cover
Contact Name
Karyadi
Contact Email
agromediastipf@gmail.com
Phone
+6224-8316051
Journal Mail Official
agromediastipf@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pawiyatan Luhur IV/15 Bendan Duwur Semarang 50235
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian
ISSN : 27213153     EISSN : 27213080     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
The articles published are the results of research on the theory and practice of the application of agricultural science which includes: 1. Plant Science 2. Agronomics 3. Agro-technology 4. Agro-Ecosystems and the Environment 5. fisheries and livestock 6. Food Science 7. Agricultural Business 8. Agricultural Socio-Economy, 9. Agricultural Information
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Volume 36 No.1, Maret 2018" : 13 Documents clear
Seleksi Itik Magelang Jantan Berdasarkan Sifat Produksi Dan Reproduksi Keturunannya Di Balai Pembibitan Dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Di Banyubiru, Ambarawa, Kabupaten Semarang M. A. Rofiq, Sutiyono dan E. Kurnianto
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i1.216

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh bobot badan induk dan pejantan terhadap fertilitas, daya tetas, bobot tetas dan bobot itik muda umur 8 minggu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2015 bertempat di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 ekor itik Magelang generasi pertama (G1) yang terdiri dari 30 ekor betina dan 5 ekor jantan berumur 6 bulan, yang ditempatkan pada 5 flock dengan perbandingan nisbah perkawinan (mating ratio) 1:6 dan Itik Magelang generasi kedua (G2) yang diperoleh dari perkawinan itik Magelang G1. Materi dibagi menjadi 5 flock dengan pembagian bobot badan masing-masing 1,47-1,7 kg flock A, 1,72-1,8 kg flock B, 1,86-1,91 kg flock C, 1,94-2,02 kg flock D dan 2,02-2,45 kg flock E. Parameter penelitian adalah fertilitas G1, daya tetas G1, bobot tetas G2 dan bobot badan itik G2 umur 8 minggu. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dengan data yang tidak sama (unbalance data). Nilai pemuliaan setiap jantan diduga untuk mengetahui pejantan yang mempunyai mutu genetiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh bobot badan induk dan pejantan terhadap fertilitas, daya tetas, bobot tetas dan bobot itik muda umur 8 minggu. Berdasarkan total nilai Estimated Breeding Value (EBV) urutan pejantan yang terbaik adalah D, C, E, B dan A. Disimpulkan hasil perhitungan EBV menunjukkan bahwa pejantan D mempunyai kualitas genetik terbaik. Kata kunci: Itik Magelang, Bobot Badan, Produksi, Reproduksi dan Estimated Breeding Value
Produksi Susu Dan Performa Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Dani Kurnia, Dian Wahyu Harjanti, dan Enny Tantini Setiatin
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i1.211

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui produksi susu dan performa reproduksi pada berbagai paritas sapi perah. Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 April – 3 Mei 2015, di PT. Naksatra Kejora di Desa Santa Maria Rawaseneng, Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. Materi yang digunakan adalah sapi perah FH berjumlah 30 ekor sapi dengan paritas I, II dan paritas III masing-masing 10 ekor dan kisaran bulan laktasi III di PT Naksatra Kejora. Metode yang digunakan adalah penelitian observasi dimana pengambilan data diambil melalui metode penelitian sensus langsung terhadap seluruh induk yang laktasi. Pemilihan sampel dan pengumpulan data dilakukan dengan metode purposive sampling (berdasarkan pertimbangan). Analisis data yang digunakan adalah T-test equal two sample dengan mengambil data-data produksi Susu dan reproduksi pada berbagai paritas dan bulan laktasi III. Parameter yang diamati adalah: produksi susu pada April 2015, First Matting(FM), Service per Conception (S/C), Days Open (DO) dan Calving Interval (CI) dan. Produksi Susu pada sapi Perah Fries Holland di PT Naksatra Kejora tertinggi pada paritas  kedua yaitu 16,81±0,31 liter/ekor/hari. Performa reproduksi dievaluasi melalui  service per conception terbaik ada pada paritas II (1,7±0,27) sedangkan paritas I dan II dapat dikatakan kurang baik. First matting terbaik pada paritas kedua  yaitu 56,6±5,16 hari/ekor, days open terbaik pada paritas pertama yaitu 66,60±6,89 hari/ekor, calving interval terbaik pada paritas kedua yaitu 364,8±5,91 hari/ekor. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan paritas berpengaruh terhadap produksi susu tetapi tidak mempengaruhi performa reproduksi. Kata kunci: produksi susu,  Service per Conception, First Matting, Days Open, Calving Interval
Evaluasi Pemberian Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum Conyzoides) Dan Jahe (Zingiber Officinale) Terhadap Kecernaan Nutrien Pada Sapi Perah Dian Wahyu Harjanti dan Anis Muktiani, Agita Melani,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak daun babadotan dan jahe didalam ransum sapi perah yang diamati dari fermentabilitas rumen secara in vitro. Materi penelitian berupa cairan rumen sapi perah, daun babadotan dan jahe serta ransum kontrol berupa rumput gajah dan konsentrat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah T1 : ransum kontrol, T2 : T1 + ekstrak daun babadotan 0,005 ml, T3 : T1 + ekstrak jahe 0,005 ml, T4 : T1 + ekstrak daun babadotan 0,0025 ml + ekstrak jahe 0,0025 ml. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi ekstrak jahe, ekstrak babadotan dan kombinasi tidak mempengaruhi nilai KcBK dan KcBO secara signifikan. Namun demikian, jika dibandingkan antar kelompok perlakuan KcBK dan KcBO pada perlakuan T3 (54,42% dan 47,93%) yang disuplementasi dengan ekstrak jahe lebih rendah (P<0,05) jika dibandingkan dengan perlakuan T2 (65,11% dan 60,43%) yang disuplementasi dengan babadotan dan kombinasi keduanya T4 (65,44% dan 60,79%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak jahe tidak meningkatkan KcBK dan KcBO. Kata Kunci : sapi perah, daun babadotan, jahe, in vitro, fermentasi rumen
Pengaruh Pemberian Pakan Mengandung Limbah Tauge Kacang Hijau Fermentasi Terhadap Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot Badan, dan Konversi Ransum Itik Lokal *, R. I. Pujaningsih dan I. Mangisah, D. Puspitasary,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK          Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian ransum yang mengandung limbah tauge kacang hijau fermentasi berbagai level terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum itik lokal. Materi yang digunakan yaitu 48 ekor itik lokal jantan dengan umur rata-rata 7 hari dengan bobot badan rata-rata 52 gram. Ternak dipelihara selama 28 hari dan perlakuan pemberian pakan yang mengandung limbah tauge kacang hijau mulai diberikan pada umur 8 hari. Parameter yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Perlakuan pakan yang digunakan yaitu T0 (ransum mengandung 15% limbah tauge), T1 (ransum mengandung 10% limbah tauge dan limbah tauge fermentasi 5%), T2 (ransum mengandung 15% limbah tauge dan limbah tauge fermentasi 10%) dan T3 (ransum mengandung 15% limbah fermentasi). Kandungan protein pakan 18 % dan energi metabolisme 2900 kkal/kg. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian limbah tauge fermentasi dalam ransum sampai 15% perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian pakan yang mengandung limbah tauge kacang hijau fermentasi dalam ransum sampai 15% tidak memperbaiki konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum itik lokal. Kata kunci: itik lokal, konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum.
Hubungan Antara Konsumsi Protein Pakan Dengan Produksi Dan Protein Susu Sapi Perah Rakyat Di Kabupaten Klaten D. W. Harjanti, P. Sambodho, H. Setiawan,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara konsumsi protein pakan dengan produksi susu dan kandungan protein susu pada sapi perah di Kota Klaten.Materi yang digunakan adalah 30 ekor sapi perah dengan kriteria bulan laktasi 2-3 dan periode laktasi 2-3. Data dianalisis dengan korelasi untuk mengetahui model dan besar kecilnya hubungan variabel bebas dan variable terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi protein pakan 1,25 kg/ekor/hari.  Produksi susu 10,27 liter/ekor/hari atau 10,62 kg. Kadar protein susu yang dihasilkan sebesar 2,42%  Terdapat hubungan linier antara konsumsi protein pakan dengan produksi susu (P= 0,066) dengan nilai r= 0,34 dan R2= 0,116. Terdapat hubungan linier antara konsumsi protein pakan dengan protein susu (P= 0,062) dengan nilai r= 0,345 dan R2= 0,119. Kesimpulan dari penelitian ini adalah antara konsumsi protein pakan dengan produksi susu dan kandungan protein susu mempunyai hubungan yang tidak nyata. Peningkatan konsumsi protein pakan akan cenderung meningkatkan produksi dan kandungan protein susu.Kata kunci : protein pakan, produksi susu, protein susu; sapi perah
Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya Linn) dan Kunyit (Curcuma domestica) terhadap Kecernaan Nutrien pada Sapi Perah secara In Vitro Dian Wahyu Harjanti, Anis Muktiani, Rifti Muslimatul Liizza,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi ekstrak daun pepaya (Carica papaya Linn) dan kunyit (Curcuma domestica) terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Materi penelitian yang digunakan adalah ekstrak daun pepaya, ekstrak kunyit, cairan rumen sapi perah, ransum kontrol berupa konsentrat komersial dan rumput gajah dengan perbandingan 50% : 50%. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah T1 : ransum kontrol, T2 : T1 + ekstrak daun pepaya 0,005 ml, T3 : T1 + ekstrak kunyit 0,005 ml, T4 : T1 + ekstrak daun pepaya 0,0025 ml + ekstrak kunyit 0,0025 ml. Data yang diperoleh diuji menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak daun pepaya dan kunyit berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap KcBK dan KcBO. KcBK pada T1 (56,90%), T2 (55,49%) dan T3 (60,26%) tidak berbeda, sedangkan pada T4 (64,23%) terjadi peningkatan KcBK (P<0,05) jika dibandingkan dengan T1. KcBO pada T1 (52,63%), T2 (51,11%) dan T3 (55,59%) tidak berbeda, sedangkan padaT4 (60,26%) terjadi peningkatan KcBO (P<0,05) jika dibandingkan dengan T1. Kesimpulan penelitian ini adalah suplementasi kombinasi ekstrak daun pepaya dan kunyit berpengaruh meningkatkan KcBK dan KcBO. Kata Kunci : Daun pepaya, kunyit, sapi perah, fermentasi rumen, in vitro.
Kualitas Organoleptik Ampas Tahu yang Dikeringkan dengan Metode Pengeringan yang Berbeda Setianingsih, T. A, R. I. Pujaningsih dan B. I. M. Tampoebolon
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i1.218

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui cara pengeringan ampas tahu yang cepat dan pengaruhnya terhadap kualitas organoleptik ampas tahu kering. Mengawetkan ampas tahu. Manfaat dari penelitian ini adalah memperoleh informasi cara pengeringan ampas tahu yang cepat dan pengaruhnya terhadap kualitas organoleptik ampas tahu kering. Memperpanjang waktu simpan ampas tahu.Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas tahu, pollard. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Parameter yang diamati yaitu tekstur, warna, bau dan ada tidaknya jamur. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan bila berbeda nyata diuji lebih lanjut dengan Uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa pengeringan ampas tahu dengan perlakuan spinner sebelum dikeringkan terbukti mampu mengeringkan ampas tahu lebih cepat dibanding perlakuan lainnya. Tektur ampas tahu kering dengan perlakuan penambahan filler memiliki tekstur yang lebih halus dibanding ampas tahu kering dengan perlakuan lainnya. Warna ampas tahu kering yang dikeringkan langsung pada lemari pengering dan ampas tahu yang di-spinner terlebih dahulu lebih bagus dibanding ampas tahu kering dengan penambahan filler. Bau ampas tahu pada masing-masing perlakuan masih tergolong baik karena belum terjadi kerusakan. Tidak terdapat jamur pada masing-masing perlakuan cara pengeringan ampas tahu. Kata kunci : ampas tahu, pengeringan, organoleptik.
Pemberian Tepung Limbah Kecambah Kacang Hijau terhadap Populasi Bakteri Asam Laktat dan pH Digesta Usus Halus pada Itik Magelang Jantan Dewi Purwati, Nyoman Suthama, Istna Mangisah
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i1.213

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan merekomendasikan level pemberian tepung limbah kecambah kacang hijau terhadap populasi bakteri asam laktat (BAL) dan pH digesta usus halus itik Magelang jantan. Materi yang digunakan yaitu 120 ekor Itik Magelang Jantan Umur 6 Minggu dengan bobot badan 930 ± 139,29 g ransum.Penelitian disusun menggunakkan rancangan acak kelompok (RAK) dengan rincian 4 perlakuan dan 5 kelompok.Analisis dilanjut dengan DUNCAN, jika terdapat perbedaan nyata dari nilai F hitung. Perlakuan penelitian adalah pemberian tepung limbah kecambah kacang hijau terdiri T0 (tanpa pemberian),T1 (5%), T2 (10%) dan T3 (15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung limbah kecambah kacang hijau lebih samapi 15% pada taraf (P0,05), berpengaruh terhadap populasi BAL tetapi laju dan pH digesta tidak. Kata kunci : bakteri asam laktat, laju digesta, potensial hidrogen
Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor Produksi, Pendapatan Tunai Usahatani Jagung Hibrida Dan Jagung Lokal Di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali Ari Wahyuningsih, Bambang Mulyatno Setiawan, dan Budi Adi Kristanto
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i1.220

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk (i) menganalisis efisiensi teknis penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung hibrida dan lokal, dan (ii) Menganalisis bagaimana skala usahatani jagung hibrida dan lokal, dan (iii) Menganalisis pendapatan tunai usahatani jagung hibrida dan lokal. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali dengan metode survei. Jumlah responden sebanyak 100 petani jagung hibrida dan 75 petani jagung lokal. Hasil persamaan fungsi produksi model Cobb-Douglas pada nilai koefisien regresi menunjukkan secara efisiensi teknis penggunaan benih pada usahatani jagung hibrida belum mencapai efisien, penggunaan pupuk NPK, pupuk SP36, dan pestisida sudah efisien, penggunaan pupuk kandang, urea, dan tenaga kerja tidak efisien. Hasil perhitungan efisiensi teknis pada usahatani jagung lokal, menunjukkan bahwa penggunaan benih, pupuk kandang, pupuk NPK, pestisida, dan tenaga kerja sudah efisien, dan penggunaan pupuk urea tidak efisien. Usahatani jagung hibrida di Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali mengikuti kaidah decreasing return to scale dan usahatani jagung lokal mengikuti kaidah increasing return to scale. Hasil uji beda menunjukkan adanya perbedaan nyata antara R/C ratio usahatani jagung hibrida dengan usahatani jagung lokal. Rata-rata R/C ratio usahatani jagung hibrida lebih tinggi dari rata-rata R/C ratio. Kata Kunci: Efisiensi teknis, Usahatani Jagung, Pendapatan Tunai
Pengaruh Penggantian Jagung Dengan Pollard Terhadap Pemanfaatan Protein Pada Kelinci New Zealand White Chochos Nuchyvera, Christina Maria Sri Lestari, Sri Mukodiningsih
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i1.215

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan protein pakan pada kelinci New Zealand White (NZW) akibat penggantian bahan pakan jagung dengan pollard. Materi penelitian sebanyak 18 ekor kelinci NZW betina umur 2 bulan, dengan bobot badan awal 1.952,39 ± 318,63 g  (CV=16,65%). Kelinci dikandangkan dalam kandang baterai yang terbuat dari bambu dan kawat, dilengkapi tempat pakan dan tempat minum. Pakan yang digunakan berupa pelet disusun dari jagung, pollard, dedak halus, bungkil kedelai, wheat bran, molasses dan dedak kasar. Penelitian menggunakan  rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu T1= Pelet dengan bahan pakan jagung 30%, T2 = Pelet dengan bahan pakan jagung (15%) dan pollard (15%), T3 = Pelet dengan bahan pakan pollard  30%. Variabel yang diamati meliputi konsumsi bahan kering (BK), konsumsi protein kasar (PK), konsumsi energi, kecernaan BK, kecernaan PK dan pemanfaatan PK. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian jagung dengan pollard pada pakan kelinci NZW tidak berpengaruh pada semua variabel yang diamati (P0,05). Rata-rata konsumsi BK, PK dan energi berturut-turut 81,29 g, 12,76 g dan 196 kkal/kg/ekor/hari. Adapun rata-rata kecernaan BK= 84,68%, kecernaan PK = 65,99%, sedangkan pemanfaatan protein sebesar 43,14%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggantian bahan pakan jagung dengan pollard  pada kelinci New Zealand White betina menghasilkan pemanfaatan protein yang  relatif sama. Kata kunci: Kelinci NZW, jagung, pollard, pemanfaatan protein 

Page 1 of 2 | Total Record : 13