cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 1,768 Documents
AN ANALYSIS OF DERIVATIONAL AND INFLECTIONAL MORPHEMES IN NUSA PENIDA DIALECT ., I Ketut Mantra; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.2527

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran di Dialek Nusa Penida (DNP) yang termasuk derivasi dan infleksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dua informan dari Nusa Penida telah dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Data dikumpulkan berdasarkan tiga teknik, yaitu: observasi, teknik perekaman, dan teknik wawancara (mendengarkan dan mencatat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis awalan derivasi di DNP; awalan {mΛ-} dan {m-} dan ada lima jenis awalan infleksi di DNP; awalan {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-} dan {Λ-}. Ada dua jenis akhiran derivasi di DNP; akhiran {-Λŋ} dan {-In} dan ada tiga jenis akhiran infleksi di DNP; akhiran {-ē}, {-Λŋ}, dan {-In}. Awalan dan akhiran di Dialek Nusa Penida yang termasuk derivasi adalah awalan {mΛ-} dan {m-} dan akhiran {-Λŋ}, dan {-in}. Awalan dan akhiran di Dialek Nusa Penida yang temasuk infleksi adalah awalan {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-}, dan {Λ-} dan akhiran {-ē}, {-Λŋ}, dan {-In}.Kata Kunci : morfem derivasi, morfem infleksi, dialek Nusa Penida This study aimed at describing the prefixes and suffixes in Nusa Penida Dialect (NPD) which belong to derivation and inflection. This research was a descriptive qualitative research. Two informants sample of Nusa Penida were chosen based on a set of criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique. The results of the study showed that there were two kinds of derivational prefixes in NPD; prefix {mΛ-} and {m-} and there were five kinds of inflectional prefixes in NPD; prefix {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-} and {Λ-}. There were two kinds of derivational suffixes in NPD; suffix {-Λŋ} and {-In} and there were three kinds of inflectional suffixes; suffix {-ē}, {-Λŋ}, and {-In}. Prefixes and suffixes in NPD which belong to derivation: prefix {mΛ-} and {m-} and suffix {-Λŋ} and {-in}. Prefixes and suffixes in NPD which belong to inflection: prefix {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-}, and {Λ-} and suffix {-ē}, {-Λŋ}, and {-In}.keyword : derivational morpheme, inflectional morpheme, Nusa Penida Dialect (NPD)
THE EFFECT OF DRAW A STORY TECHNIQUE UPON THE COMPETENCY IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPHS OF GRADE EIGHT STUDENTS OF SMP NEGERI 1 PUPUAN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014 ., I Gede Prasetyo Wibisana; ., Drs.Gede Batan,MA; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.2528

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah penggunaan teknik draw a story memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kompetensi siswa dalam menulis paragraf deskriptif dibandingkan siswa yang diajar menggunakan teknik konvensional. Dalam penelitian ini, Hipotesis Nol digunakan. Karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Populasi pada penelitian ini adalah 279 siswa kelas delapan SMP Negeri 1 Pupuan. Teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik kluster untuk menentukan kelompok experimen dan kelompok kontrolnya. Desain penelitian ini adalah post-tes dan kelompok kontrol. Dimana hasil dari perlakuan dapat ditentukan melalui post-tes setelah perlakuan untuk melihat pengaruhnya pada kelompok eksperimen yang diajar menggunakan teknik draw a story dan kelompok kontrol yang diaajar dengan menggunakan teknik konvensional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rerata dari kelompok eksperimen adalah 92.87 dan rerata nilai pada kelompok kontrol adalah 86.2. Melalui nilai standar deviasi, dapat dilihat melalui tabel menunkukkan bahwa kelompok experimen memperoleh skor lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Standar deviasinya adakah 4.7 sedangkan pada kelompok kontrol hanya 3.3. Dilihat dari rerata dan standar deviasi, dapat dinyatakan bahwa siswa pada kelompok eksperimen menghasilkan kompetensi yang lebih baik. Disamping itu, melalui tes hipotesis dapat dikatakan bahwa hipotesis-Null ditolak dalam penelitian ini. Dapat dilihat bahwa hasil t-test adalah tobs 6.292 lebih tinggi dari nilai tcv at 2.58 pada level 0.01. Penolakan terhadap hipotesis ini menandakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kompetensi siswa dalam menulis paragraf deskriptif antara siswa yang diajar menggunakan teknik draw a story dengan siswa yang diajar menggunakan teknik konvensional. Kata Kunci : kompetensi menulis, teknik draw a story, paragraf deskriptif This study was conducted to find out whether there was significant difference of students’ competency in writing descriptive paragraph between students who were taught by using draw a story technique and those who were taught by using conventional teaching technique. In this study, the Null Hypothesis was used. Since this study was experimental group. The population was the eighth grade students in SMP N 1 Pupuan which was consisted of 279 students. Cluster random sampling was used to choose the experimental group and control group. The design of this study was a Posttest-Only Control Group Design. The result of the treatment was identified through post-test which was given at the end of the treatment to see the significant difference between the experimental groups who had been treated using draw a story technique and the control group who had been treated using the conventional teaching technique. The findings of the study showed that the mean score for experimental group was 92.87 and the mean score for the control group was 86.2. In term of standard deviation, it could be seen from the table that the experimental group had higher score than the control group. The standard deviation for experimental group was 4.7 and the control group was 3.3. Seen from the mean score and the standard deviation, it can be concluded that the students of the experimental received better competency. Besides, from the hypothesis testing, it can be said that the Null Hypothesis (Ho) used in this study was rejected. It can be seen brom the result of t-test in which tobs 6.292 was higher than the value of tcv at 2.58 at level significance 0.01. The rejection of null hypothesis means that there was a significant difference on students’ competency in writing descriptive paragraph between eighth grade students of SMP N 1 Pupuan who were taught by using draw a story technique and those who were taught by using conventional teaching technique.keyword : writing competency, draw a story technique, descriptive paragraph
THE DEVELOPMENT OF CULTURE-BASED E-MEDIA FOR THE FIRST SEMESTER OF GRADE X OF SMK PARIWISATA IN BALI ., Gusti Ngurah Arya Pramana Putra; ., Dra.Ni Made Ratminingsih, MA; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.2550

Abstract

Penelitian Desain dan Pengembangan (Design and Development) ini bertujuan untuk mendesain dan mengembangan sebuah e-media berbasis budaya lokal yang sesuai untuk kelas X semester pertama di SMK Pariwisata di Bali. Responden pada penelitian ini adalah 2 ahli di bidang Bahasa Inggris yang mengevaluasi dan menilai produk penelitian ini. Sementara, sumber data diambil dari silabus oleh Koyan et al (2012), penelitian terkait dengan desain dan pengembangan e-media berbasis budaya lokal dan hasil dari penilaian ahli. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Terdapat 2 bagian dalam proses mendesain: (1) Hasil analisis silabus dan (2) Hasil analisis sumber belajar. Terdapat 6 langkah yang dapat digunakan dalam proses mengembangkan e-media: (1) Mengembangkan rancangan e-media (story board), (2) Mengembangkan materi: gambar, audio, video dan animasi, (3) Membangun sistem dan layout, (4) Mengintegrasikan elemen pada komponen e-media, (5) Pengecekan final dan (6) Mempublikasikan e-media. Terdapat 12 elemen yang harus dimasukkan kedalam sebuah e-media berbasis budaya local ini: (1) Home, (2) Menu, (3) Lagu, (4) Game, (5) Video, (6) Penamaan karakter menggunakan sistem Bali, (7) Gambar, (8) Kegiatan mendengarkan (listening activities), (9) Kegiatan membaca (reading activities), (10) Kegiatan menulis (writing activities), (11) Kegiatan berbicara (speaking activities) dan (12) Informasi tentang e-media yang menyediakan tentang kunci jawaban, spesifikasi flash dan silabus tentang e-media. Berdasarkan hasil penilaian dari 2 ahli menunjukkan skor 4,54, dalam rentang nilai 4,1>5,0, yang mengindikasikan bahwa e-media dapat dikategorikan sangat baik dan dapat digunakan dalam proses pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas X semester pertama di SMK Pariwisata di Bali. Kata Kunci : Berbasis budaya, Desain dan Pengembangan, E-Media This Design and Development study was aimed at designing and developing a suitable Culture-based E-Media for the first semester of grade X of SMK Pariwisata in Bali. The respondents of this study were the two experts of English who evaluated the product of the study. Meanwhile, the sources of the data were taken from Koyan, et al. (2012) syllabus, related literatures on designing and developing culture-based e-media and the result of expert judgment. The data was analyzed qualitatively and quantitatively. In designing phase there are two parts namely: (1) The Result of Syllabus Analysis and (2) The Result of Learning Sources Analysis. There are six steps can be used in development phase namely: (1) Developing the story board, (2) Developing the material: images, audios, video and animations, (3) Constructing system and lay out, (4) Integrating component’s elements, (5) Final check and (6) Publishing the e-media. There are 12 elements that should be inserted in this culture-based e-media: (1) Home, (2) Menu, (3) Songs, (4) Games, (5) Videos, (6) Character Naming and Balinese Naming System, (7) Images, (8) Various Listening Activities, (9) Various Reading Activities, (10) Various Writing Activities, (11) Various Speaking Activities and (12) Information about E-Media which provides Key answers, Flash System Requirements and the Syllabus of the e-media. Based on the two experts judgment, it shows the score product is 4.54, range of 4.1 > 5.0, that indicates the product is categorized very good and it can be used in English teaching learning process for students of First Semester of Grade X of SMK Pariwisata in Bali.keyword : Culture-Based, Design and Development, E-Media,
THE EFFECT OF PLAN TECHNIQUE TOWARD THE STUDENTS’ READING COMPETENCY FOR THE EIGHTH GRADE OF SMP NEGERI 6 SINGARAJA IN THE ACADEMIC YEAR 2013/2014 ., Ratih Utari Purnama Dewi; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., I Putu Ngurah Wage M, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.2591

Abstract

This study aimed at knowing the effect of using PLAN technique toward the students’ reading competency for the eighth grade of SMP Negeri 6 Singaraja. For that reason, this study used the experimental approach involving 70 students as the result samples. The instruments used in this study were teaching scenario and reading competency test, and then the data were analyzed descriptively as well as inferentially. The result of the descriptive statistical data analysis showed that the mean score of the experimental group was 81.79, while the mean score of the control group was 73.00. The data showed that the mean score of the experimental group was higher than the mean score of the control group. Besides, the result of the inferential statistics showed that there was a significant difference in reading competency between the experimental group taught through PLAN technique and the control group taught through Conventional Reading technique (t observed 5.428 which was significant at 0.000 (p
THE IMPLEMENTATION OF INSTRUCTIONAL STRATEGIES AND TEACHER’S ROLES IN CLASSROOM MANAGEMENT IN TK SANTI KUMARA ., Ni Kadek Putri Pratiwi; ., Dra. Luh Putu Artini, MA., Ph.D.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.2605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi mengajar dan peran guru dalam kegiatan belajar mengajar yang diimplementasikan di TK Santi Kumara. Subjek dari penelitian ini adalah guru serta siswa-siswi dari grup B1 TK Santi Kumara pada tahun ajaran 2013-2014. Ada 4 instrumen yang digunakan yaitu lembaran observasi, buku catatan, panduan wawancara dan kamera video. Sebagai acuan untuk menganalisis data, dua buah teori digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mengenai strategi mengajar dari Petrina (2007) dan teori mengenai peran-peran guru yang disebutkan oleh Harmer (2007). Berdasarkan hasil penelitian, terdapat berbagai variasi strategi mengajar and peran guru yang diimplementasikan di TK Santi Kumara kecuali indirect instruction dan independent learning, dan peran guru sebagai tutor. Strategi mengajar dan peran guru yang paling sering diimplementasikan adalah direct instruction (58.76%) dan peran guru sebagai organizer (58.55 %). Dengan mengkombinasikan variasi strategi mengajar dan peran guru yang sesuai dalam kegiatan belajar dan mengajar, kelas dapat di atur dengan baik yang dapat dilihat dari keefektifan situasi di kelas dan kualitas proses belajar dan mengajar.Kata Kunci : Manajemen Kelas, Strategi Mengajar, Peran Guru This study aimed at describing instructional strategies and teacher’s roles in teaching and learning process which frequently implemented in TK Santi Kumara. The subjects of the study were the teacher and the students of group B1 in TK Santi Kumara in the academic years 2013-2014. There were 4 instruments which were used namely, observation sheets, field notes, interview guide and video camera. As the basic of analyzing the data, there were two theories used in this study, instructional strategies which were proposed by Petrina (2007) and teacher’s roles which stated by Harmer (2007). According to the results of the study, various instructional strategies and teacher’s roles were implemented in TK Santi Kumara except indirect instruction and independent learning, and teacher’s roles as a tutor. The Most frequently instructional strategies and teacher’s roles which were used were direct instruction (58.76%) and teacher’s roles as an organizer (58.55 %). Finally by combining various and appropriate instructional strategies and teacher’s roles in the teaching and learning process, the class is able to be managed well which can be seen from the effectiveness of situation in the class and the quality of the teaching and learning process. keyword : Classroom Management, Instructional Strategies, Teacher’s Roles
THE COMPARISON OF MALE AND FEMALE STUDENTS’ ENGLISH ACHIEVEMENT IN RELATION TO LEARNING STYLE AT THE EIGHT GRADE OF SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA ., I Gst. Ayu Agung Mirah Meyliana; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Drs.Gede Batan,MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.2861

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian Ex-post facto Korelasi yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya kontibusi signifikan dari perbandingan prestasi belajar bahasa inggris siswa laki-laki dan perempuan terhadap gaya belajar pada siswa kelas delapan sekolah menengah pertama laboratorium Undiksha Singaraja semester dua pada tahun akademik 2013/2014. Jumlah populasi 30 siswa dan jumlah sampel sebesar 15 siswa laki laki dan 15 siswa perempuan. Sampel penelitian dilakukan melalui teknik proportional random sampling. Data gaya belajar siswa diperoleh dari PLSPQ (Reid,1984) dan untuk prestasi bahasa inggris siswa diperoleh dari dokumentasi yaitu nilai raport siswa. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferential. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data variabel yang diperoleh dan statistik inferensial digunakan untuk uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang negatif dari siswa perempuan terhadap prestasi bahasa inggris mereka (ρ
DEVELOPING ICT BASED INTEGRATED READING AND WRITING MATERIALS FOR THE SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMPN 4 BATURITI IN THE ACADEMIC YEAR 2012/2013 ., I Wayan Sandiyasa; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.2969

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan materi pembelajaran yang menyatu-padukan membaca dan menulis yang berbasis ICT untuk siswa kelas 7 di SMP N 4 Baturiti. Penelitian ini dirancang berdasarkan pada rancangan penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Dick, Carey dan Carey di tahun 2005. Model penelitian ini terdiri atas tiga langkah utama yaitu; analisa keperluan, pengembangan produk, dan evaluasi produk. Analisa keperluan diadakan dalam rangka memperoleh informasi tentang apa yang diperlukan dan sifat khas siswa, infrastruktur sekolah, dan topik yang harus muncul di dalam produk. Pada langkah pengembangan produk, materi dikumpulkan dan kemudian dikembangkan dengan menggunakan dua program bernama Hot Potatoes dan Macromedia Dreamweaver. Pada langkah evaluasi produk, diadakan penilaian ahli dan pengujian lapangan (field try-out) terhadap produk tersebut. Untuk keperluan langkah penilaian dari ahli, penelitian melibatkan dua ahli yang masing - masing memiliki keahlian dalam bidang berbeda yaitu; isi/kurikulum dan ICT. Hasil penilaian ahli menunjukkan kualitas materi yang dikembangkan sangat baik dengan nilai 3,88 dalam skala 0.1 – 4.0. Selain itu, pengujian lapangan terhadap produk juga diadakan untuk menguji apakah materi yang dikembangkan tersebut bisa dipakai dengan baik untuk mengajar keterampilan membaca dan menulis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa materi tersebut dapat dipergunakan dimana ini bisa dilihat dari tanggapan positif yang diberikan siswa sebanyak 86%.Kata Kunci : Hot Potatoes, Macromedia Dreamweaver, Menyatu-padukan Kemampuan Membaca dan Menulis, Pengembangan Materi The aim of this study was to develop ICT based integrated reading and writing materials for the seventh grade students of SMP N 4 Baturiti. This study was designed based on research and development design proposed by Dick, Carey and Carey in 2005. This model consisted of three main stages namely; needs analysis, product development, and product evaluation. Needs analysis was conducted in an attempt to obtain information about the needs and characteristics of the students, infrastructures of the school, and the topics that should appear in the product. In the product development stage, materials were collected and then developed using two programs called Hot Potatoes and Macromedia Dreamweaver. In product evaluation, the experts’ judgment and field try-out were conducted. For the need of experts’ judgment stage, this study used experts who came from two different expertise; content/curriculum and ICT. The result of experts’ judgment showed a very good quality of the developed materials with score of 3.88 within 0.1 – 4.0 scale. Moreover, a field try-out was held to test whether the materials could be used to teach reading and writing skills properly. The result showed that the materials were applicable where it could be seen from 86% of positive feedback given by the students.keyword : Hot Potatoes, Integrating Reading and Writing Skills, Macromedia Dreamweaver, Materials Development
AFFIXATION OF BUGBUG DIALECT: A DESCRIPTIVE STUDY ., I Wayan Agus Anggayana; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran infleksi dan awalan dan akhiran derivasi dari Dialek Bugbug di desa Bugbug. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dua contoh informan dari Dialek Bugbug dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan. Data dikumpulkan berdasarkan tiga teknik, yaitu: observasi, teknik perekaman, dan teknik wawancara (mendengarkan dan mencatat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga jenis awalan di Dialek Bugbug yang termasuk derivasi, awalan {mΛ-}, {m-}, dan {kɅ-}. Ada lima jenis awalan di Dialek Bugbug yang termasuk infleksi, awalan {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-} dan {Λ-}. Ada dua jenis akhiran di Dialek Bugbug yang termasuk derivasi, akhiran {-Λŋ} dan {-In}. Ada dua jenis akhiran di Dialek Bugbug yang termasuk infleksi, akhiran {-ē} dan {-Ʌ}. Awalan dan akhiran di Dialek Bugbug yang termasuk derivasi adalah awalan {mΛ-}, {m-} dan {kɅ-} dan akhiran {-Λŋ} dan {-In}. Awalan dan akhiran di Dialek Bugbug yang temasuk infleksi adalah awalan {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-}, dan {Λ-} dan akhiran {-ē} dan {-Ʌ}.Kata Kunci : Awalan dan Akhiran Derivasi, Awalan dan Akhiran Infleksi, Dialek Bugbug The study aimed at describing inflectional prefixes and suffixes and derivational prefixes and suffixes of Bugbug Dialect in Bugbug village. This research is a descriptive qualitative research. Two informants sample of Bugbug Dialect were chosen based on a set of criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique. The results of the study showed that there were three kinds of derivational prefixes in Bugbug Dialect; prefix {mΛ-}, {m-}, and {kɅ-}. There were five kinds of inflectional prefixes in Bugbug Dialect; prefix {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-} and {Λ-}. There were two kinds of derivational suffixes in Bugbug Dialect; suffix {-Λŋ} and {-In}. There were two kinds of inflectional suffixes; suffix {-ē} and {-Ʌ}. Prefixes and suffixes in Bugbug Dialect which belong to derivation: prefix {mΛ-}, {m-} and {kɅ-} and suffix {-Λŋ} and {-In}. Prefixes and suffixes in Bugbug Dialect which belong to inflection: prefix {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-}, and {Λ-} and suffix {-ē} and {-Ʌ}.keyword : Derivational Prefixes and Suffixes, Inflectional Prefixes and Suffixes, Bugbug Dialect
A STUDY ON REINFORCEMENT TOWARD STUDENTS SHOWING GOOD CHARACTER AT NORTH BALI BILINGUAL SCHOOL ., I Made Suta Wijana Giri; ., Drs. Asril Marjohan,MA; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3109

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada penguatan yang digunakan oleh guru untuk mendorong karakter yang baik dari siswa. Penelitian ini dilakukan di North Bali Bilingual School. Berdasarkan temuan dari hasil pengamatan di North Bali Bilingual School ditemukan bahwa di sana menggunakan penguatan positif dan konsekuensi dalam mengembangkan karakter yang baik dari siswa. Para guru di North Bali Bilingual School banyak menggunakan penguatan positif berupa penguatan verbal dan non verbal. Penguatan verbal yang biasanya diberikan oleh guru di North Bali Bilingual School adalah dalam bentuk kata-kata seperti pekerjaan yang baik, bagus, dan menakjubkan. Penguatan non verbal yang diberikan oleh guru dalam bentuk chip, stiker, lima belas menit waktu tambahan untuk waktu perpustakaan, lima belas menit waktu tambahan untuk ruang kreativitas, lima belas menit waktu tambahan untuk beristirahat, super bonus waktu ekstra tiga puluh menit untuk melakukan apa yang mereka inginkan (ruang kreativitas, waktu perpustakaan, waktu istirahat), sertifikat, dan dalam bentuk gerakan tubuh seperti tersenyum, menjabat tangan, dan menyentuh bahu siswa. Di North Bali Bilingual School guru tidak menggunakan penguatan negatif. Para guru di North Bali Bilingual School menggunakan konsekuensi. Pandangan guru terhadap penggunaan penguatan untuk meningkatkan karakter siswa di North Bali Bilingual School yaitu seluruh guru sepakat bahwa penggunaan penguatan dalam mengembangkan karakter siswa sangatlah efektif. Para guru mengatakan bahwa ketika mereka diberikan penguatan para siswa terlihat senang. Pemberian reward jika siswa menunjukkan perilaku yang baik siswa akan membuat siswa mau untuk mengulangi perilaku tersebut.Kata Kunci : Penguatan, karakter This study focused on reinforcement that was used by the teachers to encourage good character of students. This research was conducted at North Bali Bilingual School. Based on the finding from the observation at North Bali Bilingual School it was found that positive reinforcement and consequence were used in developing the good characters. The teachers at North Bali Bilingual School mostly used positive reinforcement in the form of verbal and non verbal reinforcement. The verbal reinforcement which was usually given by the teacher at North Bali Bilingual School was in the form of words such as good job, nice, and amazing. Non verbal reinforcements given by the teachers were in the form of chip, sticker, fifteen minutes extra time for library time, fifteen minutes extra time for creativity room, fifteen minutes extra time for take a rest, super bonus extra time thirty minutes to do what they want (creativity room, library time, rest time), certificate, and in the form of body movement such as smile, shakes hand, and touches the students’ shoulder. The teachers at North Bali Bilingual School used consequence. The teachers view about the Implementation of character building by using reinforcement at North Bali Bilingual School was the entire teachers agreed that using reinforcement in developing the students’ characters is effective. The teachers said that when they reinforced the students, such as by giving reward if the students showed good behavior, the students would keep doing that behavior. keyword : Reinforcement, character
AN ANALYSIS OF INDONESIAN-ENGLISH CODE MIXING USED IN SONGS SUNG BY CINTA LAURA ., I Gusti Ngurah Edy Suwastrawan; ., Drs. Asril Marjohan,MA; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe campur kode Indonesia-Inggris dan menganalisis tipe campur kode Indonesia-Inggris mana yang dominan digunakan dalam lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Cinta Laura. Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah desain deskriptif kualitatif. Subjek investigasi adalah penyanyi. Instrumen pokok adalah peneliti sendiri. Hasil analisis menemukan bahwa berdasarkan kerangka klasifikasi Ho (2007), hanya enam kelompok pola linguistik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: bentuk pendek, kata benda, kata leksikal, frasa, kalimat tidak lengkap dan kalimat penuh tunggal. Sementara itu, berdasarkan klasifikasi Kannovakun dan Gunther (2003), ada lima dari enam kelompok fitur nativized yang diterapkan, yaitu: pemotongan, hibridisasi, konversi, reduplikasi dan pergeseran susunan kata. Berdasarkan kerangka klasifikasi Ho (2007), pola linguistik tertinggi yang sering digunakan adalah kalimat penuh tunggal (54,2 %) diikuti oleh kata-kata leksikal (22,9 %), frasa (8,3 %), kalimat tidak lengkap (8,3 %), kata benda (4,1 %), dan bentuk pendek (2 %). Pola linguistik huruf alfabet tidak ditemukan dalam lagu. Sementara itu, berdasarkan pada fitur nativized diterapkan oleh Kannovakun dan Gunther (2003), reduplikasi ditemukan pada tingkat tertinggi pada 38,5 %, diikuti dengan hibridisasi dan pergeseran susunan kata yang berada di 23 %, pemotongan dan konversi di 7,7 %. Fitur nativized pergeseran semantik tidak ditemukan dalam lagu.Kata Kunci : campur kode, lagu This study aimed at analyzing the types of Indonesian-English code mixing and analyzing which types of Indonesian-English code mixing are dominantly used in songs sung by Cinta Laura. The research design used in this research was a descriptive qualitative design. The subject of investigation was the singer. The main instrument was the researcher himself. The result of the analysis found that based on Ho’s (2007) classification framework, only six groups of linguistic patterns applied in this research, namely: short forms, proper nouns, lexical words, phrases, incomplete sentences and single full sentences. Meanwhile, based on Kannovakun and Gunther (2003)’s classification, there were five of six groups of nativized features applied, namely: truncation, hybridization, conversion, reduplication and word order shift. Based on Ho’s (2007) classification framework, the linguistic pattern which was highest frequently used was single full sentences (54.2%) followed by lexical words (22.9%), phrases (8.3%), incomplete sentences (8.3%), proper nouns (4.1%), and short forms (2%). The linguistic pattern of letters of the alphabet was not found in the song. Meanwhile, based on the nativized features applied by Kannovakun and Gunther (2003), reduplication was found at the highest level at 38.5%, followed by hybridization and word order shift which were at 23%, truncation and conversion at 7.7%. The nativized features of semantic shift were not found in the song.keyword : code mixing, song

Page 1 of 177 | Total Record : 1768