cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 20894953     EISSN : 2775815X     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 2 (2011)" : 10 Documents clear
PERUBAHAN KONDISI TATAGUNA LAHAN TERHADAP VOLUME SEDIMENTASI PADA EMBUNG BIMOKU DI LASIANA KOTA KUPANG Bunganaen, Wilhelmus
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.349 KB)

Abstract

ABSTRAKTujuan Penelitian ini untuk menganalisisi volume sedimentasi yang terjadipada Embung Bimoku di Lasiana Kota Kupang pada kondisi tataguna lahan baikdan kondisi tataguna lahan buruk. Hasil penelitian menunjukan bahwa volumesedimentasi pada kondisi tataguna lahan pada kala ulang 12 tahun untuk kondisitataguna lahan baik 206,91 m3, dan kondisi tataguna lahan buruk 304,16 m3.Apabila kedua volume tersebut jika dibandingkan terhadap batas ruangsedimentasi embung 288 m3, maka untuk kondisi tataguna lahan baik secarateoritis volumenya belum melampaui, dan kondisi tataguna lahan buruk secarateoritis telah melampaui batas ruang sedimentasi embung.
PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS Bella, Rosmiyati A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.836 KB)

Abstract

ABSTRACTIn civil construction frequently encountered problems in soft soils, such as lowbearing capacity and large settlement if given the burden. It is because the soft soilgenerally has low shear strength, low permeability and large compressibility. Thestudy was conducted to compare the speed of settlement and stability problemsembankment on soft soil due to the method of preloading and vertical drains. Theuse of the method of preloading and vertical drains on the embankment canimprove the stability of the construction.ABSTRAKDalam pembangunan konstruksi sipil sering dijumpai permasalahan padajenis tanah lunak, antara lain daya dukung tanah yang rendah dan penurunan(settlement) yang besar jika diberi beban. Hal ini disebabkan karena tanah lunakumumnya memiliki kuat geser dan permeabilitas yang rendah sertakompresibilitas yang besar. Kajian ini dilakukan untuk membandingkan kecepatanpenurunan konsolidasi dan masalah stabilitas timbunan di atas tanah lunak akibatdari metode prapembebanan dan drainase vertikal. Hasil yang diperoleh adalahpenggunaan metode prapembebanan dan drainase vertikal dapat meningkatkankestabilan pada konstruksi timbunan.
EVALUASI KERAPATAN JARINGAN STASIUN HUJAN TERHADAP KETELITIAN PERKIRAAN HUJAN RANCANGAN PADA SWS NOELMINA DI PULAU TIMOR Krisnayanti, Denik Sri
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.955 KB)

Abstract

ABSTRACTRaining is the main component of hydrology process. The quality and quantity ofthe raining data determine the degree of precision on the planning and preservation ofwater resources. To get the accurate data, there are many things will be focused such asthe condition of raining station data, density and scattered station and the accuraterecording itself. In this research, the pattern of the net of raining recording station thatwill be used is the Kagan Net Method and the triangles of Kagan will be drawned byusing AutoCAD 2007.Timor island has two catchment area according to the river such as Benanain’scatchment area and Noelmina’s catchment area which have so many raining recordingstations scattering around it. This research will focus on Noelmina river flow area(2.036,544 km2) which has six raining recording stations.Based on analytical results, the coefficient of correlation on daily raining is0,389 and monthly raining is 0,555. These values are the mean values of all rainingrecording station on Noelmina river flow area. Based on WMO (World MeteorologicalOrganisation) for tropical zone such as Indonesia, the density of the nets should be 250-1000 km2/station, so that the density of the nets now has enough the standard that is339,424 km2/station, but the amount of existing station is less than the amount of stationrequired by Kagan method and it’s necessary to get more raining stations. For eacherror of minimum values 5% and 10% for daily raining are needed 39 stations with thedensity 52,219 km2/station and 11 stations with the density 185,140 km2/station.Meanwhile for each error minimum values 5% and 10% for monthly raining are needed37 stations with the density 55,042 km2/station and 10 stations with the density 203,654km2/station. The amount of stations is not the only one factor that effecting the precisionof raining forecasting, but also there would be the pattern of scattering of rainingrecording stations.ABSTRAKSIKomponen masukan utama dalam proses hidrologi adalah hujan. Kualitas dankuantitas data hujan menentukan kualitas ketepatan perencanaan dan pengelolaansumber daya air sehingga untuk memperoleh data yang akurat perlu diperhatikankondisi stasiun hujan, jumlah stasiun hujan, kerapatan dan pola penyebaran sertaketelitian pencatatannya. Pada penelitian ini metode pola jaringan yang digunakan yaitumetode jaringan Kagan dan penggambaran simpul-simpul segitiga Kagan menggunakanAutoCAD 2007.Pulau Timor memiliki dua wilayah sungai yakni Wilayah Sungai (WS) Benanaindan Wilayah Sungai (WS) Noelmina dengan jumlah pos stasiun hujan yang cukupbanyak dan menyebar. Penelitian dikhususkan pada DAS Noelmina yang mempunyaienam pos stasiun hujan dengan luas areal 2.036,544 km2.Berdasar dari hasil analisis, didapatkan koefisien korelasi untuk hujan harian 0,389 danhujan bulanan 0,555. Nilai koefisien korelasi ini adalah nilai rata-rata pada semuastasiun hujan pada DAS Noelmina. Berdasar pedoman yang dikeluarkan WMO (WorldMeteorological Organisation) untuk daerah tropik seperti Indonesia, dalam keadaanyang sulit dianjurkan kerapatan sebesar 250-1000 km2/stasiun sehingga kerapatanstasiun hujan untuk kondisi DAS Noelmina sekarang cukup memenuhi syarat yakni339,424 km2/stasiun, namun jumlah stasiun yang ada masih lebih kecil dibandingkandengan jumlah stasiun yang dituntut dengan cara Kagan sehingga diperlukanpenambahan jumlah stasiun. Untuk masing-masing kesalahan perataan minimum 5%dan 10% pada hujan harian, dibutuhkan 39 stasiun hujan dengan kerapatan 52,219km2/stasiun dan 11 stasiun hujan dengan kerapatan 185,140 km2/stasiun. Sedangkan,untuk masing-masing kesalahan perataan minimum 5% dan 10% pada hujan bulanandibutuhkan 37 buah stasiun hujan dengan kerapatan 55,042 km2/stasiun dan 10 buahstasiun hujan dengan kerapatan 203,654 km2/stasiun.
PENGUKURAN KADAR AIR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GYPSUM BLOCK Sir, Tri Mardiyati Wahyuningsih; Bolla, Margareth Evelyn
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.072 KB)

Abstract

Pekerjaan teknik sipil banyak dilakukan pada tanah tidak jenuh air (unsaturated). Perubahankedudukan muka air tanah akan mempengaruhi tingkat kadar air dalam tanah. Pengukuran kadarair biasanya dilakukan dalam laboratorium yang memerlukan waktu yang lama. Sebagai alternatifgypsum block dapat pakai sebagai alat sensor kadar air yang dapat mempercepat pengukuran kadarair tanah dan langsung dipakai dilapangan setelah dikalibrasi secara individu.Penelitian ini dilakukan terhadap dua jenis tanah yaitu tanah lempung (CH) dan pasir berlanau(SM) dengan volume contoh tanah yaitu menggunakan mold Standard serta usaha pemadatansampel tanah yaitu 25 pukulan per lapis. Pemberian kadar air untuk tanah lempung yaitu 10% ,15% ,20% ,30% dan 40% sedangkan pada sampel pasir berlanau, kadar air yang diberikan yaitu5% ,8% ,11%, 14% dan 17%.Hasil pengujian menunjukkan hubungan kadar air dengan resistansi gypsum block yangmenghasilkan koefisien korelasi (R2) = 0.904 pada sampel uji tanah lempung dan R2 = 0.146 padapasir lanau. Dengan demikian hasil penelitian memperlihatkan bahwa gypsum block dapatdigunakan untuk mengukur kadar air pada tanah lempung, sedangkan pada pasir berlanau,penggunaan gypsum block tidak cocok, karena tidak memberikan hasil yang baik, disebabkanoleh sifat permeabilitas pasir lanau yang besar.
PEMODELAN KECELAKAAN SEPEDA MOTOR DI KOTA SURABAYA DENGAN METODE GLM (Generalized Linear Model) Bolla, Margareth Evelyn
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.22 KB)

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan sepeda motor di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir inimengalami peningkatan pesat, yaitu sekitar 16.54% per tahun. Seiringpertumbuhan ini, jumlah kecelakaan lalulintas jalan juga terus bertambah, dimanasalah satu wilayah yang mengalami peningkatan tersebut adalah kota Surabaya.Penelitian ini bertujuan untuk membentuk model prediksi kecelakaan sepedamotor (MCA) serta model prediksi korban kecelakaan sepeda motor (KSI) di kotaSurabaya.Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primerberupa hasil survei lalulintas dan geometrik jalan, sedangkan data sekunderberupa data kecelakaan diperoleh dari Kepolisian Surabaya. Metode GeneralizedLinear Model (GLM) digunakan sebagai metode analisis dengan distribusiPoisson dan link function logaritma.Dari hasil pemodelan kecelakaan sepeda motor (MCA) dapat diprediksibahwa peningkatan baik arus lalulintas maupun proporsi sepeda motor sebesar10% akan meningkatkan jumlah kecelakaan sepeda motor sebesar 37.86% dan42.78 % per tahun. Penambahan 1.0 meter lebar lajur diprediksi menurunkankecelakaan sepeda motor sebesar 12.59% per tahun, sedangkan ruas jalan denganjumlah lajur > 3 diprediksi mampu menurunkan angka kecelakaan sepeda motorper tahun sebesar 44.46%. Pemodelan korban kecelakaan sepeda motor yangmeninggal dunia atau luka berat (KSI) memberikan hasil bahwa peningkatan aruslalulintas sebesar 10% akan meningkatkan korban kecelakaan sepeda motor (KSI)sebesar 34.72% per tahun, sementara pembatasan proporsi sepeda motor hingga <70% dan penambahan lebar lajur sebesar 1.0 meter diprediksi mampumenurunkan jumlah korban kecelakaan sepeda motor (KSI) berturut-turut sebesar46.69% dan 20.24% per tahun.*) Dosen Jurusan Teknik Sipil FST Undana 73ABSTRACTThe growth of motorcycles in the recent years is rapidly increasing, about16.54% per year. Due to this growth, the amount of accident on the roads hasincreased in number, where one of the areas that has increasing number ofaccident is Surabaya. This research aims to set up the prediction models ofmotorcycle accidents (MCA) and motorcycle victims (KSI).The method used is field research with the primary data based on thetraffic and the road geometric survey, while the data of accidents in the year 2006to April 2009 is as the secondary data which is obtained from the PoliceDepartment. The method used to analyze the data is Generalized Linear Models(GLM) with Poisson distribution and logarithm link function.From the model of motorcycle accident (MCA), it could be predicted thatthe increasing of either traffic or motorcycle proportion 10%, would increase thenumber of motorcycle accidents 37.86% and 42.78% per year. The increase of theroad width 1.0 meter is predicted to make the motorcycle accident decrease12.59% per year, while the road with the lines < 3 is predicted could decrease thenumber of motorcycle accident 44.46% per year. The model of motorcyclevictims who died or seriously injured (KSI) shows that the increase of traffic 10%would increase the motorcycle accident for the victims who died or seriouslyinjured 34.72% per year, while the limit of motorcycle proportion to < 70% andthe increase of road width 1.0 meter is predicted able to decrease the victims whodied or seriously injured 46.69% and 20.24% per year.
ANALISIS NILAI RESIKO PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN QUALITATIVE RISK ANALYSIS Messah, Yunita A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.812 KB)

Abstract

ABSTRAKProyek konstruksi memiliki karakteristik yang unik dimana setiap proyek mempunyaikeunikan tersendiri baik dari lokasi proyek, waktu pelaksanaan, metode pelakasanaan,material, tenaga kerja dan lain-lain. Uniknya proyek konstruksi menyebabkanketidakpastian resiko dalam tiap tahapan proyek. Untuk itu, perlu dilakukan analisamengenai resiko dari tiap proyek dan proyek mana yang berpeluang untuk menang danmenguntungkan.Studi analisis ini dilakukan pada salah satu perusahaan konsultan X yang mendapattawaran pekerjaan perencanaan 3 (tiga) pada proyek konstruksi. Ketiga proyek tersebutyaitu Laboratorium Kimia suatu Universitas Lokal, Gedung kantor Dewan dan Fasilitassanitasi perusahaan pengelohan limbah kota. Analisis resiko menggunakan QualitativeRisk Analysis. Analisa dimulai dari mengidentifikasi resiko-resiko yang kemungkinanterjadi dalam tiap proyek, besar kemungkinan akan terjadi dan seberapa besar dampakyang akan diterima sebagai konsultan perencana.Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh jumlah resiko untuk proyek LaboratoriumKimia sebanyak 9, Gedung Kantor Dewan, 10 dan Fasilitas Sanitasi PerusahaanPengelolaan Limbah Kota, 7 faktor resiko. Untuk nilai resiko, proyek Gedung KantorDewan memiliki nilai resiko terkecil yaitu 146, proyek Laboratorium Kimia, 194.4 danproyek Fasilitas Sanitasi Perusahaan Pengelolahan Limbah Kimia sebesar 364.3. dari nilairesiko yang diperoleh, perusahaan dapat memilih proyek yang berpeluang untukdimenangkan dan menguntungkan.
TEKNIK PENGUJIAN TEKANAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR Udiana, I Made
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.268 KB)

Abstract

ABSTRAKInjeksi semen bertekanan (grouting) adalah suatu proses, di mana suatu cairandiinjeksikan/disuntikan dengan tekanan sesuai uji tekanan air (water pressure test) kedalam rongga, rekah dan retakan batuan/tanah, yang mana cairan tersebut dalam waktutertentu akan menjadi padat secara fisika maupun kimiawi.Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk memperkirakan jumlah cairan injeksi(grout) yang diperlukan dan proporsi campuran susu/bubur semen (cement milk). Disamping untuk menentukan kemungkinan dapat dilaksanakan grouting atau jugamelihat apakah batuan/tanah yang diinjeksi/disuntik cukup aman pada tekanan groutingyang diberikan nantinya, juga dimaksudkan untuk menentukan besarnya angkakelulusan air dalam batuan/tanah (lugeon value) serta untuk mengetahui besarnya angkakoefisien permeabilitas dalam batuan tersebut yang nantinya akan dipergunakan untukmenentukan kepekatan campuran bubur semen yang dipakai dalam pelaksanaan injeksisemen bertekanan (grouting).Hasil dan pembahasan ternyata dari hasil perhitungan pada P.1 stage pertamaangka lugeon (Lv) = 31,534 lt/menit/m’, P.2 stage kedua Lv = 31.822 lt/menit/m’, S.1stage pertama Lv = 31.373 lt/menit/m’, S.2 stage kedua Lv = 31.525 lt/menit/m’, T.1stage pertama Lv = 53.644 lt/menit/m’ dan T.2 stage kedua Lv = 51.955 lt/menit/m’, inidapat diambil hasil kesimpulan bahwa besarnya angka lugeon (Lv) untuk semua stage >15,000 lugeon. Dengan demikian, maka dapat ditentukan bahwa besarnya kepekatancampuran bubur sementasi adalah dengan perbandingan 6 : 1
PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN KERTAS KORAN BEKAS PADA CAMPURAN BATAKO SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR Sina, Dantje A. T.; Hunggurami, Elia; Menezes, Amorin
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.026 KB)

Abstract

ABSTRAKKetersedian material alam untuk konstruksi sangatlah terbatas, di lain pihak permintaan akanmaterial tersebut terus meningkat, sehingga perlu dicoba untuk menggunakan materialalternatif seperti memanfaatkan barang bekas yang sering menjadi sampah sebagai materialkonstruksi. Salah satu alternatif yang dicoba adalah kertas koran bekas sebagai materialtambahan dalam campuran batako semen portland untuk menggantikan sebagian pasir,sehingga dapat mengurangi pemakaian pasir dan diharapkan dapat mengurangi sampah sertadiperoleh batako semen portland yang memiliki bobot lebih ringan. Penelitian dilakukandengan membuat batako semen portland berlubang (hollow block) berdimensi 40 x 20 x 10cm yang terdiri dari batako semen portland normal (tanpa penggantian pasir dengan kertaskoran) dan batako semen portland dengan penggantian pasir dengan kertas koran masingmasingsebanyak 15%, 20%, 25% dan 30% volume pasir. Hasil penelitian menunjukanbahwa penambahan kertas koran bekas dalam campuran batako semen portland untukmenggantikan sebagian pasir mengakibatkan penurunan nilai kuat tekan dan peningkatannilai penyerapan air (absorpsi). Kuat tekan batako semen portland normal pada umur 28 hariadalah sebesar 6,71 MPa, nilai ini menurun menjadi berturut-turut sebesar 6,51 MPa, 5,90MPa, 5,08 MPa dan 4,51 MPa pada penambahan kertas koran sebesar 15%, 20%, 25% dan30% volume pasir sedangkan absorpsinya masing masing 8,43%, 8,72%, 9,18% dan 10,36%pada penambahan kertas koran berturut-turut sebesar 15%, 20%, 25% dan 30% volume pasir,lebih tinggi dari batako tanpa penambahan kertas yaitu 6.53 %
OBJECT-ORIENTED APPROACH FOR THE ASSESSMENT OF MOMENTCURVATURE RELATIONSHIP OF A VARYING-WIDHT AND MULTI-MATERIAL BEAM CROSS SECTION Pah, Jusuf J. S.
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.807 KB)

Abstract

This research developed the rational approach to shear design in 1984 Canadian Code Provision into a new approach which is object-oriented in fashion, and presented it for the purpose of assessing moment-curvature-relationship of a varying-width and multimaterial beam cross section. Unlike the traditional method that views a cross section as a single entity, this new approach views a section as a composition of autonomous objects. In this approach, a cross section is recognized as a system which is made up of objects, of which each can be predicated uniquely; behave autonomously in responding to loading, and capable of communication between each other. Being in such a fashion, the approach was shown to be capable to faithfully represent a section which varies in width, and is made up of materials with different mechanical characteristics, in whatever possible arrangement. To compensate for the painstaking computation that may be involved in the approach, and maintain its object-oriented fashion, an-objectoriented computer-software that uses an object-oriented user interface platform was recommended to be provided as an auxiliary to the approach.
KAJIAN SIFAT MEKANIKAL DAN KOMPOSISI ELEMEN BATANG PROFIL L BERBAHAN FERROCEMENT SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PENGGANTI KAYU DAN BAJA Cornelis, Remigildus
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.429 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengkaji sifat mekanikal dan komposisi elemen batang profil Lberbahan ferrocement sebagai material alternatif pengganti kayu dan baja untuk elemen –elemen struktur ringan seperti gording dan kuda-kuda untuk atap rumah sederhana. Halini berkaitan dengan isu pemanasan global (global warming) dan halnya dengan materialbaja, mengingat kendala di daerah seperti Propinsi Nusa Tenggara Timur dimana hargabaja yang semakin mahal. Material yang digunakan untuk pembuat elemen profil tersebut(sebagai alternative) adalah Ferrosemen. Pada penelitian ini, telah didapatkan beberapakarakterisktik teknis material dan elemen profil tersebut (engineering properties) yaitukarakteristik mortar yang digunakan, karakteristik tekan dan tarik. Material dasar yangdigunakan adalah pasir Takari, semen bosowa, wiremesh hexagonal Watson 3 lapis. Pasiryang digunakan adalah yang lolos No.40 ASTM. Komposisi material yang optimal(berdasarkan kekuatan dan workability) untuk membentuk ferosemen adalah pasir :semen : air = 1.4 : 1 : 0.5. Wiremesh yang digunakan 3 lapis dengan diameter kawat 0,5mm dan jarak bukaan 1,5 cm x 2,5 cm . Pengujian tekan profil L ferosemen denganpanjang 15 cm dan 30 cm menunjukkan bahwa keruntuhan material masih dominandimana pengaruh panjang elemen belum ada. Faktor koefisien kekuatan tekan mortaruntuk desain adalah 0,3735 dengan menghasilkan Safety Factor (SF)>3,0. Kekuatan tarikultimate profil terhadap kekuatan tekan ultimate profil adalah 7,07 % dan kekuatan tariklayan profil terhadap kekuatan tekan ultimate profil adalah 1,90 %. Kekuatan tekanultimate profil maksimum sebesar 77 KN (770 kg), kekuatan tarik ultimate profilmaksimum sebesar 5,7 KN (57 kg). Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan peluangprofil ferosemen ini digunakan sebagai material alteranatif pengganti kayu atau bajauntuk elemen konstruksi atap atau rangka batang yang mengalami beban yang kecil(sederhana).

Page 1 of 1 | Total Record : 10