cover
Contact Name
Abu Muslim
Contact Email
abumuslim@kemenag.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
abumuslim@kemenag.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Al-Qalam
ISSN : 08541221     EISSN : 2540895X     DOI : -
Core Subject : Religion,
Al-Qalam Jurnal Penelitian Agama dan Sosial Budaya adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan 2 edisi dalam setahun oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar. Terbit sejak tahun 1990. Fokus Kajian Jurnal berkaitan dengan penelitian Agama dan Sosial Budaya. Lingkup Jurnal meliputi Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Naskah keagamaan Kontemporer, Sejarah sosial keagamaan, Arkeologi religi, Seni dan Budaya Keagamaan Nusantara.
Arjuna Subject : -
Articles 590 Documents
KERUKUNAN HIDUP UMAT BERAGAMA DI DESA LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG la sakka
Al-Qalam Vol 6, No 2 (1994)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.05 KB) | DOI: 10.31969/alq.v6i2.621

Abstract

Tugas pembangunan di bidang agamayang dilakukan oleh Departemen Agamaadalah terciptanya kehidupan keagamaanyang rukun dalam rangka kesatuan danpesatuan bangsa serta meningkatkan amalumat beragama membanguu masyarakat,bangsa dan negara yang menuju tinggallandas pembangunan nasional. Dalamrangka mengantisipasi tinggal landaspembangunan nasional, maka pembangunandi bidang agama diupayakanterciptanya tiga kondisi ideal. Salah satudari tiga kondisi ideal tersebut adalahmewujudkan kerukunan hidup umatberagama yang lebih mantap dan dinamissehingga terhindar dari konflik-konflikyang menghambat jalannya pembangunandan sebaliknya justru dengan kerukunantersebut akan semakin memperolehpersatuan dan kesatuan bangsa
Orang Tidung di Pulau Sebatik : Identitas Etnik, Budaya dan Kehidupan Keagamaan Muhammad Yamin Sani
Al-Qalam Vol 24, No 1 (2018)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.631 KB) | DOI: 10.31969/alq.v24i1.445

Abstract

Artikel ini merupakan bagian dari hasil penelitian berjudul Orang Tidung di Tapal Batas Membangun Negeri Merawat Harmoni : Kajian Hubungan Antarsuku bangsa di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.Penelitian etnografi kritis ini mengkaji konstruksi identitas etnik dan aspek budaya orang Tidung di Kabupaten Nunukan. Data dianalisis secara interaktif, meliputi reduksi data, displai data dan verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan, identitas etnik Tidung, terbangun dari beberapa versi dari hasil interpretasi kelompok-kelompok etnis Tidung sendiri yang berasal dari beberapa daerah di Kalimantan Utara, bahkan orang Tidung yang berasal dari Malaysia Timur. Terdapat dua pendapat dari versi identitas orang Tidung. Pertama, orang Tidung adalah bagian dari etnis Dayak dan kedua orang Tidung sebagaimana yang ada dalam mitologi adalah kelompok etnis tersendiri.Dalam perkembangannya, orang Tidung di beberapa daerah, seperti orang Tidung di Tarakan tergolong maju, sementara lainnya, seperti orang Tidung di Kabupaten Nunukan tergolong masih hidup secara sederhana. Kesederhanaan orang Tidung di Kabupaten Nunukan tercermin dari orientasi nilai budaya yang mereka miliki untuk hidup secara bersahaja.  Dalam kehidupan keagamaan, generasi tua orang Tidung tergolong Islam pluralistik, sementara generasi mudanya berupaya membeaskan diri dari unsur-unsur pluralisme dalam agama Islam yang mereka anut.Dalam era reformasi ini, terlihat mulai terbangunnya kesadaran akan penguatan politik identitas yang ditandai dengan munculnya “Pan Dayak” yang mencerminkan arena persaudaraan antara orang Dayak dengan orang Tidung dalam organisasi PUSAKA (Persatuan Suku Asli Kalimantan). Semangat kebangkitan politik identitas perlu dicermati, karena Kabupaten Nunukan termasuk wilayah yang pluralistik, terutama bagi orang Bugis yang menguasai daerah tersebut, baik secara ekonomi, maupun politik, sehingga diperlukan pengelolaan hubungan antarsukubangsa secara baik agar situasi di Kabupaten Nunukan tetap terkendali.
INOVASI PENDIDIKAN AGAMA DI SMP FRATER BINAAN YAYASAN TAMAN TUNAS KOTA KENDARI Amiruddin amiruddin
Al-Qalam Vol 23, No 2 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.535 KB) | DOI: 10.31969/alq.v23i2.421

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses implementasi dan inovasi pembelajaran pendidikan agama di SMP Frater Kendari yang merupakan sekolah Katolik, binaan Yayasan Taman Tunas yang memiliki latar belakang peserta didik yang multi agama. Rumusan Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah:  Bagaimana Inovasi Pendidikan Agama yang diimplementasikan serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses  Inovasi Pendidikan Agama di SMP Frater Kendari?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasidan inovasi pembelajaran pendidikan agama yang diterapkan adalah pembelajaran Pendidikan agama Katolik untuk semua siswa tanpa melihat dari latar belakang siswa yang multi agama sesuai dengan ciri khas sekolah Katolik. Adapun materi pendidikan agama Katolik bersifat umum (universal) yang pembahasannya sedapat mungkin bisa dipahami oleh siswa yang beragama non Katolik.
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN TAHUN 1974 Studi Perceraian dan Poligami di Kabupaten Enrekang mattugengkeng mattugengkeng
Al-Qalam Vol 2, No 2 (1990)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.515 KB) | DOI: 10.31969/alq.v2i2.671

Abstract

Eksistensi kehidupan rumah tangga dalamsuatu kelompok masyarakat sesungguhnyaberfariasi dan berkembang menurut kebutuhanmasyarakat pendukungnya. Berfariasi karenakondisi sosial budaya serta kepercayaanmasyarakatnya dan berkembang karena faktorkebutuhan masyarakat yang selalu berkembang.Bagi bangsa Indonesia yang berdiam dalambeberapa pulau dan terdiri dari berbagai suku,adat istiadat dan kepercayaan, terbentuk pulabeberapa ragam bentuk perkawinan sebagaiwadah kehidupan berumah tangga.Dengan terwujudnya beberapa ragam bentukdan sistem dalam perkawinan ditengahtengahmasyarakat, melahirkan pula pranatapranatasosial dalam masyarakat.
TORANG S AMUA BASUDARA (Studi Kasus Pasca Konflik Di Manado) Arifuddin Ismail
Al-Qalam Vol 11, No 2 (2005)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.768 KB) | DOI: 10.31969/alq.v11i2.589

Abstract

Konflik sosial bernuansa SARA di berbagai daerah telah 'berhasil'ditanggulangi bersama oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Namuntelah meninggalkan berbagai masalah dalam hubungan antar umat beragamasetempat. Setidaknya, telah terjadi hubungan yang sangat hati-hati ataubahkan kurang harmonis yang selanjutnya mempengaruhi aktivitaskeagamaan dan interaksi sosial umat beragama. Inilah yang kemudianmendasari penelitian ini.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penciptaan Kerukunan UmatBeragama di Manado dan Sulawesi Utara pada umumnya sudah merupakanhal yang tidak bisa ditawar-tawar. Pemerintah dan para pemuka agamatelah sepakat dan berkomitmen untuk memelihara kedamaian dalam suatukehidupan yang rukun di kalangan umat beragama. Komitmen tersebutdimanifestasikan dalam bentuk: 1) Umat beragama secara leluasa melakukanaktivitas keagamaan, baik dalam kaitannya dengan peribadatan, sosisalisasiajaran agama (pendidikan) maupun pendirian rumah ibadah. 2) Dalamkehidupan sosial secara umum memang tanpa terjalin interaksi sosial yangmesra dengan menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan kedamaian denganmengedepankan simbol "Torang Samua Basudara". 3) Walaupun tampakterkesan, bahwa intervensi pemerintah (top down) terlalu tinggi untukpemeliharaan kerukunan, namun hasilnya tidak mengecewakan, 4) Intervensipemerinfah dalam upaya penciptaan kerukunan mendapat respons positifdari masyarakat. Keterlibatan mereka dalam program-program BKSAUA,BKWAUA dari provinsi hingga ke kecamatan-kecamatan merupakangambaran wujud peran serta masyarakat.
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR JIGSAW DALAM PEMBELA JARAN AQID AH AKHLAK Ulfiani Rahman P.
Al-Qalam Vol 16, No 1 (2010)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.594 KB) | DOI: 10.31969/alq.v16i1.494

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuannya untuk mengetahui: 1. Seberapa besar siswa percaya dirimengikuti pelajaran dengan strategi belajar Jigsaw; 2. Seberapa besar siswa bersungguh-sungguh dalam menyiapkangilirannya melaporkan hasil diskusi sesuai tugasnya; 3. Seberapa tinggi hasil penguasaan siswa terhadap materi yangdipelajari dengan strategi Jigsaw; 4. Kesan siswa tentang pelaksanaan pembelajaran dengan strategi Jigsaw. Penelitian inidilakukan dalam 2 siklus melalui teknik observasi, wawancara dan Catalan tentang kejadian yang terjadi.Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1. Pelaksanaan pembelajaran (aqidah akhlak) dengan strategi belajar Jigsaw dapatmeningkatkan kepercayaan diri siswa; 2. Melalui strategi belajar Jigsaw pula, maka siswa bersungguh-sungguh menguasaimateri (aqidah akhlak) yang menjadi tugasnya sebelum mendapat giliran melaporkan hasil diskusinya; 3. Setelah mengikutipembelajaran dengan strategi Jigsaw, siswa merasa mudah memahami dan mengerti pelajaran (aqidah akhlak); 4. Padaumumnya siswa terkesan dengan menyenangi dan antusias pada pelaksanaan strategi belajar Jigsaw sebab memberikanpengalaman yang sangat seru dalam proses belajar mereka
MOTIF DAN NILAI DI BALIK PRAKTIK BEREBUT JENAZAH DI TORAJA Abraham Sere Tanggulungan dan Joni Tapingku
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.322 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.228

Abstract

Penelitian ini didasari oleh adanya praktik berebut jenazah di Toraja. Praktik ini terlihat tidak masukakal, mengingat konsekuensi pelaksanaan upacara kematian atau aluk rambu solo’ dalam masyarakatToraja yang berbiaya tinggi. Mengingat hal itu, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkanmotif dan nilai yang mendasari praktik tersebut. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,dan menetapkan Kecamatan Tondon, Kabupaten Toraja Utara, sebagai lokus penelitian, maka diperolehkesimpulan bahwa motif yang melatari praktik berebut jenazah ialah motif cinta kasih, mebala kollong,egoisme dan ekonomi. Mendalam di balik motif itu terdapat nilai-nilai seperti nilai religius, kekeluargaan,persekutuan, longko’ atau siri’, dan nilai pragmatisme-materialistis. Temuan ini menunjukkan bahwamotif dan nilai yang mendasari praktik tersebut ada yang luhur dan sesuai dengan nilai-nilai keagamaan(Kristiani) tetapi ada pula yang bertentangan.
EKSISTENSI AMANAT KEAGUNGAN ILAHI (AKI) PERSPEKTIF FUNGSIONALISME DURKHEIM firman nugraha
Al-Qalam Vol 22, No 2 (2016)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.264 KB) | DOI: 10.31969/alq.v22i2.311

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini untuk mendeskripsikan fenomena kelompok Amanat Keagungan Ilahi yang menyangkut ajaran, makna dan kolektifitas sosialnya. Analisis menggunakan perspektif fungsionalisme Durkheim yang menyatakan keyakinan beragama tidak hanya berkenaan dengan dimensi sakral yang bersifat personal melainkan juga kekolektifan. Data-data diperoleh dari dokumen hasil kajian terdahulu dan data-data hasil wawancara maupun copy transkrip ajaran yang berlaku di lingkungan AKI. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikatan primordial yang kuat atas kelompok oleh penganutnya didorong bukan hanya karena adanya motivasi sipiritual yang ditawarkan dalam ajaran AKI, melainkan juga adanya dukungan intimasi sosial yang kuat antar anggota sehingga mereka merasakan kenyamanan dan kebermaknaan dalam AKI. Kondisi ini meneguhkan konsep Durkheim bahwa keyakinan yang fungsional cenderung bertahan dan dipertahankan pemeluknya.
MENGUKUR INDEKS KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI KABUPATEN KONAWE SELATAN Saprillah Saprillah
Al-Qalam Vol 20, No 2 (2014)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.835 KB) | DOI: 10.31969/alq.v20i2.196

Abstract

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian tentang pengukuran Indeks Kerukunan Antar UmatBeragama di Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kerukunanantar umat beragama di Kab. Konawe Selatan. Variabel yang menjadi alat ukur ada empat yaitu;hubungan sosial, hubungan keagamaan, nilai dan lokus sosial, dan dukungan pemerintah. Penelitianmenggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel yang disebar sebanyak 138 (dari 1100 sampeldi seluruh Provinsi Sulawesi Tenggara). Lokasi penyebaran angket berbasis desa/kelurahan yangmemiliki tingkat pluralitas yang tinggi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 1). Indeks kerukunanantar umat beragama di Kab. Konsel berada pada nilai 2,86 atau berada pada tingkat tinggi. Penerimaandan penghargaan terhadap sesama warga relatif tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan sikap terbukadalam konteks hubungan sosial. Bahkan, responden yang berasal dari kelompok agama minoritasmenampakkan keterbukaan dalam hal keagamaan. 2). Faktor agama, usia, dan pengalaman interaksitampaknya mempengaruhi kualitas kerukunan antar umat beragama. Kelompok agama mayoritasmengalami hambatan dalam hal merayakan pergaulan dalam konteks keagamaan meski secara sosialtidak bermasalah. Kelompok responden yang berusia matang menunjukkan sikap yang lebih terbuka.Begitu pula dengan pengalaman interaksi, semakin tinggi interaksinya maka peluang semakin rukunlebih besar. 3). Faktor adat dan karakter orang Tolaki yang terbuka menjadi salah satu katup pengamanyang penting dalam konteks pembangunan kerukunan. Hukum adat sejauh ini menjadi elemen pentingyang dapat menyelesaikan konflik antar individu.
ZIARAH KE MAKAM WALI: Fenomena Tradisional di Zaman Modern Arifuddin Ismail
Al-Qalam Vol 19, No 2 (2013)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.992 KB) | DOI: 10.31969/alq.v19i2.156

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian terhadap fenomena ziarah ke Makam Sunan Tembayat diDesa Paseban, Klaten. Hasil penelitian kualitatif ini menunjukkan teori Geertz dan Riaz Hassan yangmengatakan bahwa semakin modern suatu masyarakat, semakin akan meninggalkan praktek keagamaanpopular, adalah teori yang tidak benar. Di tengah arus modernism, kegiatan ziarah ke makam SunanBayat masih tetap dilakukan masyarakat setempat sampai sekarang. Selain karena tradisi seperti inimendapat pijakan dalam madzhab Safi’i, masyarakat juga merasakan mendapatkan berkah dari ziarahtersebut. berkah itu tidak hanya berupa terpenuhinya kebutuhan spiritual, masyarakat setempat jugamerasakanberkah ekonomi. Orang-orang yang berziarah dari daerah lain, telah mendorong ekonomidesa tersebut menjadi hidup, baik karena penjualan gerabah dan batik, maupun dari penginapan danpenjualan makanan.

Page 1 of 59 | Total Record : 590