cover
Contact Name
Fajri Marindra S
Contact Email
fajrifkunri@gmail.com
Phone
+6285278154342
Journal Mail Official
actabioina@gmail.com
Editorial Address
Jl. Salemba Raya No 6, Jakarta 10430
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Acta Biochimica Indonesiana
ISSN : 26546108     EISSN : 26543222     DOI : https://doi.org/10.32889
Core Subject : Science,
Acta Biochimica Indonesiana (ActaBiolna) is a peer-reviewed and open-access journal that disseminates original research articles and review articles covering diverse topics in Biochemistry and Molecular Biology. The journal is published biannually by Indonesian Society for Biochemistry and Molecular Biology.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "No 3 (Nopember 1988)" : 5 Documents clear
Teknik isolasi Na+, K+-ATPase dari otak babi : Isolation technique of Na+, K+-ATPase from pig brain Rondang Soegianto
Acta Biochimica Indonesiana No 3 (Nopember 1988)
Publisher : Indonesian Society for Biochemistry and Molecular Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32889/actabiona.23

Abstract

Na+, K+-ATPase adalah enzim yang terdapat di dalam membran sel dan terintegrasi erat dengan komponen-komponen membran. Pembebasan enzim secara menyeluruh dari lokasinya dalam membran sampai sekarang belum terlaksana dengan sempurna. Salah satu masalah yang harus diatasi ialah pemisahan Na+, K+-ATPase dari protein-protein lain yang terdapat dalam membran tanpa terlalu banyak mengorbankan intergritas enzim yang sedang diisolasi. Karena organ yang berbeda mempunyai komposisi membran sel yang berlainan maka teknik isolasi enzim harus disesuaikan dengan jenis jaringan yang bakal digunakan sebagai sumber enzim. Patut diperhatikan bahwa seberapa jauh kita perlu memurnikan enzim bergantung pada tujuan eksperimen dengan enzim ini. Makalah ini membicarakan teknik isolasi Na+, K+-ATPase dari korteks otak babi dengan sistem pemurnian yang menggunakan NaI. Dikemukakan juga perbedaan metode ini dengan teknik isolasi Na+, K+-ATPase dari jaringan ginjal. Translation: Na+, K+-ATPase is an enzyme located in the inner cell membrane and is closely integrated with cell membrane components. The release of this enzyme from its source in the cell membrane cannot yet be completely performed. One problem that needs to be solved is the separation of the enzyme from other proteins within the membrane without disrupting its integrity. Since different organs have different cell membrane compositions, thus the isolation techniques of an enzyme must be adjusted based on the type of tissue as the source of the enzyme. Regarding the purpose of study using a certain enzyme, it is important to consider how far the enzyme has to be purified. This article describes the technique of Na+, K+-ATPase isolation from cortex area of pig brain using NaI purification-based method. In addition, different method to isolate the enzyme from kidney tissue is also explained.
Kualitas air DAS Musi: The water quality of Musi watersheds RTM Sutamihardja; Warti Sumarsini; Eman Kustaman; Edy Suwandiondang
Acta Biochimica Indonesiana No 3 (Nopember 1988)
Publisher : Indonesian Society for Biochemistry and Molecular Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32889/actabiona.24

Abstract

Masyarakat Indonesia memerlukan persediaan bahan baku air untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, perikanan, industri, rekrasi, dan lain sebagainya. Air tersebut harus memenuhi syarat baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya pemanfaatan air untuk segala jenis kegiatan terutama kegiatan manusia dapat menyebabkan terganggunya keadaan badan air sehingga kualitas air menurun. Sungai sebagai salah satu sumber air untuk kebutuhan tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Daerah aliran sungai (DAS) yang terbentuk sejak dari bagian hulu sampai ke hilir akan mengalami berbagai perlakuan yang mempengaruhi kualitas air sungai yang bersangkutan. Translation: Indonesians need water resources for daily needs, such as home supplies, agriculture, fishery, industry, and recreation. The water has to meet requirements in both quality and quantity. The usage of water for all human activities may lead to disturbance of water bodies and result in a decrease in water quality. River as one of the water resources for those human activities is widely used by Indonesian inhabitants. Watersheds, which are formed from upstream to downstream, face many treatments that will impact the quality of water.
Penggunaan Gamexan (bedak doris) pada hewan piara: Use of Gamexan (doris powder) for pets Maria Bintang; Eman Kustaman; Mansyur Hawab
Acta Biochimica Indonesiana No 3 (Nopember 1988)
Publisher : Indonesian Society for Biochemistry and Molecular Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32889/actabioina.25

Abstract

Gamexan (γ benzene hexachloride) dengan nama lain Lindone yaitu bahan kimia dengan inti benzene dan keenam atom karbonnya berikatan dengan Chlor (Cl). Rumus kimianya: hexachlorocyclohexane. Pertama kali ditemukan sebagai bahan insektisida di Perancis pada tahun 1941 dan secara terpisah di Inggris pada tahun 1942. Sebetulnya ada 5 isomer yaitu: α, β, γ, δ, dan tetapi yang γ memiliki aktivitas insektisida tertinggi. Bahan ini merupakan bubuk kristal putih yang hampir tidak larut dalam pelarut organik seperti alkohol, aseton, benzene, xylene, dan lain-lainnya. Sifatnya lebih mudah menguap daripada DDT dan reaksi residunya lebih pendek daripada DDT. Translation: Gamexan (γ benzene hexachloride) or Lindone is a chemical with a benzene ring and its six carbons are bound with Chlor (Cl). Its chemical structure is hexachlorocyclohexane. This was first described as the insecticidal compound in France in 1942. There are five isomers: α, β, γ, δ, and γ, but isomer γ has the highest insecticidal activity. Gamexan has properties as white crystal powder and is insoluble in organic solvents such as alcohol, acetone, benzene, xylene. It is more volatile, but the residue reaction is shorter than DDT.
Pengaruh Wolfram (W) pada aktivitas fiksasi nitrogen oleh Azotobacter vinelandii : Effect of Wolfram (W) on activity of nitrogen fixation by Azotobacter vinelandii Mansyur Hawab
Acta Biochimica Indonesiana No 3 (Nopember 1988)
Publisher : Indonesian Society for Biochemistry and Molecular Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32889/actabioina.26

Abstract

Walaupun nitrogen molekular (N2) adalah unsur utama pembangun molekul protein dan ditemukan 80 persen di sekeliling kita pada lapisan udara biosfer, akan tetapi karena sifat lembamnya secara ekonomis tidak dapat dimanfaatkan. Azotobacter vinelandii salah satu organisme fiksasi nitrogen dengan cara biologis mampu memanfaatkan nitrogen molecular ini menjadi senyawa protein. Dari segi biologi, biokimia, regulasi, dan genetika dalam hal memfiksasi nitrogen, sel A. vinalandii belum banyak dipahami. Penelitian ini mengungkapkan salah satu aspek biokimia yaitu mempelajari esensialitas Mo dan asam nitrilotriasetat, pengaruh W dan Mo pada aktivitas fiksasi nitrogennya pada media cair modifikasi Burk. Parameter aktivitas fiksasi yang diamati ialah kurva pertumbuhan, kekeruhan media, bobot biomassa sel, dan nitrogen terfiksasi. Dari hasil penelitian, ternyata Mo dan asam nitrilotriasetat esensial sebagai unsur renik. Walaupun sifat kimia dan fisik Mo dan W dikatakan hampir sama, ternyata sifat biologinya yaitu peranannya sebagai metaloenzim tidak terlihat. Tidak ada interaksi antara Mo dan W pada proses pertumbuhan A. vinelandii. Namun demikian, keterlibatan W masih memerlukan penelitian lagi yaitu memperpanjang waktu pengamatan 9 hari (slow growth). Translation: Nitrogen (N2) is an essential element as a building block protein molecule and is found in 80% of our biosphere, however, it cannot economically be used because of its inert property. Azotobacter vinelandii is one nitrogen fixation organism that biologically can harness this nitrogen molecule to build protein. The mechanism of A. vinelandii to regulate nitrogen fixation biologically, biochemically, and genetically remains unclear. This study's purpose was to identify the essentiality of Mo and nitrilotriacetic acid and the role of W and Mo in nitrogen fixation activity in Burk modified liquid medium. Fixation activity parameters observed were growth curve, media turbidity, cell biomass weight, and fixated nitrogen. Our findings showed that Mo and nitrilotriacetic acid are essential as microelements. Although the chemical and physical properties of Mo and W are similar, their biological role as metalloenzymes cannot be identified. There is no interaction between Mo and W in the growth of A. vinelandii. However, further study is needed to identify the role of W by extending the observation time to 9 days (slow growth).
Pengaruh pemanasan Ultra High Temperature (UHT) terhadap komponen kimia susu: Effect of Ultra High Temperature (UHT) on chemical components of milk Roswita Sunarlim
Acta Biochimica Indonesiana No 3 (Nopember 1988)
Publisher : Indonesian Society for Biochemistry and Molecular Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32889/actabioina.27

Abstract

Susu merupakan makanan yang hampir sempurna karena mengandung komponen kimia seperti protein, laktosa, lemak, mineral, vitamin dan air dalam proporsi yang seimbang. Oleh karena itu, susu merupakan bahan pangan yang baik dikonsumsi terutama untuk balita. Komposisi susu sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh breed (jenis ternak), species, individu, waktu/lama laktasi, umur, penyakit dan makanan (Robinson, 1981). Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi adalah pemalsuan susu dengan bahan lainnya, kegiatan bakteri, kurang baik dalam pengambil contoh (Buckle dkk 1985). Sedangkan menurut Fardiaz (1986) mutu susu dipengaruhi oleh kebersihan dan kesehatan ternak, teknik/cara pemerahan susu, kebersihan dan kesehatan petugas pemerah susu dan sebagainya. Translation Milk is a nutrient-rich food because it contains chemical components as protein, lactose, fats, minerals, vitamins, and water in a balanced proportion. Therefore, milk is a good nutrient, especially for toddlers. Milk components vary depending on the type of livestock, species, length of lactation, age, disease, and fodders (Robinson, 1981). Other influencing factors are adulteration of milk with other ingredients, bacterial activity, and poor sampling method (Buckle et al, 1985). Meanwhile, according to Fardiaz (1986), milk quality is influenced by the cleanliness and health of livestock, milking techniques, hygiene, and health of milkers.

Page 1 of 1 | Total Record : 5