cover
Contact Name
Piter Joko Nugroho
Contact Email
piter@mp.upr.ac.id
Phone
+6281390731979
Journal Mail Official
eejupr@upr.ac.id
Editorial Address
Program Studi Manajemen Pendidikan, FKIP Universitas Palangka Raya Kampus UPR Tunjung Nyaho, Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia E-mail: eejupr@upr.ac.id
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Equity in Education Journal (EEJ)
ISSN : 26860031     EISSN : 27235904     DOI : https://doi.org/10.37304/eej.v2i1
Core Subject : Education, Social,
Equity in Education Journal (EEJ) is and Open Access national journal that publishes articles focusing on Education Management, Educational Leadership, Educational Supervision and Education Policy that are able to make a positive contribution to improving the quality of schools and/or educational institution. - Change/classroom management, education quality - Computers in educational administration, multimedia environments - Distance education, information systems for education/training support - Education economics/finance/accountability, marketing in education - Educational leadership, systems/strategic planning - Globalization and education, organizations as learning communities - Individual professional learning portfolio, teaching staff professional development - Knowledge and education, lifelong learning, competences development - Management in higher education, management of curriculum/e-education - Policy analysis/evaluation of institutions/study programmes - Research methods in education/school/school system improvement - Transactional education, student/teaching mobility, m-learning - Rural/remote areas education
Articles 103 Documents
PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH BERBASIS KATOLIK Atika, Atika; Nugroho, Piter Joko; Sumarnie, Sumarnie
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.379 KB)

Abstract

Abstract: Qualitative research with a case study design aims to describe the development of Catholic- based school culture in the Middle School (SMP) Maria Gorreti Semarang (MGS), viewed from aspects: 1) the birth process of Catholic-based school culture, 2) values the character of Catholic-based school culture, 3) the strategy of developing a Catholic-based school culture, 4) supporting factors and obstacles faced in developing a Catholic-based school culture, and 5) efforts to minimize the constraints faced in developing a Catholic-based school culture. Data collection is done by methods: in-depth interviews, participant observation, and study documentation. Determination of data sources is done by using purposive sampling technique. Data analysis was performed using the interactive patterns of Miles and Huberman (1994). Checking the validity of the data is done by using a degree of credibility through both source and method triangulation techniques. The results of study showed that he development of Catholic-based school culture in the MGS Middle School was carried out with reference to the founding father's philosophy of the Semarang Marsudirini foundation. The philosophical values of the founders of the school became the main foundation in shaping the school's cultural character. With the strategy of developing a school culture that is realized in various programs and activities aimed at teachers and education personnel and students, it is able to make MGS Middle School become an outstanding school as well as a favorite school in the city of Semarang. Keywords: Development, School Culture, SMP Maria Gorreti Semarang Abstrak: Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Maria Gorreti Semarang (MGS), dilihat dari aspek: 1) Proses lahirnya budaya sekolah berbasis agama Katolik, 2) Nilai-nilai karakter budaya sekolah berbasis agama Katolik, 3) Strategi pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik, 4) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik, dan 5) Upaya untuk meminimalisir kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994) Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik pada SMP MGS dilaksanakan dengan mengacu pada nilai-nilai filosofis pendiri (founding father) Yayasan Marsudirini Semarang. Nilai-nilai filosofis para pendiri sekolah tersebut menjadi landasan utama dalam pembentukan karakter budaya sekolah. Dengan strategi pengembangan budaya sekolah yang direalisasikan dalam berbagai program dan kegiatan yang ditujukan bagi guru dan tenaga kependikan serta para peserta didik mampu menjadikan SMP MGS menjadi sekolah berprestasi sekaligus sekolah favorit di Kota Semarang. Kata Kunci: Pengembangan, Budaya Sekolah, SMP Maria Gorreti Semarang   References: Danim, S. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto (2015). Pengelolahan Budaya & Iklim Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Direktorat Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Dewi, M. P. R. (2015). Internalisasi Budaya Sekolah Berbasis Islam (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model Palangka Raya). Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Palangka Raya: Program Studi Manajemen Pendidikan. Dewi, R. N. L. (2015). Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah Berbasis Agama di MI Tahassus Prapagkidul Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Negeri Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Hafidhuddin, D., & Tanjung, H. (2003). Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema Insani. Husni, M. (2015). Budaya Sekolah dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Diakses pada 25 Agustus 2018 dari: https://www.academia.edu/28569029/Budaya_Sekolah_ Dan_Peningkatkan_Mutu_Pendidikan. Miles, Matthew, B. & Huberman, A. M. (1994). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI-Press. Robbins, S. P. (1994). Teori Organisasi Struktur, desain & Aplikasi. Jarkarta: Arcan. Robbins, S. P. (2015). Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Siswanto. (2017). Apa dan Bagaimana Mengembangkan Kultur Sekolah. Klaten: Bosscript. SMP Maria Gorreti. (2017). Panduan Akademik dan Budi Pekerti SMP Maria Gorreti Semarang. Diakses pada 27 Maret 2018 dari: http://smpmariagoretti.sch.id/ panduanakademikdanbudipekerti. Sonhadji, A. (2007). Optimalisasi dalam Rangka Penjaminan Mutu Program Studi S1 PGSD. Makalah disajikan pada Workshop Optimalisasi Tata Pamong S1 PGSD Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, 14 September 2007. Sonhadji, A. (2012). Manusia, Teknologi, dan Pendidikan Menuju Peradaban Baru. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Sudrajat, A. (2010). Pengembangan Budaya Sekolah. Diakses tanggal 28 Agustus 2018 dari: https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/03/04/manfaat-prinsip-dan-asas-pengembangan-budaya- sekolah/comment-page-. Sunyoto, G. (2010). Sekolah Katolik dalam Harapan Gereja dan Masyarakat. Jurnal Pendidikan Agama Katolik, Vol. 3(2). Syafei, M. S. (2006). Bagaimana Anda Mendidik Anak: Tuntunan Praktis Orang Tua dalam Mendidik Anak. Bogor: Ghalia Indonesia. Tilaar, H. A. R. (2000). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tirtahardja, U., & Sulo, S. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Zamroni. (2005). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bayu Indra Grafika.      
PENYELENGGARAAN PROGRAM SD-SMP SATU ATAP PADA DAERAH TERPENCIL DALAM LATAR BUDAYA RUMAH BETANG KALIMANTAN TENGAH Hasan, Rudi
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.579 KB)

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to describe the implementation of the One-Roof Junior Secondary School as an alternative to the distribution of nine-year basic education in remote areas in the cultural setting of Central Kalimantan Betang Houses. This research is a qualitative research with a multi-site study design on 3 One-Roof Junior Secondary Schools in Gunung Mas Regency. Data collection is done by methods: in-depth interviews (indepth interview), participant observation (participant observation), and study documentation (study of document). Determination of data sources is done by using purposive sampling technique. Data analysis is done through the activities of organizing data, organizing and dividing data into units that can be managed, mensiteis, looking for patterns, find what is meaningful and what is researched to be decided and reported systematically (Bogdan and Biklen, 1998). Data analysis in this research was carried out in two stages, namely: data analysis for each site (single site) and cross-site data analysis. Checking the validity of the data is done by using a degree of credibility through both source and method triangulation techniques. The results of the study found that the values of the betang house culture that underlies the implementation of the One-Roof Junior Secondary School appeared on: (1) bureaucratic structure, including: SOP, coordination and empowerment of HR; (2) resources, including: human resources, infrastructure and financing; and (3) communication, including: internal communication, with supporting elementary schools, with related agencies, and the community around the school. Keywords: One-Roof Junior Secondary School, Remote Area, Betang House Culture Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penyelenggaraan program SD-SMP Satu Atap sebagai alternatif pemerataan pendidikan dasar sembilan tahun pada daerah terpencil dalam latar budaya rumah betang Kalimantan Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi multi situs pada 3 SMPN Satu Atap di wilayah Kabupaten Gunung Mas. Pengumpulan data dilakukan dengan metode: wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipan (participant observation), dan studi dokumentasi (study of document). Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui kegiatan mengorganisasi data, menata dan membagi data dalam unit-unit yang dapat dikelola, mensitesis, mencari pola, menemukan apa yang bermakna dan apa yang diteliti untuk diputuskan dan dilaporkan dengan sistematis (Bogdan dan Biklen, 1998). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu: analisis data tiap situs (situs tunggal) dan analisis data lintas situs. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai-nilai budaya rumah betang yang mendasari dalam penyelenggaraan SD-SMP Satu Atap muncul pada: (1) struktur birokrasi, meliputi: SOP, koordinasi dan pemberdayaan SDM; (2) sumberdaya, meliputi: SDM, sarana prasarana dan pembiayaan; dan (3) komunikasi, meliputi: komunikasi intern, dengan SD penyangga, dengan dinas terkait, dan masyarakat sekitar sekolah. Kata Kunci: SD-SMP Satu Atap, Daerah Terpencil, Budaya Rumah Betang   References: Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian: SuatuPendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ary, D., Jacobs, L. C., & Razavieh, A.(2002). Introduction to Research in Education. Sixth Ed. Belmont, CA: Wadswort. Thomson Learning. Bogdan, R. C.,& Biklen, S.K.(1998). Qualitative Research For Educatio: An Introduction to Theory and Methods.Third Ed. Boston: Allyn and Bacon. Bollen, R. (1997). Making Good Schools: Linking School Effectiveness and School Improvement. London and New York: Routledge. Brienkerhoof, D. W.,& Crosby, L.B. (2002). Managing Policy Reform: Concept and Tool for Decision-Makers in Developing and Transitionong Countries. United States of America: Kumarian Perss, Inc. Castetter, W.B. (1996). The Human Resources Function in Educational Administration (Sixth Edition). New Jersey: Prentice Hall, Inc. Dunn, W. N. (1981). Public Policy Analysis: An Introduction. Englewood: Cliff, N.J. Prentice, Inc. Dwijowijoto, R. N. (2004). Komunikasi Pemerintahan. Jakarta: Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia. Edward, G. (1980). Implementing Public Policy. Washington, DC. Congressional Quarterly, Inc. Glickman, C. D., Gordon, S. P., & Ross-Gordon, J. M. (2009). The Basic to Supervision and Instructional Leadership. Secon Ed, Boston: Pearson. Koehler. (1981). Organizational Communication, Behavioral Perspective. New York: Holt, Rinehart and Winston. Kratzer. (1996). Marketing the Nation. New York: Free Press. Kusni. J. J. (2006). Pergulatan Identitas Dayak Dan Indonesia: Belajar dari Tjilik RiwutPalangka Raya: Penerbit Galangpress.   Mantja, W. (2002). Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran (Kumpulan Karya Tulis Terpublikasi). Malang: Wineka Media. Mantja, W. (2008). Ethnography, Desain Penelitian Manajemen Pendidikan. Malang: Elang Mas. Nasution, S. (1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif Bandung: Transito. Peraturan Pemerintah RI Nomor47 Tahun 2008. Wajib Belajar.  Bandung: Penerbit Citra Umbara. Robbins, S., P. (1998). Organizational Behavior. New Jersey: Englewood Cliffs. Sonhadji. K. H. A. (1996). Teknik Pengumpulam Data dan Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif dalam Arifin. Penelitian Kualitatif. Malang: Kalimasahda Press. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun1945. Bandung: Penerbit Citra Umbara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2006. Bandung: Pcnerbit Citra Umbara. Usop, K. M.A.(1994). Pakat Dayak: Sejarah Integrasi dan Jati Diri Masyarakat Dayak dan Daerah Kalimantan Tengah. Palangka Raya: Yayasan Dikbud Batang Garing. Winarno, B. (2002). Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo.  
KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH Sunardi, Sunardi; Nugroho, Piter Joko; Setiawan, Setiawan
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.318 KB)

Abstract

Abstract: This qualitative research with case study design aims to describe the Instructional Leadership of School Principals at SMPN 2 Palangka Raya, seen from: (1) Efforts made by principals in improving the quality of learning in aspects of teachers and students, (2) Stakeholder support for the efforts of principals schools in improving the quality of learning, and (3) Supporting factors and obstacles in the implementation of instructional leadership. Data collection is done by in-depth interviews, participant observation, and study documentation. Determination of data sources is done by using purposive sampling technique. Data analysis was performed using the interactive patterns of Miles and Huberman (1994). Checking the validity of the data is done by using a degree of credibility through both source and method triangulation techniques. The results showed that: (1) Efforts made by school principals in improving the quality of learning in the aspects of teachers were carried out by conducting workshops to improve the quality of learning, support teachers to take part in MGMP activities, routine academic supervision to teachers; while in the aspect of students is done through the implementation of additional learning hours and private tutoring activities, (2) Stakeholder support for the efforts of school principals in improving the quality of learning through synergic collaboration with the Central Kalimantan Province LPMP, BSNP, School Supervisors and School Committees, and (3) Supporting factors in implementing instructional leadership include: the availability of facilities to support the learning process, optimal performance of teaching staff (teacher), and support from parents of students; Constraint factors include ineffective management of learning facilities and infrastructure. Keywords: Instructional Leadership, Principals, SMPN 2 Palangka Raya Abstrak: Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah di SMPN 2 Palangka Raya, dilihat dari: (1) Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada aspek guru dan siswa, (2) Dukungan stakeholder terhadap upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dan (3) Faktor pendukung dan kendala dalam implementasi kepemimpinan instruksional. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994). Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada aspek guru dilakukan dengan melaksanakan workshop peningkatan kualitas pembelajaran, support guru untuk mengikuti kegiatan MGMP, supervisi akademik rutin kepada para guru; sedangkan pada aspek siswa dilakukan melalui pelaksanaan jam pelajaran tambahan dan kegiatan les privat, (2) Dukungan stakeholder terhadap upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kerjasama sinergis dengan pihak LPMP Provinsi Kalimantan Tengah, BSNP, Pengawas sekolah dan Komite sekolah, dan (3) Faktor pendukung dalam mengimplementasi kepemimpinan instruksional meliputi: tersedianya sarana para sarana penunjang proses pembelajaran, kinerja tenaga pendidik (guru) yang optimal, dan dukungan orang tua murid; Faktor kendala meliputi belum efektifnya pengelolaan sarana dan prasarana pembelajaran. Kata Kunci: Kepemimpinan Instruksional, Kepala Sekolah, SMPN 2 Palangka Raya   References: Sujak, A. (2009). Kepemimpinan dan Manajer (Eksistensinya dalam Perilaku Organisasi). Jakarta: Rajawali Pers. Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Fitri, A. Z. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruz Media. Basrowi., & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Bush, R. (2003). Measuring Quality of Life Among Those with Type 2 in Primary Care. (online), diunduh pada tanggal 20 Juli 2018, dari http://www.uq.edu.au/helath-/helathycomm/docs/Qol.pdf. Cotton, K. (2003). Principals and Student Achievement. Virginia USA, ASCD. Diunduh pada tanggal 22 Juli 2018 dari:http://aktual asiddau.blogspot.com/2010/09/tugas-pokok-dan-fungsi-kepala-sekolah.html Daryanto. (2013). Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Mulyasa, E. (2001). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hallinger, P. (2003). Leadership for 21st Century Schools: From Instructional Leadership to Leadership for Learning. The Hong Kong Institute of Education, Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2018, dari http://www.proquest.umi.com. Hermino, A. (2014). Kepemimpinan Pendidikan di Era Globalisasi. Jakarta: Pustaka Pelajar. Juni. D. W. (2012). Kepemimpinan Instruksional Kepala Madrasah dan Inovatif Guru terhadap Produktivitas Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Manis Renggo Klaten. Jurnal Ilmu Pendidikan. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2018, dari http://repo.iaintulungagung.ac.id/50/7/.pdf Jalal, F. (2009). Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa Kompri. (2015). Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah. Pustaka Pelajar. Lunenburg, C., & Irby,  J. (2006). The Principalship; Vision toaction. Wadsworth: Cengangelearning. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2018, dari: http://lib.unnes.ac.id/21893/1/1401411127-s.pdf. Makawimbang, H. (2012). Kepemimpinan yang Bermutu. Bandung: Alfabeta Arifin, M. (2012). Etika & Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruz Media. Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Miarso, Y. (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Miles, M., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press. Moleong. L. J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moos, J., & Day, O. C. (2011).How School PrincipalsSustain Over Time, International Perspective. UK. Springer. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2018, dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id/50/7/.pdf. Mulyasa, E. (2011). Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, strategi dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nurdin, S. (2002). Guru dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. Rahmah, S. (2016). Mengenal Sekolah Unggulan.Diunduh pada tanggal 22 April 2019 darihttp://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/viewFile/3222/3065. Sediono, dkk., (2003). Paket Pelatihan Awal: Untuk Sekolah dan Masyarakat. Jakarta:  NZAID. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Yogyakarta: TERAS. Soutworth,G. (2002). InstructionalLeadershipin Schools:Reflectionand Empirical Evidence. Diunduh pada tanggal 10 Nopember 2018, dari: https://core.ac.uk/download/pdf/82042012.pdf. Suharsaputra, U. (2016). Kepemimpinan Inovasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama. Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Triatna, C. (2015). Perilaku Organisasi.  Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Usman, H., & Raharjo, N. E. 2013. Strategi Kepemimpinan Pembelajaran Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2018, dari: https://journal.uny.ac.id/index.php/cp. Wahjosumidjo. (1999).Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
KERJA SAMA HUBUNGAN MASYARAKAT SDN 6 BUKIT TUNGGAL DENGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PALANGKA RAYA Ariska, Neneng; Berliani, Teti; Hermanto, Sogi
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.055 KB)

Abstract

Abstract: This research uses a qualitative approach with a case study design. The purpose of this study was to determine how the planning, implementation, and supervision in carrying out community relations cooperation in SD Negeri 6 Tunggal Tunggal with the Palangka Raya environmental agency. The aspects studied refer to: (1) Planning for Public Relations Cooperation between the State Elementary School 6 Bukit Tunggal with the Environmental Office of Palangka Raya City, (2) Implementation of the Public Relations Cooperation of the State Primary School 6 Bukit Tunggal with the Environmental Service Office of Palangka Raya City, dan (3) Supervision of Cooperation Public Relations of the 6 Bukit Tunggal Public Elementary School and the Environmental Office of Palangka Raya City. Data collection procedures used are observation, interviews, and documentation. Then the data are analyzed using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. As for checking the validity of the data using credibility and confirmation. The stages of the research include pre-field, field work, and data analysis. The results showed that community relations cooperation which includes: planning, implementation, and supervision, has been well managed by SD Negeri 6 Bukit Tunggal, so as to increase school productivity, which will have a positive effect on school progress. Keywords: Public Relations Cooperation Abstrak: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam menjalankan kerjsaama hubungan masyarakat pada SD Negeri 6 Bukti Tunggal dengan Badan lingkungan hidup kota Palangka Raya. Aspek yang diteliti mengacu pada: (1) Perencanaan Kerja Sama Hubungan Masyarakat Sekolah Dasar Negeri 6 Bukit Tunggal Dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, (2) Pelaksanaan Kerja Sama Hubungan Masyarakat Sekolah Dasar Negeri 6 Bukit Tunggal Dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, dan (3) Pengawasan Kerja Sama Hubungan Masyarakat Sekolah Dasar Negeri 6 Bukit Tunggal Dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Sedangkan untuk pengecekan keabsahan data menggunakan kredibilitas dan konfirmabilitas. Tahap-tahap penelitian yaitu meliputi pralapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerja sama hubungan masyarakat yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, sudah dikelola dengan baik oleh SD Negeri 6 Bukit Tunggal, sehingga dapat meningkatkan produktivitas sekolah, yang akan berpengaruh positif bagi kemajuan sekolah Kata Kunci: Kerja Sama Hubungan Masyarakat   References: Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Bintarto. (2016). Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli. Diunduh pada tanggal 11 mei 2018, dari www.spengetahuan.com/2016/03/9-pengertian-lingkungan-hidup-menurut-para-ahli.html. Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Engkoswara., & Komariah. A. (2012). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Fahrudin. (2012). Implementasi Manajemen Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat dalam Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Di SMTI Yogyakarta dan SMKN 4 Yogyakarta. Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, diunduh pada 17 Januari 2018, dari http://eprins.uny.ac.id.skripsi.humas.fahrudin. Fransiska, M. (2015). Peran Humas Dalam Membangun Citra Sekolah Menengah Kejuruan BOPKRI 1 Yogyakarta. Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, diunduh pada 07 Januari 2018, dari http://eprins.uny.ac.id.skripsi.humas. Ismaya, B. (2015). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama Moleong, L. J.  (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Mulyono. (2014). Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Nodyawati, E. (2011). Peran Humas dalam Rangka Mempertahankan Reputasi Sekolah Favorit. Skripsi Sarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diunduh pada tanggal 18 Januari 2018, darihttp://eprints.uns.ac.id>Unlock-188791111201111421.pdf. Program dan Kinerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah. (2009). Diunduh pada tanggal 16 maret 2018, dari http://kalteng.go.id/ogi/viewarticle.asp?ARTICLE_id=860 Purwanto, M. N. (2009). Admisintrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rahmad, A. (2016). Manajemen Humas Sekolah. Yogyakarta: Media Akademi. Rahu, O. D. (2016). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum 2013 Jenjang Sekolah Dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Tengah. Skripsi Sarjana, tidak diterbitkan, Universitas Palangka Raya, Program Studi Manajemen Pendidikan. Rekysika, S. N. (2015). Upaya Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama Melalui Kegiatan Kerja Kelompok Di Kelompok A TK Negeri Trukan Siwates Kaligintung Temon Kulon Progo.Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta. Diunduh pada tanggal 18 Januari 2018, dari http://eprints.uny.ac.id>nola>sanda>rekysika. Reniningsih, E. (2011). Peningkatan Kemampuan Kerjasama Siswa Melalui Group Investigation Pada Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental Di SMK Sahid Surakarta. Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta. Diunduh pada 02 Mei 2018, dari https://eprints.uny.ac.id>erida>reniningsih. Sagala, S. (2013). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Saifil, A. (2017). Peran Humas dalam Mempromosikan SMKN 1 Al Mubarkeya Ingin Jaya Aceh Besar. Skripsi Sarjana, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Diunduh pada 18 Januari 2018, dari https://repository.ar-raniry.ac.id.skripsi.humas.ahmad.saifil Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta. Suryosubroto. (2012). Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (School Public Relations).Jakarta: PT Rineka Cipta. Tugas Pokok Badan Lingkungan Hidup. (2015). Diunduh pada 11 mei 2018, dari https://dlh.banglikab.go.id>profil>tugas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yusuf, M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan.Jakarta: Prenada Media Group.
PERAN SUPERVISOR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ADMINISTRASI GURU DI SEKOLAH DASAR Wahyuni, Rina
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.499 KB)

Abstract

Abstract: With regard to its role as supervisor, the principal is required to be able to improve the discipline of teachers in the school, including administration. However, in reality there are still some teachers who lack discipline in completing their administration at school. This study used a qualitative approach with case study design. Data collection is done by observation, in-depth interviews, and documentation. The results of the research obtained indicate the role of supervisors in improving the discipline of teacher administration is good and very solutive in improving the discipline of teacher administration in schools. Although there are still some teachers who are lacking in discipline, this can be overcome by the supervision program provided by the principal as the supervisor. Keywords: Supervisor, Discipline, Teacher Administration Abstrak: Berkenaan dengan perannya sebagai supervisor, kepala sekolah dituntut untuk dapat meningkatkan kedisiplinan guru yang ada di sekolah, antara lain dalam hal administrasi. Namun, pada kenyataannya masih terdapat beberapa guru yang kurang disiplin dalam menyelesaikan administrasinya di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan peran supervisor dalam meningkatkan kedisiplinan administrasi guru sudah baik dan sangat solutif dalam meningkatkan kedisiplinan administrasi guru di sekolah. Meskipun masih ditemukan beberapa oknum guru yang kurang disiplin, namun hal tersebut dapat diatasi dengan adanya program supervisi (pembinaan) yang diberikan oleh kepala sekolah selaku supervisor. Kata Kunci: Supervisor, Kedisiplinan, Administrasi Guru   References: Arikunto, S., & Yuliana, L. (2012). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media Yogyakarta. Asmani. (2012). Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press. Berliani, T., & Wahyuni, R. (2017). Implementasi Supervisi oleh Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 1 (3): 218-226. Bogdan, R. C., & Biklen, S.K. (1992). Qualitative Research for Education, second edition.USA: Allyn and Bacon. Ghony, D., & Almanshur, F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA. Iskandar. (2011). Kedisiplinan Guru, (Online), (https://urayiskandar.com/2011/02/ kedisiplinan-guru.html), diakses 23 Maret 2019. Masaong, A. K. (2013). Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru. Bandung: Alfabeta. Miles, H., & Saldana. (2014). Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook. United States of America: SAGE Publications Inc. Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslim. (2013). Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta. Rahman. (2014). Peningkatan Disiplin Kerja Guru di Sekolah Dasar Yayasan Mutiara Gambut. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, 2(1): 1-9. Sagala, S. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Sukatin. (2016). Manajemen Supervisi dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam,5(2): 221-240. Usman, H. (2013).  Manajemen; Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wandhie. 2017. Pengertian Kedisiplinan, (Online), (https://wandhie.wordpress.com /pengertian-kedisiplinan/), diakses 23 Maret 2019. Witaisma. (2013). Pengertian Kedisiplinan, (Online). (https://witaisma.wordpress.com/ 2013/05/19/a-pengertian-kedisiplinan-kedisiplinan-adalah-suatu-kondisi-yang/), diakses 23 Maret 2019.  
IMPLEMENTASI SUPERVISI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER OLEH KEPALA SEKOLAH DI SDN 6 BUKIT TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA Burai, Burai; Berliani, Teti; Asngadi, Kamid
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.69 KB)

Abstract

Abstract: This study describes the implementation of the supervision of character-based learning by school principals in 6 Bukit Tunggal Public Elementary School Palangka Raya City. This research uses a qualitative approach with a case study research design. This study refers to aspects of the implementation of the supervision of character-based learning by the principal that focuses on: 1) the strategy of implementing character-based learning supervision; and 2) supporting factors and obstacles in implementing character-based learning supervision. Data collection techniques using the method of observation, interviews, and documentation. From the results of the study, data were collected and analyzed using interactive patterns from Miles and Huberman (reduction, presentation of data, and drawing conclusions). The results showed that: (1) the strategy of implementing character-based learning supervision by school principals used individual methods which included personal conversations, class visits, classroom observations, and meetings with the teacher council. And (2) supporting factors and obstacles faced by school principals in implementing the supervision of character-based learning namely: (1) supporting factors such as: support from the relevant education office, support from parents of students who want their children to get quality learning. Whereas (2) the obstacle faced is that teachers are still found to avoid even afraid to be supervised, as well as the lack of understanding of teachers regarding the importance of supervision in improving and improving the learning process in the classroom. Keywords: Implementation, Learning Supervision, Character Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter oleh kepala sekolah di SDN 6 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Penelitian ini mengacu pada aspek implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter yang berfokus pada: 1) strategi implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter; serta 2) faktor pendukung dan kendala dalam implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian, data dikumpulkan dan di analisis dengan menggunakan pola interaktif dari Miles dan Huberman (reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter oleh kepala sekolah menggunakan metode bersifat individual yang meliputi percakapan pribadi, kunjungan kelas, observasi kelas, dan rapat dengan dewan guru. Serta (2) faktor pendukung dan kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan supervisi pembelajaran berbasis karakter yakni: (1) faktor pendukungnya seperti: adanya dukungan dari pihak dinas pendidikan terkait, dukungan dari orang tua siswa yang ingin anak-anaknya mendapatkan pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan (2) kendala yang dihadapi ialah masih ditemukan guru yang menghindar bahkan takut untuk disupervisi, serta kurangnya pemahaman guru terkait pentingnya supervisi dalam memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Implementasi, Supervisi Pembelajaran, Karakter   References:   Berliani, T., & Wahyuni, R. (2017). Implementasi Supervisi oleh Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 2(2): 124-135. Burhanuddin, S., Imron, A., Maisyaroh., & Ulfatin, N. (2007). Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep, Pendekatan, dan Penerapan Pembinaan Profesional. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Daryanto., & Rachmawati, T. (2015). Supervisi Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media. Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisa Data. Jakarta: PT. Rajagrapindo Persada. Gunawan, I. (2009). Sertifikasi Guru: Antara Harapan dan Kenyataan. Banjarmasin Pos, hlm. 6. Gunawan, I. (2015a). Mengembangkan Alternatif-alternatif Pendekatan dalam Pelaksanaan Supervisi Pengajaran. Manajemen Pendidikan, 24(6), 467-482. Gunawan, I. (2016). Manajemen Kelas. Malang: UM Press. Masaong. 2013. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru. Bandung: Alfabeta. Mulyasa, E. (2013). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Askara. Muslim. (2013). Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta. Purwanto, N. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sagala, S. (2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Sahertian, P. A. (2008). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Sutisna. (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa Bandung. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.  
PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS) TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI SMA NEGERI DI KOTA PALANGKA RAYA Radiafilsan, Christian
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.674 KB)

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to comprehensively understand the effect of Perceived Organizational Support (POS) on Organizational Commitments of SMAN in Palangka Raya. This research uses quantitative methods. The sample of this study was 389 teachers who served at SMAN in Palangka Raya City. Data collection techniques with survey techniques through questionnaires. The data analysis technique used is descriptive and inferential analysis (hypothesis testing). Inferential analysis (hypothesis testing is used to test research hypotheses through path analysis). Based on the results of the analysis of research data it can be concluded that the POS has a direct positive effect on organizational commitment, so it can be interpreted POS accuracy perceived by teachers has an impact on increasing the commitment of teacher organizations Public High Schools in the City of Palangka Raya. Keywords: Perceived Organizational Support, Organizational Commitment, SMAN Palangka Raya Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara komprehensif pengaruh dari Perceived Organizational Support (POS) terhadap Komitmen Organisasi SMAN di Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 389 orang guru yang bertugas di SMAN di Kota Palangka Raya. Teknik pengumpulan data dengan teknik survey melalui penyebaran angket. Teknis analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif dan analisis inferensial (uji hipotesis). Analisis inferensial (uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian melalui jalur analisis alur (Path Analysis). Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan disimpulkan bahwa POS berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi; sehingga dapat diartikan ketepatan POS yang dirasakan guru berdampak pada peningkatan komitmen organisasi guru SMA Negeri se-Kota Palangka Raya. Kata Kunci: Perceived Organizational Support, Komitmen Organisasi, SMAN Palangka Raya   References: Colquitt, J., Lepine, J., & Wesson, M.  (2009). Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Worplace. New York: McGraw-Hill Companies Inc. Eisenberger, R., & Huntington, R. (1986). Perceived Organizational Support. Journal of Applied Psychology, (71)3. Giraldi, N. V. N. (2017). Pengaruh Perceived Organizational Support terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Intervening pada Karyawan Bidang Transmisi Distribusi PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Skripsi, tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya. LaMastro. V. (1999). Commitmen and Perceived Organizational Support?.National Forum of Applied Educational Research Journal, (12)2. Newstrom, J. W., & Davis, K. (2012). Organizational Behavior(New York: International Edition, Inc. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor. Robbins, S. P., & Coulter, M. (2012). Management. United States: Pearson Education, Inc. Slocum. J. W., & Hellriegel, D. (2011). Principles ofOrganizational Behavior. South-Western: Cengage Learning.           Soleh, A. R. (2018). Hubungan Persepsi Dukungan Perceived Organizational Support dengan Komitmen Organisasi pada Pegawai BLU UIN Sunan Ampel Surabaya. Skripsi, tidak dipublikasikan, Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Uc?ar, D., & O?tken, A. B. (2010). Perceived Organizational Support and oOganizational Commitment: The Mediating Role of Organization Based Self-Esteem. Dokuz Eylu?l U?niversitesi I?ktisadi ve I?dari Bilimler Faku?ltesi Dergisi,(5)85-105. www.dergi.iibf.deu.edu.tr. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.  
IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH Santosa, Eric; Nugroho, Piter Joko; Siram, Reddy
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.74 KB)

Abstract

Abstract: Qualitative research with a case study design aims to describe the implementation of GLS in SDN 5 Menteng Palangka Raya, viewed from aspects: (1) stages of GLS implementation, (2) mechanism of GLS implementation, and (3) supporting factors and constraints in GLS implementation. The data sources in this study are the principal, librarian, and 2 class teachers. Data collection techniques carried out by observation, interviews, and documentation. Data analysis uses interactive data patterns from Miles and Huberman (1994). The results showed that: (1) The stages of GLS were carried out only in the initial stages (habituation of iteration) through reading and writing activities, (2) The mechanism of GLS implementation was carried out based on basic management principles, namely: GLS planning, GLS organizing, GLS mobilization, and GLS monitoring and evaluation, (3) Supporting factors for the implementation of GLS include the high interest of students to titrate, commitment and enthusiasm of teaching teachers, literacy programs carried out on a scheduled basis, the availability of school infrastructure that supports literacy; While the inhibiting factor is the teacher still has not received coaching in the form of training to implement GLS, the condition of the collection of damaged reading books, as well as the evaluation function of GLS that has not been implemented thoroughly. Keywords: Implementation, School Literacy Movements, SDN 5 Menteng Abstrak: Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi GLS di SDN 5 Menteng Palangka Raya, dilihat dari aspek: (1) tahapan implementasi GLS, (2) Mekanisme implementasi GLS, dan (3) Faktor pendukung dan kendala dalam implementasi GLS. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, tenaga pustakawan, dan 2 orang guru kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan pola interaktif data dari Miles dan Huberman (1994). Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Tahapan GLS yang dilaksanakan baru pada tahap awal (pembiasaan berliterasi) melalui aktivitas membaca dan menulis, (2) Mekanisme implementasi GLS dilaksanakan dengan mendasarkan pada prinsip dasar manajemen yaitu: perencanaan GLS, pengorganisasian GLS, penggerakan GLS, serta pengawasan dan evaluasi GLS, (3) Faktor pendukung implementasi GLS meliputi minat yang tinggi dari siswa untuk berliterasi, komitmen dan semangat guru mengajar, program literasi dilaksanakan secara terjadwal, tersedianya sarana prasarana sekolah yang mendukung pelaksanaan literasi; Sedangkan faktor penghambatnya adalah guru masih belum menerima pembinaan dalam bentuk pelatihan untuk melaksanakan GLS, kondisi koleksi buku bacaan yang rusak, serta fungsi evaluasi GLS yang belum dilaksanakan secara menyeluruh. Kata Kunci: Implementasi, Gerakan Literasi Sekolah, SDN 5 Menteng   References: Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1992). Qualitative Research for Education, second edition. USA: Allyn and Bacon. Hendrawati, S. (2018). Fungsi-Fungsi Manaemen Sekolah. Diakses 19 Maret 2018, dari: https://www.academia.edu/11289318/Fungsi_Manajemen_Sekolah. Kemendikbud. (2016). Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Rachmawati, F. (2008). Dunia di Balik Kata (Pintar Membaca). Yogyakarta: Citra Aji Parama. Ulfatin, N. (2014). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya. Malang: Bayumedia Publishing. Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
PEMBINAAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR DAERAH TERPENCIL Rahayu, Nunung Puji; Nugroho, Piter Joko; Berliani, Teti
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.181 KB)

Abstract

Abstract: This study aims to describe the professional development of elementary school teachers in remote areas in the UPTD Damang Batu working area, seen from the aspects of: (1) elementary teacher professional development through: (a) Intensive Development, (b) Cooperative Development, (c) Self Directed Development, and (2) Supporting factors and obstacles encountered in the professional development of remote area elementary school teachers. This research is a qualitative research with a case study design. Data collection is done by methods: in-depth interviews (indepth interview), participant observation (participant observation), and study documentation (study of document). Determination of data sources is done by using purposive sampling technique. Data analysis was performed using the interactive patterns of Miles and Huberman (1994). Checking the validity of the data is done by using a degree of credibility through both source and method triangulation techniques. The results of the study show that: (1) Professional development of elementary school teachers in remote areas, through: (a) Intensive Development, carried out through activities commonly aimed at developing teacher professionals and program activities that are tailored to the needs of teachers; (b) Cooperative Development, carried out through visits to other schools, sharing experiences with colleagues, being active in MGMP activities, and supporting each other to increase work motivation; and (c) Self-Directed Development, carried out through teaching media manufacturing activities, actively reading books in school libraries, actively participating in seminars / training, and actively seeking new teaching materials if they have the opportunity to access the internet; and (2) Supporting factors include the establishment of synergic cooperation between the Education Office, UPTD, supervisors, school principals and teachers; while the constraint factor is not all teachers have the opportunity to participate in a professional development program due to geographical conditions and the difficulty of access to and from the school. Keywords: Professional Development, Elementary Teacher, Remote Area Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Pembinaan profesional guru SD daerah terpencil di wilayah kerja UPTD Kecamatan Damang Batu, dilihat dari aspek: (1) Pembinaan professional guru SD melalui: (a) Intensive Development, (b) Cooperative Development, (c) Self- Directed Development, dan (2) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan profesional guru SD daerah terpencil. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknikpurposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994). Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pembinaan profesional guru SD daerah terpencil, melalui: (a) Intensive Development, dilaksanakan melalui kegiatan yang lazim ditujukan untuk mengembangkan profesional guru serta program kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan guru; (b) Cooperative Development, dilaksanakan melalui kegiatan kunjungan ke sekolah lain, sharing pengalaman dengan sejawat, aktif dalam kegiatan MGMP, serta saling mendukung untuk meningkatkan motivasi kerja; dan (c) Self- Directed Development, dilaksanakan melalui kegiatan pembuatan media ajar, aktif membaca buku di perpustakaan sekolah, aktif mengikuti seminar/pelatihan, serta aktif mencari bahan ajar baru jika memiliki kesempatan untuk mengakses internet; dan (2) Faktor pendukung meliputi terjalinnya kerjasama yang sinergis antara Dinas Pendidikan, UPTD, pengawas, kepala sekolah dan guru; sedangkan faktor kendala belum semua guru mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pembinaan profesional disebabkan kondisi geografis serta sukarnya akses dari dan menuju ke sekolah tersebut. Kata Kunci: Pembinaan Profesional, Guru Sekolah Dasar, Daerah Terpencil   References: Arifin. (2011). Kompetensi Guru dan Strategi Pengembanganya. Yogyakarta: Penerbit LILIN. Arnold, P. (2001). Review of Contemporary Issues for Rural Schools. Education in Rural Australia, 11 (1), 30-42. Bafadal, I. (2003). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar: Dalam Rangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Collette, A.T., & Chiappetta, E. L. (1994). Science Instruction in the Middle and Secondary Schools(3rd Edition). New York: Merrill. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Departemen Pendidikan Nasional. Dinas Pendidikan Kabupaten Gunung Mas. (2010). Laporan Tahunan DinasPendidikan Kabupaten Gunung Mas Tahun 2010. Dinas Pendidikan Kabupaten Gunung Mas. (2016). Data Hasil UKG Tahun 2015. Gaffar, F. M. (1987). Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta: Depdikbud. Glatthorn, A. A. (1995). Teacher Development. In: Anderson, L. (Ed.). International Encyclopedia of Teaching and Teacher Education. Second Edition.London: Pergamon Press. Gorton, R. A. (1976). School Administration Challenge and Opportunity for Leadership.New York: Wm. C. Brown Company Publishers. Hanson, M. E. (1985). Educational Administration and Organizational Behavior. Third Edition. Boston Allyn and Bacon. Heslop, J. (1996). A Model for The Development of Teacher in a Remote Area of Western Australia.Australian Journal of Education. Vol.21: Iss.1, Article 1. Available at: http://ro.ecu.edu.au/ajte/vol21/iss1/1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (2012). Pedoman Uji Kompetensi Guru.Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (2015). Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru.Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Khasanah, N. (2014). Ternyata ini Alasan Pendidikan di Jawa Lebih Berkualitas. Diakses pada tanggal 20 Juli 2018, dari: https://www.kompasiana.com/noerchasanahkinar/ 54f868f5a333113a038b4577/ternyata-ini-alasan-pendidikan-di-jawa-lebih-berkualitas. Koswara, D. D., & Triatna, C. (2011). Manajemen Pendidikan: Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan.Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Alfabeta. McPherson, R. B. (1986). Managing Uncertainty: Administrative Theory and Practice in Education. Colombus: Charles E. Merrill Publishing Company. Miles, M., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press. Mulyasa, E. (2013). Uji Kompetensi Guru dan Penilaian Kinerja Guru.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Mustofa. (2007). Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia.Jurnal Ekonomi Pendidikan, Vol.4 (1). Nugroho, P. J. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru SD Daerah Terpencil Daratan Pedalaman Kabupaten Gunung Mas.Prosiding Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2013. Dies Natalis Universitas Palangka Raya. ISSN: 2354-6727. Nugroho, P. J. (2017). Pengembangan Model Pelatihan Inovatif untuk Meningkatkan Kompetensi Guru SD Daerah Terpencil. Jurnal Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik, Vol.26 (2). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Rohani, N. K. (2004). Pengaruh Pembinaan Kepala Sekolah dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SLTP Negeri di Kota Surabaya.Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.5 (1). Saud, U. S. (2009). Pengembangan Profesi Guru SD/MI. Bandung: Alfabeta. Sher, J. P., & Sher, K. R. (1994). Beyond the Conventional Wisdom: Rural Develop-ment as if Australia?s Rural People and Communities Really Mattered. Journal of Research in Rural Education, Vol 10 No 1. Siram, R. (1992). Pelaksanaan Model Sistem Guru Kunjung Suatu Alternatif Pemerataan Pendidikan Sekolah Dasar Daerah Terpencil di Kalimantan Tengah.Tesis tidak dipublikasikan, PPS IKIP Malang. Snyder, K. J., & Anderson, R. H. (1986). Managing Productivity Schools. Orlando: Academic Press College Division. Supriadi, D. (1990). Pendidikan di Daerah Terpencil: Masalah dan Penanganannya. Analisis CSIS No. 5. Bandung: IKIP Bandung. Tjalla, A. (2010). Potret Mutu Pendidikan Indonesia ditinjau dari Hasil-Hasil Studi Internasional.Diakses tanggal 20 Juli 2018 dari: http://repository.ut.ac.id/2609/1/fkip201047.pdf. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
IMPLEMENTASI “HASUPA HASUNDAU” DALAM MEMBINA PESERTA DIDIK Fitri, Ahyanati; Berliani, Teti; Siram, Reddy
Equity In Education Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Equity In Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.131 KB)

Abstract

Abstract: This study aims to describe the implementation of Hasupa Hasundau in fostering students at SDN 5 Menteng Palangka Raya, seen from the aspects of: (1) the process of the Hasupa Hasundau program in fostering students, (2) the mechanism of the Hasupa Hasundau program in fostering students, and from aspects: (3) Supporting factors and obstacles encountered in the implementation of the Hasupa Hasundau program. This study used a qualitative approach with case study design. Data collection techniques carried out by: observation, interview and documentation. Validation of data in this study uses the technique of credibility (triangulation and checking members) and confirmability. The results showed that: (1) The process of the formation of Hasupa Hasundau at SDN 5 Menteng began with a program from the Ministry of Education and Culture which is a partnership program and SDN 5 Menteng Palangka Raya implemented a partnership program, the implementation was carried out in a container that was named Hasupa Hasundau where the activity was to carry out a meeting between the school and parents of students, (2) The mechanism of the program is held 2 meetings per semester, inviting parents through groups in WA or letters, holding discussions to express opinions or needs needed by children in school, and (3) Supporting Factors and Constraints faced in the Implementation of Hasupa Hasundau in Fostering Students, namely: a) Supporting factors for parents' openness or trust in school and vice versa in educating children, parity in parenting, and b) Constraints originating there are some parents who are unable to attend attend because of time problems, like parents y I'm busy working. Keywords: Implementation, Hasupa Hasundau, Students, SDN 5 Menteng Palangka Raya Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi Hasupa Hasundau dalam Membina Peserta Didik di SDN 5 Menteng Palangka Raya, diilihat dari aspek: (1) Proses terbentuknya program Hasupa Hasundau dalam membina peserta didik, (2) Mekanisme program Hasupa Hasundau dalam membina peserta didik, dan (3) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Hasupa Hasundau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kredibilitas (triangulasi dan pengecekkan anggota) dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses terbentuknya Hasupa Hasundau di SDN 5 Menteng berawal dari adanya program dari Kemendikbud yaitu program kemitraan dan SDN 5 Menteng Palangka Raya menerapkan program kemitraan, pelaksanaannya dilaksanakan pada sebuah wadah yang diberi nama Hasupa Hasundau yang mana kegiatannya adalah melaksanakan pertemuan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa, (2) Mekanisme program dilakukan 2 kali pertemuan per semester, mengundang orang tua siswa melalui melalui grup WA atau surat, diadakan diskusi untuk menyampaikan pendapat ataupun kebutuhan yang diperlukan anak di sekolah, dan (3) Faktor Pendukung dan Kendala yang dihadapi pada Pelaksanaan Hasupa Hasundau dalam Membina Peserta Didik, yaitu: a) Faktor pendukung adanya keterbukaan atau kepercayaan orang tua terhadap sekolah begitu sebaliknya dalam mendidik anak, kesamaan pola asuh, dan b) Kendala berasal ada beberapa orang tua yang berhalangan hadir karena masalah waktu, seperti orang tua yang sibuk bekerja. Kata Kunci: Implementasi, Hasupa Hasundau, Peserta Didik, SDN 5 Menteng Palangka Raya   References: Burhanuddin., Imron. A., Maisyaroh., Sutopo, H., Supriyanto, A., Bafadal, I., Setyadin, B., Effendi, A.R., Sahertian, P.A., & Sultoni. (2003). Manajemen Pendidikan; Analisis Substantif dan Aplikasinya dalam Institusi Pendidikan (Imron, A., Burhanuddin, & Maisyaroh, Ed).Malang: Universitas Negeri Malang. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. (2002). Jakarta. FKIP. (2017).Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Universitas Palangka Raya. Iper, D. (2009). Kosakata Bahasa Dayak Ngaju-Indonesia. Palangka Raya. CV Anugerah Indah Mandiri. Keith, S. & Girling, R. H. (1991). Educational, Management, and Participation: New Directions in Educa¬tional Administration. Boston: Allyn and Bacon. Komariah, A., & Triatna, C. (2008). Visionary Leadership menuju Sekolah Efektif.Jakarta: PT. Bumi Aksara. Manap, S. (2013). Identifikasi Potensi Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Sarana Pembelajaran di SMPN 1 Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong, Laporan Penelitian Penguatan Pembelajaran Program Magister Manajemen Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu, (Online), (http://repository.unib.ac.id/8057/1/B6%20Manap%2C%202013%20-%20PENELITIAN%20IDENTIFIKASI%20POTENSI%20PARTISIPASI%20MASYARAKAT.pdf), diakses 2 Februari 2019. Moleong, L. J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2013). Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor: 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pidarta, M. (2011). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Roadmap Pendidikan Keluarga.(2015). Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Suadin. (2017). Materi umum Kemitraan Sekolah dengan Keluarga dan Masyarakat. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2018. https://suaidinmath.files.wordpress.com Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharto, T. (2012). Pendidikan Berbasis Masyarakat: Relasi Negara dan Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta. Undang ? Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 7. Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, BAB XV Pasal 54 ayat 1 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wahyuni, R. (2015). Manajemen Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Pengembangan Sekolah (Studi Multikasus pada SMA Negeri 4 dan SMA Katolik Santo Petrus Kanisius Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah), (Online), (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/38505), diakses 20 Oktober 2019.

Page 1 of 11 | Total Record : 103