cover
Contact Name
Anisa Anisa
Contact Email
anisa@ftumj.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.nalars@ftumj.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
NALARs
ISSN : 14123266     EISSN : 25496832     DOI : -
Core Subject : Engineering,
NALARs is an architecture journal which presents articles based on architectural research in micro, mezo and macro. Published articles cover all subjects as follow: architectural behaviour, space and place, traditional architecture, digital architecture, urban planning and urban design, building technology and building science.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023" : 8 Documents clear
PREFERENSI WARGA TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN PECINAN SEBAGAI TEMPAT REKREASI DI KOTA MAGELANG Sidhi Pramudito; Riyan Dwi Jayanti; Brigita Murti Utaminingtyas
NALARs Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.2.81-92

Abstract

ABSTRAK. Kawasan Pecinan di Indonesia muncul akibat adanya hubungan perdagangan antara warga lokal dengan orang Cina pada masa lalu. Para pendatang dari Cina yang awalnya memiliki tujuan untuk berdagang kemudian menetap dan mendirikan pemukiman sendiri. Dari berbagai bentuk interaksi kemudian terjadi akulturasi, diwujudkan dalam produk-produk kebudayaan antara lain seni, bahasa, perabot rumah tangga, makanan hingga pakaian. Penelitian ini menggunakan studi kasus Kawasan Pecinan Magelang. Kawasan ini dipilih karena terletak strategis di tengah kota sehingga menjadi salah satu tujuan wisata baik bagi masyarakat yang berasal dari dalam maupun luar Magelang. Data dikumpulkan secara daring dengan menyebar kuesioner terbuka, yang terdiri dari pertanyaan utama mengenai kondisi Kawasan Pecinan saat ini dan preferensi masyarakat mengenai tempat wisata di kota Magelang. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengen metode analisis isi melalui tahap yaitu open-coding, axial-coding, dan selective-coding. Berdasarkan analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa preferensi masyarakat terhadap tempat rekreasi terdiri dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan non fisik. Terdapat faktor 4 dominan pada aspek fisik yakni desain, sarana, prasarana, serta aksesibilitas, sedangkan faktor dominan yang terdapat pada aspek non fisik yaitu kenyamanan lingkungan yang terdiri dari nuansa alam, kemudian keamanan, dan kenyamanan pengunjung.Kata kunci: Preferensi, Tempat rekreasi, Pecinan, MagelangABSTRACT. The Chinatown area in Indonesia emerged due to past trade relations between residents and the Chinese. The immigrants from China who initially had the purpose of trading then settled and established their settlements. Various interactions occur, leading to cultural acculturation, manifested in cultural products, including art, language, household furniture, food, and clothing. This research uses a case study of the Chinatown area of Magelang. This area was chosen because it is strategically located downtown, so it has become a tourist destination for people from within and outside Magelang. Data was collected online by distributing an open questionnaire, which consisted of the main questions regarding the current condition of the Chinatown area and people's preferences regarding tourist attractions in the city of Magelang. Data were analyzed using the content analysis method through 3 stages: open, axial, and selective coding. Based on the analysis and discussion, it can be concluded that people's preferences for recreational areas consist of two aspects, namely physical and non-physical aspects. There are four dominant physical factors: design, facilities, infrastructure, and accessibility. While the dominant factors contained in the non-physical aspects are environmental comfort which consists of natural nuances, then security, and visitor comfortKeywords: Preference, Recreation area, Chinatown, Magelang
PEMBAYANGAN BIOKLIMATIK PADA FASAD BANGUNAN (STUDI KASUS: RUMAH HEINZ FRICK SEMARANG) Hari Utama; Eddy Prianto
NALARs Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.2.93-102

Abstract

ABSTRAK. Iklim meso Kota Semarang yang relatif panas membuat bangunan-bangunan harus dirancang adaptif terhadap kondisi tersebut. Pembayangan merupakan salah satu strategi desain bioklimatik untuk dapat merespon kondisi lingkungan luar yang tidak bersahabat. Pembayangan bioklimatik bermanfaat untuk mengontrol penyerapan panas sehingga kenyamanan dalam bangunan tetap terjaga. Penelitian ini menerapkan metode simulasi komputer menggunakan program Google SketchUp Pro 2019 untuk melakukan pemodelan dan simulasi pembayangan bangunan dengan variasi orientasi bangunan menghadap empat arah mata angin yang berbeda. Obyek studi kasus penelitian adalah Rumah Heinz Frick di Semarang, sebuah rumah tinggal yang didesain dengan pendekatan bioklimatik. Lokasi dan tanggal simulasi diatur sedemikian rupa sehingga diharapkan memperoleh hasil simulasi yang seakurat mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui orientasi bangunan terbaik supaya mendapatkan profil pembayangan maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan mendapatkan profil pembayangan paling optimal ketika disimulasikan menghadap arah timur. Pada orientasi tersebut, rata-rata profil pembayangan harian mencapai 97,42%. Dari hasil simulasi ini juga diketahui bahwa elemen pembayangan bangunan berpengaruh secara signifikan dalam memberikan profil pembayangan bangunan yang optimal. Adanya kesamaan antara hasil penelitian dan kondisi eksisting, menandakan bahwa Rumah Heinz Frick telah didesain adaptif dengan kondisi alam setempat.Kata kunci: Bioklimatik, Orientasi bangunan, Pembayangan, SimulasiABSTRACT. The microclimate of Semarang City is relatively hot, making the buildings have to be designed adaptively to these conditions. Shading is one of the bioclimatic design strategies to respond to hostile external environmental conditions. Bioclimatic shading is useful for controlling heat absorption to maintain building comfort. This study applies a computer simulation method using the Google SketchUp Pro 2019 program to model and simulate building shading with variations in the orientation of the building facing four different points of the compass directions. The object of the research study is Heinz Frick House in Semarang, a residential house designed with a bioclimatic approach. The location and date of the simulation are set in such a way that it is expected that the simulation results will be as accurate as possible. This study aimed to determine the best building orientation to obtain the maximum shading profile. The results showed that the building got the most optimal shading profile when simulated facing east. In this orientation, the average daily shading profile reaches 97.42%. From the simulation results, it is also known that the building shading element has a significant effect in providing an optimal building shading profile. The similarities between the research result and the existing condition indicate that Heinz Frick's House has been designed to be adaptive to local natural needs. Keywords: Bioclimatic, Building orientation, Shading, Simulation
Pengaruh Kepadatan Bangunan Terhadap Permeabilitas pada Rumah Sakit di Indonesia Vanessa Aulia Geraldine; Nedyomukti Imam Syafii
NALARs Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.2.117-128

Abstract

ABSTRAK. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia peningkatan akan kebutuhan layanan kesehatan juga semakin meningkat, khususnya kebutuhan rumah sakit. Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga saat ini sedang dalam tahap perencanaan untuk pembangunan. Pembangunan rumah sakit ini akan mempengaruhi kepadatan bangunan yang ada di kawasan eksisting. Berdasarkan penelitian terdahulu bahwa densitas bangunan memiliki pengaruh besar terhadap iklim mikro disekitarnya khususnya terhadap permeabilitas angin pada kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai densitas bangunan untuk mengoptimalkan permeabilitas kawasan agar sirkulasi udara dapat terdistribusi dengan optimal pada kawasan Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan. Penelitian ini akan menggunakan metode simulasi dengan Rhinoceros sebagai perangkat permodelan yang akan dilanjutkan dengan metode analisis CFD dari perangkat tambahan Grasshopper. Selanjutnya, untuk melakukan analisis simulasi CFD akan menggunakan salah satu perangkat bagian dari Ladybug Tools yaitu Butterfly. Hasil penelitian menunjukkan apabila pada kawasan RSPAW melakukan pengembangan dengan menambah kepadatan bangunan tanpa mempertimbangkan permeabilitas akan menurunkan kecepatan angin rata-ratanya. Permeabilitas yang dianjurkan adalah minimal 70% untuk mencapai kategori dapat diterima berdasarkan standar kenyamanan angin. Sedangkan untuk permeabilitas dibawah 70% dianggap kurang menguntungkan. Meskipun begitu, permeabilitas minimal 85% telah terbukti lebih baik pada kedua arah datang angin untuk dapat masuk kategori dapat diterima. Kata kunci: rumah sakit, permeabilitas udara, kepadatan bangunan, iklim mikro ABSTRACT. Along with population growth in Indonesia, the need for health services is also increasing, especially for hospitals. Dr. Ario Wirawan's Pulmonary Hospital is currently in the process of planning to develop. The development of this hospital will affect the density of existing buildings in the existing area; based on previous research, the density of buildings significantly influences the surrounding microclimate, especially wind permeability in the area. This study aims to determine the effect of various building densities to optimize the permeability of the area so that air circulation can be optimally distributed in the area of Dr. Ario Wirawan Lung Hospital. A simulation method with a quantitative approach will be used. This research will use Rhinoceros as a modeling tool followed by the CFD analysis method from Grasshopper enhancement.Furthermore, this research will use Ladybug Tools and Butterfly plugin to analyze the CFD simulation. The results show that if the RSPAW area develops by increasing the density of buildings without considering the permeability will reduce the average wind speed. The recommended permeability percentage is at least 70% to reach an acceptable category based on wind comfort standards, as more than 70% is acceptable. However, the permeability of at least 85% is better in both wind directions, being acceptable. Keywords: hospital, wind permeability, building density, microclimate
PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KARAKTERISTIK HUNIAN PERTAMA Richard Elisa Fernando Pali; Allis Nurdini
NALARs Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.2.129-136

Abstract

ABSTRAK. Hunian memiliki peran penting bagi manusia. Fungsi hunian yang terus berkembang sejalan dengan zaman membuat hunian bukan hanya sebagai tempat bernaung dan tempat berlindung. Namun, dalam menentukan hunian yang sesuai dengan keinginan merupakan hal yang tidak mudah karena banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Anggaran yang dikeluarkan oleh seseorang untuk memiliki hunian tidak sedikit. Perbedaan pengalaman antara masyarakat yang baru ingin memiliki hunian pertama kali dengan masyarakat yang telah memiliki hunian sebelumnya, mempengaruhi preferensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap karakteristik hunian yang ingin dimiliki pertama kali, sehingga dapat membantu memudahkan masyarakat yang kurang pengalaman dalam memilih hunian agar sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi wawasan baru untuk perencanaan hunian bagi pengembang perumahan maupun real estate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang berisi pertanyaan terbuka yang dibagikan melalui media sosial. Data teks yang terkumpul dianalisis dengan analisis isi. Dari penelitian tersebut ditemukan empat aspek yang menjadi preferensi masyarakat dalam menentukan pilihan terhadap karakter hunian yang ingin dimiliki pertama kali yaitu desain, konfigurasi ruang, ramah lingkungan serta keamanan & kenyamanan. Kata kunci: preferensi, karakteristik hunian, hunian pertama ABSTRACT. Housing has an essential role for humans. The function of housing that continues to develop in line with the times has made housing not only a place of shelter. However, determining the right place to live is difficult because many factors need to be considered. The budget spent by someone to own a residence is large. Differences in experience between people who want to have a home for the first time and people who have had a place before affect preferences. This research aims to find people’s priorities for the characteristics of the dwelling they want to own for the first time to help make it easier for people with less experience to choose a house to match the desired criteria. This research is also expected to be a new insight into residential planning for housing developers and real estate. This research uses a qualitative approach. Data was collected through an online questionnaire containing open-ended questions shared via social media. The text data collected were analyzed using content analysis. This research found four aspects that become public preferences in determining the choice of the residential character they want to have for the first time: design, space configuration, environmental friendliness, and safety & comfort. Keywords: preferences, house characteristics, first house
PERANCANGAN AKSESIBILITAS PADA FASILITAS INTEGRASI ANTARMODA YANG RESPONSIF PANDEMI COVID-19 DI KAWASAN TOD DUKUH ATAS Muhammad Audi Daffi; Novia Sari Ristianti
NALARs Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.2.137-152

Abstract

Fasilitas integrasi antarmoda merupakan ruang publik yang rawan terhadap persebaran COVID-19. Aksesibilitas menjadi salah satu hal yang mempengaruhinya. Buruknya aksesibilitas dapat menyebabkan terjadinya kerumunan pengguna yang berpotensi menyebarkan virus. Perlunya merancang aksesibilitas yang responsif Pandemi COVID-19 untuk meminimalisir persebaran virus pada fasilitas integrasi antarmoda. Kawasan TOD Dukuh Atas merupakan kawasan transit yang terintegrasi dengan 4 jenis moda transportasi. Setiap harinya kawasan tersebut dipadati oleh 1,8 juta pengguna. Pengaturan sirkulasi dan signage untuk mendukung aksesibilitas di Kawasan TOD Dukuh Atas belum diatur dengan mempertimbangkan kebersihan dan kesehatan pengguna di masa Pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan rancangan aksesibilitas pada fasilitas integrasi antarmoda yang responsif Pandemi COVID-19 di Kawasan TOD Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Terdapat dua tahapan analisis. Pertama, identifikasi karakteristik pengguna berdasarkan behaviour setting dan place setting. Dihasilkan kecenderungan perilaku pada tujuh tipologi karakteristik pengguna. Kedua, merumuskan kebutuhan perancangan aksesibilitas pada fasilitas integrasi antarmoda berdasarkan aspek sirkulasi dan signage. Dari pengaturan sirkulasi dihasilkan 71% pengguna yang memilih memisahkan arah sirkulasi dalam rangka menerapkan physical distancing. Sedangkan dari pengaturan signage dihasilkan 72% pengguna memilih wayfinding dengan dimensi lebih tinggi dari manusia yang diletakan di persimpangan jalan sebanyak serta area entrance dan exit sebanyak.Intermodal integration facilities are public spaces prone to the spread of COVID-19. Accessibility is one of the things that affect it. Poor accessibility can lead to crowds of users potentially spreading the virus—the need to design accessibility to minimize the spread of the virus in intermodal integration facilities. The Dukuh Atas TOD area is a transit area integrated with four types of transportation modes. Every day the area is crowded with 1.8 million users. Circulation and signage arrangements to support accessibility in the Dukuh Atas TOD area have not been regulated by considering the cleanliness and health of users during the COVID-19 pandemic. This study aims to formulate an accessibility design for an intermodal integration facility responsive to the COVID-19 pandemic in the Dukuh Atas TOD area, Central Jakarta. This research uses quantitative methods. There are two stages of analysis. First, identify user characteristics based on behavior settings and place settings and generate behavioral tendencies on seven typologies of user characteristics. Second, formulate the need for accessibility design for intermodal integration facilities based on circulation and signage aspects. From the circulation settings, 71% of users chose the direction of the running circulation into one direction. Meanwhile, from the resulting signage settings, 72% of users chose wayfinding with dimensions higher than humans and placed at crossroads and entrance and exit areas from the signage arrangement.
IDENTIFIKASI ADAPTASI SPASIAL PADA HUNIAN VERNAKULAR. KASUS STUDI : RUMAH-RUMAH DI KOTA LAMA KUDUS Anisa Anisa; Ashadi Ashadi; Finta Lissimia; Rustama Fasda Bimatukmaru
NALARs Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.2.153-160

Abstract

ABSTRAK. Manusia dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan ruang sebagai wadah kegiatannya. Idealnya ruang direncanakan dan dirancang berdasarkan analisis kegiatan terlebih dahulu. Namun pada kenyataannya, manusia seringkali mendapatkan hunian yang sudah ada sebagai tempat melakukan kegiatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menafsirkan adaptasi spasial pada hunian vernakular. Kasus penelitian adalah rumah-rumah di Kota Lama Kudus dengan batasan rumah yang mempunyai bentuk asli berupa rumah tradisional Kudus. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan dan wawancara, yang dilakukan bersamaan dengan proses analisis. Hasil penelitian ini adalah ditemukan adaptasi spasial yang terjadi pada hunian vernakular pada hunian di Kota Lama Kudus mengikuti tingkatan atau hirarki ruang. Selain itu juga ditemukan macam strategi adaptasi yang dilakukan pada ruang berupa perubahan tata ruang, perubahan fungsi ruang, dan perubahan ukuran ruang. Perubahan tersebut dilakukan sebagai upaya adaptasi spasial dengan tujuan tidak hanya memenuhi kebutuhan semata namun juga untuk menambah kenyamanan pengguna hunian. Kata kunci: adaptasi spasial, hunian, vernakular ABSTRAK. Humans in everyday life need space as a container for their activities. Ideally, space is planned and designed based on prior activity analysis. However, in reality, humans often get existing housing as a place to carry out activities. This research is a qualitative research that aims to describe and interpret spatial adaptations in vernacular dwellings. The research case is the houses in the Kudus Old City with the boundaries of houses that have the original form of the traditional Kudus house. Data collection was carried out by observation and interviews, which were carried out simultaneously with the analysis process. The results of this study found that spatial adaptations that occur in vernacular dwellings in the Old City of Kudus follow levels or spatial hierarchies. In addition, various adaptation strategies were also found in space in the form of spatial changes, changes in spatial functions, and changes in spatial size. These changes were made as a spatial adaptation effort with the aim of not only meeting the needs but also to increase the comfort of dwelling users. Kata kunci: spatial adaptations, dwelling, vernacular 
Studi Keindahan Karya Arsitektur (Studi Kasus Terhadap Arsitektur Rumoh Aceh dan Museum Tsunami Aceh) Fatimah Azzahra; sahriyadi sahriyadi
NALARs Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.2.103-116

Abstract

Ada dua mahakarya arsitektur di Aceh yakni, Rumoh Aceh dan Museum Tsunami Aceh. Rumoh Aceh keberadaannya mulai sulit ditemukan dan Museum Tsunami keberadannya semakin eksis. Muncul keinginan untuk memperjelas kedua karya tersebut dari sisi keindahan arsitektur yang  bertujuan sebagai identifikasi unsur keindahan bentuk dan ekspresi.Rumusan permasalahan adalah identifikasi keindahan bentuk dan keindahan ekspresi terhadap kedua bangunan yang bertujuan menemu-kenali dan menambah wawasan arsitektur sebagai wacana preservasi dan konservasi bangunan heritage. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik analisis deskriptif.Hasil penelitian pada unsur keindahan bentuk kedua bangunan pada dasarnya sama yakni setiap unsur tersebut ditemukan. Namun, yang membedakan adalah konsep dan jenis bangunan tersebut seperti; histori, fungsi, bentuk, dan dimensi sehingga dalam hal ini kedua bangunan mempunyai nilai lebih dan kurang. Secara visual Museum Tsunami tampak indah dengan architecture combined metaphor-nya dan Rumoh Aceh tampak unik dan menarik dengan segala makna pada setiap elemen arsitekturnya. Pada keindahan ekspresi sangat jelas bahwa Museum Tsunami mampu mengekspresikan kondisi bencana gempa bumi dan tsunami dengan analogi metapora pada wujud bangunan sehingga terkesan sangat menarik sedangkan Rumoh Aceh dengan nuansa alaminya belum mampu memberikan keindahan ekspresi yang terlalu jauh.Diharapkan hasil penelitian ini bukan sebagai wacana justifikasi atau bahkan membandingkan kedua mahakarya tersebut. Tetapi harapan utama dalam penelitian ini adalah sebagai wadah pemahaman ilmu arsitektur berkelanjutan. Ada pribahasa “tak kenal maka tak sayang” yang dalam konteks ini adalah memberikan hal terkecil dalam pemahaman dan pengetahuan khususnya Arsitektur Tradisional Aceh agar mampu bertahan dalam himpitan karya – karya besar arsitektur pasca modern.
PREFERENSI WARNA DINDING RUANG DALAM PADA HUNIAN UNTUK MENGURANGI GEJALA GANGGUAN MENTAL BAGI PARA WANITA PASCABERSALIN Yeptadian Sari; Anggana Fitri Satwikasari; Yana Adharani
NALARs Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.2.161-168

Abstract

Inetrior merupakan bagian penting dari sebuah ruang yang dapat mempengaruhi pengguna ruangnya, dapat bermanfaat maupun merugikan penghuninya. Penghuni sebuah ruang bisa memiliki kondisi kesehatan yang bermacam-macam, salah satunya adalah keadaan penghuni wanita yang baru saja melahirkan yang memiliki kondisi khusus yang dapat mengakibatkan gangguan mental, yaitu keadaan yang biasa disebut sebagai baby blues, depresi pascapersalinan, dan atau psikosis pascabersalin. Banyak usaha penyembuhan di sekitar lingkungan wanita pascabersalin untuk mengurangi gejala gangguan mental tersebut, salah satunya dengan memperhatikan arsitektur di lingkungan wanita tersebut, termasuk diantaranya adalah dengan mengetahui warna-warna pada ruang dalam yang digunakan oleh para wanita pascapartum untuk mencegah terjadinya gangguan mental. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu warna-warna yang dapat mempengaruhi suasana hati dan mencegah terjadinya gangguan mental pada wanita pascabersalin. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif statistik deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa di antara warna primer, sekunder dan perpaduan antara keduanya, warna yang disepakati dapat memperbaiki suasana hati dan mencegah gangguan mental pada penghuninya adalah warna kuning, biru dan hijau. Berdasarkan roda gradasi warna, ditemukan pula bahwa selain warna primer, sekunder dan perpaduannya, warna-warna tersier seperti warna krem yang merupakan perpaduan antara kuning dan putih, merah muda yang merupakan perpaduan antara merah dan putih dan hijau muda yang merupakan perpaduan antara warna biru, kuning dan putih, juga merupakan warna yang dianggap mampu mengurangi gejala gangguan mental pascapersalinan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023 Vol 22, No 1 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 1 Januari 2023 Vol 21, No 2 (2022): NALARs Volume 21 Nomor 2 Juli 2022 Vol 21, No 1 (2022): NALARs Volume 21 Nomor 1 Januari 2022 Vol 20, No 2 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 2 Juli 2021 Vol 20, No 1 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 1 Januari 2021 Vol 19, No 2 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020 Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020 Vol 18, No 2 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 2 Juli 2019 Vol 18, No 1 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 1 Januari 2019 Vol 17, No 2 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 2 Juli 2018 Vol 17, No 1 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 1 Januari 2018 Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017 Vol 16, No 1 (2017): NALARs Vol 16 No 1 Januari 2017 Vol 15, No 2 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016 Vol 15, No 2 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016 Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016 Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016 Vol 14, No 2 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 2 Juli 2015 Vol 14, No 2 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 2 Juli 2015 Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015 Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015 Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014 Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014 Vol 13, No 1 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 1 Januari 2014 Vol 13, No 1 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 1 Januari 2014 Vol 13, No 2 (2014): Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 Nomor 2 Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013 Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013 Vol 12, No 1 (2013): NALARs Volume 12 Nomor 1 Januari 2013 Vol 12, No 1 (2013): NALARs Volume 12 Nomor 1 Januari 2013 Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012 Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012 Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012 Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012 Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011 Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011 Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011 Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011 Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010 Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010 Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009 Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009 Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009 Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009 More Issue