cover
Contact Name
Anisa Anisa
Contact Email
anisa@ftumj.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.nalars@ftumj.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
NALARs
ISSN : 14123266     EISSN : 25496832     DOI : -
Core Subject : Engineering,
NALARs is an architecture journal which presents articles based on architectural research in micro, mezo and macro. Published articles cover all subjects as follow: architectural behaviour, space and place, traditional architecture, digital architecture, urban planning and urban design, building technology and building science.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020" : 8 Documents clear
GERITEN KARO SEBAGAI PEMBENTUK IDENTITAS TEMPAT Devin Defriza Harisdani; Dwi Lindarto
NALARs Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.1.1-8

Abstract

Perkembangan arsitektur dunia adalah memunculkan ciri lokalitas. Saat ini peneliti Arsitektur Nusantara tengah menyusun kertas kerja dengan semangat pengungkapan kecerdasan Arsitektur Nusantara yang setara dengan pengetahuan arsitektur dunia. Penelitian ini bertujuan mengungkap potensi Geriten sebagai kecerdasan Arsitektur Nusantara. Pengungkapan karakter dan  identitas tempat Geriten dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif antara lain transformasi dan modifikasi geriten untuk berbagai fungsi di masa kini. Temuan menunjukkan bahwa elemen wajah arsitektur Geriten Karo meng-kini menunjukkan kecenderungan sebagai unsur pembentuk landmark (penanda tempat) melalui desain rhythm perulangan, vista, vertikalitas, ungkapan focal point. Bentuk ayo tampil sebagai pembentuk identitas Karo dalam transformasi bentuk dan proporsi. Unsur bentuk atap Geriten pantas dilestarikan dan dikuatkan sebagai unsur arsitektur pembentuk identitas tempat.Kata kunci: Geriten Karo, Transformasi Arsitektur, Identitas Tempat
APLIKASI FABRIKASI DIGITAL ARSITEKTUR STUDI DESAIN PARAMETRIK DIAGRAM VORONOI Hendro Trieddiantoro Putro; Wiliarto Wirasmoyo
NALARs Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.1.49-58

Abstract

The development of technology and design methods in architecture continues, for example, parametric design methods and the application of digital fabrication technology to create models of representation and construction. Digital fabrication defined the process of manipulating objects using a CNC router, 3d printer, and laser cutter using a reduction or addition method. Studying digital fabrication technology is now a demand for academics and professionals in the field of architecture. Both architecture instructors and students are now required to increase their understanding and ability to process digital designs into scale-scale representation through a digital fabrication process.Through this research, researchers will describe the learning process of digital laser cut fabrication applications using parametric design methods, which are in the form of developing a Voronoi diagram-based design. Parametric design development will be carried out using Rhino software with Grasshopper. This research activity was carried out in the Department of Architecture FST Campus 2, University Technology of Yogyakarta. This research divided into several activities, namely the digital design process, the fabrication preparation process, and the installation or assembly of the model. Also, researchers will explain the obstacles or problems faced in each activity, as well as the opportunities and challenges of digital fabrication applications in architecture.The results of the study showed a clear process in each phase of the activity, and the explanation complemented by obstacles or problems encountered and problem-solving. Failures that occur in the fabrication process provide learning that digital design and digital fabrication are a unified, interconnected process. The opportunities and challenges of digital fabrication applications in the architectural world are further interesting considerations to discuss.
TINJAUAN KRITIS: RESTORASI MINOR DAN MAYOR PADA HUNIAN TRADISIONAL CAGAR BUDAYA DI INDONESIA STUDI KASUS RUMAH TUO KAMPAI NAN PANJANG DAN RUMAH WAE REBO Ari Widyati Purwantiasning
NALARs Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.1.9-18

Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah tinjauan kritis tentang penerapan restorasi minor dan mayor pada hunian tradisional terutama yang ditetapkan menjadi cagar budaya di Indonesia. Studi kasus yang terpilih untuk diulas dalam tulisan ini adalah Rumah Tuo Kampai Nan Panjang yang terdapat di Sumatera Barat dan Rumah Wae Rebo yang terdapat di Flores. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk dapat memahami lebih dalam tentang praktek kegiatan restorasi baik minor dan mayor terutama pada bangunan cagar budaya, dimana dalam hal ini difokuskan pada bangunan hunian tradisional. Metode yang digunakan dalam tinjauan kritis ini adalah kualitatif naratif deskriptif, dimana penulis memaparkan secara deskriptif kedua studi kasus dengan mengacu pada panduan Undang-Undang Cagar Budaya Indonesia No. 10 Tahun 2011 dan panduan prinsip-prinsip konservasi cagar budaya di Cina yang dianggap memiliki similaritas dalam penerapannya. Kata Kunci: restorasi minor, restorasi mayor, cagar budaya, Rumah Tuo Kampai Nan Panjang, Rumah Wae Rebo
CITRA DAN HARAPAN TERHADAP KAWASAN KESAWAN DI KOTA MEDAN Meta Vaniessa Tampubolon
NALARs Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.1.59-68

Abstract

Masyarakat yang tinggal di suatu kawasan akan mengalami kualitas fisik dan non fisik yang ada di kawasan tersebut secara langsung. Pengalaman sehari-hari dalam suatu kawasan akan menciptakan  citra dan harapan terhadap kawasan tersebut. Kawasan bersejarah dianggap penting sebagai karakter dan nilai citra suatu daerah. Kawasan Kesawan merupakan kawasan bersejarah yang berada di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap citra dan harapan Kawasan Kesawan menurut penduduk Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat eksploratif. Data dikumpulkan dengan membagikan kuesioner daring yang berisi pertanyaan terbuka. Kemudian didapatkan data teks yang berisi persepsi dan pemikiran masyarakat tentang citra dan harapan terhadap Kawasan Kesawan. Data tersebut dianalisis dengan analisis isi. Dari hasil analisis, terungkap bahwa citra Kawasan Kesawan yang dominan di mata penduduk Kota Medan adalah memiliki nilai sejarah tetapi tidak terawat. Terungkap pula bahwa mempertahankan bangunan lama dan tetap menjadikan Kawasan Kesawan sebagai kawasan bersejarah adalah harapan penduduk Kota Medan yang dominan.
Gang sebagai Tempat Aktivitas di Permukiman Perkotaan Referensi Kampung di Kota Surabaya Andarita Rolalisasi; Dadoes Soemarwanto
NALARs Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.1.19-28

Abstract

Kampung merupakan permukiman perkotaan dengan keterbatasan tempat aktivitas bagi penghuni. Kampung memiliki keunikan yang khas dalam pembentukan tempat aktivitas.Hal ini karena penghuni tidak hanya beraktivitas di dalam rumah namun juga di luar rumah, khususnya di gang. Paper ini menerangkan secara naturalistik kualitatif tentang bagaimana penghuni kampung membentuk place di gang kampung untuk beragam aktivitas individu dan bersama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gang kampung berfungsi dengan baik sebagai link (jalur sirkulasi) dan tempat aktivitas yang adaptable, fleksibel, dan negotiable. Pembentukan tempat aktivitas di gang kampung dipengaruhi oleh karakteristik space kampung, aktivitas, aktor dan makna gang bagi penghuni kampung.Kampung is a spontaneous urban settlement that lack of an inhabitant’s place activity. Kampung has unique ways for forming an activity place due to where it placed. Kampung’s inhabitant not only do their daily activities inside their houses but also in the kampung’s alley. The objective of research is understand how the inhabitant of kampung are making a place activity at alley. The research method is qualitative approach with naturalistic paradigm. The result showed that the kampung alley are running well as a link (channel of movement) and an activity place that adaptable, flexible, and negotiable. The kampung alley as an activity place formed by space characteristic of kampung, inhabitant’s activities at alley, actor and the meaning of alley for inhabitant.  
PENGARUH SETING INTERIOR RUANG TUNGGU TERHADAP ATRIBUT KENYAMANAN PENGGUNA (Studi Kasus: Ruang Tunggu BRI) tri susetyo andadari
NALARs Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.1.69-80

Abstract

Perancanan tata ruang-dalam (nterior) dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai subjek pengguna properti. Terkadang, perilaku manusia tidak sesuai dengan perencanaan arsitek dan itu menyebabkan beberapa masalah baru yang membutuhkan solusi.Kenyamanan utama yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi terutama dalam kenyamanan sirkulasi terkait dengan aspek tata letak dan dimensi furnishing di ruang tunggu BRI Ungaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seting interior ruang tunggu, terhadap atribut kenyamanan manusia sebagai pengguna ruang dan untuk mengevaluasi seberapa jauh rencana seting interior sesuai dengan kondisi nyata di lapangan, dalam hal lay out dan dimensi furnishing.Penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif, dengan metode person center maping dan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil akhir menunjukkan beberapa perencanaan yang tidak sesuai dengan sirkulasi pengguna yang sebenarnya. Beberapa desain alternatif diharapkan bisa menjadi solusi untuk masalah yang dihadapi.
PENERAPAN SEDERHANA VIRTUAL REALITY DALAM PRESENTASI ARSITEKTUR Red Savitra Syafril
NALARs Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.1.29-40

Abstract

Presentasi dalam arsitektur memiliki perkembangan dari masa ke masa. Dari awalnya menggunakan gambar tangan beralih menggunakan visual yang diciptakan oleh komputer. Semakin berkembangnya teknologi, semakin menarik presentasi yang dihasilkan. Hasil presentasi juga semakin nyata, sehingga mendekati objek rancangan aslinya. Perkembangan teknologi semakin maju, penggunaan teknologi Virtual Reality banyak digunakan hampir di semua bidang, tidak luput di bidang Arsitektur. Dalam Arsitektur, penggunaan Virtual Reality sebagai alat presentasi sudah cukup banyak dilakukan. Namun, metode yang diterapkan membutuhkan biaya yang cukup besar dan masih terlalu rumit untuk di aplikasikan. Penelitian ini menemukan penerapan Virtual Reality secara sederhana dan dapat diterapkan secara umum maupun praktisi arsitektur. Metode yang digunakan yaitu simulasi dengan beberapa perangkat yang pendukung.  Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, Virtual Reality dapat diterapkan dengan penerapan sederhana.Kata kunci: Penerapan Sederhana, Virtual Reality, Presentasi Arsitektur
PEMODELAN 3D KOPEL OBSERVATORIUM BOSSCHA MENGGUNAKAN TERRESTRIAL LASER SCANNER DENGAN METODE CLOUD TO CLOUD Yuditrian Rizkiana Wirnajaya; Gusti Ayu Jessy Kartini; Hary Nugroho
NALARs Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.1.41-48

Abstract

Menurut UU RI No. 11 Tahun 2010 bangunan Observatorium Bosscha termasuk kedalam bangunan Cagar Budaya Nasional. Observatorium Bosscha kini difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal astronomi di Indonesia. Bangunan Observatorium Bosscha tidak boleh mengalami fungsi ataupun bentuk, maka dari itu diperlukan pendokumentasian model 3D guna pemeliharaan berkelanjutan. Di era modern perkembangan teknologi sangatlah pesat diantaranya adalah teknologi Terrestrial Laser Scanner (TLS) yang dapat memberikan solusi dalam pendokumentasian bangunan Cagar Budaya, dikarenakan dapat merepresentasikan seperti bentuk aslinya, dapat melakukan akuisisi dengan cepat, dan tingkat akurasi yang baik. Dalam penelitian ini alat yang digunakan yaitu TOPCON GLS-2000 dan metode yang digunakan yaitu metode cloud to cloud. Hasil dari penelitian ini berupa model 3D bangunan Kopel di Komplek Observatorium Bosscha. Secara statistik penelitian ini menghasilkan hasil yang cukup baik, dikarenakan selisih perbandingan dari kedua alat berada dalam satuan millimeter. Serta nilai RMS saat registrasi sudah masuk kedalam toleransi dikarenakan nilai kesalahan <0.100 meter.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023 Vol 22, No 1 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 1 Januari 2023 Vol 21, No 2 (2022): NALARs Volume 21 Nomor 2 Juli 2022 Vol 21, No 1 (2022): NALARs Volume 21 Nomor 1 Januari 2022 Vol 20, No 2 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 2 Juli 2021 Vol 20, No 1 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 1 Januari 2021 Vol 19, No 2 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020 Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020 Vol 18, No 2 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 2 Juli 2019 Vol 18, No 1 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 1 Januari 2019 Vol 17, No 2 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 2 Juli 2018 Vol 17, No 1 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 1 Januari 2018 Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017 Vol 16, No 1 (2017): NALARs Vol 16 No 1 Januari 2017 Vol 15, No 2 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016 Vol 15, No 2 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016 Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016 Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016 Vol 14, No 2 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 2 Juli 2015 Vol 14, No 2 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 2 Juli 2015 Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015 Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015 Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014 Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014 Vol 13, No 1 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 1 Januari 2014 Vol 13, No 1 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 1 Januari 2014 Vol 13, No 2 (2014): Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 Nomor 2 Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013 Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013 Vol 12, No 1 (2013): NALARs Volume 12 Nomor 1 Januari 2013 Vol 12, No 1 (2013): NALARs Volume 12 Nomor 1 Januari 2013 Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012 Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012 Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012 Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012 Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011 Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011 Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011 Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011 Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010 Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010 Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009 Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009 Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009 Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009 More Issue