cover
Contact Name
Karyadi
Contact Email
agromediastipf@gmail.com
Phone
+6224-8316051
Journal Mail Official
agromediastipf@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pawiyatan Luhur IV/15 Bendan Duwur Semarang 50235
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian
ISSN : 27213153     EISSN : 27213080     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
The articles published are the results of research on the theory and practice of the application of agricultural science which includes: 1. Plant Science 2. Agronomics 3. Agro-technology 4. Agro-Ecosystems and the Environment 5. fisheries and livestock 6. Food Science 7. Agricultural Business 8. Agricultural Socio-Economy, 9. Agricultural Information
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Volume 36 No.2, September 2018" : 13 Documents clear
Analisis Usahatani Kedelai (Glycine Max L.) Varietas Grobogan Di Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Amalia Nurlaili Sukma Wardani, Saparto dan Sutopo
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.232

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pendapatan, kelayakan, dan pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani kedelai. Telah dilaksanakan di Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati bulan November 2016 sampai Mei 2017. Penelitian menggunakan metode survei dengan melakukan analisis deskriptif dan uji statistik, pengambilan sampel dengan metode sampel acak bertingkat, pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi yang berpedoman dari kuesioner. Metode analisis data : biaya produksi, penerimaan dan pendapatan. Kelayakan usahatani : RCR, BEPdan ROI. Mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan menggunakan analisis regresi  linier berganda. Hasil penelitian: 1). Pendapatan = Rp. 5.844.023/ha, 2). RCR 1,42. BEP (Q) = 1.817,09 kg/ha (riil = 2.579,48 kg/ha). BEP (Rp) = Rp. 5.407/kg (riil = Rp. 7.669/kg). BEP (PK) = Rp. 9.396.517/ha (riil = Rp. 19.777.365/ha). ROI = 42,09%. 3). Analisis Regresi Linier Berganda Y = -183.138,321 – 0,930X1ns – 2,337X2** - 9,221X3ns + 2,990X4** (X1 = benih, X2 = pupuk, X3 = pestisida, X4 = tenaga kerja), dan koefisien determinsai yang disesuaikan = 0,937. Kesimpulan: Usahatani menguntungkan, layak diusahakan. Ada pengaruh sangat nyata secara simultan biaya produksi (biaya benih, pupuk, pestisida) dan tenaga kerja terhadap pendapatan. Secara parsial biaya pupuk dan tenaga kerja berpengaruh terhadap  pendapatan. Kata kunci : Usahatani Kedelai, Analisis, Kelayakan
Pengaruh Kepadatan Kandang Yang Berbeda Terhadap Bobot Organ Limfoid Pada Ayam Broiler N.D. Aprillia, U. Atmomarsono dan Isroli
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.227

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji bobot organ limfoid ayam broiler akibat dari pemeliharaan pada kepadatan kandang yang berbeda. Materi yang digunakan yaitu 280 ekor ayam broiler umur 14 hari bobot rata-rata 298,37±23,33 gram (CV = 7,81%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan pada ayam Broiler yaitu pemeliharaan pada kepadatan kandang berbeda dengan taraf sebagai berikut : T1 = 8 ekor/m2, T2 = 12 ekor/m2, T3 = 16 ekor/m2 dan T4 = 20 ekor/m2 dengan ukuran kandang 1x1 m2 untuk setiap perlakuan. Parameter yang diukur yaitu bobot organ limfoid, data tersebut selanjutnya dianalisis keragamannya pada taraf ketelitian 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemeliharan Ayam Broiler pada kepadatan kandang yang berbeda berpengaruh tidak nyata terhadap bobot organ limfoid (P0,05). Bobot relatif bursa fabrisius secara berurutan dari T1, T2, T3 dan T4 adalah 0,11 %, 0,10 %, 0,09 % dan 0,07 %, bobot relatif limpa adalah 0,13 %, 0,14 %, 0,11 % dan 0,15 %, bobot relatif timus adalah 0,25 %, 0,24 %, 0,21 % dan 0,18 %. Dapat disimpulkan kepadatan kandang sampai dengan 20 ekor/m2 tidak memberikan pengaruh terhadap bobot organ limfoid pada ayam broiler. Kata kunci: organ limfoid, broiler, kepadatan kandang
Analisis Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.) DI Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang Saparto dan Wiharso, Diana Nurus Saidah,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: farmer’s share, biaya, keuntungan, marjin pemasaran, faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran, dan efisiensi pemasaran cabai merah keriting. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 November 2016 - 30 Maret 2017 di Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Menggunakan metode analisis deskriptif. Mengambil responden 64 petani menggunakan metode sampling acak bertingkat. Untuk responden pedagang pengumpul 4 orang, pedagang besar 2 orang, dan pedagang pengecer 7 orang dengan metode acak. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur, kuisioner,  observasi, dan studi pustaka. Saluran pemasaran cabai merah keriting yaitu:1. Petani → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen. 2. Petani → Pedagang Pengumpul → Pedagang Besar → Pedagang Pengecer → Konsumen. Hasil penelitian menunjukkan farmer’s share saluran I 75,39% dan saluran II 66,20%. Total biaya pemasaran saluran I Rp 890/kg sedangkan saluran II Rp 1.174/kg. Akumulasi keuntungan pemasaran pada saluran I Rp 4.776,67/kg dan saluran II Rp 7.426/kg. Total marjin pemasaran pada saluran I adalah Rp 5.666,67 dan saluran II Rp 8.250. Faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran adalah jarak pemasaran, harga konsumen dan saluran pemasaran yang dipilih, sedangkan jumlah penjualan tidak berpengaruh secara signifikan. Secara teknis saluran pemasaran II lebih efisien dibanding saluran pemasaran I.  Secara ekonomis saluran pemasaran I lebih efisien dibanding saluran pemasaran II. Kata Kunci: Cabai Merah Keriting, Saluran Pemasaran, Farmer’s Share, Marjin Pemasaran, Efisiensi Pemasaran.
Pengaruh Pemeliharaan Pada Kepadatan Kandang Yang Berbeda Terhadap Produksi Karkas Pada Ayam Broiler U. Atmomarsono dan R. Muryani, R. K. Dewi ,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemeliharaan pada kepadatan kandang yang berbeda terhadap produksi karkas pada ayam broiler. Materi yang digunakan dalam  penelitian ini adalah ayam broiler unsexed sejumlah 280 ekor berumur 2 minggu dengan bobot badan 298,37±23,33 gram (CV = 7,81%) yang dipelihara selama 42 hari. Rancangan  percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kepadatan kandang dengan T1 = kepadatan kandang 8 ekor/m2, T2  = kepadatan kandang 12 ekor/m2, T3  = kepadatan kandang 16 ekor/m2 dan T4  = kepadatan kandang 20 ekor/m2. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi dan uji F pada taraf 5% kemudian dilanjutkan uji wilayah ganda Duncan jika ada pengaruh perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan kandang berpengaruh (P<0,05) pada produksi karkas, potongan komersial pada paha atas, dada dan punggung dimana T1 dengan kepadatan kandang 8 ekor/m2 lebih tinggi daripada yang lainnya. Pada persentase karkas, potongan komersial sayap dan paha bawah tidak berpengaruh nyata. Simpulan dari penelitian ini semakin padat kandang yang digunakan, maka produksi karkas semakin rendah dapat dilihat dari bobot karkas, paha atas, dada dan punggung tetapi tidak berpengaruh pada sayap dan paha bawah. Kata kunci:  ayam broiler, kepadatan kandang, produksi karkas
Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani Tebu Di Kabupaten Pati R.D. Aryanto, E. Prasetyo, dan S.I. Santoso
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.234

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, bibit, pupuk ZA, pupuk phonska, dan tenaga kerja terhadap produksi usahatani tebu dan menganalisis efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani tebu di Kabupaten Pati. Penelitian menggunakan metode survei. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja). Penentuan jumlah responden ditentukan dengan rumus slovin, penentuan sampel dilakukan dengan metode multi-stage random sampling dengan jumlah 91 responden. Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda yang ditransformasikan menjadi fungsi produksi model cobb douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak faktor produksi luas lahan (X1), bibit (X2), pupuk ZA (X3), pupuk ponska (X4), dan tenaga kerja (X5) berpengaruh nyata dengan taraf kepercayaan 0,05 terhadap produksi tebu. Secara parsial faktor-faktor produksi yang meliputi bibit dan pupuk ponska berpengaruh nyata 0,05 terhadap produksi tebu, sedangkan luas lahan, pupuk ZA, dan tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi tebu. Efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi yang meliputi bibit dan pupuk phonska belum efisien, sedangkan penggunaan faktor produksi luas lahan, pupuk ZA, dan tenaga kerja tidak efisien. Kata Kunci: efisiensi, faktor produksi, usahatani, tebu.
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Kunyit (Curcuma domestika) terhadap Total Mikroba dan Escherichia coli serta Bobot Sekum Ayam Broiler I.S. Warni, T. Yudiarti dan E. Widiastuti
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.229

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan kunyit yang ditambahkan kedalam air minum ayam broiler terhadap jumlah mikroba dan jumlah bakteri Escherichia coli serta bobot sekum.Materi yang digunakan yaitu 200 ekor Day Old Chick(DOC) dengan rata-rata bobot badan 41,48  0,99 g.Perlakuan yang digunakan yaitu pemberian air rebusan kunyit dengan level 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, serta setiap unit percobaan terdiri dari 8 ekor Ayam Broiler. Air rebusan kunyit diberikan pada ayam dari umur 11 - 35 hari. Parameter yang diamati yaitu total bakteri dan jumlah bakteri Escherichia coli serta bobot sekum pada ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air rebusan kunyit pada air minum ayam broiler tidak berpengaruh nyata (p0,05) terhadap total mikroba, Escherichia coli serta bobot sekum. Kesimpulannya bahwa penambahan air rebusan kunyit umur 6 bulan dengan kadar 100% belum mampu menurunkan total mikroba, Escherichia coli dan bobot sekum ayam broiler. Kata kunci : Ayam Broiler, Kunyit, Total Mikroba, Escherichiacoli, Sekum
Efisiensi Alokatif Dan Pendapatan Pada Industri Tempe Di Kabupaten Klaten Prastiwi Dewi Anggraini Edy Prasetyo, Bambang Mulyatno Setiawan
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.224

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (i) faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi tempe; (ii) efisiensi alokatif; dan (iii) pendapatan pengrajin tempe di Kabupaten Klaten. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Penentuan sampel dilakukan secara purpossive, dengan kriteria responden adalah pengrajin tempe bungkus daun dengan batasan penggunaan kedelai 10-100 kg per produksi. Analisis data menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas dan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi tempe adalah kedelai, ragi, dan pembungkus daun. Industri tempe bungkus daun di Kabupaten Klaten belum mencapai efisiensi alokatif dalam menggunakan faktor-faktor produksinya berdasarkan rasio NPMx/Px. Rasio NPMx/Px input kedelai dan ragi lebih dari satu sehingga penggunaanya perlu ditambah untuk memaksimalkan keuntungan. Rasio NPMx/Px pembungkus daun, kayu bakar, dan tenaga kerja kurang dari satu sehingga penggunaanya perlu dikurangi. Nilai R/C ratio atas biaya tunai maupun atas biaya total adalah sebesar 1,36 dan 1,23 yang berarti industri tempe di Kabupaten Klaten menguntungkan dan layak dijalankan. Kata kunci: Cobb-Douglas, Efisiensi, Pendapatan, Produksi Tempe
Profil Leukosit Dan Leukosit Diferensial Ayam Kedu Pasca Tetas Pada Dataran Tinggi Dan Rendah D. S. Nugroho, H. I. Wahyuni dan Isroli
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.225

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat terhadap profil leukosit dan leukosit diferensial pada ayam Kedu pasca tetas. Materi yang digunakan adalah ayam Kedu umur 1 hari sebanyak 90 ekor, yang dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 45 ekor. Satu kelompok dipelihara di dataran tinggi dengan rerata bobot badan 39,11+3,48 g, sedangkan kelompok satunya dipelihara di dataran rendah dengan rerata bobot badan 30+4,33 g. Data yang diukur adalah jumlah leukosit, heterofil, limfosit dan monosit pada umur 1, 4, 7, 10 dan 13 hari. Setiap pengukuran digunakan 9 ekor ayam Kedu sebagai ulangan. Berdasarkan uji t profil leukosit dan leukosit diferensial ayam kedu umur 1, 4, 7, 10 dan 13 hari di dataran tinggi dan rendah tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p0,05). Kesimpulan penelitian yaitu bahwa perbedaan tinggi tempat yang dipakai pada penelitian ini belum memberikan perbedaan lingkungan yang ekstrim sehingga jumlah profil leukosit dan leukosit diferensial masih tergolong normal. Kata kunci : ayam Kedu, leukosit, dataran tinggi dan dataran rendah
Hubungan Antara Konsumsi Protein Kasar Dengan Kandungan Protein, Laktosa Dan Produksi Susu Sapi Perah Di Kabupaten Temanggung Ridwan. A. Suyatno, D.W. Harjanti dan Suranto Much Suyuti
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.236

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi protein pakan dengan kandungan protein susu, kadar laktosa susu dan produksi susu di Kabupaten Temanggung, Penelitian dilakukan pada bulan Februari - Maret 2015 di Kabupaten Temanggung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 ekor sapi diare laktasi dengan kriteria bulan laktasi dan paritas 2 banding 4, sampel diperoleh dari metode purposive random sampling. Pakan digunakan dalam hijauan dan konsentrat. Peralatan yang digunakan terdiri dari laktoscan, timbangan gantung dan skala analitik untuk menghitung umpan yang akan dianalisis. Pita ukur untuk mengukur lingkar dada sapi perah. Penelitian dilakukan selama 14 hari di setiap peternakan. Parameter yang diamati adalah konsumsi PK, kadar protein, laktosa dan produksi susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering BK dan pakan PK adalah 23,05 kg / ekor / hari dan 3,30 kg / ekor / hari rata-rata protein, dan laktosa 2,66%, dan 4,2% dan produksi susu 9,72 kg / hari. Konsumsi PK dengan protein susu memiliki hubungan kuadrat yang sangat nyata (P 0,01) dengan korelasi yang kuat (r = 0,709) dan koefisien determinasi (R2 = 0,503). Konsumsi PK dengan susu laktosa memiliki hubungan kuadrat yang sangat nyata (P 0,01) dengan koefisien korelasi yang kuat (r = 0,684) dan koefisien determinasi (R2 = 0,468). PK Konsumsi dengan Susu Produksi memiliki Relatif Relatif Kuadratik (P 0,01) dengan koefisien korelasi yang cukup kuat (r = 0,580) dan koefisien determinasi (R2 = 0,366). Semakin tinggi PK diberikan semakin tinggi kandungan protein susu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hubungan bentuk pola hubungan kuadratik, konsumsi PK memiliki hubungan yang nyata dan kuat dengan kandungan protein dan susu laktosa. Serta pola hubungan kuadratik, konsumsi PK memiliki hubungan yang cukup untuk produksi susu. Kata kunci:  Konsumsi protein kasar, Kandungan Protein susu, Kadungan laktosa susu, Produksi susu
Kajian Faktor–Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita Pada Usahatani Bunga Krisan Di Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Hudia Sidqon Nahji, Dyah Mardiningsih, dan Bambang Trisetyo Eddy
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.231

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi yaitu tingkat umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, upah, luas lahan garapan, jumlah tanggungan keluarga, status perkawinan terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada usahatani bunga krisan di Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dimana seluruh anggota populasi diambil datanya (complete enumeration) yaitu sebanyak 59 tenaga kerja wanita. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesinoner terstruktur dengan cara wawancara. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara serempak faktor-faktor sosial ekonomi berpengaruh terhadap curahan waktu kerja. Secara parsial variabel umur, pengalaman bekerja, upah, luas lahan garapan, jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap curahan waktu kerja, sedangkan variabel pendidikan dan status perkawinan tidak berpengaruh terhadap curahan waktu kerja.Kata Kunci: curahan waktu kerja, tenaga kerja wanita, usahatani bunga krisan

Page 1 of 2 | Total Record : 13