cover
Contact Name
Dr. Juniawan, S.P., M.Si
Contact Email
juniawanwi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sugiartosumas@kemnaker.go.id
Editorial Address
Sekterariat DPP Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia: Gedung Atmodarminto, BPPK Kemenkeu Jl. Purnawarman No. 99, Kebayoran Baru, Jakarta
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Widyaiswara Indonesia
ISSN : 27227464     EISSN : 27212440     DOI : -
Jurnal Widyaiswara Indonesia (JWI) menerima naskah Karya Tulis Ilmiah (KTI) dari para widyaiswara se-Indonesia, pejabat fungsional tertentu, serta dari penulis umum lainnya, termasuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Naskah KTI yang dapat diterbitkan pada Jurnal Widyaiswara Indonesia adalah naskah KTI berjenis kajian (research) dan berjenis ulasan (review), serta untuk naskah orasi calon widyaiswara ahli utama. JWI terbit secara berkala pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 3 (2022): September 2022" : 5 Documents clear
Hubungan antara Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural dengan Akuntabilitas Kinerja Organisasi Pemerintah: Studi Kasus Unit Kerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan Perdhana Ari Sudewo; Meilifa; Wina Christiana
Jurnal Widyaiswara Indonesia Vol. 3 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56259/jwi.v3i3.107

Abstract

Reformasi Birokrasi di Indonesia telah memberikan dampak signifikan pada manajemen Pemerintahan, terutama komitmen untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi Pemerintah yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dari berbagai penelitian pada Instansi Pemerintah melalui survei dan kuisioner diketahui kompetensi pegawai merupakan variabel yang secara signifikan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja organisasi Pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi hubungan antara kompetensi manajerial dan sosial kultural terhadap akuntabilitas kinerja organisasi dengan menggunakan data keluaran (output) implementasi kebijakan dan peraturan dalam manajemen kompetensi dan manajemen kinerja organisasi Pemerintah pada 11 Unit Kerja di BPOM. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil pemetaan kompetensi manajerial dan sosial kultural sebagai data variabel kompetensi manajerial dan sosial kultural, dan data evaluasi implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai data variabel akuntabilitas kinerja organisasi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis statistik deskriptif dan korelasi dengan menggunakan korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel kompetensi manajerial dan sosial kultural dengan variabel akuntabilitas kinerja organisasi pada 11 Unit Kerja di BPOM yang menjadi obyek penelitian. Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengambil kebijakan publik bidang manajemen kompetensi dan manajemen kinerja organisasi sebagai bahan dalam meningkatkan kualitas implementasi peraturan dan kebijakan pada organisasi Pemerintah.
Efektivitas Coaching Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Secara Dalam Jaringan (Daring) di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Riau Embung Megasari Zam
Jurnal Widyaiswara Indonesia Vol. 3 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56259/jwi.v3i3.126

Abstract

Meningkatkan kompetensi kepemimpinan bagi pejabat manajerial dengan coaching menjadi salah satu metode atau cara yang mutlak dan dapat diandalkan untuk meningkatkan kompetensi manajerial peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) pasca pelatihan dalam menyusun inovasi perencanaan dan manajemen aksi perubahan di unit kerja. Coaching PKA di BPSDM Provinsi Riau angkatan III dan IV diketahui diselenggarakan secara daring/online memanfaatkan media Whatsapp dan Zoom karena bertepatan dengan kondisi pandemi yang tentunya dirasakan juga plus minusnya, untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas coaching PKA yang telah diselenggarakan. Metode penelitian ini berjenis kualitatif dengan menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh peserta PKA dari berbagai unit kerja dan kemudian dianalisis secara logiko-induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coaching ini memiliki kelebihan yaitu kompetensi coach memumpuni dan berpengalaman karena komunikatif, gold explainer, menguasai materi, serta dapat menyeimbangkan kesesuaian antara teori dan praktik. Coaching tidak membosankan, dapat memotivasi peserta, dan fleksibel karena tidak terikat dengan waktu dan tempat. Kekurangan coaching adalah bimbingan yang dilakukan coach itu-itu saja, terkesan monoton dan tidak bervariasi. Padatnya jadwal sehingga waktu pendampingan terbatas, adanya coach yang terkesan tidak menerima umpan balik, dan peserta merasa lelah karena terlalu lama tatap muka dengan Zoom. Rekomendasi penelitian ini menurut peserta adalah perlu menggunakan cara-cara baru dalam coaching, antara teori dan praktik disamakan porsi pembelajaran nya, coach harus sabar membimbing dan mau menerima umpan balik, memperbanyak referensi, hingga jadwal bimbingan perlu disesuaikan dengan kesibukan peserta masing-masing.
Optimalisasi Pelayanan Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pelestarian Nilai-Nilai Pancasila Bere Ali
Jurnal Widyaiswara Indonesia Vol. 3 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56259/jwi.v3i3.136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana optimalisasi pelayanan ASN dalam upaya pelestarian nilai-nilai Pancasila. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan kuesioner kepada 40 orang responden ASN muda serta wawancara dengan 10 orang tokoh di Kalimantan Timur sebagai narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan ASN di Kalimantan Timur belum memadai baik dari aspek instrumen pelayanan maupun aspek sikap dalam pelayanan. Baik buruknya pelayanan ASN menentukan baik buruknya citra pemerintah. Sekaligus menentukan kuat dan lemahnya pengamalan nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat. Secara umum pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan ASN sudah memadai. Namun demikian pada kalangan ASN muda sudah mulai tergerus dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini dapat dilihat sebanyak 15% ASN menyatakan ragu-ragu dan tidak yakin Pancasila bisa bertahan di tengah gempuran ideologi asing. Dan 20% menyatakan ragu-ragu dan tidak yakin peristiwa 30 September 1965 didalangi oleh PKI. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kapasitas ASN melalui kegiatan diklat. Peningkatan dalam bidang pelayanan adalah pemenuhan instrumen pelayanan pada masing-masing unit kerja. Kemudian dilanjutkan dengan diklat pembentukan sikap yang baik agar pelayanan berjalan efektif dan efisien. Sedangkan peningkatan pengamalan nilai-nilai Pancasila adalah dengan diklat-diklat ke-Pancasila-an yang sesuai dengan situasi kekinian. Diklat yang memuat nilai-nilai “ASN BerAKHLAK” diyakini mampu meningkatkan kapasitas ASN dalam pelayanan sekaligus sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat. Disarankan agar diklat wajib PNS sebanyak 20 jamlat per tahun perlu dimasukkan materi ke-Pancasila-an sebanyak 10% atau 2 jamlat. Kepada BPIP diharapkan segera melaksanakan diklat tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan pejabat dan ASN.Pelayanan
Latar Belakang Guru dan Program Keahlian: Implikasinya Terhadap Kompetensi Kejuruan Siswa SMK dan Mutasi Guru SMK di Provinsi Gorontalo Sumarwoto
Jurnal Widyaiswara Indonesia Vol. 3 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56259/jwi.v3i3.144

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengaruh latar belakang guru dan program keahlian terhadap kompetensi kejuruan siswa SMK. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain faktorial 2 x 2 dalam tiga kali perancangan. Sampel penelitian sebanyak 80 orang ditentukan dengan menggunakan multistage random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengambil kebijakan dalam melakukan mutasi/rotasi guru harus mempertimbangkan kesesuaian antara latar belakang dan kompetensi keahlian guru dengan kebutuhan kompetensi sekolah, (2) Kepala sekolah harus membangun kompetensi gurunya. melalui program pelatihan dan pemagangan agar guru sebagai profesi memiliki standar yang umumnya berlaku bagi semua guru, (3) kepala sekolah perlu mengembangkan program kerjasama dengan perusahaan industri dalam menghadirkan guru berlatar belakang guru industri sebagai guru tamu, (4) Guru SMK dengan latar belakang kejuruan dituntut untuk terus meningkatkan keterampilan belajarnya secara praktik daripada secara teoritis. Di sisi lain, guru SMK yang berlatar belakang industri dituntut untuk meningkatkan keterampilannya dalam pembelajaran secara teori daripada praktik, (5) Kepala sekolah perlu menjaga keseimbangan sistem penyajian materi pelajaran, yaitu 30% teori dan 70% praktik. dimana mata pelajaran teori diajarkan oleh guru dengan latar belakang guru SMK, sebaliknya mata pelajaran praktek diajarkan oleh guru yang berlatar belakang guru industri.
Pembelajaran Terintegrasi di Tempat Kerja – Kesiapan Penerapan Action Learning di BMKG Nurhayati
Jurnal Widyaiswara Indonesia Vol. 3 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56259/jwi.v3i3.148

Abstract

menjadi corporate university (CORPU) dengan model pembelajaran terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Lembaga Diklat yang semula hanya dianggap menghabiskan anggaran dan memberikan dampak yang sangat minim terhadap kinerja organisasi, dituntut untuk menyediakan pengembangan kompetensi yang sesuai dengan visi misi dan tujuan organisasi. Action learning merupakan salah satu bentuk pembelajaran di tempat kerja (Workplace learning) yang merupakan porsi terbesar dari model pembelajaran 10 20 70. Dengan mengandalkan kompetensi individu dan kekuatan kerja tim (team work), action learning diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan organisasi yang aktual dan dibutuhkan oleh organisasi. Tulisan ini membahas tentang kesiapan BMKG untuk mengimplementasikan Action Learning sebagai salah satu bentuk pembelajaran di tempat kerja dengan menggunakan tiga variabel, yaitu kesiapan mindset, dukungan pemimpin dan kesiapan pemimpin untuk melakukan coaching dan mentoring. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan penggalian informasi melalui interviu terstruktur terhadap beberapa informan kunci. Sebagai pelengkap dari hasil interviu digunakan data tambahan dari hasil kuesioner tentang kesiapan BMKG dalam menerapkan Action Learning di BMKG.Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks rerata 4.38 dari skala 5 atau 87 %. Dengan demikian dapatdirekomendasikan kepada pimpinan organisasi untuk dapat mendorong inisiatif pembentukan tim-tim Action Learning di kantor pusat maupun Unit-unit Pelaksana Teknis di daerah. Salah satu perangkat yang diperlukan adalah dengan membuat peraturan atau tata cara yang dapat dijadikan panduan bagi pimpinan dan staff dalam mengimplementasikan praktik pembelajaran di tempat kerja.

Page 1 of 1 | Total Record : 5