cover
Contact Name
Ismail Darimi
Contact Email
ismail.darimi@ar-raniry.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ismail.darimi@ar-raniry.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam
ISSN : 20895127     EISSN : 24600733     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal MUDARRISUNA (JM) publishes scholarly articles on education science and Islamic education in particular, based on researches and project reports, book reviews. Jurnal MUDARRISUNA (JM) accepts submission in the field of education science and Islamic education science in scope Aqeedah, Morals, Jurisprudence, Islamic Law, Qoran, Hadith, History and Islamic Civilization to help spread new insights and concept, as well as highlights best-practices by and for many Islamic educational practitioners, teachers, lectures, and various education policy makers in the field. Published by Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh in cooperation with Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. This journal is published biannually in January-Juny and July-December. Registered with Print ISSN 2089-5127 and Online ISSN 2460-0733.
Arjuna Subject : -
Articles 310 Documents
Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW Ainal Mardhiah
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.288

Abstract

Conditions of Arab society at the time of ignorance in some ways already relatively advanced, but in other aspects is very low condition, made them lag behind others in the surrounding area. Spread vile and despicable behavior and cases being challenged by common sense, developing a wide range of free relations between men and women such as: custom ordered her husband's affair with another male with an alibi for a good looking and intelligent offspring. Rampant adultery in various walks of life and legalization where adultery, marriage customs that prioritizes marriage with the mother or with your own. Polygamy with no definite boundaries, cultures killing daughter due to shame, the worship of idols and ruler rampant. Muhammad presence among them have changed and educate them in many ways in the direction of progress, unity, fraternity, equality and educate them to respect women, and children. Kondisi masyarakat Arab pada masa jahiliyah dalam beberapa segi sudah relatif maju namun di segi-segi lainnya sangat terpuruk kondisinya, menjadikan mereka tertinggal dari daerah lain di sekitarnya. Tersebarnya perilaku hina dan tercela serta perkara yang diingkari oleh akal sehat, berkembang berbagai macam hubungan bebas antara laki-laki dan perempuan seperti : kebiasaan suami menyuruh istrinya berselingkuh dengan laki-laki lainnya dengan alibi untuk mencari keturunan yang baik dan cerdas. Maraknya perzinaan di berbagai lapisan masyarakat dan legalisasi tempat perzinaan, adat perkawinan yang mengutamakan perkawinan dengan ibu atau dengan saudara sendiri. Poligami dengan tidak ada batasan yang pasti, budaya membunuh anak perempuan dikarenakan rasa malu, penyembahan terhadap berhala-berhala dan penguasa merajalela. Kehadiran muhammad dikalangan mereka telah mengubah dan mendidik mereka dalam banyak hal ke arah kemajuan, persatuan, persaudaraan, persamaan hak dan mendidik mereka menghormati kaum wanita, dan anak-anak. Kata Kunci: Nilai, Pendidikan, Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Gender, Kesehatan Reproduksi, dan Pemberantasan Napza Chairan M. Nur
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i1.278

Abstract

Ketika pemerintah Propinsi Aceh dipimpin oleh Irwandi Yusuf memberi dukungan kepada peningkatan perhatian terhadap kaum perempuan dengan membentuk sebuah lembaga pemerintah yang dikenal dengan Lembaga Pemberdayaan Perempuan diketuai oleh salah satu dosen UIN Ar-Raniry yaitu Dra. Raihan Putry, M.Pd (Sekitar 2006 s/d 2009). Akan tetapi masalah jender ini masih saja terdapat pro dan kontra dalam kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kesalahpahaman tentang konsep jender dan kaitannya dengan upaya pemberdayaan kaum perempuan. Bahkan masih banyak masyarakat yang curiga dan ketakutan. Hal ini lumrah mengingat dalam diri manusia secara naluriah terdapat potensi untuk takut terhadap hal-hal yang belum dikenal atau sesuatu yang asing pada dirinnya. Kata Kunci: Perempuan, Aceh, Kesehatan Reproduksi, Napza
PARADIGMA ”PERLAWANAN” DALAM KONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM Fuad Mardhatillah
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v3i2.191

Abstract

Education in Islam, which is the most essential part of the historical journey of man, is essentially an effort to maintain and mature values and potential humanitarian grounds. Those values include: freedom, dynamism, otonomism, creativism, progressivism and responsibelism. In addition, the educational process is also instill the values and awareness of all forms of authoritarianism resistance against humanity, and other forms of oppression of pluralism and violations of human rights. Therefore, educational efforts that merely focuses on the process of Transferring knowledge, the formation of learners loyalty, and respect for authority and social elitism, as well as the denial of the plurality of human life is a fundamental error in the construction of Islamic education. Addressing the fundamental error, the author tries to establish a theological construction for buildings of Islamic education that is based on the command iqra'. This command confirms how humans must continue to educate themselves to be able to get out of the pitfalls of humanity that tends to position itself replaces God in a negative sense, which seeks to make the shackles of human freedom and run the historicity through oppression. Then the educational process and then try reconstructed is an educational process always try refreshing awareness dimensions of human values, through exploring critical and creative dimension of Islam to be a philosophical foundation and at the same time necessary to build the spirit of resistance in the spirit of learners against all forms business education and social realities that do not respect human as the owner of all values and basic human rights that should always be maintained. Through the paradigm of resistance, Islamic education that is built to be able to liberate and remove Muslims who today seemed to be falling into a rut of underdevelopment and social humiliation, towards the establishment of civilization and the community owner exemplary centers. Thus, the mission of the revelation of Islam that should be Khaira ummatin rahmatan lil 'alamin can be expected to be realized through the resistance education. Pendidikan dalam ajaran Islam, yang merupakan bagian paling esensial dalam perjalanan historis manusia, pada hakikatnya adalah usaha menjaga dan mendewasakan nilai-nilai dan potensi dasar kemanusiaan. Nilai-nilai tersebut meliputi: kebebasan, dinamisme, otonomisme, kreativisme, progresivisme dan responsibelisme. Di samping itu, proses pendidikan juga menanamkan nilai-nilai dan kesadaran perlawanan atas segala bentuk otoritarianisme kemanusiaan, serta bentuk-bentuk penindasan atas pluralisme dan pelanggaran hak-hak asasi manusia. Oleh karena itu, usaha pendidikan yang sekedar berfokus pada proses transfering knowledge, pembentukan loyalitas peserta didik, dan penghormatan atas otoritas dan elitisme sosial, serta pengingkaran atas pluralitas kehidupan manusia adalah sebuah kesalahan mendasar dalam konstruksi pendidikan Islam. Menyikapi kesalahan mendasar itu, penulis mencoba membangun suatu konstruksi teologis bagi bangunan pendidikan Islam yang didasarkan pada perintah iqra’. Perintah ini menegaskan betapa manusia harus terus mendidik dirinya agar mampu keluar dari jebakan-jebakan kemanusiaan yang cendrung memposisikan dirinya menggantikan Tuhan dalam makna yang negatif, yang berupaya membuat belenggu-belenggu bagi kebebasan manusia dan menjalankan historisitas melalui penindasan. Maka proses pendidikan yang kemudian coba direkonstruksi adalah proses pendidikan yang selalu mencoba menyegarkan kesadaran akan dimensi nilai-nilai kemanusiaan, melalui pengeksplorasian dimensi kritis dan kreatif ajaran Islam untuk dijadikan landasan filosofisnya Dan di saat yang sama niscaya membangun semangat perlawanan dalam jiwa peserta didik terhadap segala bentuk usaha pendidikan dan realitas sosial yang tidak menghargai manusia sebagai pemilik segala nilai dan hak-hak dasar manusia yang senantiasa harus dipelihara. Melalui paradigma perlawanan, pendidikan Islam yang dibangun akan mampu membebaskan dan mengeluarkan muslim yang hari ini tampak sedang terpuruk dalam liang keterbelakangan dan keterhinaan sosial, menuju terbentuknya komunitas pemilik peradaban yang menjadi exemplary centers (pusat-pusat pencontohan). Dengan demikian, misi diturunkannya ajaran Islam yang semestinya menjadi khaira ummatin yang rahmatan lil ’alamin dapat diharapkan terwujudkan melalui pendidikan perlawanan tersebut.
Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Al-Qur’ān Salman Salman
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v5i1.302

Abstract

Internalization of the values of the Qur'an in the reality of life is the most essential thing in our interactions to the word of God. Read, memorize, understand and practice the Qur'an. Tahfiz pesantren or Islamic boarding school in terms Tahfiz in Aceh, learning to focus more on the aspects of the interaction of the Qur'an which includes read, memorize, understand and practice the Qur'an. This research was conducted in dayah Tahfiz Al-Qur'an Al-Athiyah Aceh Besar. An agency Tahfiz Quran, which is one of the educational institutions to fill the space of alternative education in the province who want Islamic education, the education is based on and inspired by the values of Islam and turn the Qur'anic values. The values of the Qur'an include reading (recitations), memorize (Tahfiz), understanding (tafhim) and practice (taṭbiq). So internalization recitations, Tahfiz, Tahfiz and taṭbiq in the learning process in an educational institution becomes urgent and very urgent. This research study focuses on the strategy of the internalization of values Qur'an on dayah Tahfiz Al-Qur'an Al-Athiyah Aceh Besar. Results of the study found that, learning strategies Qur'an on dayah Tahfiz Al-Qur'an Al-'Athiyah been running well. Where strategies are applied in the Islamic boarding school has been able to help his students to internalize the values of the Qur'an, including aspects of recitations, Tahfiz, tafhim and taṭbiq. ABSTRAK Internalisasi nilai-nilai al-Qur’an dalam realita kehidupan merupakan sesuatu yang paling esensial dalam interaksi kita terhadap kalam Allah. Membaca, menghafal, memahami dan mengamalkan al-Qur’an. Pesantren tahfiẓ atau dayah tahfiẓ dalam istilah di Aceh, pembelajarannya lebih fokus pada aspek-aspek interaksi terhadap al-Qur’ān yang meliputi membaca, menghafal, memahami dan mengamalkan al-Qur’ān. Penelitian ini dilakukan di Dayah Tahfiẓ Al-Qur’ān Al-Athiyah Aceh Besar. Sebuah lembaga tahfiẓ Qur’ān, yang merupakan salah satu lembaga pendidikan alternatif untuk mengisi ruang pendidikan Aceh yang menginginkan pendidikan Islami, yakni pendidikan yang berdasarkan dan dijiwai oleh nilai-nilai Islam serta menghidupkan nilai-nilai Qur'āni. Nilai-nilai al-Qur’ān tersebut meliputi membaca (tilāwah), menghafal (tahfiẓ), memahami (tafhim) dan mengamalkan (taṭbiq). Maka internalisasi tilāwah, tahfiẓ, tahfiẓ dan taṭbiq dalam proses pembelajaran dalam sebuah lembaga pendidikan menjadi mendesak dan sangat urgen. Fokus kajian penelitian ini terkait strategi internalisasi nilai-nilai al-Qur’ān pada Dayah Tahfiẓ Al-Qur’ān Al-Athiyah Aceh Besar. Hasil penelitian mendapatkan bahwa, strategi pembelajaran al-Qur’ān pada Dayah Tahfiẓ Al-Qur’ān Al-‘Athiyah sudah berjalan baik. Di mana strategi yang diberlakukan di dayah tersebut sudah dapat membantu santrinya dalam menginternalisasikan nilai-nilai al-Qur’ān, di antaranya aspek tilāwah, tahfiẓ, tafhim dan taṭbiq. Kata Kunci: Strategi, Internalisasi, Nilai-Nilai al-Qur’ān.
Kurikulum Dalam Perspektif Pendidikan Islam (Antara Harapan dan Kenyataan) Silahuddin Silahuddin
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.293

Abstract

The curriculum is used as a tool to achieve educational goals, curriculum that is both systematic curriculum, flexible and according to the needs of society, especially in the era of globalization, the formulation must be adapted to the pace of development of science and technology and the development of society, then in the formulation required a clear conceptual in order to achieve the desired expectations by all parties. Kurikulum digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sistematis, fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat ter-utama di era globalisasi, penyusunannya harus disesuaikan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta perkembangan masyarakat, maka dalam penyusunannya diperlu-kan sebuah konseptual yang jelas supaya tercapainya harapan yang diinginkan oleh semua pihak. Kata Kunci: Kurikulum, Pendidikan
Pendidikan Kematian: Memaknai Maut Menjadi Sebuah Kerinduan Mumtazul Fikri
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i1.283

Abstract

The death would not be able to be separated from human life, because everything that lives must feel death. In waiting for the death coming human always in the anxiety and the fear, except for them who worshipped Allah SWT. Actually, the death is not the end of journey; otherwise, it’s the beginning of human life in the eternal and immortal place at the longest. The death education is the awareness effort of people opinion about the true concept of death itself in order to achieve the highest destination of human life. The philosophy of death education have to be understood by entire Muslim in order the death would not be the anxiety and the fear; however, it will become a yearning. Kata Kunci: Pendidikan Kematian, Istisyhadiyah, Jihad
Efektivitas Pengelolaan Administrasi Akademik Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Maqfirah Maqfirah
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v3i2.274

Abstract

Administration is an important element in achieving organizational objectives. Administration is a management process that can be implemented in any educational activities, both in the planning, organizing, mobilization, coordination, direction and control. This study uses descriptive qualitative approach. The technique of collecting data through observation, interviews and documentation, research subjects is Dean of the Faculty of Sharia, Assistant Dean for Academic Affairs, Head of the Administration Field Equipment, Academic Head of sub-section along with staff. The results showed that 1) Planning course academic activities can be seen from the course management system using a system of credits, setting the course schedule, the division of tasks lecturer, and documentation of student values, 2) Implementation of academic management program has been running but not maximum, 3) constraints obstacles encountered in the management of academic administration include: lack of academic personnel, inadequate facilities and infrastructure. Implementation that does not comply with the plan because of non-availability of professional academic and support facilities. Abstrak Administrasi merupakan unsur penting dalam mewujudkan pencapaian tujuan organisasi. Administrasi merupakan proses pengelolaan yang dapat diimplementasikan dalam setiap kegiatan pendidikan, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melaui mobservasi, wawancara dan studi dokumentasi, subyek penelitian adalah Dekan Fakultas Syari’ah, Pembantu Dekan Bidang Akademik, Kabag Tata Usaha Bidang Perlengkapan, Kasubbag Akademik beserta Staf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan program kegiatan akademik dapat dilihat dari sistem pengelolaan perkuliahan dengan menggunakan sistem SKS, pengaturan jadwal kuliah, pembagian tugas dosen, dan dokumentasi nilai mahasiswa, 2) Pelaksanaan program pengelolaan akademik telah berjalan namun belum maksimal, 3) Hambatan-hambatan yang dijumpai dalam pengelolaan administrasi akademik meliputi: terbatasnya tenaga akademik, sarana dan prasarana belum memadai. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan perencanaan karena keterbatasan tenaga akademik yang profesional dan fasilitas pendukung. Kata Kunci: Efektivitas, pengelolaan, dan administrasi akademik.
Urgensi Pendidikan Islam Dalam Pemberdayaan Sosial Muhsinah Ibrahim
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v5i1.298

Abstract

Many sharp criticism leveled various parties on output Islamic education has not shown success in the midst of society. Therefore, Islamic Education is not only the responsibility of educational institutions, but also the responsibility of the Muslim community, it becomes a necessity of society must take part in the promotion of Islamic Education itself. One of them with the empowering potential of appropriate community. Because learners it comes and comes down to the people, then the direction of curriculum policy must be people-oriented In the first place all educational activities must be clearly and unequivocally to the educational purposes. Because in essence it was not for school learning (non scholae) but learning is for life (sed vitae discimus), so education will become more meaningful. Abstrak Banyak kritikan cukup tajam yang dilontarkan berbagai pihak tentang out put Pendidikan Islam yang belum menunjukkan keberhasilannya di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena Pendidikan Islam bukan hanya tanggungjawab institusi pendidikan saja, akan tetapi tanggungjawab komunitas muslim, maka menjadi suatu keharusan masyarakat harus ikut andil dalam usaha memajukan Pendidikan Islam itu sendiri. Salah satunya dengan memberdayakan potensi masyarakat tepat guna. Karena peserta didik itu datang dan bermuara pada masyarakat, maka arah kebijakan kurikulumpun harus berorientasi pada masyarakat Pada tempat pertama semua kegiatan pendidikan harus diarahkan dengan jelas dan tegas kepada tujuan pendidikan. Sebab pada hakekatnya belajar itu bukan untuk sekolah (non scholae) tetapi belajar adalah untuk hidup (sed vitae discimus), dengan demikian pendidikan akan menjadi lebih bermakna Kata kunci: Pemberdayaan, masyarakat, pendidikan Islam, dan orientasi.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Adopsi Dan Implementasi Teknologi Instruksional Hasan Basri
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.289

Abstract

Lately, many educational institutions have adopted the technology to facilitate teaching and learning both inside and outside the classroom; even the technology has been widely used in distance learning system. However, there are still many educational institutions are not 'familiar' with the instructional technology. The lack of such intimacy, on the one hand, can be expected as a result of uneven technological diffusion. On the other hand, it is likely due to limited funds and human resources in the institution. In addition, the decision makers (decision makerAs) are not so enthusiastic about the technology. In the study of Islam, the use of instructional technology becomes an important solution to achieve maximum learning outcomes; as well as anticipation of the challenges and demands of the times. By doing so, Islamic religious education be superior education based cutting-edge technology. Akhir-akhir ini banyak lembaga pendidikan telah mengadopsi teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kelas; bahkan teknologi telah digunakan secara luas dalam sistem belajar jarak jauh. Namun, masih banyak juga lembaga pendidikan yang belum ‘akrab’ dengan teknologi instruksional itu. Ketidakakraban tersebut, pada satu sisi, dapat diduga sebagai akibat difusi teknologi yang tidak merata. Pada sisi lain, ada kemungkinan karena keterbatasan biaya dan sumber daya manusia dalam lembaga tersebut. Di samping itu, para pembuat keputusan (decision makers) tidak begitu antusias terhadap teknologi. Dalam pembelajaran agama Islam, pemanfaatan teknologi instruksional menjadi solusi penting untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal; dan sekaligus sebagai antisipasi terhadap tantangan dan tuntutan zaman. Dengan begitu, pendidikan agama Islam menjadi pendidikan unggulan yang berbasis teknologi mutakhir. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran, Adopsi Teknologi Instruksional
Kontribusi Dan Posisi Pendidikan Islam Di Indonesia Isna Wardatul Bararah
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i1.279

Abstract

Ruh pendidikan Islam tidak akan dapat dipahami tanpa pemahaman terhadap kedudukannya dalam keseluruhan bingkai konsep Islam itu sendiri. Pendidikan merupakan cara yang digunakan Islam untuk menata kehidupan, sekaligus sebagai sarana yang digunakan oleh Allah untuk memuliakan manusia. Adanya dikotomi antara pendidikan agama (Islam) dan pendidikan umum yang belum terjembatani sampai saat ini secara real mengantarkan posisi pendidikan agama selalu menjadi pelengkap mata kuliah/pelajaran lainnya di lembaga pendidikan umum. Upaya untuk menempatkannya ke dalam ranah analisis perlu segera diwujudkan mengingat hal itu jarang dilakukan sebelum-nya. Masuknya sistem metodologi ala Barat juga harus mendapat perhatian khusus agar tidak menghasilkan anak didik yang bersifat “sekuler” dan kehilangan nilai-nilai etika Islam. Kata Kunci: Pendidikan Islam, posisi dan konstribusi

Page 1 of 31 | Total Record : 310