cover
Contact Name
Lukmanulhakim
Contact Email
ukmanulhakim@fkip.untan.ac.id
Phone
+6281345635378
Journal Mail Official
jurnalvisi@untan.ac.id
Editorial Address
FKIP Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak 78124 Telp: (0561) 740144 Kotak Post 1049
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan
ISSN : 20859848     EISSN : 2579552X     DOI : http://dx.doi.org/10.26418/jvip.vi.id
Core Subject : Education,
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan published manuscripts on research in education, particularly related to teaching and learning, theory and practice in education, education policy, curriculum and materials development, education on culture and characters of nation, teacher education, and other relevant activities. The journal welcomes submissions from around the world Focus and Scope: 1. Research in education, 2. Teaching and learning, 3. Theory and practice in education, 4. Education policy, 5. Curriculum and materials development, 6. Education on culture and characters of nation, 7. Teacher education,
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2011): Volume 6 Nomor 3 Edisi Agustus 2011" : 6 Documents clear
Mengembangkan sikap toleransi dan kebersamaan di kalangan siswa (531 547) - Busri Endang Busri Endang
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2011): Volume 6 Nomor 3 Edisi Agustus 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.992 KB) | DOI: 10.26418/jvip.v6i3.48

Abstract

Toleransi sesungguhnya berkembang dalam kerangka adanya keberagaman dalam berbagai dimensi kehidupan, sehingga akan dapat terwujud keserasian dan keharmonisan hidup, jauh dari konflik-konflik dan ketegangan-ketegangan sosial, lebih-lebih lagi pertentangan dan permusuhan antar sesamanya dalam masyarakat. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan pentingya pengembangan sikap toleransi dan kebersamaan melalui rekayasa paedagogis guru dalam latar masyarakat majemuk. Kamajemukan ini juga terjadi dalam seting atau lingkungan sekolah, di mana di dalamnya siswa saling berinteraksi, saling belajar menghargai perbedaan serta saling menerima sesuatu karakteristik tertentu yang mungkin pada lingkungannya tidak pernah dia temui. Kata-kata Kunci: Rekayasa Paedagogis Guru, Sikap Toleransi, Kebersamaan
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMAN 1 Sungai Ambawang Melalui Pembelajaran Model Advance Organizer Berlatar Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (619 - 630) - H.A Melati H.A Melati
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2011): Volume 6 Nomor 3 Edisi Agustus 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.706 KB) | DOI: 10.26418/jvip.v6i3.53

Abstract

Metode pembelajaran yang masih berpusat pada guru menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA1 SMAN 1 Sungai Ambawang pada mata pelajaran kimia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan menggunakan model Advance Organizer berlatar Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Sebanyak 25 orang siswa berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus. Metode penilitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan bentuk pendekatan deskriptif menggunakan teknik persentase untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar dari siklus satu sampai siklus dua. Lembar observasi dan tes hasil belajar digunakan untuk melihat aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan terhadap aktivitas yang meliputi visual activities, oral activities, writing activities, mental activities dan hasil belajar siswa yang telah mencapai indikator keberhasilan pada siklus dua. Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, advance organizer, numbered heads together (nht), kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Peningkatan kinerja guru melalui kegiatan supervisi kepala sekolah (548 555) Ijang Kurnia Ijang Kurnia
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2011): Volume 6 Nomor 3 Edisi Agustus 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.244 KB) | DOI: 10.26418/jvip.v6i3.49

Abstract

Pendidikan merupakan suatu inventaris bangsa yang bisa dijadikan modal pembangunan. Sukses tidaknya pendidikan akan menentukan keberlangsungan bangsa dan masa depan. Peningkatan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peningkatan mutu guru melalui kinerja guru yang berkaitan dengan tiga kemampuan dasar yang harus dikuasai guru yaitu kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui optimalisasi peran kepala sekolah sebagai : educator, manajer, administrator, supervisor, leader, pencipta iklim kerja dan wirausahawan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru, khususnya peran kepala sekolah sebagai supervisor. Kata Kunci : Kinerja guru, Supervisi akademik, kompetensi guru
Pendekatan Kontekstual dalam Pendidikan Jasmani (577- 589) - Eka Supriatna Supriatna, Eka
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2011): Volume 6 Nomor 3 Edisi Agustus 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v6i3.50

Abstract

Kurikulum 2004 dan 2006 yang merupakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menuntut semua mata pelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran yang mampu mengupayakan pengembangan kemampuan siswa dalam mengelola perolehan belajar (kompetensi) yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing. Dengan demikian proses pembelajaran lebih mengacu kepada bagaimana siswa belajar dan bukan lagi pada apa yang dipelajari. KBK menempatkan siswa sebagai subjek didik, yaitu lebih banyak mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini bertolak dari anggapan bahwa siswa memiliki potensi untuk berpikir sendiri, dan potensi tesebut hanya dapat diwujudkan apabila mereka diberi banyak kesempatan untuk berpikir sendiri. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yaitu: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modelling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment). Pembelajaran penjas yang menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan membantu tercapainya tujuan mata pelajaran penjas. Pengalaman gerak yang diperoleh siswa diharapkan bukan karena mencontoh atau meniru guru akan tetapi siswa menemukan pola geraknya sendiri dengan bantuan/fasilitas dari guru.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan Model Pembelajaran Multikultural (605 618) - Suhardi Marli Marli, Suhardi
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2011): Volume 6 Nomor 3 Edisi Agustus 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v6i3.52

Abstract

Seiring dengan terjadi pergeseran cara pembelajaran di Sekolah Dasar maka harus diikuti pula dengan metode dan pendekatan pembelajaran yang mampu untuk menjawab perubahan tersebut. Untuk menumbuh dan mengembangkan sikap toleransi, saling mengakui dan menghargai kemajemukan yang ada di Indonesia, maka perlu diberikan materi pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan multikultural Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan Sosial, Multikultural
Deskripsi Kemampuan Berpikir Formal Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Tanjungpura (631 640) - Erlina
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2011): Volume 6 Nomor 3 Edisi Agustus 2011
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v6i3.56

Abstract

Ilmu Kimia adalah materi pelajaran yang terdiri dari konsep-konsep yang sebagian besar bersifat abstrak. Dalam mempelajari konsep-konsep yang abstrak tersebut diperlukan kemampuan intelektual yang tinggi, yaitu kemampuan berpikir formal yang dimiliki oleh individu yang telah mencapai tingkat operasi formal berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan berpikir formal dalam mempelajari kimia. Diperlukannya kemampuan berpikir formal dalam memahami ilmu kimia ditunjukkan dengan adanya korelasi yang kuat antara kemampuan berpikir formal dengan prestasi belajar kimia. Kemampuan berpikir formal adalah kemampuan berpikir Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) deskripsi kemampuan berpikir formal mahasiswa tahun 1, dan (2) deskripsi kemampuan berpikir formal mahasiswa tahun 2. Rancangan yang digunakan adalah rancangan deskriptif. Kata Kunci: konsep abstrak, kemampuan berpikir formal.

Page 1 of 1 | Total Record : 6