cover
Contact Name
Husnun Amalia
Contact Email
husnun_a@trisakti.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jbiomedkes@trisakti.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Biomedika dan Kesehatan
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 2621539x     EISSN : 26215470     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Biomedika dan Kesehatan is an official publication of Faculty of Medicine Trisakti University. Jurnal Biomedika dan Kesehatan is a third-monthly medical journal that publishes new research findings on a wide variety of topics of importance to biomedical science and clinical practice. Jurnal Biomedika dan Kesehatan online contains both the current issue and an online archive that can be accessed through browsing, advanced searching, or collections by disease or topic.
Arjuna Subject : -
Articles 108 Documents
Hubungan konseling antenatal dan pemilihan kontrasepsi ibu hamil primigravida Riawanti, Riawanti; Pusparini, Pusparini
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.119-125

Abstract

LATAR BELAKANGKebutuhan akan kontrasepsi pada masa setelah persalinan perlu direncanakan sejak masa kehamilan termasuk juga dalam memilih kontrasepsi yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan. Informasi mengenai kontrasepsi perlu diberikan melalui konseling selama pelayanan antenatal. Konseling antenatal merupakan bentuk dari konseling yang membantu dalam pemilihan kontrasepsi yang paling sesuai dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai risiko, keuntungan, dan efek samping kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konseling antenatal dan pemilihan kontrasepsi ibu hamil primigravida. METODEPenelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Delapan puluh sembilan (89) reponden primigravida yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan bersedia berpartisipasi diikutsertakan sebagai sampel penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai Desember 2017 di Puskesmas Pasekan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, meliputi karakteristik demografi, konseling antenatal, pengetahuan, sikap, pemilihan alat kontrasepsi setelah persalinan. Pengisian kuesioner tersebut didampingi langsung oleh peneliti sehingga seluruh kuesioner terisi lengkap. Data dianalisis dengan menggunakan uji Fisher exact dengan tingkat kemaknaan p<0,05. HASILPengetahuan ibu primigravida yang termasuk kategori baik sebanyak 22 orang (24,7%), kategori cukup sebanyak 63 orang (70,8%), dan kategori kurang sebanyak 4 orang (4,5%). Dari sikap, terdapat 76 orang (85,4%) kategori baik, kategori cukup sebanyak 12 orang (13,5%), dan kategori kurang sebanyak 1 orang (1,1%). Hasil uji Fisher antara konseling antenatal dan pemilihan kontrasepsi menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai p=0,02. KESIMPULANTerdapat hubungan yang bermakna antara konseling antenatal dan pemilihan kontrasepsi pada ibu hamil primigravida.
Persepsi tubuh negatif meningkatkan kejadian eating disorders pada remaja usia 15-19 tahun Syifa, Rachmannisa Shauma Aghna; Pusparini, Pusparini
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.18-25

Abstract

LATAR BELAKANGEating disorders (gangguan makan) adalah suatu sindrom yang ditandai oleh pola makan yang menyimpang terkait dengan karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, persepsi tubuh, dan berat badan. Pengaruh media massa dan tekanan dari sosiokultural bahwa seseorang bertubuh kurus adalah yang paling menarik dapat membuat seorang remaja memiliki persepsi tubuh negatif yang dapat memicu terjadinya eating disorders. Dalam satu dekade terakhir, prevalensi eating disorders di Asia Tengggara mengalami peningkatan dari 0,46% menjadi 3,2% Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara persepsi tubuh dengan eating disorders pada remaja usia 15-19 tahun. METODEPenelitian ini dilakukan pada bulan November 2017 menggunakan desain observasional analitik secara potong lintang (cross-sectional) yang mengikutsertakan 201 siswa SMA Global Islamic School, Jakarta Timur. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling, dan pengukuran meliputi status gizi (antropometri, Indeks Massa Tubuh), persepsi tubuh (Contour Drawing Figure Rating Scale) dan eating disorders (Eating Disorders Diagnostic Scale). Analisis data menggunakan Chi-Square dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. HASILMayoritas responden mempunyai persepsi tubuh yang negatif (70,6%). Responden yang mengalami eating disorders sebesar 52,7%. Responden yang memiliki persepsi tubuh negatif sebagian besar mengalami eating disorders (66,2%). Analisis Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara persepsi tubuh dengan eating disorders (p=0,000). KESIMPULANTerdapat hubungan yang bermakna antara persepsi tubuh dan eating disorders. Perlu penanganan terhadap persepsi tubuh negatif sedini mungkin untuk mencegah terjadinya eating disorders pada remaja.
Peningkatan asupan kalsium menghambat penurunan kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause Hayati, Sarah; Herwana, Elly
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.145-151

Abstract

LATAR BELAKANGOsteoporosis banyak terjadi pada perempuan pascamenopause dengan prevalensi 32.3% pada penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 50 tahun. Kalsium merupakan mineral utama pada tulang yang dianggap berperan dalam remodeling tulang. Percepatan remodeling tulang berdampak pada penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko fraktur. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara asupan kalsium dengan kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause. METODEPenelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain potong lintang yang dilakukan pada perempuan pascamenopause. Pengukuran untuk asupan kalsium dari makanan dinilai menggunakan food frequency questionnaire (FFQ). Kepadatan tulang dinilai menggunakan calcaneal quantitative ultrasound (CQU). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. HASILSebanyak 92 perempuan pascamenopause berusia 48-60 tahun menjadi subjek penelitian. Hasil analisis asupan kalsium dengan FFQ menunjukkan sebanyak 63 (68.5%) subjek dengan asupan kalsium kategori kurang dan 29 (31.5%) subjek dengan asupan kalsium cukup (31.5%). Pemeriksaan kepadatan tulang menggunakan CQU, menunjukkan sebanyak 19 (20.7%) subjek termasuk kategori kepadatan tulang normal, dan 44 (47.5%) subjek dengan osteopenia dan 29 (31.5%) subjek dengan osteoporosis. Analisis statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara asupan kalsium dan kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause (p=0.010). KESIMPULANPeningkatan asupan kalsium menghambat penurunan kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause.
Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada lanjut usia di panti sosial Anggraeni, Via; Rachmawati, Maria Regina
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.101-108

Abstract

LATAR BELAKANGSeiring dengan meningkatnya jumlah lansia di Indonesia, semakin banyak lansia yang berisiko terhadap penyakit degeneratif salah satunya adalah Diabetes melitus (DM). Jenis DM lebih sering ditemukan yaitu 85- 90% dari total penderita DM. Faktor resiko DM tipe 2 pada lansia yaitu antara lain aktivitas fisik rendah, pola makan tinggi karbohidrat, gaya hidup dan obesitas. Aktivitas fisik adalah salah satu yang memungkinkan untuk dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada lansia. METODEPenelitian dilakukan terhadap 86 orang lansia, berusia 60 -74 tahun. Dilakukan pada bulan Agustus - Oktober tahun 2017 di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, Cengkareng, Kota Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan potong silang (cross sectional). Variabel yang dinilai adalah tingkat aktivitas fisik yang dinilai menggunakan IPAQ, serta kadar gula darah puasa yang dinilai menggunakan ACCU-chek. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji korelasi Spearman. HASILHasil penelitian di dapatkan dari 86 responden dengan rerata usia 66.71, rerata berjenis kelamin laki-laki, rerata kadar gula darah 81.85, rerata tingkat aktivitas fisik 332.53. Hasil uji korelasi spearman menyatakan tidak terdapat korelasi antara aktivitas fisik dan kadar gula darah puasa pada lansia (r= -0.134)(p = 0.220) dimana nilai p> alpha 0,05.. KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian, rerata kadar gula darah puasa pada lansia di panti adalah normal, rerata tingkat aktivitas fisik adalah aktif minimal, dan tidak terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada lansia di panti jompo PSTW Budi Mulya 2.
Pengetahuan tentang osteoporosis yang rendah menurunkan konsumsi susu pada murid SMA Palaka, Intan Aru; Hidayat, Adi
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.35-42

Abstract

BACKROUND Milk is also a main source of calcium and phospor that very important for bone formation. Milk is very good to consumed for adolesence, because there’s bone tissue development that was a preparation phase to reach the top of bone mass growth while on adolesence stage. Osteoporosis is a disease that can be marked with poor bone mass and decline the structure of bone tissue, that can lead to vulnerability of bone and increase the risk of fracture. This research aims to determine the relationship between knowledge of osteoporosis and milk consumption in senior high school students. METHODS This study was used an analytic observational with a cross-sectional design that was conducted from July to October 2017. Samples was took with cluster sampling and simple random sampling in 182 respondent in SMA Negeri 2 Mejayan. Data were collected using an osteoporosis knowledge questionnaire and a questionnaire of milk consumption behavior.The data were analyzed with Chi-Square test RESULTS Subjects with knowledge of low osteoporosis, 27 (50.0%) did not drink milk significantly higher than subjects with high osteoporosis knowledge of 5 people (3.9%). The analysis result based on Chi-Square test showed that there was a significant relationship between knowledge of osteoporosis and milk consumption in senior high school students (p = 0.000). CONCLUSION This study showed that there was a significant correlation between knowledge of osteoporosis and milk consumption insenior high school students.
Kejadian bayi berat lahir rendah berhubungan dengan ibu hamil bersuamikan perokok aktif Pratama, Gustian Satria; Wratsangka, Raditya
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.133-139

Abstract

LATAR BELAKANGBayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian perinatal dan neonatal. Prevalensi BBLR di seluruh dunia mencapai 15% dari seluruh kelahiran, dan > 97% di antaranya terjadi di negara berkembang. Perilaku negatif selama kehamilan seperti paparan asap rokok dapat menurunkan perfusi plasenta sehingga menurunkan penerimaan O2 bagi janin, yang akan meningkatkan risiko kelahiran BBLR. Paparan asap pembakaran tembakau juga menurunkan 20% kadar asam folat di dalam tubuh yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan janin di dalam rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan asap rokok pada ibu hamil yang bersuamikan perokok aktif dan kejadian BBLR. METODEPenelitian dengan disain observasional analitik dan pendekatan potong-lintang untuk mengetahui hubungan antara ibu hamil bersuamikan perokok aktif (variabel bebas) dan kejadian BBLR (variabel tergantung). Populasi terjangkau adalah ibu hamil yang melahirkan di RSUD Karawang pada bulan Januari sampai Agustus 2017, dan pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Data penelitian ini merupakan data primer dan sekunder, yaitu berupa data kuesioner yang didapat dari ibu hamil bersuamikan perokok aktif dan rekam medik untuk data bayi BBLR. Pengolahan dan analisis data menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS), dan uji chi square dengan derajat kepercayaan (CI) 95% dan batas kemaknaan 0,05. HASILSubyek penelitian berjumlah 132 orang, dan terdapat 96 bayi (73%) dengan kasus BBLR. Terdapat hubungan bermakna antara ibu hamil bersuamikan perokok aktif dan kejadian BBLR (p = 0.000 (p ≤ 0,05)). KESIMPULANTerdapat hubungan antara ibu hamil bersuamikan perokok aktif dan kejadian BBLR.
Asupan isoflavon yang tinggi meningkatkan kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause Luthfie, Nyiayu Alisa Mahira; Herwana, Elly
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.132-137

Abstract

LATAR BELAKANGPenderita osteoporosis di Indonesia didapatkan pada 32.3% perempuan yang berusia di atas 50 tahun. Banyak faktor mempengaruhi proses osteoporosis dan hormon estrogen dianggap berpengaruh terhadap terjadinya osteoporosis pada perempuan pascamenopause sehingga didapatkan prevalensi osteoporosis yang lebih tinggi. Isoflavon mempunyai struktur molekul yang mirip dengan estrogen dan menunjukkan efek sebagai fitoestrogen, diketahui banyak terdapat pada makanan yang berasal dari kacang kedelai. Makanan yang kaya isoflavon dapat memengaruhi proses remodelling tulang. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara asupan isoflavon dan kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause. METODEPenelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang dan menggunakan perempuan pascamenopause sebagai subjek penelitian. Asupan isoflavon dinilai dengan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Pengukuran terhadap kepadatan tulang dilakukan pada tulang kalkaneus dengan menggunakan alat Calcaneus Quantitative Ultrasound (QUS). HASILSebanyak 92 perempuan pascamenopause memenuhi kriteria inklusi dan berpartisipasi sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan distribusi asupan isoflavon pada subjek didapatkan asupan isoflavon tinggi sebanyak 42 (45.7%) subjek, sedang sebanyak 31 (33.7%) subjek, dan 19 (20.6%) asupan isoflavon rendah. Distribusi kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause didapatkan 18 subjek (19.6%) dengan kepadatan tulang normal, osteopenia sebanyak 45 (48.9%), dan 29 subjek (31.5%) mengalami osteoporosis. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara asupan isoflavon dan kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause (p=0.001; p<0.05). KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asupan isoflavon dan kepadatan tulang pada perempuan pascamenopause.
Diabetes melitus meningkatkan kejadian pruritus vulva pada perempuan lanjut usia Dewi, Sri Mielda Nurliani; Hidayat, Adi
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.109-116

Abstract

LATAR BELAKANGPada lanjut usia (lansia) terjadi proses penuaan serta penurunan kapasitas fisik seseorang akibatnya menjadi kurang produktif, rentan, dan banyak bergantung pada orang lain. Perempuan lansia biasanya sudah mengalami menopause dan penurunan fisik berhubungan dengan perubahan hormonal. Menurunnya kadar estrogen pada menopause mengakibatkan perubahan pada vulva dan vagina yang memudahkan perempuan lansia mengalami infeksi bakterial. Women’s health initiative menunjukkan prevalensi perempuan lansia yang menderita pruritus vulva mencapai 27%. Pruritus vulva seringkali dikaitkan dengan diabetes melitus walaupun hal ini masih kontroversial. Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan antara diabetes melitus dan pruritus vulva pada perempuan lansia. METODESebuah studi analisis observasional dengan pendekatan desain penelitian potong silang mengikutsertakan 197 perempuan lansia. Penelitian dilaksanakan bulan September-November 2017. Sebuah kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data mengenai usia, pendidikan, status pernikahan dan pekerjaan. Kadar gula darah sewaktu diukur menggunakan glukometer Unesco dan kuesioner digunakan untuk mengukur pruritus vulva. Analisis data dengan menggunakan uji Chi- square untuk menganalisis data dengan tingkat kemaknaan 0,05. HASILSebanyak 91,9% subjek berusia antara 60-69 tahun, 62,4% mengalami diabetes melitus (kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dL) dan 71,9% mengalami pruritus vulva. Hasil uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara diabetes melitus dan pruritus vulva (p=0,000). KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan diabetes melitus meningkatkan kejadian pruritus vulvae pada perempuan lansia, sebaiknya dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu secara berkala untuk mencegah terjadinya pruritus vulvae.
Hubungan akomodasi insufisiensi dan astenopia pada remaja di Jakarta Barat Fernanda, Nadia; Amalia, Husnun
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.10-17

Abstract

LATAR BELAKANGAstenopia adalah gangguan pada indera penglihatan berupa ketidaknyamanan seperti gangguan membaca, sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, diplopia dan distorsi persepsi. Salah satu etiologi astenopia adalah akomodasi insufisiensi. Penderita akomodasi insufisiensi tidak dapat mempertahankan akomodasi saat melihat dekat seperti membaca dan menulis. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan akademisnya. Sehingga pada penelitian ini ingin diketahui hubungan akomodasi insufisiensi dan astenopia. METODEPenelitian merupakan studi cross sectional dengan desain analitik observasional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dilakukan pada 141 sampel yang didapatkan menggunakan consecutive sampling di sebuah Sekolah Menengah Atas di Jakarta Barat pada bulan Mei-Juni 2017. Pengukuran amplitudo akomodasi menggunakan Royal Air Force accommodation vergence measurement binocular Gauge. Analisis data menggunakan uji Fisher dengan tingkat kemaknaan p<0,05. HASILPrevalensi astenopia pada usia 15-17 tahun sebesar 83,7% dengan sebagian besar etiologi yang belum diketahui. Prevalensi akomodasi insufisiensi sebesar 14,2%. Pada usia tersebut ditemukan 54,2% dengan amplitudo akomodasi 20D. Pada analisis dengan menggunakan uji Fisher menunjukkan tidak terdapat hubungan antara akomodasi insufisiensi dan astenopia (p=0,197). KESIMPULANTidak terdapat hubungan yang bermakna antara akomodasi insufisiensi dan astenopia pada remaja pertengahan.
Hubungan antara trauma kepala dan fungsi kognitif pada usia dewasa muda Pramana, Ragiel; Imran, Yudhisman
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.149-153

Abstract

LATAR BELAKANGTrauma kepala merupakan penyebab utama yang paling sering mengakibatkan kecacatan permanen setelah kecelakaan dan kecacatan tersebut dapat terjadi meskipun pada pasien dengan trauma kepala derajat ringan. Salah satu komplikasi dan akibat dari cedera kepala yang mungkin terjadi adalah gangguan fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gangguan fungsi kognitif setelah trauma kepala pada dewasa muda. METODEPenelitian ini menggunakan desain penelitian studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian sejumlah 49 orang di RSAL Dr. Mintohardjo, Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2017. Data dikumpulkan dengan cara melakukan tes Moca-Ina untuk melihat adanya gangguan fungsi kognitif pada pasien trauma kepala. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-square terhadap variabel-variabel yang diduga berhubungan. HASILTerdapat hubungan antara cedera kepala dengan penurunan fungsi kognitif (p=0.00). Tidak dijumpai hubungan antara usia dan tingkat pendidikan dengan penurunan fungsi kognitif. KESIMPULANTerdapat hubungan antara cedera kepala dengan penurunan fungsi kognitif.

Page 1 of 11 | Total Record : 108