cover
Contact Name
Lestari Nurhajati
Contact Email
lestari.n@lspr.edu
Phone
-
Journal Mail Official
communicarejournal@lspr.edu
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Communicare : Journal of Communication Studies
ISSN : 20895739     EISSN : 25022091     DOI : -
Jurnal Communicare memiliki fokus dalam ranah kajian Ilmu Komunikasi. Ruang lingkup topik dalam Jurnal Communicare secara general adalah semua hal yang berhubungan dengan Ilmu Komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
Efektifitas Strategi Komunikasi Politik Elit Muhammadiyah DIY dalam Pemenangan Pemilu DPD-RI Tahun 2014 Anang Masduki; Rendra Widyatama
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 5 No. 1 (2018): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101005120181

Abstract

Muhammadiyah telah menempatkan anggotanya menjadi wakil di DPD-RI sejak tahun 2004. Pada pemilu tahun 2014, Muhammadiyah DIY kembali mengajukan kadernya sebagai wakil anggota DPD-RI, namun jumlah suara yang diperoleh cenderung turun. Keadaan tersebut membuat elit Muhammadiyah di tingkat PWM DIY perlu menyusun strategi agar tidak lagi terjadi penurunan suara. Dari hasil penelitian pertama, diperoleh beberapa kesimpulan; Pertama, di DIY terdapat persaingan identitas yaitu identitas budaya keraton, ormas Muhammadiyah, NU, dan non muslim, nasionalis, dan abangan. Kedua, terjadi maksimalisasi alat peraga. Ketiga, Muhammadiyah menonjolkan identitas budaya penggunaan peci, dan menggunakan tagline: muda dan cerdas, gesang prasojo, makaryo kagem Ngayogyokarto. Keempat, Muhammadiyah melakukan gerakan melalui pendekatan kultural dan structural, misalnya dengan mengirim sms ke seluruh pimpinan Muhammadiyah se DIY dan warga Muhammadiyah yang bekerja di amal usaha Muhammadiyah. Olehkarenanya, penelitian tersebut memerlukan kesinambungan untuk menganalis efektifitas setrategi komunikasi politik yang dilakukan elit Muhammadiyah DIY memenangkan kader Muhammadiyah saat mengajukan M. Afnan Hadikusumo dalam pemilihan anggota DPD-RI tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi komuniikasi politik yang lebih baik dalam konteks pemilihan anggota DPD di masa mendatang, mengingat pemilu-pemilu yang akan datang lebih kompetitif. Penelitian ini akan dilakukan di DIY, dan merupakan penelitian kualitatif dengan penggalian data berupa wawancara mendalam. Adapun subjek penelitian adalah warga dan simpatisan Muhammadiyah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis isi. Triangulasi dalam penelitian ini digunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Adapun hasil penelitiannya adalah, bahwa strategi Komunikasi politik yang dilakukan oleh Tim sukses maupun Afnan sendiri sudah efektif namun masih perlu masifitas dan penajaman. Hal ini terbukti gagasan Afnan yang diusung berupa pendidikan dan kesehatan yang sejak kampanye digelorakan tidak disinggung dan disebut sebagai simbol atau identitas yang mencirikan kekhasan program dan arahan gagasan yang akan diusung Afnan jika terpilih anggota DPD RI.
Strategi Komunikasi KOMINFO dalam Menghadapi Fenomena Penyebaran Ujaran Kebencian Ekky Dwi Pratama; Aprida Sihombing
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 5 No. 1 (2018): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101005120186

Abstract

Fenomena Ujaran Kebencian (Hate Speech) saat ini memiliki potensi untuk muncul kembali pada kontestasi politik yaitu pilkada serentak 2018 serta pilpres 2019 dan memiiki dampak yang sangat membahayakan bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia apabila politik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) dan ujaran kebencian ini digunakan untuk memenangkan suatu kekuasaan. Oleh karena itu, pemerintah harus segera melakukan tindakan pencegahan untuk menghadapi potensi timbulnya fenomena ini, dalam hal ini Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) membuat suatu strategi komunikasi yang di dalamnya terdapat program literasi kepada masyarakat sebagai suatu langkah pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menghadapi fenomena ini. Pendekatan penelitian kualitatif dengan wawancara pada staf di Kemenkominfo dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan strategi komunikasi yang dibuat dan dilakukan oleh Kemenkominfo untuk menghadapi fenomena tersebut yakni dengan pemilihan komunikator, memilih dan menetapkan target sasaran, menyusun dan menyampaikan pesan, serta cermat memilih medianya.
REPRESENTASI PRODUCT PLACEMENT DALAM FILM INDONESIA SEBAGAI MEDIA PROMOSI: STUDI KASUS TERHADAP PRODUK GERY CHOCOLATOS DALAM FILM “HABIBIE & AINUN” Shevani Thalia
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 1 (2016): Communicare
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The growing number of movie industries in Indonesia has urged the needs of a high budgetry; hence it requires a product placement placed in several scenes in the film. Apparently, the representation of the product placement was condemned by many, from the critics, media as well as audience, due to its blurring boundaries between the story content and promotional content. One example of Indonesian movies using product placement, which received negative criticisms is “Habibie & Ainun,” an award-winning movie for its storyline and acting qualities played by the actors. Yet, the movie received negative feedbacks because of the product placement. One of the product placements is from Gery Chocolatos, a wafer product from the GarudaFood. The theory used in this research is the Representation Theory from Stuart Hall, using qualitative interpretive method and data reduction from Miles & Huberman. Techniques used to collect all the data are document study, film study –to found the representation of Gery Chocolatos product placement featured in the movies, and in-depth interviews with the message producer, message distributor and the message consumption actors: six interviewees from age 17-23, 24-30 and above 30 years old. The research reveals that only several informants saw the representations of product placement, because most informants focused on the movie. Keywords: Representation Theory, product placement, Indonesian movies, promotion. Industri film Indonesia yang berkembang memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Salah satu model pembiayaan film adalah menggunakan product placement. Representasi product placement dalam film Indonesia seringkali dianggap “gambling,” bahkan mengaburkan batas antara konten film dengan bentuk promosi tersebut. Salah satunya ada pada film “Habibie & Ainun,” yang menuai kritikan, baik dari segi cerita maupun acting. Film inipun mendapat kritikan negatif mengenai product placement yang dimasukkan. Salah satu produk yang berada dalam film ini adalah produk wafer stik Gery Chocolatos dari GarudaFood. Penelitian ini menggunakan Teori Representasi dari Stuart Hall dengan metode kualitatif interpretif. Sementara, metode analisis yang digunakan adalah Reduksi Data dari Miles & Huberman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen, studi film untuk menemukan representasi adegan yang mengandung product placement Gery Chocolatos dan in-depth interview terhadap penulis skenario sebagai pelaku produksi pesan, sutradara sebagai pelaku distribusi pesan dan enam narasumber dari klasifikasi usia 17-23, 24-30 dan di atas 30 tahun sebagai pelaku konsumsi pesan. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa representasi product placement Gery Chocolatos dalam film “Habibie & Ainun” –dari sudut pandang para narasumber tidak terlalu berhasil dalam menyampaikan pesannya karena konsumsi penonton terfokus pada filmnya, dan hanya disadari sebagian narasumber. Kata Kunci: Teori Representasi Stuart Hall, product placement, film Indonesia, promosi.
The Virtual Community: Interaktivitas pada Komunikasi Peer-to-Peer di Balik Jaringan Protokol Berbagi Berkas BitTorrent Dhita Widya Putri
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 2 (2016): COMMUNICARE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101003220164

Abstract

Salah satu perubahan terbesar di dunia selama kurang lebih 55 tahun terakhir ini adalah pertumbuhan internet, dimana internet memungkinkan hampir semua orang di belahan dunia dapat saling terhubung dan berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Selain itu, internet mengubah cara berkomunikasi yang tadinya bermodel “satu-untuk-banyak” menjadi “banyak-untuk-banyak”, yaitu komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis. Hal ini memunculkan fenomena komunitas maya atau virtual community, dimana orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dapat berkumpul dan berbagi satu sama lain dalam satu dunia, yaitu dunia maya. Disini terjadi komunikasi antara komputer satu dengan komputer lain yang terhubung secara langsung, disebut dengan “P2P” atau komunikasi peer-to-peer. Biasanya aktivitas ini digunakan sebagai sarana untuk berbagi berkas dengan cara mengunggah ataupun mengunduh didukung oleh sebuah protokol bernama Bittorrent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi proses interaktivitas yang bersifat kolaboratif, yaitu ketika seorang seeder telah berhasil mengunduh berkas secara penuh dan melakukan proses seeding kepada peer lainnya dengan saling support satu sama lain. Padahal, keberadaan mereka bersifat semu dan anonym. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa penelusuran data online dan wawancara, serta Interaktivitas sebagai konsep utama dalam tinjauan pustaka.
Pola Komunikasi Komunitas Rumah Belajar Sahaja Bandung (Studi Etnografi Komunikasi Tentang Pola Komunikasi Antara Pengajar dan Anak Jalanan di Rumah Belajar Sahaja Bandung) Dwi Rizqi Anta; Arie Prasetio
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 4 No. 1 (2017): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101004120174

Abstract

Education is the right of every Indonesian child. No exception a street child who are spend most of the time on the road. One of community that works in education especially for street child is Rumah Belajar Sahaja’s in Bandung community. Rumah Belajar Sahaja’s community is a place for street child to get education through teaches and learn activities. In every teach and learn activity there is a pattern of communication by teachers and street child. The purpose of this study is to form a new communication pattern between teachers and street child to attract children's learning interests. The formed communication pattern is expected to be applied in the Rumah Belajar Sahaja’s community so as to attract more street children to learn. The theory review used in this research is communication, interpersonal communication, communication process, communication ethnography, and communication pattern. This research uses ethnography method of communication based on constructivist paradigm. The results showed that the process of communication, communication components and relationships between communication components to form communication patterns of Rumah Belajar Sahaja’s community. Teachers approach with street child, street child follow the rules of Rumah Belajar Sahaja’s community, the teacher uses coercive communication. Food and beverages are distributed to street child who are implementing the rules of Rumah Belajar Sahaja Bandung
Hubungan Program CSR (Corporate Social Responsibility) Mudik Lebaran Gratis terhadap Citra Perusahaan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dewi Eka Ningtyas
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 4 No. 2 (2017): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101004220174

Abstract

Saat ini dunia bisnis semakin berkembang, banyak perusahaan yang bersaing dalam mencari keuntungan dan melupakan tanggung jawab sosial. Maka dari itu, tidak sedikit perusahaan yang menggunakan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan program CSR (Corporate Social Responsibility) Mudik Lebaran Gratis terhadap citra PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Teori utama yang digunakan adalah teori CSR (Corporate Social Responsibility) dan teori Citra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Korelasi Pearson (Pearson’s Correlation) dengan menggunakan analisis kuantitatif, menyebarkan kuesioner kepada 100 pedagang jamu di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur. Skala yang digunakan adalah semantik diferensial dengan tingkat kesalahan 10%. Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan CSR (Corporate Social Responsibility) Mudik Lebaran Gratis terhadap Citra PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Literasi Digital Sebagai Upaya Preventif Menanggulangi Hoax Anisa Rizki Sabrina
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 5 No. 2 (2018): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101005220183

Abstract

Salah satu hal terpenting dalam menghadapi peredaran informasi palsu (hoax) di era post-truth adalah meningkatkan literasi digital. Tujuan memiliki kemampuan literasi digital ialah untuk memberikan kontrol lebih pada khalayak dalam memaknai pesan yang berlalu-lalang di media digital. Tulisan ini kemudian akan mengeksplorasi urgensi literasi digital, bagaimana pengaruhnya, serta cara meningkatkan kecakapannya sebagai upaya menanggulangi hoax. Studi ini menggunakan metode kepustakaan dalam mengelaborasi berbagai macam literatur baik berupa buku, jurnal, majalah, maupun literatur yang relevan dengan tema tulisan. Dalam studi ini, akan dilakukan penyesuaian terhadap ekologi media yang sudah berubah sehingga mendorong adanya unsur kebaruan dari studi terdahulu, khususnya literasi media. Mengembangkan definisi literasi media yang dicetuskan oleh W. James Potter, penulis mencoba membagi definisi literasi digital ke dalam tiga kategori serupa (dengan mengganti obyek media menjadi teknologi digital) yakni umbrella definition, definisi proses, dan definisi tujuan. Perbedaan tingkat literasi tentu saja akan berdampak pada perbedaan kontrol individu dalam proses interpretasi informasi yang ada, terutama informasi yang beredar di media sosial. Di satu sisi, media sosial dapat dilihat sebagai satu langkah lebih dekat dengan demokrasi pada internet, dan menutup kesenjangan digital antara negara berkembang dan negara maju. Akses pada informasi dan dukungan sosial dapat meningkat. Namun di sisi lain, beberapa kasus negatif ditemukan dalam ranah kebebasan berpendapat seiring intensnya penggunaan media sosial di masyarakat. Berdasarkan data dari Diskominfo Jabar 2012, saluran penyebaran berita hoax sebanyak 92,4% ditemukan melalui media sosial. Oleh sebab itu, relasi literasi digital dengan upaya mengatasi kasus hoax perlu lebih banyak digali terutama pada golongan media sosial dengan kasus hoax terbanyak yaitu jenis mikroblog (Twitter) dan SNS (Facebook dan Instagram). Pertama, literasi digital sebagai sebuah keharusan dalam kehidupan komunikasi akan ditinjau mulai dari konsep teoritis hingga arti pentingnya. Kedua, tulisan ini akan membahas relasi literasi digital dengan upaya penanggulangan hoax di era post-truth. Ketiga, mekanisme peningkatan kecakapan literasi digital akan dihadirkan sebagai upaya preventif. Relasi literasi digital dalam memberantas berita palsu ini terletak pada peran kemampuan kognitif khalayak dalam proses verifikasi informasi. Bahkan, pada tingkatan yang lebih tinggi, literasi digital dapat membantu individu memberikan informasi alternatif atas informasi yang sudah terkonfirmasi kepalsuannya. Bila kontrol konten media sosial rasanya sulit dilakukan oleh pemilik media, pemerintah, maupun kelompok lainnya, literasi digital adalah salah satu solusinya. Dengan menggalakkan literasi digital, pengendalian diri terhadap penggunaan media sosial dapat dilakukan secara optimal. Peningkatan literasi digital sebagai bentuk self control menjadi solusi untuk mencegah kasus peredaran informasi palsu (hoax) menjadi berulang dan semakin banyak. Literasi digital dapat menjadi cara yang efektif untuk menanggulangi informasi palsu (hoax) di era post-truth, dengan mengenalkan tanda- tanda berita palsu, prosedur verifikasi informasi, hingga menindaklanjuti informasi yang kiranya masuk kategori hoax.
Celebrity Endorsement in Social Media to Enhance Brand Image & Brand Loyalty Tyara Citra; Magda Harahap
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 5 No. 1 (2018): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101005120182

Abstract

Today, many companies used social media as their marketing tools, small businesses even use social media as their core platform to market their products or services, as for big companies are using it to create their brand image and directly engage with their audience. Celebrity is also perceived to be more credible and trustworthy to be representing a brand that is specifically matched with the celebrity’s image. The first purpose of this paper is to therefore understand the strategy and implementation of using a celebrity endorser through social media activities to enhance brand image and brand loyalty of a fast-moving consumer goods brand. Additionally, this paper is using a comparative approach by comparing in total of ten similar studies conducted to gain insights about celebrity endorsement, social media, brand image and brand loyalty. The paper concludes by discussing the implications of the study based on previous studies and pre-research conducted that can be applied by industrial practitioners to help them achieve their marketing objectives.
ENJOYMENT OF ENTERTAINMENT DALAM KONSUMSI MUSIK MELALUI PIRINGAN HITAM Hersinta a; Azka Namirah
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 1 (2016): Communicare
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ormat apparently did not discouraged music fans to enjoy the content in a more conventional and analog format, including vinyl. Globally, vinyl consumption among music fans was increasing rapidly in these two recent years, including in Indonesia. Using qualitative approach with study case on vinyl collector representing youth age group in Jakarta, this paper explores the enjoyment acquired from music listening through vinyl. Using the enjoyment of entertainment concept, eight informantsrepresenting the youth age group, were interviewed to gain insights on how user prerequisites, motives, enjoyment experience and effect, drive music fans to enjoy content of music in the form of vinyl. The influence of family and friends, escapism and competition motives, were some of the factors that contribute in fans’ enjoyment of experience in music listening through vinyl. Media prerequisites such as excellent sound quality and artwork of vinyl cover album, were viewed also as important factors. Keywords: enjoyment of entertainment, music consumption, vinyl Perkembangan musik digital tidak menyurutkan para penikmat musik untuk mengonsumsi musik dalam bentuk media yang lebih ‘kuno’ dan analog seperti piringan hitam. Piringan hitam, atau yang dikenal dengan sebutan vinyl, menunjukkan peningkatan konsumsi yang signifikan sejak dua tahun terakhir, secara global, termasuk di Indonesia. Penelitian kualitatif ini mengangkat studi kasus konsumsi musik pada kelompok anak muda kolektor piringan hitam di Jakarta. Penelitian bertujuan untuk memaparkan kesenangan yang diperoleh oleh kelompok anak muda dalam mengonsumsi musik melalui media piringan hitam. Dengan menggunakan konsep enjoyment of entertainment, delapan orang informan diwawancara untuk mengetahui bagaimana latar belakang pengguna, motif, pengalaman atau manifestasi serta efek yang timbul dari mengonsumsi musik melalui piringan hitam. Pengaruh teman serta keluarga, motif eskapisme dan kompetisi menjadi beberapa faktor yang berkontribusi untuk mendorong para kolektor ini menikmati musik melalui piringan hitam.Begitu pula dengan faktor media prerequisites seperti kualitas suara yang bagus serta artwork atau karya seni dari sampul piringan hitam tersebut. Kata kunci: enjoyment of entertainment, konsumsi musik, piringan hitam
PERAN KELOMPOK RUJUKAN DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN: (Studi Pada Pelanggan Keripik Pedas Maicih di Jakarta) Sari Ramadanty
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 1 (2016): Communicare
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The final decision of consumers in purchasing of certain product are affected by several external factors, includes reference groups such as family, friends, co-workers or others. This study aims to investigate and identify the relationship between the reference group on consumer purchasing decisions with message source and mobile viral marketing as control variables in spicy chips “Maicih” consumer. This study uses a quantitative approach with survey method. There are 200 respondents who represent the spicy chips “Maicih”. The sampling technique is a non-probability random sampling with elaboration techniques data analysis. The results of this study proving that there is a relationship that formed buying decision through referral group. Not all dimensions of the control variables have a relationship as a reinforcement of the formation of consumer purchasing decision through a reference group. The dimension is of the non-marketing through mass media and the non-marketing through private and dimension to receipt Behavior and Behavior to Usage. Keywords: Referral group , message source , mobile viral marketing , consumer purchasing decisions Konsumen dalam menetukan keputusan akhir pembelian produk tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor ekternal antara lain kelompok referensi seperti keluarga, teman, rekan kerja ataupun orang lain.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melakukan identifikasi terhadap hubungan kelompok rujukan terhadap keputusan pembelian konsumen produk keripik pedas “Maicih “dengan sumber pesan dan mobile viral marketing sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey melibatkan 200 responden yang merupakan konsumen keripik pedas “Maicih”. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability random sampling dengan teknik analisis data elaborasi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang membentuk keputusan pembelian melalui kelompok rujukan. Tidak semua dimensi pada variabel kontrol memiliki hubungan sebagai penguat dari pembentukan keputusan pembelian konsumen melalui kelompok rujukan. Dimensi tersebut adalah dimensi non- pemasaran melalui media massa dan non-pemasaran melalui pribadi serta dimensi behavior to receipt dan behavior to usage. Kata kunci: Kelompok rujukan, sumber pesan, mobile viral marketing, keputusan pembelian konsumen