cover
Contact Name
Eko Sujadi
Contact Email
ekosujadi91@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ekosujadi91@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kerinci,
Jambi
INDONESIA
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
ISSN : 16938712     EISSN : 25027565     DOI : -
Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (e-ISSN 2502-7565, p-ISSN 1693-8712 is a peer-reviewed (double blind review) journal published by Research and Community Service Office, State Islamic Institute of Kerinci. The goal of this journal is to facilitate scholars, researchers, and teachers for publishing the original research articles or review articles. Journal Islamika is published 14 articles in two editions in one year in July and December.
Arjuna Subject : -
Articles 264 Documents
OPTIMALISASI FUNGSI SOSIAL MASJID SEBAGAI SARANA PEMBINAAN BADAN KONTAK MAJLIS TAKLIM (BKMT) DAN REMAJA DI DESA HIANG SAKTI KECAMATAN SITINJAU LAUT Asyiah, Nur
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui upaya, bentuk sertaoptimalisasi fungsi sosial Mesjid padaBadan Kontak Majlis Taklim dan Remaja di Hiang Sakti Kecamatan Sitinjau Laut. Penelitian ini dilakukan di Desa Hiang Sakti. Data dan informasi diperoleh melalui observasi, wawancara bebas mendalam terhadap responden, dan analisis dokumen berupa data hasil wawancara survei dan dokumentasi di lokasi penelitian.  Secara umum hasil penelitian menunjukkan bentuk optimalisasi fungsi sosial masjid program pembinaan  Remaja dan majlis taklim yang berperan pada saat ini adalah program ibadah, program pendidikan, dan program sosial kemasyarakatan yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan agama Islam.  Program tersebut sangat relevan dengan kebutuhan dan kondisi Remaja serta majelis taklim pada masa sekarang di Hiang Sakti, dan sekarang masjid Nurul Islam terus berupaya untuk mengaktualkan fungsinya semaksimal mungkin.
PERADABAN MASYARAKAT BERBER DI AFRIKA UTARA DAN SPANYOL ABAD 11 M DAN 13 M (STUDI DINASTI MUWAHHIDDUN 524 -667 H/ 1130 –1269 M) Ohira, Norman
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 13 No 1 (2013)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper examines the Berber civilization / Bedouin in the region of North Africa and Spain (Andalusia) in the 11th and 12th centuries. The study of this quite interesting and unique, especially pay attention to the social conditions of the people who had previously been in the desert region and then move into settled communities / cities (from desert people to sedentary people). Unlike other Islamic regions, the Berber tribes that originally scattered united in a religious movement that subsequently form an Islamic government, one is the Almohads Dynasty (West, al-Mohad). In the beginning Almohads missionary movement led by Ibn Tumart, but later turned into a political movement until the founding of the dynasty by Abdul Mukmin Almohads. Important progress lies in the distinctive architectural style. This Dynasty finally surrender into the hands of the dynasty that won Marriniyyah Marrakech year 1269 AD. Tulisan ini mengkaji tentang peradaban masyarakat Berber/ Badui di wilayah Afrika Utara dan Spanyol (Andalusia) pada abad 11 dan 12. Kajian tentang hal ini cukup menarik dan unik terutama ketika memperhatikan kondisi sosial masyarakatnya yang sebelumnya berada pada wilayah padang pasir kemudian berpindah menjadi masyarakat menetap/kota (from desert people to sedentary people ). Berbeda dengan wilayah Islam lainnya, kelompok suku berber yang semula terpencar disatukan dalam sebuah gerakan keagamaan yang selanjutnya membentuk sebuah pemerintahan Islam, salah satunya adalah Dinasti Muwahhidun (Barat, al-Mohad). Pada mulanya Muwahhidun adalah gerakan dakwah yang dipimpin oleh Ibnu Tumart, namun kemudian berubah menjadi gerakan politik sampai berdirinya dinasti Muwahhidun oleh Abdul Mukmin. Kemajuan penting terletak pada gaya arsitektur yang khas. Dinasti ini akhirnya takluk ke tangan dinasti Marriniyyah yang merebut Marakesh tahun 1269 M
AN INVESTIGATION OF INDONESIAN EFL TEACHERS’ PERCEPTION OF COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING Daflizar, Daflizar
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 13 No 2 (2013)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Over the past three decades, the Communicative Language Teaching (CLT) has become one of the most dominant approaches in the field of ESL or EFL teaching in many countries around the world, including Indonesia. The aims of this study were threefold: (a) to investigate Indonesian EFL teachers’ theoretical perceptions of CLT, (b) to look at whether the teachers have implemented CLT in the classroom, and (c) to identify difficulties the teachers face in implementing CLT. The participants in the study were 7 Indonesian EFL teachers who were pursuing their study in TESOL and Foreign Language Teaching program at the University of Canberra. Thirty-item questionnaires were used for data collection. The results of the study revealed that the teachers involved in this study generally had considerably good understanding of principles and activities of CLT. Most of the teachers also reported thatthey have implemented CLT in their classrooms even though many of them still maintained activities of traditional approaches. The results also revealed that all of the teachers face some constraints in implementing CLT activities in their classrooms. Among the most common constraints include low English proficiency of the students, large classrooms, and lack of sources.  
PANDUAN GURU DALAM PENGGUNAAN GAMBAR DAN KARTU KATA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB prihartini, yogia; Ridha DS, Muhammad
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 17 No 2 (2017): Volume 17 Nomor 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media pembelajaran merupakan bagian integral dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan dipakainya media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar maka diharapkan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Untuk itu penerapan suatu jenis media harus memenuhi ketetapan memilih dan menggunakan media harus disesuaikan dengan sifat mata pelajaran yang diberikan dan karakteristik siswa. Media pembelajaran juga sangat membantu dalam upaya mencapai keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh sebab itu guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media pendidikan dan pengajaran. Disamping itu perlu dilakukan latihan-latihan praktek yang kontinyu dan sistematis, baik dalam bidang preservise maupun in-servise training.
PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI SEBUAH SISTEM (Transformasi Input Menuju Output Yang Berkarakter) Jamin, Ahmad
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 15 No 2 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The system is a unity or totality of a number of components or elements stand alone and work together and influence each other are focused on achieving a goal. As where education in general, Islamic education is a system or a totality that consists of several components that bersdiri own education, mutual cooperation and interplay focused on achieving the educational goals that have been set. The components of the educational system that work together and interplay that is the basis and purpose of education, Input learners, educators and education personnel, curriculum, administration, facilities, budget (instrumental input), parents and the community, natural conditions, sociocultural, political, economic and others are input environment (environmental input) which directly or indirectly affect the educational process. However it is important to underlinei Islamic education system based on the ideology of tawhid sourced to al-Quran and al-Sunnah and ijtihad. Islamic education system aimed at developing fitrah (base potential) human to human resources that embody the character. Sistem adalah suatu kesatuan atau totalitas dari sejumlah komponen atau unsur berdiri sendiri dan bekerja sama serta saling mempengaruhi satu sama lain yang terarah pada pencapaian suatu tujuan. Sebagai mana pendidikan pada umumnya, pendidikan Islam merupakan sebuah sistem atau satu totalitas yang terdiri dari beberapa komponen pendidikan yang bersdiri sendiri, saling berkerja sama dan saling mempengaruhi yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Adapun komponen sistem pendidikan yang saling bekerja sama dang saling mempengaruhi itu adalah dasar dan tujuan pendidikan, Input peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, administrasi, sarana, anggaran (instrumental input),orang tua dan masyarakat, kondisi alam, sosial budaya, politik, ekonomi dan lain-lain merupakan masukan lingkungan (environmental input) yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh dalam proses pendidikan.Akan tetapi penting dgarisbawahi sistem pendidikan Islam berlandaskan kepada ideologi tawhid yang bersumber kepada al-Qur’an dan alsunnah dan ijtihad.Sistem pendidikan Islam diarahkan pada pengembangan fitrah (potensi dasar) manusia untuk mewujudkan SDM yang yang berkarakter.
PENYULUH AGAMA HONORER DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA DI KAB KERINCI PROINSI JAMBI Fauzi, Fauzi
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 17 No 1 (2017): Volume 17 Nomor 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang Peran Penyuluh Agama Honorer dalam Membina Perilaku Remaja di Kabupaten Kerinci. Tujuan akhir dari peran Penyuluh Agama Honorer adalah untuk membina remaja di Kabupaten Kerinci, terbinanya perilaku remaja agar sesuai dengan ajaran agama Islam, dalam rangka membangun remaja yang mandiri. Selain itu wirid remaja juga mempunyai fungsi sebagai pembinaan remaja dalam aspek kognitif (intelektual), afektif  (emosional dan sikap), dan psikomotor (keterampilan). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Peran Penyuluh Agama Honorer dalam Membina Perilaku Remaja di Kabupaten Kerinci. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana Peran Penyuluh Agama Honorer dalam Membina Perilaku Remaja di Kabupaten Kerinci. Adapun kegunaan penelitian ini yaitu untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis tentang peran Penyuluh Agama Honorer dalam membina perilaku remaja dan sebagai masukan kepada orang-orang yang berkecimpung dalam wirid remaja. Bentuk dan jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan metode “Deskriptif”. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara, sedangkan teknik analisa data yang penulis gunakan adalah memeriksa data, menggambarkan apa yang diperoleh, mengkaji data kemudian menarik kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah peran Penyuluh Agama Honorer dalam membina remaja ditinjau dari aspek kognitif (Intelektual) seperti sebelum mengikuti wirid remaja pengetahuan dan pemahaman remaja tentang ajaran agama Islam masih minim, akan tetapi setelah mengikuti wirid remaja memberikan pengetahuan, kemudian peran Penyuluh Agama Honorer ditinjau dari aspek afektif (Emosional dan Sikap) mampu memberikan perubahan seperti telah bisa mengendalikan emosi dan menjaga sikap dibandingkan sebelumnya, dan peran Penyuluh Agama Honorer ditinjau dari aspek psikomotor (Keterampilan) seperti megajarkan kaligrafi, menjadi imam, mengumandangkan adzan dan shalat jenazah.
FUNGSI DAN KEDUDUKAN ISBAT NIKAH DI PENGADILAN AGAMA KOTA JAMBI SUATU TINJAUAN YURIDIS DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM Sasnifa, Pidayan
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Function Of Isbath in Religions ourt Of Jambi Legal Everview From The Point Of Islsmic Law Compilation The marriage is somehting that have to be notarized and legalited according to Indonesian law Number 1 year 1974 about marriage at article 2 and also according to islamic law compilation article 5. The need that the marriage is to be legalized n notarized. Is according to law no. 22 year 1946 and law no. 32 year 1954 about the obligation of people to legalized and notrized his/her marriages, devorce and reverence. The Legitimation of marriage and the notarization of marriages with proof marriage, certificate for every parties involved, it the marriages notarized than eforts of the parties solve the problems usually law. If there is something that prevent the certificate of marriage, one of ther perties or both parties can also ask for what is called at “itsbat nikah” in order for both of them or one of the parties to recaived their rights in the constitions of marriage, the notatorion of isbath is according to KHI article 7 verse 2. Perkawinan merupakan ikatan resmi yang perlu dicatat dan disahkan sebagaimana diatur dalam Undang-undang no.1 tahun 1974 tentang perkawinan pada Pasal  ayat  dan Kompilasi Hukum Islam pada pasal 5. Pencatatan perkawinan ini juga diatur oleh UU No. 22 tahun 1946 jo.UU No.32 tahun 1954 tentang penetapan pencatatan nikah, talaq dan rujuk. Pencatatan ini penting, sebagai bukti keabsahan suatu perkawinan yang dibuktikan dengan akta nikah, apabila terjadi suatu hal dalam perkawinan maka dapatlah dilakukan upaya hukum guna mempertahankan atau memperoleh hak-hak masing-masing suami isteri karena dengan akta nikah tersebut suami isteri memiliki bukti otentik atas perbuatan hukum yang telah mereka lakukan. Karena perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikah yang dibuat oleh pegawai pencatat nikah. Suatu perkawinan yang tidak memiliki akta nikah karena suatu hal maka bagi pasangan suami isteri ataupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkawinan, apabila sangat membutuhkan alat bukti atas perkawinan yang telah dilangsungkan dapat mengajukan permohanan kepengadilan agama agar dibuatkan penetapan itsbat nikah yang dapat membuktikan dan mengesahkan suatu perkawinan yang telah terjadi. Dalam pasal 7 ayat 2 KHI menyebutkan dalam hal perkawinan tidak dibuktikan dengan akta nikah dapat diajukan itsbat nikah di pengadilan agama. Itsbat nikah merupakan penetapan tentang kebenaran (keabsahan) nikah.
PEMIKIRAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII): ANALISIS PRAKTIK KEAGAMAAN DAN PENGARUHNYA DI KABUPATEN KERINCI Faizin, Faizin
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 16 No 2 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pokok dalam penelitian ini antara lain: 1) bagaimana latarbelakang sejarah LDII di Kerinci; 2) bagaimana asas keagamaanLDII?; dan 3) bagaimana pengaruh paham keagamaanLDIIaspek Ibadah?.Kaedah penelitian yang digunakan adalahkualitatif dengan menggunakan teknik analisa dataflowanalysis. Hasil penelitian antara lain: 1) LDII menyebar dan berkembang di Kabupaten Kerinci sekitar tahun 80-an; 2) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sebagai organisasi Islam berasas kepada al-Qur’an dan Hadith (Jama’ah), Ijma’ dan Qias; dan 3) Pertama Dalam aspek keagamaan,  LDII menerima al-Qur’an dan hadith Nabi s.a.w sebagai asas beragama. Demikian juga qaul sahabat baik dari segi qias mahupun ijmaknya. Kedua, aspek politik, LDII mempunyai pandangan kepada sistem pemerintahan khalifah yang dipimpin oleh seorang ‘amir. Namun terhadap sistem kenegaraan LDII mengambil sikap moderat. Ketiga dalam bidang ekonomiLDII berasakan kepada syari’at Islam. Keempaat, dalam bidang sosial Budayatelah memberikan pengaruh terhadap ahli-ahli LDII seperti terhadap adat (‘urf), hak dan kedudukan wanita dan sosio kemasyarakatan. 
PEMBARUAN HUKUM ISLAM (Esensi, Urgensi dan Kendala) Sulaiman, M. Saman
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 13 No 1 (2013)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Renewal of Islamic Law will discuss about the problem: the essence, renewing the urgency of Islamic law, the constraints faced by Islamic law reform, and efforts to over come the obstacle store form Islamic law be accepted by Muslims as a whole. In Taklid Period does not mean empty mujtahid imams competent to be ijtihad as its predecessor, but due to various factors they limit themselves in the line of a particular school. Among them are political factors; Islam has been divided into several governmental and civil war often a rise. Islamic legal reform does not mean rejecting or remodel any results of ijtihad scholars, but is an update was conducted on the al-iadah, al-ibabanah and al-Ihya Pembaruan Hukum Islam akan membahas seputar masalah esensi, urgensi, dan kendala yang dihadapi pembaruan hukum Islam serta upaya mengatasi kendala tersebut sehingga pembaruan Hukum Islam dapat diterima oleh umat Islam secara menyeluruh. Perkembangan hukum Islam terjadi selama beberapa periode, salah satunya adalah periode taklid. Pada masa ini bukan berarti terjadi kekosongan para imam mujtahid yang berkompeten untuk berijtihad seperti pendahulunya, akan tetapi karena adanya berbagai faktor mereka membatasi diri dalam garis mazhab tertentu. Di antaranya adalah faktor politik; umat Islam telah terpecah belah menjadi beberapa pemerintahan dan sering timbul perang saudara. Pembaruan hukum Islam bukanlah berarti menolak atau merombak segala hasil ijtihad ulama masa lalu, tetapi adalah pembaruan yang dilakukan meliputi alIadah, al-ibabanah dan al-ihya.
REVITALISASI NASKAH SYAIR TALE HAJI: SEBUAH NILAI PENDIDIKAN BAGI KREATIFITAS MASYARAKATKERINCI (STUDI KASUS DI DESA SEBUKAR) Sasferi, Nuzmi
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)mengetahui bentuk revitalitas naskah Syair Tale Haji di desa Sebukar Kabupaten Kerinci; 2) mengetahui peran Revitalitas Naskah Syair Tale Haji dalam menumbuhkan nilai kreatifitas masyarakat di desa Sebukar; dan 3) mengetahui proses revitalitas Syair Tale Haji di desa Sebukar Kabupaten Kerinci. Berdasarkan data-data yang terkumpul di lapangan, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Reseach) denganpendekatan kualitatif-deskriptif. Bentuk Revitalitas Naskah Syair Tale Haji di desa Sebukar Kabupaten Kerinci dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu fungsi tale haji bagi masyarakat, cara penyajian, dan pelaksanaan tale haji di dalam masyarakat. Peran Revitalitas Naskah Syair Tale Haji dalam menumbuhkan nilai kreatifitas masyarakat di desa Sebukar, yaitu sebagai a. bahan pengkajian terhadap kreatifitas nilai seni masyarakat, b. Sebagai bahan pengkajian terhadap kreatifitas nilai budaya masyarakat, serta c. Sebagai bahan pengkajian terhadap kreatifitas nilai keagamaan masyarakat. Proses Revitalitas Syair Tale Haji di desa Sebukar Kabupaten Kerinci dilaksanakan melalui kegiatan: a. Pengkajian Naskah. b. Penyaduran Naskah. c. Mentranskripsikan Naskah. d. Menyusun Kembali Naskah. 

Page 1 of 27 | Total Record : 264


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 23 No. 1 (2023): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 22 No. 01 (2022): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 22 No. 2 (2022): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 21 No. 02 (2021): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 21 No. 01 (2021): Islamika: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 20 No. 02 (2020): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 20 No. 01 (2020): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 19 No 02 (2019): Jurnal Islamika Volume 19 No 02 Vol 19 No 01 (2019): Jurnal Islamika Volume 19 No 01 Vol. 19 No. 02 (2019): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 19 No. 01 (2019): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 18 No 1 (2018): Volume 18 Nomor 1 Tahun 2018 Vol 18 No 02 (2018): Jurnal Islamika Volume 18 No 02 Vol. 18 No. 02 (2018): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 18 No. 01 (2018): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 17 No 2 (2017): Volume 17 Nomor 2 Vol 17 No 1 (2017): Volume 17 Nomor 1 Vol. 17 No. 2 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 16 No 2 (2016) Vol. 16 No. 2 (2016): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 16 No. 1 (2016): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 16 No 1 (2016) Vol 15 No 2 (2015) Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 15 No. 1 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 15 No 1 (2015) Vol 14 No 2 (2014) Vol. 14 No. 2 (2014): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 14 No. 1 (2014): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 14 No 1 (2014) Vol 13 No 2 (2013) Vol. 13 No. 2 (2013): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 13 No 1 (2013) Vol. 13 No. 1 (2013): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman More Issue