cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Edutech
ISSN : 08521190     EISSN : 25020781     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Edutech adalah jurnal majalah ilmiah di Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang terbit sebanyak tiga kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni, dan Oktober. Semua artikel yang dikirim melalui proses peer review double blind dan ulasan editor sebelum di publikasikan.Jurnal Edutech atau kepanjangan dari Educational Technology ini menerima artikel tentang pendidikan, teknologi pendidikan dan komunikasi
Arjuna Subject : -
Articles 241 Documents
PENGEMBANGAN PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA AUDIO SECARA ONLINE Fadlillah, Ahmad Fajar
EDUTECH Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v1i1.22721

Abstract

The purpose of this research was to develop audio media training online. Research sites were conducted on the graduate program educational technology at Universitas Negeri Jakarta and Universitas Pendidikan Indonesia. This kind of research was Research and Development using ADDIE For E-Learning development model. Data collected by using the method of observationss, questionnaires and test. The results of this research were: 1) description of development procedure of audio media training online using ADDIE For E-Learning model; 2) the validity of the e-learning based on experts review obtained good results. Based on product to level individual trials, small group trials, and field trials are also obtained good results. Results of formative evaluation indicate that, the product is classified as good, so the product is used as a audio media training online are feasible and effective. The implication of this study for the next researcher became the reference material in the same study and reference to make better research. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pelatihan media audio online. Tempat penelitian dilaksanakan pada program Sarjana Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Pendidikan Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan menggunakan model pengembangan ADDIE For E-Learning. Data dikumpulkan dengan menggunakan  observasi, angket dan tes. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) deskripsi prosedur pengembangan pelatihan media audio online menggunakan model ADDIE For E-Learning; 2) validitas e-learning berdasarkan ulasan ahli memperoleh hasil yang baik. Berdasarkan produk untuk menguji tingkat individu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan juga memperoleh hasil yang baik. Hasil evaluasi formatif menunjukkan bahwa, produk tergolong baik, sehingga produk yang digunakan sebagai pelatihan media audio online layak dan efektif. Implikasi dari penelitian ini untuk peneliti berikutnya menjadi bahan referensi dalam studi yang sama dan referensi untuk membuat penelitian yang lebih baik.
PEMBERIAN TES AKHIR DENGAN APLIKASI KAHOOT PADA PELAJARAN SEJARAH PUJIWATI, HENI
EDUTECH Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v1i1.20867

Abstract

Looking at the conditions that occur in the daily test scores on the subjects of History in Class X SMAN 1 Pedes, it is seen that most of the students get grades that are less than KKM (minimum completeness criteria). There must be efforts that can improve conditions where students can improve their learning outcomes. Therefore, an idea to apply the application of kahoot to post-test activities is expected to be an improvement. With qualitative research an answer from the implementation of the post test variable will be used using the application kahoot. From the results of the study look at the first cycle and the second cycle seen an increase in learning outcomes even though the increase is stagnant. Melihat kondisi yang terjadi pada nilai ulangan harian pada mata pelajaran Sejarah di Kelas X SMAN 1 Pedes terlihat hampir sebagian besar siswa mendapat nilai yang kurang dari KKM (kriteria ketuntasan minimum). Harus ada upaya yang dapat memperbaiki kondisi dimana siswa dapat ditingkatkan hasil belajarnya. Maka dari itu, sebuah gagasan untuk menerapkan aplikasi kahoot pada kegiatan post tes diharapkan menjadi sebuah perbaikan. Dengan penelitian kualitatif akan dicari jawaban dari variabel pelaksanaan post tes menggunakan aplikasi kahoot. Dari hasil penelitian terlihat pada siklus pertama dan siklus kedua terlihat peningkatan hasil belajar meskipun peningkatannya stagnan.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Sinta, Dewi; MZ, Zubaidah Amir
EDUTECH Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v18i3.17894

Abstract

The ability to solve mathematical problems in students is known to still not meet the expected standards, therefore the Auditory Intelectually Repetition (AIR) Model is one of the models to improve students' Mathematical Problem Solving Ability. This study aims to determine whether the use of the Auditory Intelectually Repetition (AIR) model can improve the ability of students to solve mathematical problems compared to conventional learning in terms of student learning motivation. This study is a literature review study. The results of this study can be concluded that the Mathematical Problem Solving Ability of students who study with the Auditory Intelectually Repetition Learning Model (AIR) is better than students who learn with conventional learning in terms of student learning motivation.Kemampuan Pemecahan masalah matematis siswa diketahui masih belum memenuhi standar yang diharapkan, oleh karena itu Model Auditory Intelectually Repetition (AIR) adalah salah satu model untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Auditory Intelectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan kemampuan Pemecahan Masalah matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari motivasi belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian literature review. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) lebih baik dari pada siswa yang belajar dengan pembelajaran Konvensional ditinjau dari Motivasi Belajar siswa.
DESKRIPSI RASA INGIN TAHU SISWA KELAS VII E DAN VII H SMPN 6 MUARO JAMBI Anggraini, Lisa
EDUTECH Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v18i3.16850

Abstract

This research was conducted at Muaro Jambi 6th Junior High School, with the research subject being students of grade VII E and VII H. Researchers were interested in conducting this research because there had been no previous studies that discussed the curiosity of students, especially at Muaro Jambi 6th Junior High School, and curiosity is a very supportive thing in the learning process. By having high curiosity, the learning process (KBM) can run well, and learning can be meaningful. This research was conducted using observation and instrument techniques in the form of questionnaires. This study aimed to determine the level of curiosity of students of grade VII E and VII H. This study used quantitative approach and data collection techniques was Likert scale. Based on the results of the research, it can be concluded that students of grade VII H have a tendency to choose the category of scientific attitudes often more than students of grade VII E.Artikel ini ditulis untuk mendeskripsikan  rasa ingin tahu siswa . Penelitian ini dilakukan di SMPN 6 Muaro Jambi, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII E dan VII H. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena belum ada penelitian sebelumnya yang membahas tentang rasa ingin tahu siswa khususnya di SMPN 6 Muaro Jambi, dan rasa ingin ingin tahu merupakan hal sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Dengan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maka proses pembelajaan (KBM) dapat berjalan dengan baik, dan pembelajaran bisa menjadi bermakna. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan instumen berupa angket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat rasa ingin tahu siswa kelas VII E dan VII H. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuntitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diketehui bahwa siswa kelas VII H memiliki kecenderungan memilih kategori sikap ilmiah sering lebih banyak dari pada siswa kelas VII E.
PENINGKATAN KUALITAS GURU PJOK DALAM MENGHASILKAN KARYA ILMIAH MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Haris, Fahmil; Amsal, Mutiara Felicita
EDUTECH Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v1i1.23494

Abstract

This activity aims to improve the ability of PJOK teachers in writing scientific papers and following technological developments, especially at the elementary school level. Classroom action research is a form of scientific work that aims to solve problems that exist in the learning process. The method used in this activity is participatory learning and action (PLA), including: 1) coordination with partners in the process of preparing program implementation and contacting a team of experts who will later provide training, 2) preparation of activity guides to be carried out, 3) training on making scientific papers and training on the use of information and communication technology, 4) program assistance and evaluation. The result of this activity is that partners have the insight and ability to utilize information and communication technology to produce scientific papers. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru PJOK dalam menulis karya ilmiah dan mengikuti perkembangan teknologi, khususnya pada tingkat Sekolah Dasar. Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk karya ilmiah yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah participatory learning and action (PLA), meliputi: 1) koordinasi dengan mitra dalam proses persiapan pelaksanaan program dan menghubungi tim ahli yang nantinya akan memberikan pelatihan, 2) penyusunan panduan kegiatan yang akan dilaksanakan, 3) pelatihan pembuatan karya tulis ilmiah dan pelatihan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, 4) pendampingan program dan evaluasi. Hasil kegiatan ini adalah mitra memiliki wawasan dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menghasilkan karya tulis ilmiah.
EFFECT OF INDUSTRY-BASED LEARNING AND MOTIVATION ON STUDENT'S ENTREPRENEURSHIP COMPETENCIES Handayani, Farida Hanim; Rufii, Rufii; Harwanto, Harwanto
EDUTECH Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v1i1.20876

Abstract

This study aims to analyze: 1) entrepreneurial competence differences between students who are guided by using the concept of industry-based learning (Teaching Factory) and groups of students who are guided by using conventional learning concepts, 2) differences between students who have high learning motivation and students who have low learning motivation towards their entrepreneurial competencies, and 3) significance of interactions between industry-based learning (Teaching Factory), conventional learning, and learning motivation towards entrepreneurial competencies. The research method used was the experimental method with a factorial 2x2 design. The data collection in this study used questionnaire, written tests, and practice tests. The collected data were then analyzed by using the two-way ANOVA. The results showed that: 1) there were significant differences entrepreneurial competencies of students in the learning models, 2) there were significant differences in the students 'learning motivation towards their entrepreneurial competencies, 3) there were interactions between industry-based (Teaching Factory) and conventional learning models and learners' motivation towards entrepreneurial competencies. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) perbedaan kompetensi kewirausahaan antara siswa yang dibimbing dengan menggunakan konsep pembelajaran berbasis industri (Teaching Factory) dan kelompok siswa yang dibimbing dengan menggunakan konsep pembelajaran konvensional, 2) perbedaan siswa yang memiliki motivasi belajar dan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap kompetensi kewirausahaannya, dan 3) signifikansi interaksi antara pembelajaran berbasis industri (Teaching Factory), pembelajaran konvensional, dan motivasi belajar terhadap kompetensi kewirausahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, tes tertulis, dan tes praktik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi kewirausahaan siswa pada model pembelajaran, 2) terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa terhadap kompetensi kewirausahaannya, 3) terdapat interaksi antara berbasis industri (Teaching Factory) dan model pembelajaran konvensional serta motivasi peserta didik terhadap kompetensi kewirausahaan.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI (UNDERWEAR RULES) TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRASEKOLAH Hudaya, Intan Nurul; Gantini, Dede; Patimah, Siti
EDUTECH Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v18i3.18071

Abstract

1.424 sexual abuse cases happened to children in 2017. Teaching health education and giving sexual abuse prevention for children are done in early age, so children will be safe from sexual abuse. Underwear rules is simple instructions where children cannot be touched by other on their body which covered by their underwear and children not allowed to touch other’s body which covered by underwear. This research is aimed to know the effect of reproductive health education about underwear rules toward preschool children’s knowledge at TK Yayasan Islam Kecamatan Cipedes in Kota Tasikmalaya. This research used pre experimental method with one group pre-test post-test design. Sampling technic used stratified random sampling with 35 respondents. Statistical analysis test used Wilcoxon test.  The result showed children’s knowledge before health education are vary, good category 7 children, fair category 18 children and poor category 10 children. Moreover, children’s knowledge after health education has improved, 28 children got good category and 7 children got fair category. Statistical test result shows ρ value (0,000) 0,05 which means reproductive health education about underwear rules increase preschool children’s knowledge. There is an effect of reproductive health education about underwear rules toward the knowledge of preschool children.1.424 kasus kekerasan seksual terjadi pada anak di tahun 2017. Mengajarkan pendidikan kesehatan, serta memberikan informasi upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak harus dilakukan sedini mungkin agar anak terhindar dari tindakan kekerasan seksual. Underwear rules adalah aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam anak dan anak tidak boleh menyentuh bagian tubuh orang lain yang ditutupi oleh pakaian dalam. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi tentang underwear rules terhadap pengetahuan anak prasekolah di TK Yayasan Islam Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan pre experimental dengan one group pre-test post-test design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 35 responden. Analisis uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan anak sebelum dilakukan pendidikan kesehatan kategori baik 7 orang, cukup 18 orang dan kurang 10 orang. Pengetahuan anak setelah dilakukan pendidikan kesehatan kategori baik 28 orang dan cukup 7 orang. Hasil uji statistik menunjukkan nilai ρ (0,000) 0,05 yang berarti pendidikan kesehatan reproduksi tentang underwear rules efektif untuk meningkatkan pengetahuan anak prasekolah. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi tentang underwear rules terhadap pengetahuan anak prasekolah.
TINGKAT KEPUASAN GURU TERHADAP KURIKULUM 2013 Mustaqim, Mujahidil
EDUTECH Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v18i3.17286

Abstract

This article is based on the issuance of regulations that state that there is a revision of the 2013 curriculum. This new regulation is the answer given by the government for the chaos that occurred at the beginning of the 2013 curriculum. The noise of the 2013 curriculum was illustrated by the absence of curriculum trials, then there was also no socialization and teacher training on how to implement the new curriculum as well as changes in content, approach and evaluation which are considered quite complicated than before. The government considers the 2013 curriculum changes to be better than the previous curriculum and in accordance with the conditions of need in the field. However, this is not the case with education practitioners and curriculum implementers in the field who consider that the 2013 curriculum has many technical problems and is very burdensome for teachers. In 2016, a new government regulation was officially issued to resolve the problems that arise. With the arrival of this new regulation, a quantitative study was conducted on teachers regarding the level of teacher satisfaction with the 2013 curriculum revision. The results of the study stated that 90.85% of teachers expressed satisfaction and agreed with the presence of the 2013 curriculum revision. The level of satisfaction was seen from three of the four existing improvements. in the 2013 curriculum revision, namely, First, as many as 78.27% of teachers are satisfied with the effort to restructure spiritual and social attitude competencies in all subjects. Second, as many as 94.29% of subject teachers agreed with the KI-KD coherence and document alignment. Third, the dominance of teachers expresses their satisfaction with providing creative space for teachers in implementing the curriculum in the 2013 curriculum revision regulation.Artikel ini didasari atas terbitnya regulasi yang menyatakan adanya revisi kurikulum 2013. Regulasi baru ini merupakan jawaban yang diberikan pemerintah atas carut marut yang terjadi pada awal kehadiran kurikulum 2013. Kegaduhan kehadiran kurikulum 2013 tergambar dari tidak adanya ujicoba kurikulum, kemudian berlanjut juga tidak ada sosialisasi dan pelatihan guru terhadap how to implementasikan kurikulum baru serta perubahan isi, pendekatan dan evaluasi yang dinilai cukup rumit dari sebelumnya. Pemerintah menganggap secara subtansi kurikulum 2013 perubahan lebih baik dari kurikulum sebelumnya dan sesuai dengan kondisi kebutuhan di lapangan. Namun tidak demikian halnya dengan praktisi pendidikan dan implementator kurikulum di lapangan yang menilai bahwa kurikulum 2013 banyak mengalami kendala secara teknis dan sangat memberatkan guru. Tahun 2016, secara resmi keluar peraturan pemerintah baru guna menyelesaikan persoalan yang timbul. Dengan datangnya regulasi baru ini, dilakukan penelitian kuantitatif kepada guru tentang tingkat kepuasan guru terhadap revisi kurikulum 2013. Hasil penelitian menyebutkan bahwa 90,85 % guru menyatakan puas dan setuju dengan kehadiran revisi kurikulum 2013. Tingkat kepuasaan dilihat dari tiga dari empat pokok perbaikan yang ada dalam revisi kurikulum 2013, yakni, Pertama, sebanyak 78,27 % guru puas dengan upaya penataan kembali kompetensi sikap spiritual dan sosial pada semua mata pelajaran. Kedua, sebanyak 94,29 % guru mata pelajaran menyatakan setuju dengan koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen. Ketiga, dominasi guru mengungkapkan kepuasan mereka dengan pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum dalam regulasi revisi kurikulum 2013.
THE IMPLEMENTATION OF PBL AND IBL COLLABORATION MODELS USING VIDEO TO IMPROVE STUDENTS’ CRITICAL THINKING Yunitasari, Yessyca
EDUTECH Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v1i1.21411

Abstract

Teaching history not only conveys historical facts but develops students' critical thinking in reconstructing historical events and the values contained therein. But the media and methods used today have not been able to improve students' critical thinking skills. This study aims to improve students' critical thinking skills through the application of PBL and IBL collaboration models using video. Research subjects are 10th grade students in one of the high school in Jember. The design of this study uses classroom action research consisting of three cycles. The results showed that the ability to think critically increased in each cycle. In cycle 1, the ability to think critically 50,33% in cycle 2 increased to 69,83% in cycle 3 increased to 78,38%. So it can be concluded that the application of the PBL and IBL collaboration models using video media can improve students' critical thinking skills.Pengajaran sejarah bukan hanya menyampaikan fakta-fakta sejarah tetapi mengembangkan pemikiran kritis siswa dalam merekonstruksi peristiwa sejarah dan nilai yang terkandung didalamnya. Namun media dan metode yang digunakan saat ini belum mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model kolaborasi PBL dan IBL menggunakan video. Subjek penelitian adalah siswa kelas X salah satu SMA di Jember. Desain penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis mengalami peningkatan di tiap siklusnya. Pada siklus 1 kemampuan berpikir kritis 50,33% pada siklus 2 meningkat menjadi 69,83% pada siklus 3 meningkat menjadi 78,38%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model kolaborasi PBL dan IBL menggunakan media video mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
MEMBANGUN DAYA SAING SISWA SMK MELALUI OPTIMALISASI EMPLOYABILITY SKILL DAN KOMPETENSI Hakim, Dani Rahman; Fitri, Euis Nessia
EDUTECH Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v1i1.20973

Abstract

This study aims to : 1) analyzing the effect of learning achievement, ICT Skills, and industrial work practices (internship) on studet competencies, 2) analizing the effect of learning achievement, ICT Skills, internship, and competencies on employability skills, and 3) analizing the effect of learning achievement, ICT Skills, internship, competencies, and employability skill on competitiveness of vocational students in Accounting Department in South Tangerang City. Total sample on this research is 284 students. Analizing data method is used the quantitative approach with path analisys. The results of this research include: 1) learning achievement has a positive and significant effect on competence, ICT Skill has no effect on competence, and internship has a negative and significant effect on competence. 2) learning achievement and ICT Skill did not significantly affecting employability skills, whereas Internship and competence had a positive and significant effect on employability skills. 3) learning achievement, ICT Skill, Internship, and Competence did not significantly affect competitiveness, while employability skills had a positive and significant effect on competitiveness. Based on these results, it can be understood that until now competence has not been able to be a determining factor in increasing student competitiveness. On that basis, the government should be developing a new formula that can be encouraging vocational schools to developing their students competence’s and employability skills. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis pengaruh prestasi belajar, ICT Skills, dan praktik kerja industri (magang) terhadap kompetensi mahasiswa, 2) menganalisis pengaruh prestasi belajar, ICT Skills, magang, dan kompetensi terhadap Employability skills, dan 3 ) menganalisis pengaruh prestasi belajar, Keterampilan ICT, magang, kompetensi, dan keterampilan kerja terhadap daya saing siswa SMK di Jurusan Akuntansi di Kota Tangerang Selatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 284 siswa. Metode analisis data yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis jalur. Hasil penelitian ini antara lain: 1) prestasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi, ICT Skill tidak berpengaruh terhadap kompetensi, dan magang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kompetensi. 2) Prestasi belajar dan ICT Skill tidak berpengaruh signifikan terhadap Employability Skill, sedangkan Magang dan Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Employability Skill. 3) Prestasi belajar, Keterampilan TIK, Magang, dan Kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap daya saing, sedangkan keterampilan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing. Berdasarkan hasil tersebut dapat dipahami bahwa sampai saat ini kompetensi belum mampu menjadi faktor penentu dalam meningkatkan daya saing mahasiswa. Atas dasar itu, pemerintah harus mengembangkan formula baru yang dapat mendorong sekolah kejuruan untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan kerja siswanya.

Page 1 of 25 | Total Record : 241