cover
Contact Name
Muhammad Ridha Syafii Damanik
Contact Email
mridhadamanik@unimed.ac.id
Phone
+6285225469715
Journal Mail Official
tunasgeografi@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, 20211 Indonesia
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Tunas Geografi
ISSN : 2301606X     EISSN : 26229528     DOI : https://doi.org/10.24114/tgeo
The main focus of this journal is Geography Learning, Social and Human Geography, Regional Development, Geographic Information Systems, Remote Sensing, Disaster and Mitigation, Geology and Geomorphology, Oceanography and Coastal. This journal target is teachers, lecturers, graduates, and practitioners in the field of geography. As a scientific communication medium, this magazine serves to provide a publication tool for the development of concepts and theoretical studies, and actual issues relevant in the field of Geography. This journal is published twice a year in July and December and is circulated as a publication material for education in geography, geography, or other relevant fields.
Articles 140 Documents
Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Geothermal Menggunakan Metode Geolistrik di Desa Penen Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang Muhammad Kadri; Teguh Febri Sudarma
Tunas Geografi Vol 8, No 1 (2019): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v8i1.13914

Abstract

Abtract This study aimed to study the distribution of fluids, anomaly sightings and subsurface models from geothermal areas discussed in Penen village. Blue Biru District Deli Serdang Regency. The measurement of the geoelectric method is done by making the electrode path that injects current through the electrode. The potential difference that arises in the resistivity ABEM gauge can be measured by the apparent resistivity value obtained from the geoelectric device. Then the data is processed using Res2Div to get a 2D cross-section of the resistivity value of the rock layer. The analysis shows that the resistivity value (0.00-100) ohm-m and the throw layer model. Resistivity value (150-200) ohm-m model of the siltstone layer. The resistivity value (350-500) model of the sand layer ohm-m, and the resistivity value> 2250 ohm-m which identifies the limestone layer. From the results of this study, it can be concluded that Penen Village, Biru Biru Sub-District, Deli Serdang Regency supports having geothermal energy.Keywords: Geoelectric, GPS, Susceptibility, Resistivity, Geothermal  AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebaran fluida, penampang anomali dan model lapisan bawah permukaan dari daerah berpotensi geothermal tepatnya di desa Penen. Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang. Pengukuran metode geolistrik dilakukan dengan membuat lintasan elektroda yang menginjeksi arus melalui elektroda. Beda potensial yang muncul pada alat pengukur ABEM resistivity dapat terukur sehingga didapat harga resistivitas semu yang diperoleh dari alat geolistrik. Kemudian data diolah menggunakan Res2Div untuk mendapatkan penampang kontur 2D dari nilai resistivitas lapisan batuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai resistivitas (0,00-100) ohm-m dan model lapisan batuan lempung. Nilai resistivitas (150-200) ohm-m model lapisan batuan lanau. Nilai restivitas (350 - 500) ohm-m model lapisan pasir, dan nilai restivitas >2250 ohm-m yang mengidentifikasikan lapisan batu gamping. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daerah Desa Penen Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang berpotensi memiliki energi panas bumi. Kata kunci: Geolistrik, GPS, Suseptibilitas, Resistivity, Geothermal
STUDI TENTANG MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN PEMATANG PASIR KECAMATAN TELUK NIBUNG KOTA TANJUNG BALAI Sri Ayu Wandira
Tunas Geografi Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Tunas Geografi
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v1i1.492

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui tingkat pendapatan masyarakat nelayan. 2) Mengetahui tingkat pendidikan anak nelayan 3) Mengetahui bagaimana kondisi fisik rumah nelayan. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pematang Pasir, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai yang bermata pencaharian sebagai nelayan sebanyak 720 KK, dan sampelnya 10% atau 72 KK yang diambil secara acak (Random Sampling) . Tekhnik Pengumpulan Data yang digunakan yaitu berupa angket, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya di analisa secara Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat Pendapatan rata-rata nelayan diKelurahan Pematang Pasir adalah sebesar Rp.1.050.000, perbulan, dengan jumlah pengeluaran untuk kebutuhan pokok sebesar Rp.980.000 per-bulan.  Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan nelayan masih tergolong rendah , hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Pada umumnya ini adalah nelayan yang berstatus sebagai ABK (Anak Buah Kapal) . Sedangkan Toke dan juragan tingkat pendapatannya lebih tinggi. (2) Tingkat Pendidikan anak responden pada umumnya sangat rendah, karena sebagian besar responden yaitu sebesar 48,61% responden, anaknya hanya Tamat SD, 27,78% responden anak mereka tamat SMP, dan hanya 16,67% responden anak mereka yang tamat SMA. (3). Kondisi fisik rumah responden sangat buruk , hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar responden masih memiliki rumah dengan kondisi sederhana yaitu sebanyak 30 responden ( 41,66%), kondisi darurat sebanyak 9 responden ( 13,89%), kondisi Semi Permanen sebanyak 23 responden ( 31,94%), dan Kondisi permanen sebanyak 10 responden ( 13,89%). Kata kunci       : studi, masyarakat nelayan
STRATEGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT DI PT. AMP PLANTATION JORONG TAPIAN KANDIH NAGARI SALAREH AIA KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM Mulza Rois; Haviza Fresillia
Tunas Geografi Vol 6, No 2 (2017): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v6i2.8569

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit di PT AMP Plantation di Jorong Tapian Kandih Nagari Salareh Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam.  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan dan masyarakat yang tinggal disekitar tempat pembuangan limbah cair tersebut. Teknik pengambilan informan dari penelitian ini diambil secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengolahan limbah cair kelapa sawit di PT AMP Plantation ini belum memenuhi standar Peraturan Menteri Perindustrian RI No 111/M-IND/PER/10/2009. Karena hanya memiliki empat jenis kolam penyaringan saja sedangkan menurut standarnya sebuah perusahaan harus memiliki lima jenis kolam penyaringan dengan cabangnya masing-masing. Kolam penyaringan yang dimiliki oleh PT AMP Plantation yang pertama adalah: 1. Fat Pit Pada fat pit ini terjadi pemanasan dengan menggunakan steam dari BPV. Limbah dari fat pit ini kemudian dialirkan ke kolam cooling pond yang berguna untuk mendinginkan limbah yang telah dipanaskan. 2. Cooling Pond yaitu selain untuk mendinginkan limbah, cooling pond juga berfungsi untuk mengendapkan sludge. Setelah dari cooling pond I limbah kemudian masuk ke cooling pond II untuk dilakukan proses pendinginan yang sama dengan cooling pond I. 3. Kolam Anaerobic dalam kolam ini terjadi perlakuan biologis terhadap limbah dengan menggunakan bakteri metagonik yang telah ada di kolam. 4. Kolam Aplikasi setelah disaring dari kolam anaerobik limbah kemudian masuk ke kolam aplikasi yang merupakan tempat pembuangan akhir limbah.Kata Kunci:Strategi pengelohan,Limbah Cair,PT.Amp.Plantation
FAKTOR- FAKTOR YANG MENDORONG PENERAPAN DIVERSIFIKASI TANAMAN DI DESA RAYA BAYU KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN Minarti Purba
Tunas Geografi Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v5i1.5851

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui faktor- faktor yang mendorong petani melakukan penerapan diversifikasi tanaman. 2) Mengetahui pengaruh diversifikasi pertanian terhadap pendapatan petani di Desa Raya Bayu, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang melakukan pertanian diversifikasi baik sebagai sumber mata pencaharian pokok maupun mata pencaharian sampingan .Populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah  300 KK. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu  sebanyak 45 KK. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik komunikasi langsung. Metode yang digunakan yaitu wawancara (Interview), observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Faktor – faktor yang mendorong penerapan diversifikasi tanaman yaitu  luas lahan yang tergolong sempit (62,22 %). Kesesuaian lahan yang sesuai(100%). Modal yang dimiliki responden 100 % berasal dari modal sendiri, Pengetahuan (48,89%), Pengalaman bertani (53,33%). 2) Penerapan diversifikasi tanaman sangat berpengaruh kepada pendapatan responden. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa pendapatan responden mayoritas berada diatas UMR Sumatera Utara (Rp.1.200.000,- / bulan) yaitu sebanyak ada 31  responden (68,89%). Kata kunci: Diversifikasi tanaman, Faktor- faktor, Pendapatan 
ANALISIS BUTIR SOAL KDBK GEOGRAFI SOSIAL T.A 2018/2019 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Sri Rahma Dahniyati; Mona Adria Wirda
Tunas Geografi Vol 7, No 1 (2018): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v7i1.11088

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal yang disusun oleh peneliti pada KDBK Geografi Sosial Tahun Ajaran 2018/2019 yang ditinjau dari indeks kesukaran soal, daya beda soal, validitas, dan reliabilitas soal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Geografi kelas D-Reguler 2016, Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Medan. Teknik Pengumpulan data dengan test pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis dengan bantuan program SPSS 10.2. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas soal dilihat dari indeks kesukaran soal tergolong baik, (2) kualitas soal dilihat dari indeks daya beda tergolong kurang baik, dimaan sebanyak 64,67% dari item soal tidak mampu membedakan mahasiswa berkempuan baik dengan yang tidak baik. (3) hasil validasi dan reliabilitas soal menunjukkan bahwa naskah soal yang disusun belum layak dan ajeg untuk digunakan,  sehingga dapat disimpulkan soal yang telah disusun untuk KDBK geografi sosial tahun ajaran 2018/2019 Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan perlu perbaikan mendasar sebelum digunakan lebih lanjut.
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI WISATA 5 PANTAI DI KECAMATAN SAPTOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL Imam Arifa’illah Syaiful Huda; Muhammad Farouq Ghazali Matondang
Tunas Geografi Vol 9, No 1 (2020): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v9i1.17287

Abstract

The tourism sector has a positive influence on the economic growth of surrounding communities because the tourism sector can drive other sectors, such as the economic, social, and cultural sectors. Saptoari Subdistrict Gunung Kidul Regency has a large beach tourism potential for further development. Some beach tourism found in Saptosari Subdistrict are Nguyahan Beach, Ngobaran, Ngrenehan, Ngedan, and Butuh. According to data from the Department of Tourism, the number of tourists visiting Saptosari District has increased significantly. However, the beach tourism still has some problems and potential that have not yet been developed so that it inhibits the growth of tourism in the Saptosari District. This study aims to identify the characteristics of beaches in Saptosari Subdistrict, analyze potential and problems and develop tourism development strategies. This research is in the form of descriptive analytic with survey method and literature study. Data collection techniques through interviews, observation and documentation. While the analysis technique in research uses SWOT analysis. The results showed that the priority strategies that need to be carried out on 5 beaches are 1) developing tourist vehicles of all ages, 2) Organizing interesting events routinely (a calendar of regional/ national/ international events) by establishing cooperation with tourism management groups, 3) building telecommunications network, 4) The opening pringjono tourism area to expand tourist destinations in Nguyahan, 5) increasing product diversification typical for tourist souvenirs, 6) forming cleaning staff to create clean beaches, 7) developing culinary tourism (sea fish) and developing products interesting fish preparations, 8) design Ngeden Beach as a mainstay tour for special interests such as camping and tracking, 9) provide camping rental equipment and form a solid tourism management group to develop tourism, 10) provide special vehicle parking lots to look neatKeywords: SWOT, Development, Beach TourismSektor pariwisata memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar karena sektor pariwisata mampu menggerakkan sektor-sektor lainnya, seperti sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Kecamatan Saptoari Kabupaten Gunung Kidul memiliki potensi wisata pantai yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Beberapa wisata pantai yang terdapat di Kecamatan Saptosari yaitu Pantai Nguyahan, Ngobaran, Ngrenehan, Ngedan, dan Butuh. Menurut data Dinas Pariwisata jumlah wisatawan yang datang ke Kecamatan Saptosari mengalami peningkatan secara signifikan. Namun, wisata pantai tersebut masih memiliki beberapa masalah dan potensi yang belum dikembangkan sehingga menghambat pertumbuhan pariwisata di Kecamatan Saptosari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pantai di Kecamatan Saptosari, menganalisis potensi dan masalah serta menyusun strategi pengembangan pariwisata. Penelitian ini berupa deskriptif analitik dengan metode survei dan studi literatur. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis dalam penelitian menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi prioritas yang perlu dilakukan pada 5 pantai yaitu 1) mengembangkan wahana wisata dari segala umur, 2) Mengadakan event yang menarik secara rutin (kalender event regional/nasional/international) dengan menjalin kerjasama dengan kelompok pengelola pariwisata, 3) membangun jaringan telekomunikasi, 4) membuka kawasan wisata pringjono untuk memperluas destinasi wisata di Nguyahan, 5) meningkatkan diversifikasi produk yang khas untuk cinderamata wisatawan, 6) membentuk petugas kebersihan agar tercipata pantai yang bersih, 7) mengembangan wisata kuliner (Ikan laut) dan mengembangkan produk olahan ikan yang menarik, 8) mendesain Pantai Ngeden sebagai  wisata andalan untuk minat khusus seperti camping dan tracking, 9) Menyediakan alat penyewaan camping dan membentuk kelompok pengelola pariwisata yang solid untuk mengembangkan pariwisata, 10) menyediakan lahan parkir kendaraan khusus agar terlihat rapiKata Kunci: SWOT, Pengembangan, Wisata Pantai
ANALISIS PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA MEDAN Putri Puspita Sari
Tunas Geografi Vol 4, No 2 (2015): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v4i2.5828

Abstract

Pengembangan sektor pariwisata tidak dapat berkembang baik apabila tidak didukung oleh tersedianya unsur-unsur pariwisata, salah satunya fasilitas sarana prasarna yang memadai, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengaruh yang kuat dari usaha nyata dan sistematis terhadap perkembangan sektor pariwisata dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan akan fasilitas dan sarana dan prasarana sektor pariwisata tersebut.Hasil penelitian menujukkan bahwa pengembangan pariwisata di Kota Medan ditandai dengan telah tersedianya unsur-unsur pariwisata meliputi politik pemerintahan, atraksi, aksesibilitas, sarana dan prasarana, pemasaran, ramah tamah, dan SDM Kota Medan sebagai pelaku utama kegiatan wisata di Kota Medan. Selanjutnya perumusan strategi dilakukan dengan memanfaatkan analisis SWOT sehingga diperoleh suatu alternatif strategi dalam pengembangan pariwisata Kota Medan berupa strategi kekuatan-peluang (SO), strategi kekuatan-kelemahan (S-T), strategi kelemahan-peluang (W-O) dan strategi kelemahan-ancaman (W-T).Kata kunci: pengembangan pariwisata, unsur-unsur pariwisata, Analisis SWOT
ANALISIS POTENSI PENYEBAB BANJIR SUB-DAS BABURA DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Wandi Prima; Ali Nurman
Tunas Geografi Vol 7, No 1 (2018): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v7i1.12225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Besarnya nilai debit puncak di Sub DAS Babura (2) Parameter yang berpengaruh pada debit puncak Sub DAS Babura. Penelitian ini dilaksanakan di Sub Daerah Aliran Sungai Babura. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Babura. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yakni dengan mengambil titik penggunaan lahan menurut metode cook. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah interpretasi, kerja lapangan, studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Bahwa (1) Debit puncak di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Babura dengan berbagai periode ulang 1, 2, 5, 10 adalah sebesar 49. 16 m3/detik, 95.32 m3/detik, 126. 35 m3/detik, 148. 50 m3/detik. (2) Parameter yang berpengaruh pada debit puncak Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Babura adalah kemiringan lereng. Kemiringan lereng yang ada di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Babura bervariasi. Kemiringan lereng dengan konfigurasi relief perbukitan menjadi daerah yang paling luas di Daerah Aliran Sungai Babura yakni 3164, 356 Ha (61, 09%) dari luas keseluruhan Sub DAS Babura. Selain hal tersebut parameter yang juga mempengaruhi pada debit puncak sub DAS Babura yakni penggunaan lahan. Penggunaan lahan sebagian besar terdiri dari kebun campuran yaitu 2707, 484 Ha (52. 27 %) dari luas keseluruhan DAS Babura, dan banyak penduduk membangun permukiman di sekitar Daerah Aliran Sungai Babura tersebut.Kata kunci: Banjir, DAS, Penginderaan Jauh, SIG 
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KAKAO BERBASIS SIG DI KECAMATAN NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN Widya Oktavia; Siswandana Siswandana
Tunas Geografi Vol 8, No 2 (2019): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v8i2.14947

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to analyze and determination: level of land suitability, spatial distribution of land suitability and directive of land arrangement for cocoa plants-based SIG in Padang Pariaman District at Nan Sabaris Sub-District. The technique of determining sample points is based on land units with a purposive sampling method. Analysis of the data used is the comparison of matching between land characteristics with class criteria of land suitability.  As a results showed that : 1) The level of land suitability for cocoa planting area in Nan Sabaris sub-district can be categorized into 2 (two) land suitability levels, i.e. very suitable area of 1197.4 Ha with land units Qh.I.F1.Ldg.Gh and in accordance with an area of 2252.3 Ha with land units : Qh.I.F1.Swh.Reg, Qh.I.M5.Swh.Reg, Qh.I.F1.Swh.Gh, Qh.I.F1.Pmk.Reg, Qh.I.M5.Pmk.Reg, Qh.I.D1.Pmk.Gh, Qh.I.F1.Pmk.Gh, Qh.I.F1.Ldg.Reg, Qh.I.M5.Ldg.Reg, Qh.I.D1.Ldg.Gh. 2) Spatial distribution of land that is very suitable is the land unit in the village of Pauh Kamba. Whereas the appropriate categories are Nagari Sunua, Sunua tengah, Kuraitaji, Kaplokoto, Paguah dalam. 3) Directive of land arrangement in Nan Sabaris sub-district, all land units are suitable for cacao plants.Keywords: Suitability of land, Cocoa, Geography Information System   AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang : tingkat kesesuaian lahan, sebaran spasial kesesuaian lahan dan arahan penataan lahan untuk tanaman kakao berbasis SIG di Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode survey. Teknik penentuan titik sampel berdasarkan satuan lahan dengan metode sampel purposif. Analisis data yang digunakan adalah pembandingan matching antara karakteristik lahan dengan kriteria kelas kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Tingkat kesesuaian lahan untuk areal penanaman kakao di Kecamatan Nan Sabaris dapat dikategorikan atas 2 (dua) tingkat kesesuaian lahan, yakni Sangat Sesuai seluas 1197,4 Ha dengan satuan lahan Qh.I.F1.Ldg.Gh dan Sesuai dengan luas 2252,3 Ha dengan satuan lahan : Qh.I.F1.Swh.Reg, Qh.I.M5.Swh.Reg, Qh.I.F1.Swh.Gh, Qh.I.F1.Pmk.Reg, Qh.I.M5.Pmk.Reg, Qh.I.D1.Pmk.Gh, Qh.I.F1.Pmk.Gh, Qh.I.F1.Ldg.Reg, Qh.I.M5.Ldg.Reg, Qh.I.D1.Ldg.Gh. 2) Sebaran spasial lahan yang sangat sesuai adalah satuan lahan di Nagari Pauh Kamba. Sedangkan untuk kategori sesuai adalah Nagari Sunua, Sunua tengah, Kuraitaji, Kapalokoto, Paguah dalam. 3) Arahan penataan lahan di Kecamatan Nan Sabaris, semua satuan lahan cocok diperuntukan untuk tanaman kakao.Kata Kunci : Kesesuaian lahan, Kakao, Sistem Informasi Geografi (SIG).
ANALISIS BENTUK PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2001 DAN 2011 Effrendi Sidauruk; Nahor M Simanungkalit
Tunas Geografi Vol 4, No 1 (2015): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v4i1.5749

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui bentuk  penggunaan lahan di Kecamatan Raya  2001 dan 2011, (2) Untuk mengetahui potensi jumlah penduduk di Kecamatan Raya tahun 2001 dan  2011, (3) Untuk mengetahui keterkaitan antara bentuk penggunaan lahan dengan potensi penduduk di Kecamatan Raya tahun 2001 dan 2012. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Raya pada tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Desa yang ada di Kecamatan Raya, sekaligus menjadi sampel. Teknik Pengumpulan datan yang digunakan adalah teknik studi dokumenter dan observasi, dan analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil  penelitian menunjukkan : (1) Struktur keruangan bentuk penggunaan lahan yang paling tinggi intensitasnya yaitu bentuk penggunaan lahan kering di Kelurahan Pematang Raya sebesar 86,02% seluas 3255 Ha pada tahun 2001 dan sebesar 85,71 % seluas 3257 Ha pada tahun 2011. Proses keruangan bentuk penggunaan lahan antara tahun 2001 dan 2011 yang paling cepat perubahannya yaitu bentuk penggunaan lahan kering berkurang seluas 3021 Ha. perubahan tersebut dipengaruhi oleh berkurangnya penduduk dan pembangunan Kota pematang Raya sebagai Kota Kabupaten. (2) Pematang Raya memiliki potensi jumlah penduduk yang terbesar pada tahun 2001 dan 2012. Potensi Kepadatan penduduk pada tahun 2001 di Kelurahan Pematang Raya tetapi pada tahun 2011 potensi Kepadatan penduduk tertinggi di Desa Dolok Huluan. (3) Keterkaitan bentuk penggunaan lahan dengan potensi jumlah penduduk di Kecamatan Raya antara 2001 dan 2011 dilihat pada bentuk penggunaan lahan Permukiman dimana Potensi penduduk tertinggi mempengaruhi luas permukiman di Kecamatan Raya. Potensi jumlah penduduk yang tertinggi mempengaruhi perubahan proses keruanagan bentuk penggunaan lahan dimana semakin tinggi potensi jumlah penduduk menyebabkan aktivitas penduduk di daerah tersebut tinggi. Kata Kunci: Bentuk Penggunaan Lahan

Page 1 of 14 | Total Record : 140