui Metode Pembimbingan Kelompok Pada Anak TK B, TK Pertiwi Nglundo Sukomoro Nganjuk Tahun 2017 Nunuk Suprihatin, S.Pd. M.Si
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 No.2 Tahun 2020
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.947 KB)

Abstract

Di samping siswa kurang berani dan terlatih untuk berbicara di depan umum, penyebab utama rendahnya kemampuan anak TK B, TK Pertiwi Nglundo Sukomoro Nganjuk dalam menjumlah dan mengurangi adalah pemilihan strategi atau model pembelajaran yang kurang sesuai . Penerapan pemodelan dalam model pembelajaran dengan Metode Pembimbingan Kelompok diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menjumlah dan mengurangi .Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah peningkatan kemampuan menjumlah dan mengurangi melalui penerapan pembelajaran dengan Metode Pembimbingan Kelompok pada anak TK B, TK Pertiwi Nglundo Sukomoro Nganjuk tahun 2017 ?; (2) Apakah dengan penerapan pembelajaran dengan Metode Pembimbingan Kelompok , aktivitas belajar anak TK B, TK Pertiwi Nglundo Sukomoro Nganjuk dalam menjumlah dan mengurangi dapat meningkat? Berdasarkan hasil penelitian didapat simpulan : 1) Peningkatan prestasi belajar matematika (berhitung) materi pokok menjumlah dan mengurangi melalui metode Pembimbingan Kelompok pada anak TK B, TK Pertiwi Nglundo Sukomoro Nganjuk tahun 2017 persentasi keberhasilannya mencapai 95%. 2) Penerapan Metode Pembimbingan Kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar anak TK B, TK Pertiwi Nglundo Sukomoro Nganjuk tahun 2017.

Page 1 of 2 | Total Record : 12