cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
tesla@ft.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
tesla@ft.untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
TESLA: Jurnal Teknik Elektro
ISSN : 14109735     EISSN : 26557967     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Teknik Sistem Komputer Teknik Sistem Telekomunikasi Teknik Biomedical Intenet of Thing
Arjuna Subject : -
Articles 223 Documents
Perancangan Alat Telemetri Temperatur dan Gas Pada Gunung Berapi Secara Wireless Jumkimo Pramono; Tjandra Susila; Pono Budi Mardjoko
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 17, No 1 (2015): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.386 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v17i1.275

Abstract

Pemantauan gunung berapi saat ini dilakukan dengan cara membangun posko pemantauan, memasang alat pemantau, dan mendatangi gunung untuk mengambil data. Pemantauan gunung berapi dilakukan karena aktivitas gunung berapi dapat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya. Gunung berapi ketika aktif dapat mengeluarkan gas dan mengakibatkan kenaikan temperatur uap solvatara secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat membahayakan pemantau ketika mengambil data di gunung berapi. Alat ini dibuat agar pemantau dapat mengambil data gunung berapi secara telemetri, sehingga pemantau tidak perlu datang ke gunung berapi.  Data yang dipantau berupa gas COdan temperatur. Mikrokontroler digunakan untuk mengatur kecepatan pengiriman data-data tersebut. ADC digunakan untuk menghubungkan sensor dengan mikrokontroler. Temperatur yang diukur dapat mencapai 500 0C dan kadar gas CO sampai 10.000 ppm dan dapat dikirim sejauh 7,4 km dengan menggunakan Handy Talky (HT). Mikrokontroler kemudian menerima data tersebut dan ditampilkan di Personal Computer (PC) dalam bentuk grafik sebanyak 50 data dan data tersebut dapat disimpan di database. Indikator berupa suara pada buzzer dan tampilan warna pada PC digunakan apabila dideteksi data temperatur dan gas melebihi ambang batas normal. PC dapat memerintahkan mikrokontroler untuk mengatur pengiriman datanya dari setiap satu menit sampai setiap satu jam.
Pengaruh Distorsi Harmonik pada Compact Fluorescent Lamps Setyaningsih, Endah; Suharto, Hang; Christian, Christian
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 18, No 2 (2016): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v18i2.173

Abstract

Compact Fluorescent Lamps (CFL) are one of the non-linear load which depicts distorted wave containing harmonics. Harmonics are integer multiplication periodically of the fundamental frequency. Harmonics will worsen the quality of Compact Fluorescent Lamps, one of the results is shorten the lamp life due to excessive overheating. Harmonics can be calculated with Total Harmonic Distortion. This study discusses the effect of harmonic distortion on Compact Fluorescent Lamps, and make Low Pass Filter for reducing THD value. Tests were conducted in this study are testing the effect of the value of  to the value of power factor, the ratio of THD value, power factor and illumination of the expensive one with the cheap one. Based on the results of tests that have been carried out, the value of  has a negative effect on the value of the power factor. THD and power factor value in expensive lamps has no significant difference with cheap lamps, while the value of illumination on the expensive lamps have significant differences with cheap lamps. and illumination value of the lamps that have not been fitted with filters are bigger than the lamps that have been fitted with a filter, and the filter successfully reduce 88,03%  value of Compact Fluorescent Lamps.
Sistem Pengukur Kecepatan Arus Air Menggunakan Current Meter Tipe “1210 AA” Handychang Handychang; Fany Indriaty
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 19, No 1 (2017): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.894 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v19i1.313

Abstract

Perancangan sistem pengukur kecepatan arus air ini digunakan untuk menghitung kecepatan arus air secara otomatis. Perhitungan secara otomatis didukung menggunakan curent meter tipe “1210AA”. Sistem yang dirancang  ini dapat digunakan untuk menghitung kecepatan arus air pada saluran irigasi dan sungai yang memiliki pola arus mendatar (stream line). Alat ini dipisah menjadi dua bagian yaitu bagian pembaca dan bagian penghitung. Komunikasi antara kedua bagian tersebut menggunakan komunikasi nirkabel. Kecepatan arus air didapat dengan cara membandingkan jumlah putaran kincir yang terdapat pada current meter selama waktu yang ditentukan oleh pengguna. Mikrokontroler memproses hasil perbandingan tersebut kemudian menampilkan hasil perhitungan tersebut pada LCD. Pengujian sistem dilakukan di Sungai Cisadane, Tangerang dan dinilai dapat mengukur kecepatan arus air dengan baik.
Pengendali Robot Beroda Menggunakan Smartphone Android Heri Andrianto; Riyan Herliadi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 16, No 2 (2014): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.058 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v16i2.375

Abstract

Paper ini membahas tentang perancangan dan realisasi Pengendalian Robot Beroda Menggunakan Smartphone Android. Hardware robot beroda terdiri dari mikrokontroler ATmega 8535L, modul bluetooth V3, IC motor driver L293D, motor DC, baterai  dan LED. Software terdiri dari  aplikasi untuk smartphone android dan program untuk mikrokontroler ATmega 8535L. Perintah dikirimkan secara nir-kabel dari smartphone android ke  modul bluetooth V3 yang dihubungkan ke mikrokontroler untuk menggerakan robot beroda. Dari hasil percobaan, robot beroda dapat dikendalikan pergerakannya menggunakan smartphone android dengan baik.
IMPLEMENTASI OTOMATISASI MESIN GRATING MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Agus Wahyudi; Suhartati Agoes
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 18, No 2 (2016): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1386.761 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v18i2.304

Abstract

Seiring dengan kemajuan industri yang mengikuti permintaan pasar, otomatisasi pada proses produksi sangat mutlak digunakan untuk meningkatkan efektifitas, harga produk yang kompetitif dan waktu yang cepat. Pada penelitian dilakukan inovasi suatu mesin Grating dengan mengganti komponen PLC dengan sistem mikrokontroler Adriano Tipe MEGA 2560 yang mempunyai durability, presisi, reliability, high speed, user friendly dan harga yang terjangkau. Penelitian ini menggunakan metode Reserch and Development (RnD), objek penelitian ini adalah mesin Grating yang memproduksi Grating dengan presisi, efisien, non reject, dan berkwalitas tinggi. Adapun langkah-langkah metodenya adalah konsep dan desain, implementasi, tuning dan pengujian, quality control, dan ujicoba ketahanan. Hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah pada pada mesin Grating dengan menggunakan mikrokontroler ARDUINO MEGA 2560 hanya dibutuhkan 2 mesin dan man power 1 HO (Hari x Orang), sehingga presentase efesiensi jumah mesin adalah 33.33%. Sedangkan untuk presentase efisiensi man power tercapai 50%. Efisiensi energi yang dicapai dengan menggunakan mikrokontroler ARDUINO MEGA 2560 adalah 33,33%.
ALAT INTERKOM MELALUI JALA-JALA LISTRIK PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TARUMANAGARA Robin S; Endah Setyaningsih; Tony Winata
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 1 (2013): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.199 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v15i1.267

Abstract

Interkom merupakan sebuah sistem komunikasi elektronik yang ditujukan untuk proses komunikasi yang terbatas. Interkom yang digunakan biasanya terdiri dari panel kontrol yang menggunakan banyak kabel. Menghindari permasalahan pengkabelan pada instalasi peralatan interkom dan dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan listrik rumah untuk pengiriman maka dirancanglah alat interkom melalui jala-jala listrik. Alat interkom melalui jala-jala listrik adalah interkom yang pengaplikasian jalur komunikasinya memanfaatkan kabel listrik PLN ( jala-jala listrik ). Pengiriman sinyal suara alat interkom ini menggunakan modulasi FM. Modulator FM menggunakan osilator komponen induktor dan kapasitor, demodulator FM menggunakan PLL. Jaringan listrik PLN 220 VAC menjadi sumber catu daya alat interkom dan saluran pengiriman sinyal suara. Sistem komunikasi interkom ini menggunakan sistem  half-duplex. Getaran frekuensi suara dibaca menggunakan microphone yang dikuatkan dengan penguatan dari transistor untuk dimodulasi menggunakan VCO. Keluaran dari VCO yang merupakan sinyal FM ditumpangkan pada jala-jala listrik melalui MF trafo sebagai pemisah tegangan 220VAC dengan rangkaian interkom. Sinyal FM pada jala-jala listrik akan diterima oleh PLL melalui MF trafo. Hasil demodulasi sinyal FM tadi diperkuat dengan Op-Amp agar suara yang dikirimkan dapat terdengar dengan jelas. Nada dering pada interkom dihasilkan dari level tegangan yang diberikan sinyal flip-flop hasil dari gabungan gerbang NOT, sehingga terdengar bunyi nada beep secara berulang dan dikirimkan menggunakan VCO seperti sinyal suara. Cara penggunaan alat interkom ini adalah dengan menghubungkan antar alat interkom pada jalur listrik yang sejalur (satu phasa). Bandwith sinyal alat interkom ini sebesar 11.090kHz, sehingga dapat dipastikan sinyal frekuensi suara yang dapat dihasilkan manusia dari 50-10kHz dapat terkirimkan. Kelemahan dari alat ini adalah munculnya feed back yang terjadi bila alat interkom diletakan berdampingan tanpa penghalang berupa tembok, kelemahan yang terjadi alat interkom ini perlu dipasang chasing sebagai shielding.
Analisis Penempatan Evolved Node B Area DKI Jakarta Dengan Menggunakan Algoritma Genetika Dan Evolutionary Programming Riza Buddy Septyanto; Endah Setyaningsih; Fahraini Bacharuddin
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 19, No 2 (2017): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.44 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v19i2.2694

Abstract

Demand of higher data speed communication must be supported by good system and precise Evolved Node B allocation to give a good service quality. In the future especially Indonesia telecommunication network keep growing, data traffic with effective perfomance keep developed by mobile operator (service provider). Mobile telecomunication networking need cell planning with aim to meet cell coverage which is showed by number of base station, with minimal allocation but can meet the requirement of traffic capacity and coverage area.Chance to develope Long Term Evolution (LTE) Technology is at frequenies 1200 MHz, 1800 MHz, 2100 MHz and 2300 MHz. eNode B Allocation uses genetic algorithm and evolutionary programming. In Genetic Algorithm and evolutionary programming, searching technique is done by analyzing the size of the the population. Individual in one population is called by the term of chromosome. This chromosome is one of solution in the shape of symbol. In the beginning, population developed randomly, next population will be result of chromosomes evolution by iteration which is called by the term of generation. This eNode B allocation generates the best cell radius, observed by number of generations and eNode B allocation uses by using genetic algorithm and evolutionary programming which generate same cell radiusKebutuhan akan komunikasi membutuhkan kecepatan data yang semakin tinggi sehingga harus didukung oleh sistem yang handal dan penempatan Evolved Node B yang tepat agar dapat memberikan kualitas layanan dengan baik. Dimasa depan khususnya di Indonesia jaringan telekomunikasi terus berkembang, lalu lintas data dengan performansi yang efektif terus dikembangkan oleh operator seluler (service provider). Jaringan komunikasi seluler membutuhkan perencanaan sel dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pencakupan sel yang ditunjukkan oleh jumlah base station, dengan penepatan seminimal mungkin tetapi dapat memenuhi kapasitas trafik dan coverage area yang dibutuhkan. Peluang untuk membangun teknologi Long Term Evolution (LTE) yaitu difrekuensi 1200 MHz, 1800 MHz, 2100 MHz dan 2300 MHz. Penempatan eNode B menggunakan algoritma genetika dan evolutionary programming. Pada algoritma genetika dan evolutionary programming teknik pencarian dilakukan dengan menganalisa banyaknya populasi. Individu yang terdapat dalam satu populasi disebut istilah kromosom. Kromosom ini merupakan suatu solusi yang masih berbentuk simbol. Populasi awal dibangun secara acak, sedangkan populasi berikutnya merupakan hasil evolusi kromosom-kromosom melalui iterasi yang disebut dengan istilah generasi. Penempatan eNode B ini menghasilkan jari-jari sel yang terbaik dilihat dari banyaknya generasi yang ditentukan dan penempatan eNode B menggunakan algoritma genetika dan evolutionary programming menghasilkan nilai jari-jari sel yang sama.
Sistem Pemantau Jaringan Wireless dan Estimasi Arah Wireless Access Point berbasis Rapsberry-PI Yudha Maulana Akbar; Akhmad Musafa
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 16, No 1 (2014): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.801 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v16i1.327

Abstract

Makalah ini membahas perancangan sistem pemantau jaringan wireless dan estimasi arah wireless access point yang berfungsi untuk melakukan pencarian lokasi sinyal lokasi fisik dari sebuah access point. Sistem terdiri dari antena directional untuk pembacaan sinyal, board mikrokomputer Rapsberry-PI sebagai pengolah data dan pengendali sistem, dan motor servo sebagai penggerak antena. Antena directional diputar 360derajat sehingga diperoleh data sinyal pada sudut-sudut yang sudah ditentukan. Data-data ini akan dibandingkan satu sama lain sehingga akan diketahui sudut/arah sinyal terkuat. Hasil pengujian menunjukkan sistem dapat bekerja dengan baik untuk menentukan lokasi fisik dari access point dengan penurunan kuat sinyal rata-rata -2 dB untuk setiap selisih jarak pengukuran 10 meter.
Sistem Pemantauan Posisi Mobil Dengan Menggunakan Global Position System (GPS) Melalui Radio Transceiver Yuliawati Salim; Tjandra Susila; Pono Budi Mardjoko
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 18, No 1 (2016): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1158.482 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v18i1.295

Abstract

Aplikasi Fleet Management System (FTM) dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan perkembangan Global Positioning System (GPS), Sistem Informasi Geografis (SIG) dan komunikasi data. Aplikasi ini sangat bermanfaat di bidang transportasi untuk pemantauan pergerakan armada kendaraan sehingga mempermudah pihak pengelolah untuk melakukan management dan perencanaan. GPS merupakan teknologi komunikasi yang menggunakan satelit. Satelit GPS yang beredar diatas bumi terdapat 31 satelit pada ketinggian 20200 km, sehingga dimanapun kita berada di  bumi dapat dipantau minimal 4 satelit GPS, kecuali di dalam gedung, di goa, di bawah tanah dan di dalam air. Waktu yang digunakan dalam GPS adalah waktu yang paling akurat karena berdasarkan Universal Time Coordinate (UTC). Agar data posisi tersebut dapat dikirim dari suatu tempat ke tempat lain, tentu saja dibutuhkan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi yang digunakan dalam sistem ini adalah radio transceiver pada frekuensi Very High Frequency (VHF). SIG yang digunakan dalam sistem ini adalah peta Google Earth yang menggunakan software visual basic. Pada waktu pemgujian, ada kendala yang dihadapi yaitu: antena receiver GPS tidak dapat menerima sinyal satelit, hal ini disebabkan antena receiver GPS terkena radiasi dari antena radio transceiver. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu rangkaian yang memberikan delay. Rangkaian yang digunakan adalah astable multivibrator ditambah dengan relay. Sehingga sewaktu antena receiver GPS menerima sinyal, radio transceiver tidak mentransmit data. Pada pengembangan berikutnya dapat ditambahkan dengan mikrokontroler untuk digunakan sebagai delay atau untuk menampung data sementara dan permintaan pengiriman data dapat dari user. Alat ini juga dapat ditambahkan kamera, jadi bukan data posisi saja yang akan dikirim, melainkan juga gambar keadaan dalam mobil. 
SISTEM PENGAWASAN DAN PENGONTROLAN COOLING TOWER PADA INDUSTRI MANUFAKTUR Handi Winata; Eko Syamsuddin; Yohanes Calvinus
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 1 (2013): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.85 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v15i1.318

Abstract

Perancangan sistem pengawasan dan pengontrolan cooling tower adalah suatu sistem yang dapat mengotomatisasi proses kerja dari cooling tower pada suatu industri sehingga dapat berjalan lebih efektif. Sistem dilengkapi dengan monitor komputer untuk proses pengawasannya. Sistem bekerja secara otomatis berdasarkan input dari sensor suhu dan jumlah mesin yang beroperasi. Terdapat beberapa modul yang digunakan dalam perancangan ini, yaitu modul komunikasi serial yang digunakan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan PC sehingga keadaan operasional dari cooling tower dapat tampil pada layar monitor, modul ADC yang digunakan untuk merubah data analog yang diterima oleh sensor suhu menjadi data digital, dan modul mikrokontroler sebagai otak dari keseluruhan sistem. Modul yang dirancang dilakukan pengujian untuk mengetahui ketidaksesuaian antara cara kerja modul dengan teori, sedangkan pengujian yang dilakukan pada sistem bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara cara kerja sistem dengan tujuan rancangan. Berdasarkan pengujian, sistem ini teruji dapat mendeteksi data yang diterima  sensor suhu dan jumlah mesin yang beroperasi untuk dijadikan input proses otomatisasinya, sehingga cooling tower beroperasi berdasarkan kebutuhan. Pengawasan dapat dilihat dari layar monitor, cooling tower yang beroperasi ditunjukkan dengan warna hijau, yang tidak beroperasi ditunjukkan dengan warna putih, dan yang rusak ditunjukkan dengan warna merah sehingga alarm  menyala. Sistem yang dibuat dapat melakukan simulasi proses kerja cooling tower baik secara otomatis maupun secara manual dan pengawasan cooling tower dapat dilihat langsung pada layar monitor sebuah PC. Berdasarkan pengujian terhadap otomatisasi sistem, sistem dapat mengaktifkan semua cooling tower pada saat pembacaan suhu low sebesar 42 OC saat mesin yang beroperasi sebanyak 2 buah. Modul catu daya 5 Volt dengan menggunakan beban, tegangan rata-rata yang didapat sebesar 4,912 Volt dengan toleransi kesalahan sebesar 1,76%.

Page 1 of 23 | Total Record : 223