cover
Contact Name
Muchtaridi
Contact Email
ijpsteditor@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ijpsteditor@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
ISSN : 23561971     EISSN : 2406856X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia (IJPST) adalah publikasi ilmiah pada seluruh aspek Sains dan Teknologi Farmasi. Jurnal ini diterbitkan 3 kali setahun untuk menyediakan forum bagi apoteker, dan profesional kesehatan lainnya untuk berbagi praktik terbaik, meningkatkan jaringan kerja dan pendekatan yang lebih kolaboratif dalam Sains dan Teknologi Farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 315 Documents
Simulasi Docking Molekuler Senyawa Xanthorrhizol sebagai Antiinflamasi terhadap Enzim COX-1 dan COX-2 Dinata, Deden Indra; Suryatno, Hardhi; Musfiroh, Ida; Suherman, Shelvy E
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.794 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7508

Abstract

Enzim yang memengaruhi proses inflamasi, yaitu enzim COX-1 dan COX-2, berfungsi dalam pembentukan prostaglandin untuk pembentukan inflamasi. Xanthorrhizol mempunyai efek antiinflamasi sehingga dilakukan uji simulasi docking xanthorrizol terhadap enzim COX-1 dan COX-2. Penelitian dilakukan untuk mengetahui interaksi senyawa xanthorrhizol yang berasal dari tanaman temulawak (Curcuma xanthorriza) dengan sisi aktif enzim COX-1 dan COX-2. Proses docking senyawa tersebut dengan software Autodock 3.0. Hasil docking molekuler antara xanthorrhizol dengan COX-1 yaitu atom O pada xanthorrhizol berinteraksi dengan Arg120 dan Tyr355, interaksi xanthorrhizol dengan COX-2 yaitu gugus OH dari xanthorrhizol berinteraksi dengan asam amino Gln178 dan Leu338. Leu338 merupakan salah satu asam amino spesifik pada kantung ikatan COX-2. Hasil penelitian menunjukkan xanthorrhizol dapat berinteraksi dengan sisi aktif enzim COX-1 dan COX-2, memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk berikatan pada sisi aktif COX-2 dibandingkan pada COX-1. Kata kunci: Antiinflamasi, COX-1, COX-2, docking, xanthorrhizol
Uji Keamanan Dan Uji Aktifitas Sitotoksik Minyak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) untuk Menghasilkan Fitofarmaka Antikanker Herdwiani, Wiwin; Leviana, Fransiska; R, Sari; Yolanda, Yolanda; Rica, Rica; Zahra, Zahra; Ikawati, Zullies; Hertiani, Triana
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2089.838 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i2.7513

Abstract

Kanker adalah penyakit mematikan dan angka kejadiannya di Indonesia sangat tinggi. Data di Departemen Kesehatan didapati angka 1,8 per 100 ribu penduduk. Ironisnya saat ini belum ditemukan antikanker yang efektif dan aman. Minyak kayu manisyang diperoleh dari tanaman kayu manis (Cinnamomum burmannii) diduga memiliki aktivitas antikanker. Penelitian sebelumnya  bertujuan untuk isolasi, standarisasi minyak kayu manis sudah dilakukan. Saat ini penelitian dilanjutkan terhadap uji aktifitas serta keamanan minyak kayu manis untuk  mendapatkan fitofarmaka antikanker. Pengujian aktivitas antikanker  dengan menguji kemampuan penghambatan sel kanker terhadap sel line kanker WiDr (kanker kolon). Keamanan minyak kayu manisditentukan dengan melakukan uji toksisitas sub kronis terhadap mencit putih jantan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak kayu manis memiliki aktifitas sitotoksik terhadap kultur sel WiDr dengan IC50=13,70µg/ml.  Pemberian minyak kayu manis kepada hewan uji Tikus selama 1 bulan tidak memberikan perubahan biokimia darah BUN kreatinin, SGPT dan SGOT, serta hematologi Darah. Hasil histopatologi terhadap hepar dan ginjal juga tidak memberikan kerusakan sel kecuali pada dosis 0,04ml/200 g BB. Kata kunci:Minyak kayu manis, antikanker, WiDr, toksisitas
Formulasi dan Evaluasi Mikroemulsi Antikerut Ekstrak Beras Hitam (Oryza sativa L.) Baitariza, Ardian; Darijanto, Sasanti Tarini; Pamudjie, Jessie Sofia; Fidrianny, Irda; Suherman, Shelvi E.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.756 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7509

Abstract

Radikal bebas dalam tubuh dapat memicu terjadinya kerut. Salah satu upaya mengatasi kerut adalah dengan antioksidan. Beras hitam telah terbukti memiliki efek antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan sediaan mikroemulsi ekstrak beras hitam yang stabil dan memiliki efek antikerut. Penelitian dimulai dengan melakukan uji daya antioksidan ekstrak beras hitam secara in vitro terhadap DPPH. Kemudian dilakukan optimasi terhadap basis sediaan mikroemulsi. Basis yang optimal lalu diformulasikan dengan ekstrak beras hitam. Terhadap sediaan mikroemulsi ekstrak beras hitam dilakukan uji stabilitas fisika kimia dan uji efek antikerut. Hasil menunjukkan bahwa formula mikroemulsi ekstrak beras hitam yang stabil memiliki komposisi ekstrak beras hitam 4%, VCO 28,8%, Croduret-50-SS 28,8%, gliserin 28,8%, dan dapar sitrat fosfat pH 3,0 9,6%. Efektivitas antikerut ekstrak beras hitam dalam sediaan mikroemulsi lebih besar daripada dalam sediaan emulsi. Penurunan rata-rata level kerut oleh mikroemulsi ekstrak beras hitam adalah 44,46%±19,7%, sedangkan oleh emulsi ekstrak beras hitam adalah 36,6%±19,5%.       Kata kunci: Antikerut, beras hitam, mikroemulsi 
Studi Permeabilitas In Vitro Sediaan Gel Natrium Diklofenak dan Dietilamin Diklofenak Wardhana, Yoga Windhu; B, Sriwidodo; Hasanah, Aliya Nur; Dwiestri, Priskila O; Khoerunisa, Anis
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.372 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i2.7514

Abstract

 Akhir-akhir ini di pasaran farmasi beredar produk gel antiinflamasi golongan NSAID diklofenak dengan bahan aktif yang berbeda. Beberapa produk dibuat menggunakan bahan aktif garam natrium diklofenak, sedangkan industri farmasi lainnya menggunakan bahan aktif garam dietilamin diklofenak. Kedua bahan aktif memiliki perbedaan sifat dan karakter terutama dari sifat kelarutannya dalam air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kemampuan penyerapan (permeabilitas) dari kedua zat aktif tersebut. Metode penelitian meliputi pembuatan gel dengan basis gel HPC (Hidroksi Propil Selulosa), evaluasi sediaan yang meliputi: organoleptis, kadar, pH, dan viskositas. Sediaan gel yang telah memenuhi persyaratan kemudian diuji lebih lanjut permeabilitasnya secara in vitro selama 32 jam dengan sel difusi Franz dan sisa kulit ular phyton (Python reticulates) sebagai membrannya. Hasil evaluasi kualitas sediaan gel  menunjukkan bahwa kedua formula gel dari bahan aktif yang berbeda memiliki kualitas yang memenuhi persyaratan sebagai sediaan gel yang baik. Sedangkan hasil uji permeabilitas in vitro memperlihatkan bahwa kedua bahan aktif memberikan profil yang berbeda danjumlah keterserapan bahan yang berbeda. Dimana setelah 32 jam uji difusi diperoleh sebanyak 20% natrium diklofenak dan 15,5% dietilamin diklofenak. Terlihat bahwa profil dari dietilamin diklofenak memiliki efek depo, sehingga dosis yang digunakan lebih efektif untuk jangka waktu lama.  Kata kunci: Gel, dietilamin diklofenak, natrium diklofenak, permeabilitas
Pemanfaatan Tanaman Eceng-Ecengan (Ponteridaceae) sebagai Agen Fitoremediasi dalam Pengolahan Limbah Krom Putri, Yola Desnera; Holik, Holis Abdul; Musfiroh, Ida; Aryanti, Anisa D.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2252.638 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7510

Abstract

Permasalahan pencemaran air yang disebabkan oleh limbah krom industri penyamakan kulit di kawasan Sukaregang, Kabupaten Garut perlu diolah dengan teknik fitoremediasi dengan tanaman dari keluarga Ponteridaceae. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui kadar penyerapan tanaman eceng-ecengan dan menentukan eceng mana yang paling efektif menyerap krom. Penelitian ini dilakukan dengan tahap pengumpulan bahan dan determinasi tanaman eceng-ecengan, pengolahan limbah dengan fitoremediasi selama 21 hari, dan analisis kadar krom dengan spektrofotometer serapan atom. Kapasitas penyerapan Eichhornia crassipes Solm., Heteranthera peduncularis, dan Monochoria vaginalis adalah 1,5395; 0,5728; dan 0,1057 µg/g. Berdasarkan uji Duncan, disimpulkan bahwa Eichhornia crassipes Solm. merupakan tanaman eceng paling efektif yang memiliki kemampuan paling tinggi dalam menyerap logam krom limbah penyamakan kulit. Kata kunci: Eichhornia crassipes Solm., fitoremediasi, Heteranthera peduncularis, krom, Monochoria vaginalis
Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) Sukmayadi, Asep Edi; Sumuwi, Sri Adi; B, Melisa Intan; Aryanti, Anisa D.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.472 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i2.7515

Abstract

 Daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) merupakan tanaman obat potensial di Indonesia yang secara empiris sering digunakan untuk mengobati asam urat, kencing batu, obat bengkak, batuk, asma, demam, peradangan, dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas imunomodulator daun tempuyung terhadap peningkatan jumlah leukosit dan komponennya serta peningkatan IL-2 pada tikus jantan putih galur Wistar. Hewan coba diberi perlakuan ekstrak etanol daun tempuyung dengan dosis 100, 700, dan 1400 mg/KgBB serta Stimuno 50 mg/kgBB  yang disuspensikan dengan Na CMC 0,5%. Ekstrak diberikan setiap hari sekali selama 2 (dua) minggu dan 1 (satu) minggu setelah diberikan Shigella dysenteriae secara per oral. Darah tikus diambil dari jantung kemudian dilakukan perhitungan jumlah leukosit dan komponennya dengan flow cytometry, serta IL-2 dengan Sandwich ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antaraaktivitas imunomodulator ekstrak etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) pada dosis 100 mg/kgBB terhadap peningkatan jumlah leukosit, limfosit, monosit, dan IL-2 dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dengan nilai p≤0,05.Maka, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tempuyung dapat meningkatkan jumlah leukosit dan komponennya serta IL-2. Oleh karena itu, daun tempuyung yang merupakan obat tradisional asli Indonesia berpotensi memiliki aktivitas imunomodulator. Kata kunci:  IL-2, leukosit, limfosit, monosit, Shigella dysenteriae, Sonchus arvensis Linn.
Formulation and Evaluation of 1 mg Alprazolam Tablet Mutiawati, Yuti; Rusdiana, Taofik; -, Fitrileni; Khorunisa, Anis
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.19 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7467

Abstract

Alprazolam is benzodiazepines drug which used to manage short-term anxiety disorder, also used for the treatment of panic disorder, with or without agographobia. Many factors can affect drug dissolution rates from tablets, hence possibly drug bioavailability- including the crystal size of the drug, tablet disintegration mechanisms and rates, the method of granulation, type and amount of granulating agent employed, type, amount and method of incorporation of disintegrants and lubricants and other formulation and processing factors. The aim of the study was to prepare and evaluate alprazolam tablets with dosage strengths 1 mg, with wet granulation method, as an adjuvant used: corn starch and lactosa sebagai filler, sodium lauril sulfat as solubilizer, sodium starch glycolat as desintegrant,  Erytrocin CI 45430 as colloring, polivinyl pirolidon K 30 as binder with variatrion concentration, ethanol 95% as wetting agent, talc, silicon dioksida coloidal and magnesium stearat as glidant and antiadherent, test for the granule are particle distribution, water content, angle of repose, bulk density, taped density, apparent density (compressibility), and test for the tablet dosage are description of tablet, wight uniformity, hardness, desintegration time, content uniformity, disolution, for the selected formula tested the comparison of disolution and bioequivalence to 1 mg Alprazolam tablet innovator, the results obtained, that the tablet alprazolam 1 mg, are meet the requirements. Keywords:  Alprazolam, bioequivalence test, dissolution comparison test
Analisis Mikroba, Timbal, Kadmium, dan Raksa pada Es Balok dan Bahan Pembuatannya Andriany, Dinny; Levita, Jutti; Warya, Sohadi; Maelaningsih, Firdha S
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.672 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i2.7511

Abstract

Telah dilakukan penetapan kadar timbal, kadmium, dan raksa pada sampel es balok dan sumber air bahan baku pembuatan es balok yang berasal dari salah satu pabrik di Bandung menggunakan metode spektrofotometri serapan atom tanpa nyala. Penetapan kadar dilakukan berdasarkan persyaratan air minum yang terdapat dalam Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/VI/2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cemaran logam terbanyak yaitu es balok dari depot. Kadar timbal tertinggi dalam es balok berasal dari depot adalah 15,5 ppb dan kadar kadmium tertinggi adalah 11 ppb, sedangkan kadar timbal tertinggi pada air bahan baku adalah 4,32  ppb dan 5,77 ppb pada es balok, dan kadar kadmium tertinggi pada air bahan baku adalah 1,85 ppb, dan pada es balok sebesar 0,88 ppb. Kadar raksa tertinggi untuk air bahan baku dan es balok adalah 0,06 ppb. Dari hasil tersebut diketahui bahwa ketiga logam yang diperiksa tidak melebihi batas yang ditetapkan yaitu 10 ppb untuk timbal, 3 ppb untuk kadmium, dan 1 ppb untuk raksa. Kata kunci: Es balok, kadmium, raksa, timbal
Formulasi Granul Effervescent Sari Kering Lidah Buaya sebagai Makanan Tambahan Wijayati, Muthmaina; Saptarini, Nyi Mekar; Herawati, Irma Erika
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.501 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7507

Abstract

Lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, tetapi rasanya pahit sehingga jarang dikonsumsi langsung. Rasa pahit ini diatasi dengan cara dibuat sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan granul effervescent sari kering lidah buaya sebagai makanan tambahan. Tahapan penelitian meliputi pembuatan sari kering, penapisan fitokimia, formulasi sediaan granul effervescent, uji kualitas, dan uji kesukaan granul effervescent. Hasil freeze drying berupa sari kering sebesar 7,57%. Penapisan fitokimia menunjukkan adanya kuinon, flavonoid, dan saponin. Granul effervescent diformulasikan dengan konsentrasi sari kering 20% (F1), 25% (F2), dan 30% (F3). Hasil uji kualitas granul menunjukkan bahwa granul effervescent yang dibuat memenuhi persyaratan yang baik dengan kadar air sebesar 0,20-0,21%; kerapatan curah 0,534-0,5384 g/mL; kerapatan mampat 0,6154-0,6178 g/mL dengan indeks Carr 13,29±0,025%; kecepatan alir 9,61-9,71 g/s; sudut istirahat 27,15-27,79o; pH 5,82-5,8; serta F1 sebagai formula yang paling disukai. Kata kunci: Granul effervescent, lidah buaya, makanan tambahan, sari kering
Analisis Farmakoekonomi Saintifikasi Jamu Antihipertensi, Antihiperglikemia, Antihiperkolesterolemia, dan Antihiperurisemia -, Supriyatna; Sukandar, Hadiyana; Maesaroh, Imas; Maelaningsih, Firdha S.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.431 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i2.7512

Abstract

Saintifikasi jamu dikembangkan agar dapat dipromosikan oleh profesional medis dalam kesehatan formal, bertujuan untuk memberikan dasar ilmiah pemanfaatan jamu di pelayanan kesehatan, membangun jaringan, mendorong penyediaan jamu yang aman, efektif, dan berkualitas. Penelitian dirancang untuk mengetahui efektivitas penggunaan simplisia dalam formula jamu (antihipertensi, antihiperglikemia, antihiperkolesterolemia, dan antihiperurisemia), membandingkan biaya terapi menggunakan simplisia jamu dan obat generik. Penelitian farmakoekonomi menggunakan metode cross-sectional, analisis efektivitas biaya secara retrospektif. Penyediaan dan penggunaan simplisia saintifikasi jamu di puskesmas Gondomanan Yogyakarta dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian terdapat sebanyak 18 simplisia untuk formula jamu antihipertensi, antihiperglikemia, antihiperkolesterolemia, dan antihiperurisemia. Pengukuran terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok jamu antihipertensi menunjukkan penurunan sebsesar 12,67% dan 2,33% setelah 7 hari penggunaan; kadar glukosa darah puasa 10,09% pada jamu antihiperglikemia, kadar kolesterol total 4,33% pada jamu antihiperkolesterolemia, dan kadar asam urat 32,91% pada jamu antihiperurisemia. Harga total jamu per hari setiap 1% penurunan lebih mahal daripada obat generik, yaitu Rp 1.290 untuk antihipertensi, Rp 750 antihiperglikemia, Rp 547,5 antihiperkolesterolemia, dan Rp 377,5 antihiperurisemia.

Page 1 of 32 | Total Record : 315