cover
Contact Name
Norsita Agustina
Contact Email
norsita.agustina@gmail.com
Phone
+6282240498865
Journal Mail Official
norsita.agustina@gmail.com
Editorial Address
Ruang Jurnal FKM Lt.3 Gedung C Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Jl. Adhyaksa No. 2 Kayutangi, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN : 24424986     EISSN : 24424986     DOI : -
Core Subject : Health,
An-Nadaa adalah publikasi ilmiah sebagai wadah informasi di bidang kesehatan masyarakat berupa hasil penelitian orisinal dalam bahasa Indonesia atau Inggris yang mencakup rumpun ilmu : ? Administrasi Kebijakan Kesehatan ? Biostatistik dan Kependudukan ? Epidemiologi ? Gizi Kesmas ? Kesehatan Kerja ? Kesehatan Lingkungan ? KIA – Kesehatan Reproduksi ? Promosi Kesehatan
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT" : 9 Documents clear
KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KOTA YOGYAKARTA Yuseran Yuseran; Ira Paramastri; M. Agus Priyanto
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1647

Abstract

Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan anak dan lingkungan sekolah. Beberapa sekolah di Kota Yogyakarta telah mendapatkan prestasi dalam UKS. Kegiatan UKS saat ini banyak dinilai menjadi lebih aktif ketika lomba sekolah sehat dan ketika penilaian akreditasi. Hal tersebut terlihat jauh dari filosofi UKS sendiri. Beberapa sekolah memiliki prestasi di bidang UKS dan beberapa sekolah lain bahkan belum mengembangkannya. Kemampuan dan penilaian kebutuhan dalam implementasi UKS di sekolah-sekolah tersebut menjadi menarik untuk dikaji sebagai bahan pendalaman kajian nilai-nilai UKS di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Subjek penelitian adalah stakeholder UKS secara purposif yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah (DKT). Guru UKS belum mampu mengelola UKS, terutama administrasi UKS. Kegiatan guru UKS pada sekolah berprestasi sebatas pelayanan pada murid yang sakit dan pada sekolah tidak berprestasi kegiatan sebatas menulis rujukan dan menghadiri undangan. SDM UKS belum mampu dalam memahami tugas dan fungsi UKS serta belum sanggup dalam melaksanakan tugas UKS karena tugas rangkap dan keterbatasan waktu. Sekolah membutuhkan pembinaan UKS yang baik, manajemen perencanaan program yang komprehensif, pelatihan dan pendidikan lanjutan, pedoman dan kebijakan dalam penyelenggraan UKS yang lebih rinci, dan kolaborasi
BODY MASS INDEX DAN KAITANNYA DENGAN DIABETES MELITUS PADA UMUR > 15 TAHUN DI INDONESIA, STUDI DATA INDONESIAN FAMILY LIFE SURVEY V Purwo Setiyo Nugroho; Anisa Catur Wijayanti
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1643

Abstract

World Health Organization memprediksi bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia akan menduduki peringkat ke lima pada tahun 2025 dengan prediksi jumlah penderita sebanyak 12,4 jiwa. Indeks masa tubuh merupakan salah satu indikator obesitas dengan diabetes melitus pada penduduk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan obesitas dengan diabetes mellitus pada responden survei Indonesian Family Life Survey V. Penelitian ini merupakan penelitian analisis data sekunder Indonesian Family Life Survei V yang dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini sejumlah 48.139 responden, namun setelah data di cleaning dengan tujuan untuk menghapus data yang missing maka didapatkan jumlah responden sebanyak 30.133 dengan kelompok penelitian berdasarkan usia diatas 15 tahun. Hasil analisis Chisquare  menyatakan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dengan diabetes melitus dengan nilai p value 0,000 dan nilai POR 3,377; CI 95% 2,602–4,383. Dapat disimpulkan bahwa obesitas memiliki peluang untuk terjadinya sakit diabetes melitus sebesar 3,377 kali dibandingkan dengan orang yang tidak menderita obesitas. Faktor obesitas merupakan salah satu faktor prediposisi untuk meningkatkan gula darah yang merupakan sebuah indikator diabetes melitus. Secara patologi hal ini dikarenakan se-sel beta pulau Langerhans menjadi kurang peka terhadap rangsangan akibat kadar gula darah dan kegemukan (obesitas) akan menekan jumlah reseptor insulin pada sel-sel seluruh tubuh.
ANALISIS PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN Zuhrupal Hadi; Khairul Anam; Chandra Chandra
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.656 KB) | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1648

Abstract

Penyakit diare saat ini menjadi permasalahan global yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Menurut  WHO, diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih suatu dari tiga kali dalam satu hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Perilaku Pencegahan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin Tahun 2017. Jenis penelitian bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan statistik univariat, bivariat, dengan uji chi square dengan dibantu perangkat komputer. Hasil analisis diperoleh Distribusi Responden kejadian diare di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin Tahun 2017 adalah (51% berbanding 49%). Variabel yang mempunyai hubungan dengan kejadian diare adalah pengetahuan (p value  = 0,024), sikap (p value  = 0,009) dan tindakan (p value  = 0,001). Dalam mencegah tingginya kejadian diare diperlukan usaha yang mampu untuk meningkatkan perilaku masyarakat dalam mengendalikan kejadian diare. Hasil ini juga dapat menjadi reperensi untuk pencegahan kejadian diare dan menjadi masukan bagi peniliti lain.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, DAN PERILAKU VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SANTRIWATI BARU PONPES DARUL HIJRAH BANJARBARU Nurul Indah Qariati; Asrinawaty Asrinawaty
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.664 KB) | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1644

Abstract

Masalah organ reproduksi pada remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius, 33% dari jumlah total beban penyakit yang diderita para perempuan di dunia salah satunya adalah keputihan. Di Indonesia 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan setengah diantaranya mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih. Keputihan ditandai keluarnya cairan dari organ reproduksi karna infeksi kuman, bakteri, atau jamur, dan keparahan dapat semakin terjadi karena perempuan yang tidak mengetahui membersihkan daerah vaginanya. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, dan perilaku vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada Santriwati Baru Ponpes Darul Hijrah Banjarbaru. Jenis penelitian yang digunakan  survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santriwati baru pondok pesantrien Darul Hijrah Banjarbaru dengan pengambilan sampel 83 orang. Data di analisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan, santriwati baru yang mengalami keputihan normal sebanyak 86,7 % dan keputihan tidak normal 13,3%. Ada hubungan(0,035) antara perilaku vulva hygiene dengan keputihan dan tidak ada hubungan pengetahuan (0,514) dengan kejadian keputihan.
PERILAKU PENGGUNA AIR SUNGAI DENGAN KELUHAN KESEHATAN KULIT PADA MASYARAKAT SEKITAR SUNGAI PANGAMBANGAN BANJARMASIN Fahrurazi Fahrurazi; Yeni Riza; Erwin Ernadi
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.812 KB) | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1649

Abstract

The results of river water quality monitoring from 2013 to 2015 resulted that the Martapura River and Barito River included in severe pollutant status. The purpose of this research is to know the behavior of river water users and the utilization of health services with complaints of skin health by the community around the Banjarmasin mining river. The target of this research is expected to be continued to be dedication to the community around the Banjarmasin Pangambangan river so that people can improve their knowledge, attitude and actions towards healthy living and able to utilize health services, especially the nearest public health center. The research method used is descriptive with cross sectional approach. The sample is done by purposive sampling that is sampling by not giving equal opportunity from every member of population. The instrument in this research is using questionnaire with interview technique. Analysis of this data using Chi Square statistical test with the help of computerization Mean value (a) 0.05 with confidence value 0.95. The results of the research on behavioral variables that include: knowledge, attitude and action show that there is no relationship between knowledge about the use of river water with skin health complaints (p-Value = 0.130). There is no correlation between attitude toward river water usage with skin health complaint (p-Value = 1,000). There is no correlation between the action in the use of river water with skin health complaint (p-Value = 0,130) Most people do not experience skin health complaints that is as much 89 people (96,7%) .Suggestions that can be given that is for responder increase awareness in maintaining and conserving river water, the awareness of the community to behave healthy life with the basic provisions of environmental management.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI DI WILAYAH KERJA UPT.PUSKESMAS KERTAK HANYAR KABUPATEN BANJAR Noor Hidayah; Kasman Kasman; Mayasari Mayasari
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.441 KB) | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1645

Abstract

Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret 2017 di UPT.Puskesmas Kertak Hanyar yang diperoleh data dari petugas kesehatan masalah gizi salah satunya balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 35 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat (Pendidikan, Pengetahuan, Pekerjaa, Pendapatan,dan Asi eksklusif) pada balita. Jenis Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (disain potong lintang), dimana pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2017 . Popolasi dalam penelitian ini adalah balita dengan jumlah 3541 balita. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 balita. Teknik dalam pengambilan data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Data hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan uji chi square, bila tidak memenuhi pakai uji fisher dengan derajat kemaknaan 5%. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita yaitu tingkat pendidikan ibu (p.value = 0,017), tingkat pengetahuan ibu (p.value = 0,043), pendapatan keluarga (p.value = 0,046), Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu status pekerjaan ibu (p.value = 0,394),  dan ASI Eksklusif (p.value = 1,123). Pada penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan penelitian mengenai pola asuh sehingga dapat terlihat gambaran pola asuh orang tua terhadap anak balita. Disarankan ibu balita untuk lebih memperhatikan pola makan dan asupan konsumsi makan sesuai dengan kebutuhan gizi setiap anak balita. Dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari biasakan dengan menu seimbang, yaitu nasi lengkap dengan lauk-pauk, sayuran dan buah.
HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU BTA POSITIF DI WILAYAH KERJA UPT. PUSKESMAS MARTAPURA 1 Netty Netty; Kasman Kasman; Selly Dwi Ayu
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.212 KB) | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1728

Abstract

Salah satu upaya penyembuhan TB paru sangat tergantung dengan kepatuhan penderita untuk minum obat dan berobat secara teratur, karena kepatuhan pengobatan TB merupakan hal yang sangat penting dalam mengurangi penularan TB  dan mengurangi angka kasus TB paru di masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan peran petugas kesehatan dan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis (TB) paru BTA positif di wilayah kerja UPT. Puskesmas Martapura 1. Analisis data menggunakan analisis univariat dan uji Chi Square pada analisis bivariat. Hasil penelitian persentase responden yaitu patuh (65,9%) , tidak patuh (34,1 %), peran petugas kesehatan kategori baik (81,8%), peran petugas kesehatan kategori kurang (18,2 %), dukungan keluarga kategori dukungan baik (70,5%) dan dukungan kurang (29,5 %). Hasil penelitian terdapat hubungan antara peran petugas kesehatan (P value = 0,001) dan dukungan keluarga (P value = 0,019) dengan tingkat kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis (TB) paru BTA positif di UPT. Puskesmas Martapura 1. Disarankan melibatkan keluarga selama pengobatan TB dan petugas kesehatan survei jika penderita tidak datang berobat agar penyebaran penyakit TB dapat dicegah..
GAMBARAN PARTISIPASI IBU BALITA DAN PENGETAHUAN IBU BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK DALAM Yasir Farhat
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1646

Abstract

Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada keaadaan status gizi anak balitanya. Karena salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan posyandu agar status gizi balitanya terpantau.. Sesuai dari hasil laporan bulanan Puskesmas Teluk Dalam pada tahun 2016 cakupan partisipasi masyarakat (D/S) bayi adalah 76,72% sedangkan pada balita sebesar 72,00%, sedangkan target yang harus dicapai adalah 85%. Untuk mengetahui gambaran partisipasi ibu balita dan pengetahuan ibu balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam  Kecamatan Banjarmasin Tengah Tahun 2017. Jenis penelitian observasional Deskriptif dengan rancangan penelitian pendekatan studi kasus. Populasi adalah ibu yang mempunyai balita dengan partisipasi rendah dan sampelnya yaitu total populasi sebanyak 20 orang Pengolahan data menggunakan program komputer yaitu software SPSS 17 for windows dan analisis dana menggunakan analisis univariat. Partisipasi ibu balita yang aktif (45%) dan yang tidak aktif (55%) sedangkan tingkat pengetahuan ibu yang baik (20%), cukup (45%) dan kurang (35%). Tingkat pengetahuan ibu masih banyak yang kurang dan partisipasi penimbangan masih banyak yang tidak aktif.
ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA GIZI DI RSUD BANJARBARU Maidina Aisyah; Aprianti Aprianti
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1641

Abstract

Semakin baik pelayanan gizi yang diberikan oleh rumah sakit, maka semakin baik pula standar akreditasi rumah sakit tersebut. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis beban kerja tenaga gizi di Instalasi Gizi RSUD Banjarbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif kualiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga gizi di RSUD Banjarbaru yang berjumlah 9 orang. Analisis data disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian ini Penggunaan waktu produkif tenaga gizi di ruang rawat inap 60,6% sedangkan di ruang penyelenggaraan 94%, waktu kerja yang tersedia bagi tenaga gizi di ruang rawat inap sebesar 34,25 jam/minggu sedangkan di ruang penyelenggaraan makanan 35 jam/minggu. Standar beban kerja tenaga gizi pertahun menunjukkan setiap kegiatan membutuhkan waktu dalam setiap standar beban kerja sesuai kegiatan dari hari kerja yang tersedia. Proporsi waktu beban kerja tenaga gizi di ruang rawat inap kurang dari standar sedangkan di ruang penyelenggaraan makanan melebihi standar waktu produktif dan waktu kerja yang tersedia tenaga gizi belum sesuai. Diharapkan dapat melanjutkan penelitian selanjutnya untuk menentukan standar kelonggaran dan kebutuhan tenaga kerja di rumah sakit lain atau ditempat lainnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 9