cover
Contact Name
asyim As'ari
Contact Email
hasyim.asari22@gmail.com
Phone
+6285655904034
Journal Mail Official
j.biosense@gmail.com
Editorial Address
PROGRAM STUDI BIOLOGI, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI Jn. Ikan Tongkol No. 22 Kertosari Banyuwangi
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Biosense
ISSN : -     EISSN : 26226286     DOI : https://doi.org/10.36526/biosense.v6i01.2010
Jurnal Biosense menitikberatkan pada publikasi hasil penelitian biologi dan ilmu terapan bidang biologi. Artikel ilmiah dalam lingkup biologi yang meliputi: botani, zoologi, mikrobiologi, genetika, fisiologi, dan konservasi, sedangkan lingkup ilmu terapan biologi meliputi: Kesehatan/kedokteran, Pertanian, dan perikanan. Artikel yang dipublikasikan adalah artikel hasil penelitian, kajian ilmiah kritis dan komprehensif tentang isu-isu penting dan uraian tugas.
Articles 74 Documents
AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BIJI GANITRI (Elaeocarpus sphaericus Schum.) TERHADAP PERTUMBUHAN FUNGI Aspergillus flavus Nafratilova, Hilda; Sufadjari, Agus; Nurchayati, N.
JURNAL BIOSENSE Vol 1 No 01 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.103 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur pada masing-masing konsentrasi serta mengetahui konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap pertumbuhan fungi Aspergillus flavus. Konsentrasi ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus spharicus Schum.) Yang digunakan adalah 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) yang digunakan adalah 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Hasil menunjukkan ada perbedaan aktivitas masing-masing konsentrasi ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus spharicus Schum.). Ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus spharicus Schum.) konsentrasi 50% menunjukkan aktivitas antijamur tertinggi, dengan diameter zona hambat 1,16 cm, diameter zona hambat ketoconazole 1% adalah 1,26 cm, sedangkan kontrol negatif (aquades steril) tidak menunjukkan aktivitas antijamur. Hasil uji KHM menunjukkan, pada konsentrasi ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus spharicus Schum.) 1% masih dapat menghambat pertumbuhan Aspergillus flavus, dengan diameter zona bening seluas 0,13 cm. Analisis data menunjukkan setiap kelompok perlakukan berbeda nyata atau signifikan. Kata Kunci: Elaeocarpus spharicus Schum, serial konsentrasi, Aspergillus flavus, KHM
STUDI ETNOBOTANI TANAMAN BERKHASIAT OBAT BERBASIS PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT SUKU OSING DI KECAMATAN LICIN BANYUWANGI Khotimah, Kusnul; Nurchayati, N.; Ridho, Rosyid
JURNAL BIOSENSE Vol 1 No 01 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.182 KB)

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional telah dikenal sejak lama oleh masyarakat Suku Osing pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Banyuwangi khususnya. Proses ini sudah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Akan tetapi, saat ini ada kecenderungan tradisi ini mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menggali kembali pengetahuan tentang spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Suku Osing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan dan mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat yang ada dimasyarakat Suku Osing Kecamatan Licin Banyuwangi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2017 di 3 desa yaitu Desa Tamansari, Desa Licin, dan Desa Segobang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan teknik survei, wawancara semi terstruktur dan kuisioner. Sampel berjumlah 70 responden meliputi masyarakat yang dianggap memahami tentang tumbuhan obat. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat 43 spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat. Tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat Suku Osing didominasi oleh spesies tumbuhan dari famili Zingiberaceae, diantaranya kunyit (Curcuma longa Linn) sebesar 55% dan sirih (Piper bettle Rosc) dari famili Piperaceae. Masyarakat Suku Osing memperoleh tanaman obat dengan cara: liar sebesar 32%, budidaya sebesar 39%, dan membeli 29%. Bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan untuk obat adalah daun sebesar 30%, rimpang sebesar 27%, bunga sebesar 13%, buah sebesar 8%, batang sebesar 9%, akar sebesar 6%, dan getah sebesar 7%. Jenis penyakit yang paling banyak diobati menggunakan obat adalah penykit tidak menular sebesar 47%, penyakit menular sebesar 30%, dan penyakit kronik sebesar 23%. Cara pengolahan tumbuhan obat diminun tanpa direbus sebesar 34%, diminum setelah direbus 45%, dan dioleskan sebesar 21%. Kata kunci: Etnobotani, Tanaman obat, dan Suku Osing Banyuwangi
STUDI INVENTARISASI DAN KEPADATAN GASTROPODA KARNIVORA MANGROVE DI TELUK PANGPANG BLOK JATI PAPAK TAMAN NASIONAL ALAS PURWO Munirul I, Mohammad; Ardiyansyah, Fuad; As ari, Hasyim
JURNAL BIOSENSE Vol 1 No 01 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.217 KB)

Abstract

Penelitian ini di lakukan di Teluk Pangpang Blok Jati Papak Taman Nasional Alas Purwo dan identifikasi sampel di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Banyuwangi. Adapun tujuan penelitian ini untuk menginventarisasi dan berapa nilai kepadatan dari jenis Gastropoda karnivora yang berada pada hutan mangrove, di TelukPangpang Blok JatiPapak Taman Nasional Alas Purwo. Dari hasil penelitian terdapat 6 spesies dari 2 famili Gastropoda karnivorayaitu spesies Chichoreus cappucinus, Chichoreus brunneus dan Thais tuberosa dari famili Muricidae. Hebracorticata, Nassarius melanoides dan Nassarius olivaceus yang berasal dari famili Nassariidae. Jumlah total 1091 spesies. Kondisi Kepadatan2,272ind/m2, kepadatan tertinggi pada stasiun 3 dengan tingkat kepadatan2,768ind/m2 dan kepadatan terendah pada stasiun 1 dengan nilai 1.718ind/m2. Speies dengannilai kepadatan tertinggi adalah spesies Gastropoda karnivora Chichoreus cappucinus dengan nilai rata-rata 2,031ind/m2. sedangkan kepadatan terendah Gastropoda karnivora adalah spesies Chichoreus Brunneus dengan nilai rata-rata 0,008 ind/m2dari 3 stasiun. Kata kunci: inventarisasi, gastropoda, karnivora, mangrove
PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI GANITRI (Elaecarpus sphaericus Schum.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PENYEBAB DISENTRI BASILER SECARA IN VITRO Sunawan, Sunawan; Kurnia, Tristi; Asari, Hasyim
JURNAL BIOSENSE Vol 1 No 01 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.804 KB)

Abstract

Disentri basiler adalah salah satu jenis penyakit diare akut yang disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae. Kasus resistensi Shigella dysenteriae terhadap beberapa antibiotik telah banyak ditemukan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan pengobatan alternatif dengan menggunakan bahan-bahan alami yang diharapkan lebih efektif, efisien, dan aman. Biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) adalah salah satu alternatif bahan alami yang mengandung senyawa antibakteri yang mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, glikosida, steroid, alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) Terhadap pertumbuhan bakteri yang menyebabkan disentri basiler secara in vitro dengan metode sumur dengan kontrol positif tetrasiklin 1% dan kontrol negatif aquades steril. Pengujian pengaruh ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap pertumbuhan bakteri penyebab disentri basiler, menggunakan serial konsentrasi ekstrak etanol biji ganitri 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%, serta menggunakan konsentrasi 1%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% untuk menentukan Kosentrasi Habat Minimal (KHM). Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 (P <0,05), karena nilai P <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari masing-masing kosenterasi terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae. Hasil uji Duncan menunjukkan ekstrak etanol ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) pada konsentrasi 50% memiliki zona hambat yang berbeda nyata atau berbeda nyata pada perlakuan perlakuan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% kontrol negatif, dan positif kontrol. KHM ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) pada konsentrasi 1%. Kata kunci: Biji ganitri, serial konsentrasi, disentri basiler, Shigella dysenteriae, KHM.
KAJIAN ETNOBOTANI TANAMAN FAMILI ZINGIBERACEAE PADA MASYARAKAT SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI Nurchayati, N.; Ardiyansyah, Fuad
JURNAL BIOSENSE Vol 1 No 01 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.668 KB)

Abstract

Masyarakat Suku Using di Kabupaten Banyuwangi terkenal memiliki keunikan budaya dan pengetahuan tradisional dalam memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu famili tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah golongan Zingiberaceae. Pemanfaatannya adalah sebagai bahan obat dan bumbu masakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji tingkat pemanfaatan tumbuhan dari famili Zingiberaceae baik ditinjau dari segi etnobotani, etnomedisin, etnoekonomi dan etnoekologi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2018. Lokasi penelitian meliputi 5 kecamatan yang meliputi: 1) Kecamatan Glagah (Kemiren, Glagah, Taman Suruh, Bakungan, Mandaluko, Olehsari, Kenjo, Dukuh Kopen Kidul); 2) Kecamatan Giri (Cungking Mojopanggung, Boyolangu); 3) Kecamatan Kabat (Macan putih, Kejoyo); 4) Kecamatan Rogojampi (Aliyan); 5) Kecamatan Singojuruh (Alas Malang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sembilan spesies dari famili Zingiberaceae yang digunakan oleh masyarakat Suku Using di Banyuwangi. Spesies tersebut meliputi Alpinia galangal, Curcuma alba, Curcuma domestica, Zingiber officinale, Curcuma xantorrizha, Kaemferia galanga, Boensenbergia rotunda, Zingiber aromaticum, Amomum dealbatum. Semua spesies berhabitus terna. Pemanfaatan tanaman tersebut sebagai bahan obat dan bumbu masakan. Hampir semua memiliki nilai ekonomi dan hampir semua telah dibudidayakan oleh masyarakat Suku Using Banyuwangi di area sekitar rumah. Kata kunci: Etnobotani, Zingiberaceae, dan Suku Using Banyuwangi
Uji Kontaminasi CrO4 Chromate(VI) Pada Buah Apel Lokal dan Import Tiwi Yuniastuti
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 01 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.869 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i01.352

Abstract

Kontaminasi logam berat salah satunya Chromium pada makanan dapat berakibat gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kandungan Cr pada buah apel baik lokal maupun import. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan menggunakan 2 kelompok sampel, yaitu apel local dan apel import yang diuji kontaminasi CrO4 Chromate(VI). Sampel penelitian ini diuji dengan menggunakan Food Contamination Test Kit CrO4 Chromate(VI) (Inagenpro) dan data yang diperoleh berdasarkan perubahan warna dari indikator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kulit apel local tidak mengandung CrO4 Chromate(VI). Tetapi pada kulit buah apel import diketahui mengandung 3 mg/l CrO4 Chromate(VI)dan berada diatas ambang batas aman. Ingesti logam berat termasuk Chromate(VI), akan meningkatkan hambatan terhadap benzapiren hidroksilase yang berperan dalam kontrol pertumbuhan sel.
A USE OF NATA DE SOYA MEMBRANES AS A TITANIUM DIOXIDE DEVELOPMENT MEDIA FOR BATIK WASTE TREATMENT PHOTOCATALISATORS: PENGGUNAAN MEMBRAN NATA DE SOYA SEBAGAI MEDIA PENGEMBAN TITANIUM DIOKSIDA UNTUK FOTOKATALISATOR PENGOLAHAN LIMBAH BATIK Safitri, Rika Endara
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 01 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.766 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i01.356

Abstract

Limbah industri batik dapat menurun kualitas air tanah jika dibuang tanpa proses yang tepat. Penggunaan Titanium dioksida (TiO2) sebagai fotokatalisator menjadi salah satu alternative pengolahan limbah secara mudah dan murah. Pada penelitian ini TiO2 diembankan pada membran Nata de Soya untuk meningkatkan aktifitas fotodegradasi pada pengolahan limbah batik. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan mengoptimasikan penggunaan pelarut pada pembuatan membran dan massa Titanium dioksida yang digunakan untuk fotodrgradasi limbah batik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa 0,06 gram TiO2 dapat teremban dalam 0,5 gram membran nata de soya dengan kemampuan %terdegradasi pada 50 mL larutan pewarna tektil 500 ppm sebesar 19,732% (%C).
FORMULASI SABUN MANDI PADAT DARI EKSTRAK LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Costaricensis) Qurrata Ayun
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 01 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.381 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i01.357

Abstract

ABSTRAK Kulit yang bersih, sehat merupakan dambaan hampir semua wanita. Semakin bertambahnya usia kulit cenderung semakin tidak sehat dan kusam. Antioksidan merupakan “pemangsa” radikal bebas sekaligus pelindung kulit. Antioksidan dapat memperbaiki kerusakan sel kulit yang terjadi sebagai akibat dari paparan sinar UV. Salah satu sumber antioksidan di alam adalah buah naga. Kandungan kimia dari kulit buah naga merah antara lain adalah flavonoid, vitamin A, C, E dan polifenol (Siregar, 2011). Pada penelitian ini, peneliti ingin memanfaatkan limbah kulit buah naga merah untuk diolah menjadi sabun mandi padat. Sabun mandi padat yang dibuat dengan memanfaatkan ekstrak limbah kulit buah naga merah sebagai zat aditif atau zat tambahan. Sebagai antioksidan vitamin C juga dapat langsung menangkap radikal bebas baik dengan atau tanpa katalisator enzim. Selain mengandung vitamin C, kulit buah naga merah juga mengandung antosianin yang dipercaya berperan dalam sistem biologis, termasuk kemampuan sebagai pengikat radikal bebas, antikarsinognik, antinoplastik dan juga berfungsi sebagai anti−inflamasi. Sistem ikatan rangkap terkonjugasi ini juga mampu menjadikan antosianin sebagai antioksidan dengan mekanisme penangkapan radikal. Inilah yang menjadi dasar ekstrak kulit buah naga merah dijadikan sebagai zat tambahan pada pembuatan sabun padat. Berdasarkan hasil penelitian pelarut aquadest memberikan kadar vit C (antioksidan) yang besar dengan kondisi maserasi suhu 40°C (2 jam). Dari seluruh perlakuan atau formulasi sabun yang dilakukan penambahan ekstrak terbaik adalah 50 µL, 6 g minyak kelapa, 12,5 mL NaOH 15%, 3 g asam stearat, 10 mL etanol 96%, 6,5 g gliserin, 7,5 g gula pasir, 500 µL coco-DEA, 0,1 g NaCl dan fragrance oil 45 µL
PENGARUH EKSTRAK BIJI Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Bramaseta, Ega; Kurnia, Tristi Indah Dwi; As'ari, Hasyim
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 01 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.745 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i01.372

Abstract

This research was conducted in the laboratory of Biology University PGRI Banyuwangi to determine the effect of ganitri seeds extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) in inhibiting the growth of bacteria Escherichia coli and to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of ganitri seeds extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.). The method is using wells with 1% tetracycline positive control and negative control of sterile distilled water. Serial concentrations ganitri seed extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) is used by 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%, and in the MIC test using serial concentrations of 1%, 2.5%, 5%, 7.5% and 10%. Based on the test results, the largest inhibition zone is shown by a concentration of 50% with an average diameter of 0,954 cm zone of inhibition and inhibition zone indicated smallest concentration of 10% with an average diameter of 0,215 cm inhibition zone. ANOVA test result value (F.Hit> F.Table) with F.Hit amounted to 33,512 and F.Tabel significance value of 2.85 and 0.000 (P <0.05), as the value of P <0.05 then it can be concluded that there is a concentration of ganitri seeds extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) on the growth of test bacteria. The results of Duncan test showed the ganitri seeds extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) at a concentration of 50% have significantly different inhibatory zone by treatment with 10%, 20%, 30%, 40%, positive control, and negative control. While MIC ganitri seed ethanol extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) Were still able to inhibit the growth of test bacteria at a concentration of 1% with an average diameter of 0.037 cm inhibition zone. The Minimum Inhibitory concentration (MIC) ganitri seed extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) shown by a concentration of 1%, where this concentration is still able to inhibit the growth of bacteria Escherichia coli. Keyword: Ganitri seed extract, Bacteria Escherichia coli, Serial concentration, Minimum Inhibitory concentration (MIC), Inhibition zone.
KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN KAWASAN MANGROVE PULAU SANTEN BANYUWANGI Fila, Riatul; Nurchayati, N.; Ardiyansyah, Fuad
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 01 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.797 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i01.373

Abstract

Plankton merupakan suatu organisme yang hidup dengan cara mengapung di permukaan air mengikuti gelombang. Plankton sendiri memiliki kekurangan dalam kemampuan untuk berenang, sehingga gerakannya mengikuti gelombang. Plankton diklompokkan menjadi dua yaitu phytoplanktons dan zooplanktons. Fitoplankton memiliki fungsi penting di perairan. Fungsi mereka tidak hanya sebagai produsen utama tetapi mereka juga sebagai kontrol kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan keanekaragaman mangrove vegetasi fitoplankton yang ada di Pulau Santen Banyuwangi. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April hingga Agustus 2016. Sampel diambil dengan menggunakan metode pusposive sampling, dengan membagi area menjadi 3 stasiun. Stasiun 1 terletak di dekat penduduk sipil, stasiun 2 terletak di tengah perairan, dan stasiun 3 di dekat area hutan bakau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 Gen fitoplankton, Chlorella, Eulena, Amphora, Oscillatoria, dan Nitzschia. Chlorella termasuk dalam Chlorophyceace classis, Euglena di Euglenidae, Oscillatoria di Chyanophyceae, Amphora dan Nitzschia di Bacillariophyceae. Keragaman ini didominasi oleh keberadaan Chlorella yang menentukan dalam kekayaan indec 64000 ind / L. Genus Nitzschia dan Amphora ditemukan di setidaknya 160 ind / L. Keragaman fitoplankton sangat dipengaruhi oleh pengukuran lingkungan, seperti suhu air, Ph, salinitas, intensitas cahaya, dan DO. Kata kunci: Keanekaragaman, Fitoplankton, mangrove, Pulau Santen