cover
Contact Name
Jurnal altaujih
Contact Email
altaujih@uinib.ac.id
Phone
+6281266784647
Journal Mail Official
altaujih@uinib.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG Jl. Mahmud Yunus Lubuk Lintah Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami
ISSN : 25020625     EISSN : 27157571     DOI : -
Jurnal AL-TAUJIH adalah jurnal pengembangan kajian keilimuan bimbingan dan konseling Islam, kajian pendidikan konseling, dan berbagai kajian bimbingan konseling dalam berbagai pendekatan yang diterbitkan oleh salah satu Program Studi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang. Sebagai salah satu wadah literasi akademik, jurnal ini memberikan kesempatan bagi dosen, praktisi, guru, pengamat dan ahli di bidang bimbingan dan konseling. Tulisan dalam jurnal ini berupa (a) Kumpulan/akumulasi pengetahuan baru, (b) Pengamatan empirik, (c) Pengembangan gagasan atau usulan baru, (d) hasil penelitian, (e) Artikel konseptual dan telaah (review) buku baru.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017" : 10 Documents clear
Pengaruh Pemenuhan Kebutuhan Remaja Terhadap Tindakan Bully Siswa Di PKBM Kasih Bundo Kota Bukittinggi Fadhilla Yusri; Jasmienti Jasmienti
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.529

Abstract

 Salah satu hal yang perlu dipenuhi dalam masa perkembangan remaja adalah kebutuhan remaja. Salah satu dampak dari tidak terpenuhinya kebutuhan remaja adalah perilaku agresif. Perilaku agresif sangat erat hubungannya dengan tindakan bully yang banyak terjadi dikalangan pelajar saat ini. Hasil akhir dari bullying lebih dapat diprediksi dibanding hasil akhir dari agresi. Bullying disebut sebagai sub bagian dari perilaku agresif karena di dalamnya melibatkan agresi atau serangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemenuhan kebutuhan remaja terhadap tindakan bully siswa di PKBM Kasih Bundo Kota Bukittinggi.
Pendidikan Karakter Berbasis Keislaman dan Keindonesiaan Muhammad Kosim
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.535

Abstract

 Setiap manusia dilahirkan memiliki fitrah, agar manusia tetap berada pada fitrahnya dan potensi dasarnya yang suci berkembang optimal, maka dibutuhkan tarbiyah wa ta’lim atau proses pendidikan yang terencana dan berkelanjutan sesuai dengan tuntunan Islam. Ada lima nilai utama karakter yang menjadi sentral Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk diterapkan dan dikembangkan di sekolah, yaitu karakter religius, nasionalis, integritas, gotong-royong, dan mandiri. Pendidikan karakter harus dibangun di atas landasan keislaman dan keindonesiaan, secara total taat pada ajaran Islam dan berpihak pada bangsa Indonesia. Pendidikan karakter berbasis keislaman dilakukan secara optimal, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah. Mengoptimalkan pendidikan empat pilar kebangsaan dan menguatkan ruhaniyah guru efektif di samping loyalitasnya pada NKRI, merupakan bentuk pendidikan karakter berbasis keindonesiaan dan keislaman.
Teori Belajar Menurut Aliran Kognitif Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran Anidar, Jum
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.528

Abstract

 elajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi antara subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan kebiasaan yang bersifat relatif konstan/tetap baik melalui pengalaman, latihan maupun praktek. Salah satu teori belajar yang berkembang dan dipakai di dunia pendidikan adalah teori belajar kognitif. Diantara teori belajar kognitif tersebut adalah Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky, Teori Kognitif menurut Lewin (teori medan) dan Teori Kognitif menurut Jerome Bruner.
Motif Rasa Aman Peserta Didik Melakukan Perilaku Bullying Di SMP N 1 Painan Mardison, Safri; Permatasari, Yuli
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.534

Abstract

 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya perilaku bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Dampak dari bullying tidak hanya dirasakan oleh target atau seseorang yang dibully, tetapi juga orang-orang yang melihat aksi bullying, dan bahkan para pelaku bullying itu sendiri. Banyak faktor yang menyebabkan peserta didik melakukan bully di sekolah, sehingga menyebabkan angka bullying di sekolah cukup tinggi. Hasil penelitian di lapangan menunjukan fakta bahwa: pertama, perilaku bullying yang terjadi di sekolah sangat banyak, namun perilaku bullying di sekolah tidak menjadi fokus kajian para majelis guru dalam membentuk karakter siswa, sikap seperti ini yang menyebabkan angka bullying semakin tinggi di lingkungan sekolah. Kedua, keseluruhan pelaku bullying pernah menjadi korban dari bullying, sehingga korban berubah menjadi seorang pelaku bullying. Ketiga, tujuan korban menjadi pelaku bullying adalah untuk melindungi diri dari situasi yang tidak menguntungkan bagi pelaku, sehingga perilaku tersebut dimunculkan untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman peserta didik. Selain itu pelaku juga melakukan bully karena untuk membalaskan dendamnya, hal ini karena pelaku pernah menjadi korban. Balas dendam tersebut berupa peniruan dari perilaku yang diterima.
MOTIVASI BELAJAR DALAM PERSPEKTIF HADITS Syahril Syahril
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.532

Abstract

Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Berkaitan dengan kewajiban tersebut banyak ditemukan maupun Hadits Nabi Muhammad SAW baik secara implisit maupun eksplisit yang memotivasi umat Islam untuk selalu belajar dan menuntut ilmu tanpa membedakan ilmu agama dengan ilmu umum. Motivasi tersebut dapat berupa ekstrinsik maupun intrinsik. Motivasi ekstrinsik dengan mengemukakan beberapa keutamaan belajar atau menuntut ilmu seperti orang yang menuntut ilmu akan dimudahkan jalannya ke surga, ditinggikan derjatnya dan sebagainya. Sedangkan motivasi intrinsik bahwa belajar harus didasarkan pada niat yang ikhlas untuk mendapatkan keredhaan Allah. Motivasi belajar menurut hadits ini sekaligus membedakan motivasi belajar menurut Islam dengan teori-teori belajar menurut teori-teori belajar Barat yang bersifat sekuler dan antroposentrik. Konsep motivasi belajar dalam Islam bersifat transendental dan teosentrik yang menempatkan posisi manusia pada posisi balance, bahwa belajar bukan hanya untuk kepentingan dunia semata, akan tetapi ilmu yang menambah keimanan dan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya, sekaligus bermanfaat tidak hanya untuk kehidupan dunia, melainkan juga untuk kehidupan akhirat.
Profil Motivasi Berprestasi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Bukittinggi Syawaluddin Syawaluddin
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.533

Abstract

Mahasiswa sepanjang masa studinya di perguruan tinggi diharapkan untuk sukses dalam tiga hal, yaitu sukses akademik, sukses persiapan karir dan sukses sosial kemasyarakatan. Untuk mencapai ketiga sukses di atas mahasiswa harus memiliki motivasi, salah-satunya motivasi berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan motivasi berprestasi mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Semester II dan IV berjumlah 73 Orang. Penulis menggunakan teknik total sampling dalam menentukan jumlah sampel. Jumlah sampel sebanyak 73 Orang. Instrumen yang digunakan adalah angket yang mengungkapkan motivasi berprestasi mahasiswa, dimana hasil data yang diperoleh dari responden diolah dan dikategorikan ke dalam 5 kriteria kategori yaitu sangat tinggi (ST), tinggi (T), sedang (S), rendah (R), dan sangat rendah (SR). Data dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: sebanyak 37 responden atau sebesar 51% memiliki motivasi berprestasi yang tinggi (T), 34 responden atau sebesar 46% memiliki motivasi berprestasi yang sangat tinggi (ST), dan sebanyak 2 responden atau sebesar 3% memiliki Motivasi berprestasi dalam kategori sedang (S). Apabila dilihat dari nilai persentase rata-rata secara keseluruhan motivasi berprestasi mahasiswa KPI berada pada kategori tinggi (T) dengan nilai persentase rata-rata sebesar 78.4%.
Tipe Anggota Dalam Mengikuti Proses Konseling Kelompok Pada Satuan Pendidikan Ahmad Syarqawi
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.531

Abstract

 Konseling kelompok adalah salah satu jenis layanan yang akan dilakukan oleh guru BK pada satuan pendidikan. Saat guru BK menjadi seorang pimpinan kelompok, maka akan banyak ditemukan tipe anggota dalam melaksanakan konseling kelompok. Mulai dari tipe anggota yang dapat membantu keefektifan proses konseling dan yang menghalangi keefektifan proses konseling atau bahkan sampai membuat proses konseling kelompok berhenti. Keragaman tipe anggota kelompok ini akan menambah kekayaan, pemahaman tentang tipe anggota dalam konseling kelompok, meningkatkan keterampilan dalam menghadapi anggota saat melaksanakan layanan konseling kelompok serta semangat bagi para guru BK untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam melaksanakan konseling kelompok.
KEPRIBADIAN KONSELOR EFEKTIF Nursyamsi Nursyamsi
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.527

Abstract

Konseling suatu profesi penolong, para anggota profesi ini memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan untuk bekerja sebagai konselor tentu harus memiliki kualitas dan keterampilan yang bagus, agar dapat bekerja secara professional. Salah satu kualitas konselor tersebut adalah kepribadiannya, yang terlihat dari sikap dan perilakunya dalam hubungan konseling. Adapun sikap konselor tersebut seperti: ramah, hangat, bersahabat, kreatif, terbuka berpenampilan menarik, cerdas, mandiri, stabil emosinya, dan sabar. Faktor lain dalam proses konseling yang efektif, juga dapat ditentukan oleh kualitas hubungan antara konselor dengan konseli. C. Rogers menyatakan bahwa kualitas yang diperlukan konselor agar proses konseling berjalan secara efektif adalah, memiliki kualitas kongruen, empati, dan positive regard.
Penerapan Model Konseling Islam Dalam Membantu Kesadaran Beragama Pada Remaja Menjadi Pribadi Berakhlakul Karimah Alfi Rahmi
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.530

Abstract

 Masa remaja merupakan masa transisi yaitu masa perubahan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja identik dengan masa yang penuh masalah, karena remaja berupaya mencari identitas diri. Remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga kadang kala melakukan tindakan yang tidak wajar, pergaulan yang tidak terbatas, sehingga dapat mengakibatkan kepribadian yang labil. Dengan adanya gejolak batin tersebut akan tampak dalam kehidupan beragama yang labil, bimbang dan mengalami kerisauan. Di samping itu jiwanya yang labil dan mengalami kegoncangan, kemampuan berpikir yang abstrak, daya kritis yang berkembang dan emosi yang meluap-luap. Hal ini mengakibatkan kesadaran dalam melaksanakan semua perintah agama menjadi terhalang. Melaksanakan perintah agama hanya ikut-ikutan teman, tanpa menghayati makna dari setiap ibadah yang dilakukan. Menyikapi perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh remaja khsususnya remaja Islam, maka perlu suatu pendekatan dalam membimbing, mengarahkan dan membantu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi remaja mengenai penanaman kesadaran beragama untuk mencapai pribadi yang berakhlakul karimah melalui pendekatan konseling Islami. Penerapan Konseling Islami akan membantu remaja mencapai kepribadian yang diharapkan sebagai generasi penerus bangsa dengan kepribadian yang berakhlakul karimah.
Menilik Anak Berkebutuhan Khusus Ahmad Masrur Firosad
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 3, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v3i2.536

Abstract

Nama Penulis: Rini Hildayanti, dkk. Judul: Penanganan Anak berkebutuhan khususPenerbit: Universitas TerbukaHalaman: 326 + XI 

Page 1 of 1 | Total Record : 10