cover
Contact Name
I Gusti Putu Ngurah Adi Santika
Contact Email
ngurahadisantika@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jpkrmahadewa@gmail.com
Editorial Address
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia Jln. Seroja, Tonja, Denpasar, (0361)431434 E-Mail : jpkrmahadewa@gmail.com
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi
ISSN : 23379561     EISSN : 25801430     DOI : -
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi adalah jurnal pendidikan dan kesehatan yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, yaitu bulan Januari dan Juni. Memuat tulisan berbahasa Indonesia maupun Inggris yang berasal dari hasil penelitian, kajian teoretis dan aplikasi teori dengan kajian masalah pendidikan olah raga dan kesehatan. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi telah melaksanakan (MOU) dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI).
Articles 363 Documents
PENGARUH LATIHAN SENAM LANTAI TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN STATIS MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN (FPOK) IKIP PGRI BALI TAHUN PELAJARAN 2017 Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.283 KB)

Abstract

Keseimbangan memiliki peranan yang sangat penting, dimana keseimbangan merupakan unsur kondisi fisik yang dibutuhkan dalam kegiatan olahraga maupun aktivitas sehari-hari. Keseimbangan adalah salah satu komponen aktivitas jasmani yang wajib dimiliki setiap orang dengan level tertentu. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan senam lantai terhadap keseimbangan statis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah mahasiswa kelas B Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) IKIP PGRI Bali yang berjumlah 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan jumlah sampel 20 orang. Analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis data ttest = 7.988, dengan ttabel = 2.093. Nilai dari ttest = 7.988 lebih besar dari nilai ttabel = 2.093. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan senam lantai terhadap keseimbangan statis pada mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) IKIP PGRI Bali.
KELELAHAN DAN RECOVERY DALAM OLAHRAGA Parwata, I Made Yoga
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 1 No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.626 KB)

Abstract

Pembinaan olahraga prestasi khususnya menuntut penampilan atlet yang selalu prima dan selalu terjadi peningkatan prestasi. Dengan sendirinya memerlukan latihan peningkatan kemampuan fisik dan latihan teknik secara bersama dalam jangka waktu panjang dan pembebanan yang progresif. Latihan ialah upaya sadar yang dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan fungsional raga (Giriwijoyo, 2010). Ketika seorang atlet melakukan pelatihan dalam volume besar atau pada intensitas sangat tinggi, kebugaran akan meningkat tetapi kelelahan juga akan meningkat (Bompa, 2009). Maka diperlukan usaha untuk mengurangi tingkat kelelahan dengan melaksanakan program recovery pada atlet yang bersangkutan. Recovery aktif adalah latihan dengan intensitas rendah atau ringan . pemulihan aktif (recovery) mengacu pada pemulihan dari latihan menggunakan intensitas kegiatan rendah dengan tujuan untuk pemulihan. Pemulihan aktif membantu membersihkan otot-otot dari asam laktat yang menyebabkan rasa sakit dan kelelahan. Recovery pasif yaitu latihan yang tidak melibatkan aktifitas atau dilakukan duduk diam atau aktifitas istirahat total. Jadi recovery pasif yaitu suatu aktivitas fisik tanpa adanya aktifitas fisik, yaitu diam, istirahat total (duduk, terlentang atau tidur). Kelelahan terjadi pada setiap orang yang melakukan aktivitas olahraga dengan intensitas tinggi. Kelelahan tidak bisa diatasi hanya dengan istirahat, sebab kelelahan bisa terjadi karena sistem metabolisme energi. Dalam penyedian energi saat beraktivitas olahraga yang kurang sempurna. Kelelahan dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu lelah mental dan lelah fisik. Lelah mental biasanya disebabkan karena kerja mental sedangakan lelah fisik karena pekerjaan otot. Pemulihan sangat penting setelah melaksanakan program latihan atau pertandingan. Pemulihan (recovery) adalah mengembalikan kondisi tubuh sebelum pertandingan, pemahaman ini sangat penting bagi atlet dan pelatih dalam melakukan program pelatihan untuk mendapatkan hasil atau prestasi yang terbaik. Pentingnya penyusunan program latihan dan istirahat yang seimbang bagi seorang atlet. Pemulihan juga harus menjadi bagian dari program latihan. Program recovery dapat dilakuk dengan recovery aktif atau recovery pasif.
PELATIHAN LARI AMPLOP MENINGKATKAN KELINCAHAN SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER PENCAK SILAT SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Pratama, Yudhi Surya; Parwata, Yoga; Santika, Ngurah Adi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 2 No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.052 KB)

Abstract

Berdasarkan observasi dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perlu diadakan penelitian lebih lanjut. Maka didapatkan hasil bahwa siswa putra peserta ekstra kurikuler pencak silat SMA Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2015/2016 memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kelincahan dalam teknik menghindar dan mengubah arah. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kelincahan dengan pelatihan lari amplop dan lari zig-zag terhadap dua kelompok siswa putra yaitu,kelompok perlakuan dan kelompok control. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-tes and post-tes groups design. Populasi diambil dari siswa putrapeserta ekstra kurikuler pencak silat SMA Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Sampel berjumlah 30 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pelatihan lari amplop 2 repetisi 3 set pada kelompok perlakuan dan pelatihan lari zig-zag 2 repetisi 3 set pada kelompok kontrol, frekuensi pelatihan 4 kali seminggu selama 6 minggu pada siswa putrapeserta ekstra kurikuler pencak silat SMA Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Data berupa hasil kelincahan shuttle run 5 meter 8 kali yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan uji t-tes independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p < 0.05). Hasil uji t-tes independent didapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p > 0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok kelincahan tidak berbeda bermakna (p > 0,05). Simpulannya bahwa pelatihan lari amplop dan lari zig-zag 2 repetisi 3 setsama-sama meningkatkan kelincahan dan menyatakan hipotesis nol ditolak.
KORELASI PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PESERTA BOLA VOLI SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 1 BLAHABATUH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Semadi, GN. Yoga; Adnyana, I.W.; Prananta, I.G.N.A Cahya
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 4 No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.966 KB)

Abstract

Pengamatan dilapangan menunjukan bahwa siswa putra kelas IX SMP Negeri 1 Blahbatuh dalam even olahraga, seperti PORSENIJAR baik di kecamatan dan di Kabupaten belum menunjukan hasil yang maksimal, terutama pada cabang-cabang olahraga yang memerlukan daya ledak, maka dengan segala keterbatasan penulis mencoba meneliti korelasi panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak otot tungkai pada peserta bola voli. Bertitik tolak pada latar belakang masalah  tersebut diatas, maka penulis memberikan judul penelitian ini dengan judul “Korelasi Panjang Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Peserta Bola Voli Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 1 Blahbatuh Tahun Pelajaran 2016/2017”..Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh dan perbedaan Korelasi Panjang Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Peserta Bola Voli Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 1 Blahbatuh Tahun Pelajaran 2016/2017.Populasi yang digunakan berjumlah 50 orang. Dari jumlah tersebut diambil 30 orang sebagai sampel dengan cara Quota Sampling, Proporsional Sampling dan Random Sampling. Dengan Quota yang di maksudkan menentukan jumlah sampel yang diinginkan terlebih dahulu, kemudian menyeimbangkan pengambilan jumlah sampel di masing-masing sub populasi digunakan teknik Proporsional Sampling. .Berdasarkan  analisis perhitungan didapat nilai (r) dalam penelitian ini adalah X1Y = 0,604,  X2Y = 0,655, X1 X2 = 0,435, X1 X2Y =0,751, setelah dibandingkan dengan tabel (r) product moment = 0,361 karena hasil X1 X2Y lebih besar sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (Signifikan). Koefisien penentu (KP) yaitu sebesar 56,4%dan sisanya lagi 43,6% adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Taraf signifikansi = 0,05% dan DB = 27 uji F-hitung sebesar 17,4633 sedangkan Ftabel 3,48 yang berarti korelasi dalam penelitian ini signifikan.Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan ada Korelasi Panjang Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Peserta Bola Voli Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 1 Blahbatuh Tahun Pelajaran 2016/2017, sehingga hipotesis nol yang diuji ditolak dan hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
KORELASI BESARAN LINGKAR TERHADAP FREKUENSI PUKULAN LURUS (JAB STRAIGHT) PETINJU AMATIR PADA SASANA ADI SWANDANA KELURAHAN PANJER DENPASAR TAHUN 2015/2016 Segu, Agustinus Dei
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.152 KB)

Abstract

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada cabang tinju belum ada penemuan tentang metode pelatihan yang mengarah pada pukulan lurus (Jab Straight). Berdasarkan latar belakang itulah peneliti melaksanakan penelitian tentang Korelasi Besaran Lingkar Lengan Terhadap Frekuensi Pukulan lurus Petinju Amatir Sasana Adi Swandan Panjer Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari Korelasi Besaran Lingkar Lengan Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus petinju amatir Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi penelitian adalah petinju amatir Sasana Adi Swandana tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 orang. Semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian dengan teknik Study Populasi. Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah metode tes dan pengukuran, sedangkan dalam analisis data dipergunakan rumus korelasi besaran product moment (r). Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016 didapatkan hasil koefesien korelasi (r) sebesar 0,591, setelah dibandingkan dengan tabel interpretasi koefesien korelasi product moment ternyata angka 0,591 berada dalam interval koefisien korelasi nilai r antara 0,400 -0,599, yang berarti angka ini memiliki tingkat hubungan sedang. Berdasarkan persentase Koefesien Penentu Pengaruh Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016 sebesar 59,1%, sisanya lagi 40,9% penyebab faktor lain. Berdasarkan taraf signifikansi d = 0,05 dan db = 20, didapatkan batas angka t-tabel 1,671 sedangkan t-hitung yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 42,427. Hal ini berarti korelasi yang didapat adalah signifikan. Berdasar hasil Perhitungan t-hitung lebih besar dari t-tabel, maka hipotesis nol yang berbunyi : tidak ada Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016, ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif yang berbunyi : Ada Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016, diterima.
PELATIHAN DOUBLE LEG BOUND SETINGGI 40 CM 5 REPETISI 6 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI SMP PANCASILA BADUNG Pranata, I Kadek Yudha
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 5 No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.031 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelatihan Double Leg Bound Setinggi 40 CM 5 Repetisi 6 Set Meningkatkan Daya Ledak Otot Tungkai Siswa Putra Peserta Ekstra Kurikuler Bola Voli SMP Pancasila Badung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatkan daya ledak otot tungkai siswa putra peserta ekstra kurikuler bola voli SMP Pancasila Badung. Tes yang digunakan untuk mengukur daya ledak otot tungkai dengan menggunakan tes vertikal jump dengan satuan cm. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa didapatkan beda rerata hasil post test antara pelatihan double leg bound pada kelompok perlakuan dengan pelatihan alternate leg bound pada kelompok kontrol sebesar 5,3 cm dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Berdasarkan persentase rerata perubahan waktu pengukuran daya ledak vertical jump sesudah pelatihan selama enam minggu pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa persentase rerata perubahan pengukuran vertical jump pada pelatihan kelompok perlakuan lebih besar daripada kelompok kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian kelompok perlakuan menghasilkan perubahan pengukuran daya ledak vertical jump lebih baik daripada pelatihan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa Pelatihan Double Leg Bound Setinggi 40 CM 5 Repetisi 6 Set dapat Meningkatkan Daya Ledak Otot Tungkai Siswa Putra Peserta Ekstra Kurikuler Bola Voli SMP Pancasila Badung.
ANALISIS KOMPONEN BIOMOTORIK PADA OLAHRAGA PERMAINAN WOODBALL Dewi, Putu Citra Permana
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 2 No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.356 KB)

Abstract

Permainan woodball menjadi olahraga yang sangat populer dikalangan anak-anak hingga orang tua. Pemain woodball yang baik berawal dari teknik dasar yang baik. Teknik dasar yang baik selain dari hasil latihan yang rutin juga dipengaruhi oleh kondisi fisik yang baik. Kondisi fisik yang baik didapat dari hasil pengembangan komponen biomotorik yang optimal. Sementara yang digunakan sebagai referensi atau acuan komponen biomotorik permainan woodball adalah komponen biomotorik olahraga golf, karena pada dasarnya permainan woodball mirip dengan olahraga golf. Analisis komponen biomotorik pada olahraga permainan woodball dilakukan untuk dapat menetukan komponen biomotorik dominan pada permainan woodball, dan dapat digunakan sebagai acuan pecinta permainan woodball dalam berlatih sehingga dapat meraih berprestasi. Metode analisis komponen biomotorik yang dilakukan berdasarkan kajian literatur. Kajian literatur yang dilakukan berdasarkan pada aspek alat yang digunakan, lapangan atau lintasan permainan, teknik dasar permainan, keterampilan pukulan woodball, aturan permaianan, dan lamanya permainan woodball. Berdasarkan hasil kajian literatur dapat simpulkan bahwa komponen biomotorik yang dibutuhkan oleh pemain woodball untuk dapat bermain dengan baik sehingga dapat berprestasi yaitu 1) komponen kekuatan khususnya kekuatan otot lengan, kekuatan genggaman tangan, kekuatan otot punggung, kekuatan otot kaki, dan kekuatan otot core, 2) koordinasi, 3) fleksibilitas, 4) daya tahan, 5) keseimbangan, dan 6) ketepatan. Komponen-komponen tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
PENGARUH PELATIHAN HIGH PULLEY CURLS DAN LOW PULLEY CURLS TERHADAP KEKUATAN DAN HYPERTROPHY OTOT LENGAN Kresnayadi, I Putu Eri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 1 No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.517 KB)

Abstract

Masih kurangnya pembinaan dan pelatihan fisik secara khusus pada mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha, terutama pada komponen kondisi fisik kekuatan otot lengan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang: (1) pengaruh pelatihan high pulley curls dan low pulley curls terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan; (2) perbedaan pengaruh antara kelompok pelatihan high pulley curls dan low pulley curls terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa putra bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Rancangan penelitian ini menggunakan matching only design, dan analisis data menggunakan anova. Proses pengambilan data dilakukan dengan tes kekuatan otot lengan (expanding dynamomeer) dan tes hypertrophy otot lengan (meteran kain) pada saat pretest dan posttest. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis dengan SPSS seri 17.0. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Pemberian pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan serta hipotesis teruji kebenarannya. (2) Terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh pelatihan kelompok high pulley curls, low pulley curls dan kontrol terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan dengan hasil anova kekuatan otot lengan menyatakan nilai Fhitung (19,822) > nilai Ftabel (3,32) dan hypertrophy menyatakan nilai Fhitung (11,951) > nilai Ftabel (3,32), berarti hipotesis teruji kebenarannya. Perhitungan post hoc menyatakan bahwa pelatihan low pulley curls memberikan hasil yang lebih baik (efektif) terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan. Berdasarkan analisis data tersebut pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan.
KORELASI BERAT BADAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP DAYA LEDAK SISWA PUTRA KELAS VII G DAN H SMP WISATA SANUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ardana, Wayan Nika; Adnyana, I Wayan; Artawan, Kadek Suryadi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 4 No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.324 KB)

Abstract

Kekuatan otot tungkai sangat berperan penting dalam menimbulkan daya ledak karena kekuatan otot merupakan daya penggerak dan Berat badan berperan penting dalam daya ledak karena dapat berperan sebagai penyeimbang tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya korelasi antara berat badan dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak siswa putra kelas VII G dan H SMP Wisata Sanur tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional desaign. Populasi diambil dari siswa putra kelas VII G dan H SMP Wisata Sanur tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 38 orang diambil menggunakan populasi study dari semua jumlah populasi yang ada. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran berat badan dengan alat ukur timbangan berat badan dalam satuan kilogram, tes dan pengukuran kekuatan otot tungkai dengan alat ukur leg dynamometer dalam satuan kilogram, dan tes dan pengukuran daya ledak dengan alat ukur jump MD dalam satuan sentimeter. Data berupa hasil tes dan pengukuran selama penelitian. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS16. Data berdistribusi normal sehingga selanjutnya menguji hipotesis menggunakan korelasi product moment, menghitung KP dan melakukan uji . Taraf signifikansi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah taraf signifikan 5% dengan derajat pembilang(db=k) dan derajat penyebut(db=n-k-1). Hasil analisis data diperoleh hasil: (1) berat badan memiliki hubungan yang sangat lemah terhadap daya ledak, diperoleh nilai = -0,135. (2) kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang cukup terhadap daya ledak, diperoleh nilai = 0,596. (3) berat badan dan kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang kuat terhadap daya ledak, diperoleh hasil = 0,792. Koefisien penentu=62,7%, ini berarti variabel bebas berat badan dan kekuatan otot tungkai bersama-sama menentukan besarnya variabel terikat daya ledak sebesar 62,7%. =29,45, =3,27. Jadi > =signifikan. Simpulannya bahwa  adanya hubungan yang sangat lemah, hipotesis nol ditolak.  adanya hubungan yang cukup, hipotesis nol ditolak.  adanya hubungan yang kuat, hipotesis nol ditolak dan signifikan.
PENGARUH PELATIHAN LADDER DRILL 8 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI Kresnayadi, I Putu Eri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 2 No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.747 KB)

Abstract

Berdasarkan observasi dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perlu diadakan penelitian lebih lanjut. Maka didapatkan hasil bahwa siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017 memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kecepatan dalam perlombaan lari. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kecepatan lari dengan pelatihan ladder drill terhadap dua kelompok siswa putra yaitu, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 36 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik ordinal pairing yang masing-masing kelompok terdiri dari 18 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pelatihan ladder drill 8 repetisi 3 set, frekuensi pelatihan 4 kali seminggu selama 6 minggu pada siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Data berupa hasil kecepatan lari 50 meter yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan uji t-test independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p < 0.05). Hasil uji t-test independent didapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok kecepatan tidak berbeda bermakna (p<0,05). Simpulannya bahwa pelatihan ladder drill 8 repetisi 3 set dapat berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan lari siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Hal tersebut terbukti meningkatkan kecepatan lari 50 meter sehingga hipotesis alternatif diterima. Tidak ada Perbedaan bermakna antara hasil post test kedua kelompok. Tetapi didapatkan hasil bahwa pelatihan kelompok perlakuan lebih baik dari pada kelompok kontrol dalam meningkatkan kecepatan lari siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017.

Page 1 of 37 | Total Record : 363