cover
Contact Name
Aqil Luthfan
Contact Email
walisongo@walisongo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aqilluthfan@walisongo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
ISSN : 08527172     EISSN : 2461064X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan is an international social religious research journal, focuses on social sciences, religious studies, and local wisdom. It is intended to communicate original research and current issues on the subject. The subject covers literary and field studies with various perspectives i.e. philosophy, culture, history, education, law, art, theology, sufism, ecology and much more.
Arjuna Subject : -
Articles 414 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT BERINVESTASI SUKUK Yuliati, Lilis
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 1 (2011): Ekonomi Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.1.214

Abstract

This study aims to analyze the interrelationship between risk factors and product attributes that affect the public interest in Islamic Sukuk invest SR001 and to know the appeal of an independent Islamic Bank Sukuk SR001 in selling by investors point of view. The method used in this study is a survey, while the sukuk investor respondens is SR 001, amounting to 100 people. The research was conducted by distributing questionnaires with Likert's scale. The analytical technique used is multiple regression. Based on the results of research and discussion that has been done can be concluded that the risk of investment and product islamic attributes positive effect on the public interest to invest, it is evident from the results of the test statistic, the test F and test T.***Kajian ini bertujuan untuk menganalisis interrelasi antara faktor-faktor resiko dengan atribut produk yang mempengaruhi minat publik terhadap investasi Sukuk Islam SR001 dan untuk mengetahui daya tarik Sukuk Bank Islam SR001 menurut para investor. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei, sementara responden adalah investor sukuk SR 001 sejumlah 100 orang. Pe­neliti­an dilaksanakan dengan cara membagi kuisioner dengan skala Likert. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi ganda. Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa resiko investasi dan produk Islami berkait positif dengan keinginan publik untuk melakukan investasi. Ini tampak jelas dari penghitungan statistik dengan test F dan T.
KEARIFAN LOKAL SEBAGAI RESOLUSI KONFLIK KEAGAMAAN Jati, Wasisto Raharjo
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 21, No 2 (2013): Agama Lokal
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.21.2.251

Abstract

This article aims to analyze relation between local wisdom within religion conflicts resolution in post conflict divided society of Maluku. In the case of Maluku conflict religion was not core sources, but rivalry among societal element to compete for bureaucracy position and economic-politic resources. Religion is only becoming supporting conflict which provides moral legitimation and politic identity to strike others. The history of Maluku conflict indicated by subordination and domination relations that resulted discrimination and marginalization amidst society. The fallacy of the new order regime in 1999 can be said conflict escalation in Maluku that murdered million innocent peoples. Maluku conflict had resolved by Malino peace treaty in 2002 and 2003, however potency of conflict in grassroots can be reduced by local wisdom values. Pela gandong as local wisdom had a pivotal role in reconciliation process to recapitalize social capital which cracked during conflict. In addition to local wisdom, representation in bureaucracy also hold role player to reducing social gap between society elemental in Maluku.***Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kearifan lokal sebagai resolusi konflik keagamaan di masyarakat pasca konflik Maluku. Dalam kasus konflik Maluku, agama bukanlah sumber utama, namun rivalitas antar elemen masyarakat dalam memperebutkan sumber daya ekonomi-politik dan birokrasi yang menjadi per­masalahannya. Agama hanya menjadi faktor pendukung yang menyediakan ada­nya legitimasi moral dan identitas politik untuk melakukan kekerasan ter­hadap orang lain. Sejarah konflik Maluku ditandai dengan relasi subordinasi dan domi­nasi yang menghasilkan adanya diskriminasi dan marjinalisasi di tengah masya­rakat. Jatuhnya rezim Orde Baru tahun 1999 dapat dikatakan sebagai pun­cak konflik Maluku yang telah membunuh jutaan nyawa manusia tidak bersalah. Konflik Maluku telah diselesaikan melalui perjanjian damai Malino tahun 2002 dan 2003, namun demikian potensi konflik di akar masyarakat dapat dikurangi melalui nilai-nilai kearifan lokal. Pela gandong sebagai kearifan lokal mempunyai peran penting dalam rekonsiliasi dengan menyatukan kembali solidaritas masya­rakat yang terpecah selama konflik. Selain halnya kearifan lokal, re­presentasi dalam birokrasi juga memegang peran utama dalam mereduksi kesenjangan sosial antara elemen masyarakat di Maluku.
PENGARUH ORIENTASI PEMBELAJARAN MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA MADRASAH SWASTA Hakim, Lukman
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.162

Abstract

A combination of the research by Asatuan (2004) and Kiuk (2007), gave a model for empowerment to private institutions like madrasah to become qualified institutions that can take part in education development in order to educate people through learning orientation, motivation and commitment as well as to improve the performance of private madrasah. Applying the combination the two research scheme, this research aims to determine the influence of (1) orientation on performance of private madrasah, (2) motivation of working on performance of private madrasah, (3) commitment to the performance of the private madrasah. The results showed that (1) Learning orientation affect the performance of the private madrasah, (2) Motivation of working affected the performance of private madrasah, (3) Commitment affected to the performance of private madrasah.***Kombinasi penelitian yang dilakukan oleh Asatuan (2004) dan Kiuk (2007) memberikan model pemberdayaan bagi lembaga swasta seerti madrasah untuk menjadi lembaga yang bermutu yang dapat ikut ambil bagian dalam pembangunan pendidikan untuk tujuan mendidik masyarakat melalui orientasi pendidikan, motivasi, dan komitmen serta perbaikan kinerja madrasah. Dengan menggunakan kombinasi dua desain penelitian, penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh: (1) orientasi kinerja madrasah swasta; (2) motivasi kerja pada kinerja madrasah swasta; dan (3) komitmen terhadap kinerja madrasah swasta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (1) Orientasi belajar mem­pengaruhi kinerja madrasah swasta; (2) Motivasi kerja mempengaruhi kinerja madrasah swasta; (3) Komitmen mempengaruhi kinerja madrasah swasta.
SUFI HEALING: TERAPI DALAM LITERATUR TASAWUF Syukur, Muhammad Amin
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 20, No 2 (2012): Spiritualisme Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.20.2.205

Abstract

This study reveals the Sufi healing, a therapy in the literature of Sufism. This study focuses on behaviors associated with the Sufi healing or prevention of disease, both physically and mentally, and then determines the aspects that support a system of rational and empirical therapy. The result achieved through this research is the discovery of an alternative treatment or prevention of appropriate disease in accordance with the tendency of society in the current era, the digital age. After investigation, it is revealed that Sufi healing is a form of alternative therapy that is done by taking the values of Sufism as a means of treatment or prevention. This model has been known in the community since Islam and Sufism itself evolved. Scientific references about the work system of medicine or healing in this manner, was found in a variety of transpersonal psychology theories, in which consciousness become one focus of the study. Medically, it is also known by the term psycho-neurons- endocrine-immunology, where the conclusion states that there is a relationship between mind and body in the health problems for everyone. In other word, the mind influences health.***Kajian ini mengungkap tentang sufi healing, yaitu terapi di dalam literatur tentang sifisme. Kajian ini memfokuskan pada perilaku yang berasosiasi dengan sufi healing atau pencegahan penyakit, baik secara fisik maupun mental, dan kemudian menentukan aspek-aspek yang mendukung sistem terapi rasional dan empirik. Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah penemuan treatment alternatif atau preventif terhadap penyakit secara tepat yang sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini. Ditemukan bahwa sufi healing merupakan bentuk terapi alternatif yang dilakukan dengan menggunakan nilai-nilai sufisme se­bagai cara treatment atau pencegahan. Model ini telah dikenal dalam ma­syarakat sejak Islam dan sufisme berkembang. Rujukan ilmiah dari mengenai sistem kerja peng­obatan­nya dapat ditemukan dalam berbagai teori psikologi transpersonal, di mana kesadaran menjadi fokus kajian. Secara medis, pengobatan ini juga disebut psycho-neurons-endocrine-immunology, yang kesimpulannya adalah adanya hubungan antara fikiran dan tubuh dalam kesehatan manusia,
POLA PENANGANAN KONFLIK AKIBAT KONVERSI AGAMA DI KALANGAN KELUARGA CINA MUSLIM Elizabeth, Misbah Zulfa
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 21, No 1 (2013): Resolusi Konflik
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.21.1.241

Abstract

This research has the purposes to reveal the patterns of conflict caused by religious conversion among Chinese Muslim in Semarang, the patterns of conflict resolution applied among them, and their view on the conflict resolutions applied. Applying the methods of interviewing using structured interview guidance, participation observation, and deep interview, it was revealed that there are five kinds of conflict come out of conversion: indifference, teasing allusion, rude speaking, rejection, and hostile. Meanwhile there are three ways found in resolving conflict caused by religious conversion: to let the conflict goes on and resolved by time, to explain the problem related to Islam, and to go out from family circle. Based on the varieties in resolving the conflict, it is revealed that the community tends to approve the peace way in solving any problem, otherwise it will break the value the community hold, harmony.***Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pola konflik yang disebabkan oleh konversi agama di kalangan Cina Muslim di Semarang, pola resolusi konflik yang diterapkan di kalangan mereka, serta pandangan mereka mengenai penyelesaian yang mereka lakukan, Dengan menggunakan metode wawancara dengan pedoman wawancara terstruktur, observasi partisipasi, observasi, dan wa­wan­cara mendalam ditemukan bahwa ada lima bentuk konflik akibat konversi: tidak dipedulikan, digoda, bicara kasar, penolakan, dan permusuhan. Sementara itu ditemukan tiga cara penyelesaian konflik, yaitu membiarkan masalah sehingga hilang bersama waktu, menjelaskan tentang Islam, dan keluar dari lingkup keluarga. Berdasarkan keragaman cara penyelesaian masalah tampak bahwa komunitas Cina cenderung menggunakan cara damai dalam menyelesaikan masalah.
DAKWAH TRANSFORMATIF MOHAMMAD NATSIR al-Asy’ari, M. Khoirul Hadi
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 22, No 2 (2014): Dakwah Multikultural
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.22.2.275

Abstract

Da‘wa is probably the best effort to spread Islam. In the context of Indonesia, so many figures engaged in Islamic da‘wa. One of them is Mohammad Natsir who implemented transformative Islamic da‘wa in of his life times. Applying qualitative research with historical approach, both on his life history and his writings, it was found that transformative efforts on the dakwah movement implemented by Mohammad Natsir was based on the principles of verbalic deeds, actualization of Islam in a factual actions, and good personily. The principles had been imple­mented by doing organizational breakthrough toward the community. Applying this strategy made the da‘wa movement infiltrated toward all levels of society. Nowadays it was showed that the organization set up by Mohammad Natsir developed well and support the religiousity among Indonesian society.***Dakwah adalah salah satu upaya untuk menyebarkan agama Islam. Dalam konteks Indonesia, banyak sekali tokoh yang bergerak dalam bidang dakwah. Salah satunya adalah Mohammad Natsir. Mohammad Natsir melakukan dakwah tranformatif pada zamannya. Dengan menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan sejarah, baik melalui sejarah kehidupan maupun karyanya ditemu­kan bahwa upaya transformatif dalam gerakan dakwah yang dilakukan oleh Mohammad Natsir didasarkan pada prinsip amal perbuatan lisan, aktualisasi ajaran Islam dengan karya nyata, dan kepribadian terpuji. Upaya yang dilakukan­nya adalah melakukan gebrakan organisatoris. Implementasi dakwah Moham­mad Natsir melalui gerakan organisasional telah terbukti menyebar di seluruh wilayah Indonesia dan membentuk keberagamaan Islam di Indonesia.
PERTEMANAN SEBAYA SEBAGAI ARENA PENDIDIKAN DERADIKALISASI AGAMA Yusar, Yusar
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 23, No 1 (2015): Pendidikan dan Deradikalisasi Agama
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.23.1.229

Abstract

This article was an endeavor to describe the arena of the education which aim to de-radicalization, specially among the youth with their peer group. In many cases, the youth is the main target of the radicalism and they were often exploited for the radical movement. In previous researches, the concept of the peer group are rarely considered. Data collected based on several observations in the exper­iments with the artificial scene of daily life. The youth found their way to show their awareness on the religious radical movement. In some empirical inves­ti­gations, this article might offers the theoretical framework of peers that may be constructed to study the de-radicalization of religious movement. In the peer life, it was built the force to control the members not to join the radical movement. This article may provide a new approach in terms of  education for de-radicalization of religious movement.***Artikel ini merupakan upaya untuk menggambarkan arena pendidikan yang ber­tujuan untuk deradikalisasi, khususnya di antara kaum muda dengan kelompok sebaya mereka. Dalam banyak kasus, pemuda adalah sasaran utama radikalisme dan mereka sering dilakukan untuk gerakan radikal. Dalam penelitian se­belum­nya, konsep dari kelompok sebaya jarang dipertimbangkan. Data dikumpulkan ber­dasarkan beberapa pengamatan dalam eksperimen dalam adegan buatan kehidupan sehari-hari. Pemuda menemukan jalan mereka untuk memberikan tanda kesadaran gerakan radikal agama. Pada beberapa penyelidikan empiris, artikel ini dapat menawarkan kerangka teoritis teman sebaya yang mungkin dibangun untuk mempelajari deradikalisasi gerakan keagamaan. Dalam ke­hidup­an teman sebaya, dibangun kekuatan untuk mengendalikan anggota untuk tidak bergabung dengan gerakan radikal. Artikel ini dapat memberikan pen­dekatan baru dalam pendidikan istilah untuk deradikalisasi gerakan keagamaan.
REFORMULASI HUBUNGAN AGAMA DENGAN NEGARA: DIALOG PEMIKIRAN YUSUF AL-QARDHAWY DENGAN ULAMA KLASIK TENTANG POLITIK KENEGARAAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PERPOLITIKAN DI INDONESIA Mashudi, Mashudi
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 22, No 1 (2014): Relasi Agama dan Negara
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.22.1.265

Abstract

This research describes the formulation want state politics and religious ties with the country according to Yusuf al-Ulama Qardhawy and Classical. The results of the analysis of their thinking as outlined in his works, can be explained that Yusuf al-Qardhawy reformulate the concept of the relationship between religion and the state as well as the state political through and isti'ab syumuli method, a problem of how to resolve the impasse in state politics as well as the relationship between religion and state product classical scholars thought. Reformulation of the concept of the relationship between religion and the state is the solution to the stagnation (stagnation) patterns of thought classical scholars. The concept of state politics by Yusuf al-Ulama Classical Qardhawy and there are points in common with the Indonesian state politics in the context of the present though not totally, so that some can be implemented to control the practice of politics in Indonesia lately away from religious ethics.***Penelitian ini ingin menjelaskan formulasi politik kenegaraan dan hubungan agama dengan negara menurut Yusuf al-Qardhawy dan Ulama Klasik. Hasil analisis dari pemikiran mereka yang dituangkan dalam karya-karyanya, dapat dijelaskan bahwa Yusuf al-Qardhawy mereformulasi konsep hubungan agama dan negara serta politik kenegaraan tersebut melalui metode shumulī dan isti’ab, suatu cara menyelesaikan kebuntuan problematika politik kenegaraan serta hubungan agama dan negara produk pemikiran ulama klasik. Reformulasi konsep hubungan agama dan Negara tersebut merupakan solusi atas stagnasi (ke­jumud­an) corak pemikiran ulama klasik. Secara teoritis, konsep politik kenegaraan menurut Yusuf al-Qardhawy dan Ulama Klasik terdapat titik kesamaan dengan politik kenegaraan Indonesia dalam konteks sekarang meskipun tidak secara total, sehingga sebagian dapat diimplementasikan untuk mengendalikan praktik perpolitikan di Indonesia yang akhir-akhir ini jauh dari etika agama.
MUJAHID VERSUS TERORIS Supena, Ilyas
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 20, No 1 (2012): Fundamentalisme Agama
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.20.1.189

Abstract

War of opinions about the victims of Bali blast in public media was observed in two national newspaper, Republika and Kompas. Although the both newspapers are of national level, but in fact the request to be objective in informing opinions toward all community class and groups is some-thing difficult to achieve. This is based in the idea that every communication action contains any interrest—the more in mass media. In the side of Republika the execution of Amrozi seen as universal humanity problem, meanwhile for Kompas it only seen as local case that is related to the persons involved in the incident. Republika provides enough room for developing the discourse on jihad and terorism in order to build a counter opinion on the news that oftenly offense Amrozi meanwhil Kompas convines it self for not to involve in the discourse of theology.***Perang opini tentang korban ledakan Bali di media massa diamati di dua surat kabar nasional, yaitu Republika dan Kompas. Walaupun kedua surat kabar ter­sebut berskala nasional, namun dalam kenyataannya tuntutan untuk obyektif dalam menyampaikan opini kepada masyarakat merupakan hal yang sulit. Ini didasarkan pada gagasan bahwa setiap tindakan komunikasi me­ngandung kepentingan. Di pihak Republika ekskusi Amrozi dipandang sebagai masalah kemanusiaan universal, sementara bagi Kompas ekskusi tersebut hanya dipandang sebagai kasus lokal yang terkait dengan pribadi yang terlibat dalam ke­jadian tersebut. Republika memberikan ruang yang cukup bagi pe­ngembang­an diskursus mengenai jihad dan terorisme dalam rangka untuk membangun opini imbangan terhadap berita-berita yang seringkali menentang Amrozi sementara Kompas membatasi diri untuk tidak masuk ke dalam diskursus teologi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KOPERASI PONDOK PESANTREN Aji, Gunawan
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 1 (2011): Ekonomi Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.1.219

Abstract

Some problems are still coming up in developing boarding school cooperative. Quality of human resources, participation and performance of cooperative boarding school are some among so many problems are actually there. Strategy to improve the performance of cooperative boarding school is very urgent through participation, commitment and ability to keep innovative among members.***Beberapa persoalan masih tampak dalam pengembangan koperasi sekolah. Kualitas sumber daya manusia, partisipasi dan KINERJA koperasi pesantren merupakan beberapa di antara sekian banyak masalah yang ada. Strategi untuk memperbaiki kinerja koperasi di pesantren sangat penting, yaitu melalui artisipasi, komitmen, dan kemampuan untuk mempertahankan agar anggota tetap innovatif.

Page 1 of 42 | Total Record : 414