cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 534 Documents
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SUHU DAN PEMUAIAN Subagyo, Y.; Wiyanto, -; Marwoto, P.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa SMP dengan pendekatan keterampilan proses padapokok bahasan suhu dan pemuaian. Penelitian dilaksanakan dengan metode pre-post eksperimen tanpa kendali. Pre dan pos tesdilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa. Pengamatan keterampilan dan sikap ilmiah dilakukan pada awaldan akhir kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Data penelitian diambil sebelum percobaan, selama percobaan, dan setelahpercobaan. Hasil belajar pretes pemahaman konsep diperoleh rata-rata 51%, postes 61,73%, dan gain sebesar 0,219 (low-gain).Hasil belajar keterampilan proses, pengamatan awal diperoleh rata-rata 54%, pengamatan akhir 76%, dan gain sebesar 0,478(medium-gain). Hasil pengamatan sikap ilmiah awal siswa rata-rata 55%, pengamatan akhir 67%, dan gain sebesar 0,267 (lowgain).Jadi hasil belajar siswa pada penelitian ini mengalami peningkatan. The research aimed to observe the improvement of junior high Scholl students in learning on temperature and expansion byprocess skill approach. Uncontrolled pre-post experiment method was used in this study. Pre and post test was used to obtain thestudents understanding. The observation of skills and scientific attitudes was done on the beginning and at the end of each inquirybased laboratory activity. The data extracted from beginning, during and after labs activity. The achievements in conceptunderstanding yield the value of 51 % for pre test and 61.73% for post test thus gain the gain is 0.219 (low gain). Theachievements in process skills end up with the value of 54 % for initials and 76% for the finals observations give the gain of 0.478(medium-gain). The observations in scientific attitude give the average value 55% at the beginning and 67% at the end, so the gainis 0,267. Overall conclusion, the students achievement is improved.Keywords: science; process skills; learning achievements
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA DASAR II MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LABORATORY Sujarwata, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa SMP dengan pendekatan keterampilan proses pada pokok bahasan suhu dan pemuaian. Penelitian dilaksanakan dengan metode pre-post eksperimen tanpa kendali. Pre dan pos tes dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa. Pengamatan keterampilan dan sikap ilmiah dilakukan pada awal dan akhir kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Data penelitian diambil sebelum percobaan, selama percobaan, dan setelah percobaan. Hasil belajar pretes pemahaman konsep diperoleh rata-rata 51%, postes 61,73%, dan gain sebesar 0,219 (low-gain). Hasil belajar keterampilan proses, pengamatan awal diperoleh rata-rata 54%, pengamatan akhir 76%, dan gain sebesar 0,478 (medium-gain). Hasil pengamatan sikap ilmiah awal siswa rata-rata 55%, pengamatan akhir 67%, dan gain sebesar 0,267 (low-gain). Jadi hasil belajar siswa pada penelitian ini mengalami peningkatan. The research aimed to observe the improvement of junior high Scholl students in learning on temperature and expansion by process skill approach. Uncontrolled pre-post experiment method was used in this study. Pre and post test was used to obtain the students understanding. The observation of skills and scientific attitudes was done on the beginning and at the end of each inquiry based laboratory activity. The data extracted from beginning, during and after labs activity. The achievements in concept understanding yield the value of 51 % for pre test  and  61.73%  for post test  thus gain the gain is 0.219 (low gain). The achievements in process skills end up with the value of 54 % for initials and 76% for the finals observations give the gain of 0.478 (medium-gain). The observations in scientific attitude give the average value 55% at the beginning and 67% at the end, so the gain is 0,267. Overall conclusion, the students achievement is improved.Keywords: science; process skills; learning achievements
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN OPTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMANTULAN CAHAYA PADA SISWA KELAS VIII Sambudi, A.; Mosik, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papan optik merupakan alat peraga yang dapat digunakan guru sebagai alat bantu dalam mengajarkan materi pemantulancahaya. Penggunaan papan optik dapat memberikan visualisasi jalannya sinar-sinar istimewa hingga membentuk suatu bayangandan menggambarkan letak serta ukuran bayangan. Penelitian ini bertujuan memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajarandi kelas pokok bahasan pemantulan cahaya dengan menggunakan alat peraga papan optik, serta mendeskripsikan tingkatkeberhasilan penggunaan alat peraga papan optik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua sikluspembelajaran. Pada siklus I, materi yang disampaikan adalah sifat-sifat cahaya dan pemantulan cahaya pada cermin datar.Metode pembelajaran yang digunakan pada siklus I adalah diskusi dan demonstrasi. Pada siklus II, materi yang disampaikanadalah pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cermin cembung. Metode pembelajaran yang digunakan pada siklus II adalahdiskusi dan eksperimen dengan panduan LKS. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metodediskusi dan eksperimen dengan panduan LKS lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode diskusi dan demonstrasi.Penggunaan alat peraga papan optik pada pokok bahasan pemantulan cahaya meningkatkan hasil belajar kognitif. Optical board can be used as a teaching aid when teachers teach a topic of reflection in geometrical optic. This usage can give avisualization of prime light’s track in constructing an image, showing the place and the size. This research aimed to improve andregain the practical work in geometric optical teaching by using an optical board as a teaching aid, try to describe it’s effectiveness.This study was done through a two cycles class action research in the first cycle, topics in light characteristics and reflection onplane mirror was taught, through demonstrations and discussion. In the second cycle, the topics are reflection on curvature mirrors.The methods used in this cycle were discussed, and worksheet guided experimental works. The study proves that the student’slearning achievement which is taught using the discussion method and worksheet guided experimental works is better thandiscussion and demonstration merely. The usage of optical board on geometrical optic increases the student cognitiveachievements.Keywords: optical board; learning achievement; light reflection
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BAKULIKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSIKAP ILMIAH PADA KONSEP PEMANTULAN CAHAYA KELAS VIII Shofiah, N. A.; Hendratto, S.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bersikap ilmiah, telah dilakukan di kelas VIII semester IIpada sub pokok bahasan pemantulan cahaya. Untuk meningkatkan kemampuan bersikap ilmiah diterapkan model pembelajaranbakulikan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga sikus, dengan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaituperencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data sikap ilmiah siswa diambil dari lembar angket dan lembar observasi. Datahasil belajar kognitif diambil dari evaluasi yang ada di LKS tiap akhir siklus dan data hasil belajar psikomotorik diambil dari lembarobservasi tiap akhir siklus. Hasil penelitian menyatakan bahwa sikap ilmiah siswa mengalami peningkatan walaupun tidaksignifikan. Hasil belajar kognitif dan keterampilan psikomotorik siswa mengalami peningkatan tiap siklus dan mencapai ketuntasanpada siklus III. A classroom action research aimed to improve scientific attitude skill had been done in second semester of grade VIII MTs on thesubtopic light reflection. The bakulikan learning model was chosen for improving the scientific attitude skills of the students. Thisaction research consisted of three cycles, and each cycle has four stages, namely, planning, conducting, observation andreflection. The data obtained through questionnaire and observation sheets. The cognitive achievement drawn from the evaluationon each worksheet at the end of each cycle, and the psychometrics recorded from observation sheet. The study concludes that thescientific attitude skill improved significantly. The achievement on cognitive and psychometrics increase gradually on each cycleand get mastery at the end of the last cycle.Keywords: bakulikan; classroom action research; scientific attitude
PEMBIASAAN BEKERJA ILMIAH PADA PEMBELAJARAN SAINS FISIKA UNTUK SISWA SMP Sopiah, S; Wiyanto, -; Sugianto, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan bekerja ilmiah pada siswa SMPN 24 Kota Semarang melalui kegiatanlaboratorium berbasis inkuiri. Desain penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian.Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus. Instrumen penelitian berupa Lembar Kerja (LK) dan lembar observasi.Tumbuhnya kebiasaan bekerja ilmiah diukur berda-sarkan persentase ketercapaian tiap indikator kerja ilmiah. Persentaseketercapaian kerja ilmiah hasil analisis siklus I yaitu: LKI mencapai 73%, LK II 65%, Laporan 55% dan hasil observasi 70%.Setelah melalui siklus II, LK I mencapai 92%, LK II 76%, laporan 84% dan hasil observasi 71%. Hasil analisis kerja ilmiah siswasecara individual belum menunjukkan adanya ketercapaian kerja ilmiah siswa yang relatif tetap dengan ketercapaian 75%.Pengetahuan awal siswa tentang kerja ilmiah yang diukur dengan pre-test secara keseluruhan mencapai 58% setelah menempuhsiklus I dan siklus II siswa diberikan post-test dan hasilnya naik 12% menjadi 70%, hasil tersebut dianalisis menggunakan gaindengan kriteria medium-gain (0.3%). Hasil angket refleksi menunjukkan 46% siswa merespon pelaksanaan percobaan sangatmenyenangkan dan 51% menyenangkan. The aim of this study is to foster a scientific working habit on students of SMPN 24 Semarang, through an inquiry based laboratoryactivity. The research design consisted of the stages: pre-research and conducting research. The conducting research was done intwo cycles. The research instruments are working and observation sheets. The growth of scientific working habit is measuredbased on compliances percentage of scientific working habit indicators. The analysed results after the first cycle: WS1 yielded 73%,WS2 65%, report 55%, and observation 70%. After the second cycle: WS1 ends up with 92%, WS2 76%, report 84%, andobservation 71%.The analysed result of individual scientific working habit in general have not show a relatively constantimprovement yet with a compliance > 75%. Student understands on scientific working habit measured in pre test, the overall valueis 58%, after treatment increase 12 points on the post test, and ends up with 70%. Based on the reflection questionnaire, 46%students respond very enjoy with the research, and 51% fell enjoy.Keywords: inquiry; scientific working habit; science learning 
PENGAJARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI INTELEGENSI GANDA UNTUK SISWA KELAS X SMA Setiyowati, T.; Sukisno, M.; Mindyarto, B. N.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang metode pengajaran dengan menghargai delapan kecerdasan yang ada pada siswa telah dilakukan. Padaumumnya pengajaran fisika hanya menerapkan kecerdasan matematis-logis dan kecerdasan linguistik, Pengajaran fisikamenggunakan pendekatan teori intelegensi ganda menggunakan kecerdasan matematis-logis, linguistik, musikal, naturalis,interpersonal, intrapersonal, kinestetik-badani dan spasial. Pelaksanaan pengajaran menggunakan pendekatan teori intelegensiganda dapat memotivasi siswa untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kecerdasan masing-masing. Penelitian dilakukandengan desain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dengan perlakuan pengajaran gelombangelektromagnetik menggunakan pendekatan teori intelegensi ganda sedangkan pada kelompok kontrol menggunkan pengajarankonvensional. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompokkontrol tetapi setelah dilakukan analisis secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini karena waktu yang relatifkurang dan materi yang dipelajari tidak terlalu sulit dengan jumlah pokok bahasannya sedikit. A research on instruction method with endorsing students eight intelligent has been done. Usually, physics instructionsimplementing mathematic-logic and linguistic intelligent approach only, instead of multiple intelligent: mathematic, logic, linguistic,musical, natural, interpersonal, kinaesthetic, and spatial. The implementation of multiple intelligent in instruction able to drive thestudents to do a learning activity in line with their intelligent. Experiment-control groups design was used in this work. Theexperiment group is taught using multiple intelligent models and the control group was conventionally. Based on the analyzedachievement, the experiment group has higher score than that of control group, but is not statistically significant. The lack of timeand limited material course may affect this phenomenon.Keywords: electromagnetic wave; experiment-control group; multiple intelligent approach instruction
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEMANFAATKAN ALAT PERAGA SAINS FISIKA (MATERI TATA SURYA) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA Azis, Abdul; Yulianti, Dwi; Handayani, Langlang
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan modal pengajaran kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga Sains Fisika (materi Tata Surya) dapat meningkatkan hasil belajar dan kerjasama siswa. Subyek penelitian ini adalah kelas VII.A MTs NU 23 Salafiyah Syafiiyah Wonodadi Plantungan Kendal  semester II Tahun Pelajaran 2005/2006. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan materi yang berbeda, setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil belajar kognitif diperoleh dari tes evaluasi tiap akhir siklus. Hasil belajar afektif, psikomotorik serta kemampuan kerjasama diperoleh melalui lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan Penerapan Model Pengajaran Kooperatif dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika Kata kunci : Pengajaran Kooperatif, Alat Peraga, Hasil Belajar, Kerjasama
PROFIL KESULITAN BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN SISWA SMA DI KOTA SEMARANG Rusilowati, Ani
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan profil kesulitan belajar Fisika, khususnya pokok bahasan Kelistrikan yang dialami oleh siswa SMA di kota Semarang. Sampel penelitian adalah siswa SMA kelas X di kota Semarang, diambil secara cluster, dari SMA negeri dan swasta peringkat I, II, dan III, sebanyak 214 siswa. Kesulitan belajar didiagnosis dengan lima pendekatan, yaitu tujuan pembelajaran, pengetahuan prasyarat, profil materi, miskonsepsi, dan pengetahuan terstruktur. Kesulitan belajar Kelistrikan antara lain disebabkan oleh rendahnya penguasaan konsep, lemahnya kemampuan matematis, dan kekurangmampuan mengkonversi satuan. Penyebab kesulitan belajar dalam pengetahuan terstruktur adalah rendahnya kemampuan: verbal, menggunakan skema, membuat strategi pemecahan masalah, dan membuat algoritma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar Kelistrikan rata-rata terjadi pada sub pokok bahasan: Kuat Arus Listrik, Hukum Ohm, Hambatan Penghantar, Hukum Kirchof II, Energi & Daya Listrik, dan Transformator. Sebagian siswa masih mengalami miskonsepsi terhadap konsep Hukum Ohm dan Hambatan Penghantar. Bagi siswa  sekolah peringkat III mengalami kesulitan belajar di semua aspek dan materi Kelistrikan Kata kunci : profil, kesulitan belajar, kelistrikan
PENGEMBANGAN PROGRAM VRML (VIRTUAL REALITY MODELLING LANGUAGE) UNTUK E-LEARNING BERBASIS WEB TERINTEGRASI DALAM PHP-MySQL MATA KULIAH ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA POKOK BAHASAN SISTEM TATA SURYA Anas, Azwar; Hardyanto, Wahyu; Akhlis, Isa
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman tentang fenomena sistem tata surya  membutuhkan daya imaginasi yang cukup. Hal ini merupakan salah satu kesulitan dalam memahami materi tentang sistem tata surya, sehingga diperlukan adanya visualisasi untuk membantu mengatasi kesulitan tersebut. Salah satu visualisasi adalah dengan menggunakan program visualisasi 3D. Pembuatan program diawali dengan identifikasi masalah dan persiapan perangkat lunak. Dalam hal ini program yang digunakan adalah VRML(Virtual Reality Modelling Language). Pelaksanaan pembuatan program dimulai dengan memodelkan gejala-gejala fisis yang terkait dengan fenomena sistem tata surya. Bahasa pemrograman VRML hanya mampu melakukan perhitungan dasar yang sangat sederhana. Untuk perhitungan data yang kompleks digunakan bantuan Microsoft Office Excel. Data yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan Microsoft Office Excel kemudian dimasukkan ke dalam list program VRML. Hasil penelitian berupa pemodelan sistem tata surya yang diintergrasikan dalam e-learning berbasis web. Untuk menampilkan hasil program ini digunakan browser Cortona VRML player. Tampilan 3D yang dihasilkan menarik dan interaktif. User dapat mengamati model 3D dari berbagai sudut pengamatan dengan menggunakan toolbar yang tersedia pada browser. Kata kunci : VRML, visualisasi 3D, sistem tata surya
AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN SAINS FISIKA SMP Purba, Dyah; Sopyan, A; Hartono, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap penerapan pembelajaran dengan menggunakan portofolio pada siswa kelas 7 SMP Negeri 2 Gombong. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dikumpulkan melalui lembar observasi, jurnal harian, tes awal untuk mengetahui pengetahuan awal, tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa, wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas belajar, menganalisis persepsi guru tentang pembelajaran berbasis portofolio dan menganalisis pelaksanaan pembelajaran berbasis portofolio di SMP . Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran portofolio di SMP  belum dilaksanakan sepenuhnya tetapi telah menerapkan prinsip-prinsip dasar dan dasar pemikiran pembelajaran berbasis portofolio. Meskipun demikian, aktivitas belajar dan hasil belajar fisika siswa mengalami peningkatan. . Kata kunci : Pembelajaran Berbasis Portofolio, Aktivitas belajar dan Penguasaan Materi

Page 1 of 54 | Total Record : 534