cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
OASIS (Objective And Accurate Sources of Islamic Studies)
ISSN : 19791399     EISSN : 25483889     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal OASIS adalah jurnal ilmiah kajian Islam dibawah pengelolaan program pascasarjana IAIN Syekh Nurjati, kehadirannya ditujukan sebagai wadah aktualisasi karya para akademisi maupun praktisi dengan fokus kajian terkait ilmu Pendidikan Islam, Manajemen Pendidikan Islam dan Psikologi Pendidikan Islam. Jurnal ini terbit dua kali selama satu tahun yaitu bulan Februari dan Agustus.
Arjuna Subject : -
Articles 105 Documents
UPAYA GURU PAI DALAM MEMBANGUN KESADARAN KEAGAMAAN SISWA KELAS VII DI MTs AL-MAEMUN KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN Tati Sumiati
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 01 (2016)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.684 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v1i01.812

Abstract

 AbstrakLatar belakang masalah yang mendorong penelitian ini adalah realitas pelaksanaan pendidikan agama Islam di MTs, dimana keberhasilan sekolah dalam menginternalisasikan nilai keberagamaan dalam diri peserta didik masih banyak dipertanyakan, tujuan hakiki dari pendidikan agama pada lembaga pendidikan formal yang sejatinya adalah untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan dalam diri peserta didik dirasa belum optimal. Realita yang ada mengindikasikan bahwa para siswa belum memiliki kesadaran beragama atau kesadaran mengamalkan ajaran agama. Yang kemudian menjadi persoalan utama disini adalah bagaimana kemudian madrasah berupaya untuk menumbuhkan kesadaran siswa terhadap pengamalan ajaran agama. Maka MTs Al-Maemun  Kuningan sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki visi untuk mewujudkan anak didik yang berkualitas dalam imtaq dan  meningkatkan akhlaqul karimah serta mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari tentunya memiliki upaya untuk mewujudkan makna serta tujuan hakiki pendidikan agama Islam, perwujudan kesadaran dalam menerapkan nilai-nilai keagamaan mempunyai pengaruh yang cukup signifikan, maka penulis tertarik dengan melihat upaya guru dalam membangun kesadaran keagamaan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang MTs Al-Maemun Kuningan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya guru dalam membangun kesadaran keagamaan  terwujud dalam program pembinaan keagamaan di MTs Al-Maemun Kuningan, yang mencakup tiga aspek, yaitu :pengembangan pengetahuan keagamaan, pengembangan pengamalan keagamaan, dan pengembangan pengalaman keagamaan yang mencakup beberapa kegiatan seperti; kegiatan ceramah pada hari besar Islam, pembagian zakat fitrah, pembagian hewan kurban, sholat dzuhur berjamaah, sholat duha, ibadah puasa, baca tulis al-Qur‟an, dan lain-lain. Kata Kunci: Guru PAI, Kesadaran Keagamaan  AbstractBackground issues that drive this research is the reality of the implementation of Islamic religious education in MTs, where the success of the school in internalising the value of diversity in self-learners are still widely questioned, ultimate purpose of religious education at formal education institutions, which in essence is to develop religious values in self-learners felt not optimal. The reality indicates that students have not had a religious awareness or consciousness of practicing religion. Which later became the main issue here is how then madrassa student seeks to raise awareness against the practice of religion. Then MTs Al-Maemun Brass as an Islamic educational institutions that have the vision to realize the students qualified in IMTAQ and  increase ahlaqul karimah and practice the teachings of Islam in daily life must have an effort to realize the meaning and ultimate purpose of Islamic religious education, the embodiment of consciousness in applying religious values have significant influence, the authors are interested in seeing the efforts of teachers in developing religious awareness in students of class VII MTs Al-Maemun Jalaksana Brass. This study is a qualitative research, with a background of MTs Al-Maemun Brass. Data collected by observation and interview techniques. Analysis of the data used in this research is descriptive qualitative data analysis. The data obtained in this study is data on observations and interviews.  The results showed that the efforts of teachers in building religious consciousness manifested in the religious formation program at MTs Al-Maemun Brass, which includes three aspects, namely: the development of religious knowledge, the development of religious practice, and the development of religious experience that includes several activities such as; activities lectures on Islamic holidays, the distribution of tithes, the distribution of sacrificial animals, midday prayer in congregation, Duha, prayer, fasting, reading and writing the   al-Qur, an, and others.Keyword: Teacher of Islamic study, religious awareness
EFEKTIFITAS PENERAPAN KONSELING RELASI DAN KESEHATAN MENTAL DALAM MENANGGULANGI PERILAKU MENYIMPANG SISWA MTs NEGERI WOTBOGOR INDRAMAYU Khairunisa, Aan
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 02 (2016)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.683 KB)

Abstract

AAN KHAIRUNISAaakhairuinsa@yahoo.co.idAbstrakLatar belakang penelitian ini berangkat dari ketertarikan penulis terhadap masalah perilaku menyimpang yang terjadi pada siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Wotbogor Indramayu, dan mengetahui efektifitas penerapan konseling relasi dan kesehatan mental yang dilakukan guru BK dalam menanggulangi masalah perilaku menyimpang tersebut. Berangkat dari latar belakang yang ada, kajian ini memiliki beberapa rumusan masalah yaitu; 1. Bagaimana perilaku menyimpang siswa MTs Negeri Wotbogor Indramayu, 2. Bagaimana efektifitas penerapan konseling relasi dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa MTs negeri Wotbogor Indramayu, dan 3. Bagaimana efektifitas penerapan konseling mental dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa MTs Negeri Wotbogor Indramayu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikam perilaku menyimpang yang terjadi pada siswa MTs Negeri Wotbogor Indramayu dan mengetahui efektifitas penerapan konseling relasi dan kesehatan mental dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa MTs Negeri Wotbogor Indramayu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan wawancara sebagai alat pengumpulan data serta observasi, data dan dokumentasi sebagai alat pendukungnya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimpang yang terjadi di MTs Negeri Wotbogor Indramayu lebih kepada perilaku indisipliner, dan kegiatan konseling relasi dan kesehatan mental yang diterapkan di MTs Negeri Wotbogor sangat efektif dalam menanggulangi perilaku menyimpang tersebut.Kata Kunci: Perilaku Menyimpang, Konseling relasi, konseling kesehatan mental AbstractBackground of this research couse of interest in writer to the problem of deviate behavior that occurs in students MTs Wotbogor Indramayu, and he knows the effectiveness of the application of counseling mutual relation and mental health done counseling teacher in reducing behavior problems incompliant. From that background, this research have some formulation problems: (1) How the deviating public students at MTs Wotbogor Indramayu, (2) How the effectiveness of the application of counseling relation in reducing deviate behavior public of students at MTs Wotbogor Indramayu, and (3) How the effectiveness of the application of counseling mental in reducing deviate behavior public of students at MTs Wotbogor Indramayu. This research attempts to descript of deviate behavior that occurs in public of students at MTs Wotbogor Indramayu and he knows the effectiveness of the application of counseling mutual relation and mental health in reducing deviate behavior public of students at MTs Wotbogor Indramayu. Methodology used in this research is the method the qualitative study by interviews as a means of data collection and observation, data and documentation as a means of his supporters .Of the result of this research can be concluded that deviate behavior occurring in public MTs Wotbogor Indramayu more to the guilty, and activities counseling mutual relation and mental health applied in public MTs Wotbogor very effective in reducing behavior incompliant.Keyword: deviate behavior, counseling relation, counseling health mental
NILAI-NILAI METODOLOGIS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AL-RAHMAN AYAT 1-4 Eli Nurlaeli
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 01 (2016)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.352 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v1i01.811

Abstract

AbstrakTerjadinya penyimpangan ajaran agama di kalangan remaja sekarang ini telah menjadi fenomena, yang dapat dilihat dari perilaku keagamaan mereka. Hal tersebut disinyalir karena pendidikan agama tidak terinternalisasikan dengan baik menjadi karakter kepribadiannya. Pendidikan agama yang diberikan oleh para guru kepada peserta didik kurang menarik dari sisi materi, apalagi metode yang digunakannya. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, penting memilih metode yang digunakan. Di dalam Al-Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat tentang pendidikan yang berhubungan dengan tujuan maupun metode pemelajaran, diantaranya dapat ditelaah dari al-Qur’an surat al-Rahman ayat 1- 4. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menemukan nilai-nilai metodologis Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam al-Qur’an surat al-Rahman ayat 1-4. (2) Menemukan metode-metode yang efektif untuk internalisasi Pendidikan Agama Islam berdasarkan konsep al-Qur’an surat al-Rahman ayat 1-4. Hasil penelitian ini menyimpulkan berdasarkan tela’ah terhadap tafsir dan munasabah surat al-Rahman ayat 1-4 adalah: (1) Dalam al-Qur’an surat al-Rahman ayat 1 – 4, terkandung nilai-nilai metodologis bahwa seorang pendidik dituntut memiliki sifat-sifat kasih sayang, murah hati, sabar, lemah lembut, santun, menguasai materi, mampu membaca dan memahami al-Qur’an dengan baik, serta harus jelas dalam menyampaikan pelajaran. (2) Metode-metode pemelajaran Agama Islam yang dapat dipahami dari ayat tersebut maupun munasabahnya antara lain: metode kasih sayang, lemah lembut, membaca, tabyin, kisah, keteladanan, pembiasaan, perhatian, tanya jawab, dan ceramah.Kata Kunci: Nilai-nilai, metodologi, Pendidikan Agama Islam. AbstractIn education there is a phenomenon of many of irregularities in religous teachings and decreasing of the noble values of religion among students, which can be seen from religious behavior of teenagers nowadays. Religious education seems not internalized as a Moslem personality as the objectives of Islamic education. Because in the practice of religious education are less attractive from the material side and the manner of teaching (method), so that religious teaching methodology are no longer have any effect in achieving the objectives of Islamic education. To achieve the objectives of education, there are many ways or method which can be used. In the Quran, there are verses that relate to education, wheater related to the purpose and methods of learning, which can be explored from Surah al-Rahman. This study aims to: (1) Find the values of methodological of Islamic Education which contained in Quran of Surah al-Rahman verses 1-4. (2) Find effective methods for internalization of Islamic education based concept of Quran of Surah al-Rahman verses 1-4. Results of the study found that based on the review of the verse interpretation by mufasir which supported by the relevant verses and surah al-Rahman verses 1-4: (1) It contained methodological values especially Islamic education and other relevant fields of learning with the content of Quran, among those methodological values that in a way of teaching, a teacher must have qualities as a loving, generous, affectionate and gentle, mastering in their material, can read and understand the Quran well, mannered and should clearly presenting the lesson; (2) Methods of teaching Islamic lesson can be understood from Quran include: affection method, reading, tabyin, story telling, model, habituation, attention, debriefing, and lectures.Keywords: Values, methodology, Islamic Education.
STRATEGI PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM KOMPETENSI DASAR DAN MATERI POKOK JENJANG SMP Nasma, Nasma
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 02 (2016)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.683 KB)

Abstract

AbstrakPentingnya suatu  strategi pembelajaran  bisa menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, untuk mengubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, kecakapan, ketrampilan, dan kemampuan, serta aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Untuk itu dianggap perlu membuat rancangan aplikasi strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences yang inovatif dan variatif dalam proses pembelajaran. Rumusan dalam penulisan tesis ini adalah: (1) Bagaimanakah konsep strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multiple intelligences dalam pendidikan? (2) Bagaimanakah karakteristik kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Tingkat Sekolah Menengah Pertama? dan (3) Bagaimanakah implementasi strategi pembelajaran berbasis  multiple intelligences dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Menengah Pertama? Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) Konsep strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multiple intelligences dalam pendidikan? (2) Karakteristik kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Tingkat Sekolah Menengah Pertama? dan (3) Implementasi strategi pembelajaran berbasis  multiple intelligences dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Menengah Pertama? Metode penelitian ini  adalah penelitian kualitatif  dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan,  menggunakan pendekatan penelitian normatif, serta menggunakan metode penelitian deskriptif. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis secara induktif dan deduktif. Analisis induktif digunakan karena lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data dan analisis ini dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik. Adapun analisis deduktif adalah metode untuk menganalisa data dan menyimpulkan data-data dengan mencari hal-hal yang bersifat umum, ditarik menuju ke hal-hal yang bersifat khusus. Merancang sebuah strategi pembelajaran adalah merupakan tugas pendidik, sehingga dengan variasi strategi pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga prestasi belajarpun diharapkan dapat meningkat. Dalam hal ini dibahas tentang konsep strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences Tingkat Sekolah Menengah Pertama khususnya Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)  yang membantu para pendidik untuk mencoba menggunakan lima belas strategi  multiple intelligences. Kelima belas strategi itu adalah : Strategi diskusi, strategi action research, strategi klasifikasi, strategi analogi, strategi identifikasi, strategi bermain peran, strategi penokohan, strategi flash-card, strategi gambar visual, strategi papan permainan, strategi wayang, strategi applied learning, strategi movie learning, strategi environment learning, dan strategi service learning, yang mencakup tiga dimensi, baik dimensi aqidah, syariah, maupun akhlak. Konsep Howard Gardner tentang strategi pembelajaran ini diharapkan mempunyai hubungan yang relevan untuk dijadikan acuan dan landasan berpikir bagi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada jenjang Sekolah Menengah Pertama.Kata Kunci: Strategi pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Multiple Intelligencys AbstractThe importance of a learning strategy can motivate students to learn, to change the knowledge, understanding, attitudes, and behaviors, skills, skills, and abilities, as well as other aspects that exist in individuals who learn. It was considered necessary to make application design strategies based learning multiple intelligences innovative and varied in the learning process. The formulation in this thesis are: one, How does the concept of a learning strategy based Islamic education multiple intelligences in education? Two, How do the characteristics of curriculum subjects Islamic Education Level Junior High School? and three, How the implementation of multiple intelligences based learning strategies in studying the subject of Islamic Education Junior High School level?This study aims to describe: one, the concept of a learning strategy based Islamic education multiple intelligences in education? two, Characteristics of curriculum subjects Islamic Education Level Junior High School? and three, Implementation of multiple intelligences based learning strategies in studying the subject of Islamic Education Junior High School level?This research method is qualitative research data collection techniques using literature study, using normative research approach, and using descriptive research method. Once the data is collected, then analyzed inductively and deductively. Inductive analysis is used because it can find multiple realities, as contained in the data and analysis can take into account the values explicitly as part of the analytic structure. The deductive analysis is a method to analyze the data and concluded the data by looking for things that are of a general nature, drawn to things that are special. Designing a learning strategy is the task of educators, so that the variation of learning strategy is expected to increase students motivation, so that learning achievement is expected to increase. In this regard discuss learning strategies based on the concept of multiple intelligences Junior High School level, especially Subjects Islamic Education that helps educators to try to use multiple intelligences fifteen strategies. Fifteenth strategies are: Strategy discussion, strategic action research, strategy classification, strategy analogies, strategy identification, strategy role playing, strategy characterizations, strategy flash-card, strategy visual image, strategy board games, strategy puppet, strategies applied learning, strategy movie learning, learning environment strategy, and the strategy of service learning, which includes three dimensions, both dimensions of faith, Sharia, or morals. Howard Gardners concept of learning strategy is expected to have relevant relationships to serve as a reference and basis of reasoning for the implementation of Islamic education teaching in junior high school level.Keyword: Islamic Education, Learning Based Strategy, Multiple Intelligences
STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGELOLA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN UNGGULAN NURUL ISLAM LARANGAN BREBES Muhammad Shobirin
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 01 (2016)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.336 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v1i01.810

Abstract

AbstrakDi dalam perjalanan SMK ini tidak lepas dari peran seorang pemimpin yang bertanggungjawab penuh dalam pengelolaan SMK didalam membesarkan dan mengembangkan lembaga tersebut, untuk menjadikan peserta didik,tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang mempunyai skill dan keperibadian yang dapat dihandalkan .Pemimpin memiliki tugas untuk mengarahkan dan mengorganisasi lembaga pendidikan agar tercapai tujuan yang dicita-citakan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, kepala sekolah memiliki strategi kepemimpinan masing-masing yang sangat mempengaruhi kinerja para tenaga kependidikan di lingkungan kerjanya masing-masing. Kegagalan dan keberhasilan banyak ditentukan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh sekolah menuju tujuannya. Perumusan masalahdalampenelitianiniadalah sebagai berikut (1) Bagaimana strategi kepemimpinan Kepala SMKNurul Islam dalam mengelola SMK Unggulan ? (2) Bagaimana karakteristik kepemimpinan Kepala SMKNurul Islam dalam mengelola SMK Unggulan ? (3) Bagaimana upaya Kepala SMK dalam mewujudkan SMKNurul IslamUnggulan? Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1)Strategi kepemimpinan Kepala SMK dalam mengelola SMKNurul IslamUnggulan, (2) Karakteristik kepemimpinan kepala SMK dalam mengelola SMKNurul IslamUnggulan, (3) Upaya Kepala SMK dalam mewujudkan SMKNurul IslamUnggulan.Penelitian ini menggunakan metode riset lapangan (field research) yaitu metode ,wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif interpretative, dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Kesimpulan penelitian. Ada empat strategi kepala madrasah dalam mengelola, yaitu: (1) melakukan perencanaan, (2) melakukan pengorganisasian, (3) melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan,(4) melakukan tugas-tugas pengawasan dan pengendalian. Karakteristik kepemimpinan kepala sekolah(1) menggunakan prinsip Nabi Muhammad Saw: ”Uswatun Khasanah” (keteladanan dalam berkata, berbuat dan berperilaku), Upaya kepala SMK dalam mewujudkan SMKNurul IslamUnggulan, yaitu: (1) Peningkatan kualitas tenaga pendidik, (2) peningkatan kualitas peserta didik, (3)pembenahan administrasi sekolah (4)kegiatan belajar mengajar yang kondusif, (5) peningkatan sarana dan prasarana, (6) kurikulum yang berkualitas dengan mengacu pada kurikulum 2013 (7)penerapan manajemen berbasis sekolah.  Kata Kunci: Strategi Kepemimpinan, Pengelolaan Sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan  AbstractIn this vocational journey can not be separated from the role of a leader who takes full responsibility in the management of SMK in raising and developing the institution, to make learners, educators and education personnel who have the skills and personality that can be responsibility. Leaders have a duty to direct and organize educational institutions in order to achieve the aspired goals. In carrying out its duties and functions, principals have a leadership strategy respectively, which greatly affects the performance of the educational staff in their respective working environments. Failure and success are determined by the principal, because the principal is to control and determine the direction to be taken by the school to its destination. The problems of this study are as follows (1) how is Head leadership strategy of SMK Nurul Islam in managing the seed? (2) What are Head leadership characteristics of SMK Nurul Islam in managing the seed? (3) What are Head efforts in realizing the of SMK Nurul Islam seed? This study aims to describe : (1) The strategy of leadership in managing the Head of SMK Nurul Islam seed, (2) The characteristics of leadership in managing SMK Nurul Islam seed, (3) Efforts in realizing the Head of SMK Nurul Islam seed. This study uses field research (field research) the method, interview and observation. The collected data were then analyzed using descriptive analysis interpretative method, using a phenomenological approach. The research finding of the study. There are four strategies of headmaster in managing, namely: (1) planning, (2) organizing, (3) carry out the work in accordance with a predetermined plan, (4) perform tasks of supervision and control. Leadership characteristics headmaster (1) using the principle of the Prophet Muhammad: "Uswatun Vault" (exemplary say, act and behave), Efforts head SMK in realizing SMK Nurul Islam seed, namely: (1) Improving the quality of teachers, (2) improving the quality of students, (3) improvement of school administration (4) a conducive teaching and learning activities, (5) improvement of facilities and infrastructure, (6) quality curriculum with reference to the curriculum in 2013 (7) the implementation of school-based management. Key Word: Leadership Strategies, Managing School, School of Skill. 
PENGARUH PROFESIONALITAS GURU DALAM MANAJEMEN KELAS DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI MTs NEGERI KRANGKENG INDRAMAYU Darmin Darmin
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 01 (2016)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.511 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v1i01.809

Abstract

AbstrakProfesionalitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang nyaman, aktif, kreatif, dan menyenangkan merupakan salah satu ketrampilan guru yang harus dikuasai. Guru profesional indikatornya adalah mengajar sesuai dengan latar belakang keilmuannya, memiliki sertifikat sertifikasi, disiplin dalam kerja, dan mampu mengelola kelas sebagai tempat belajar yang nyaman bagi siswa. Sikap profesionalitas guru dan manajemen kelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa di kelas. Karena kelas yang dikelola dengan baik akan menjadikan siswa nyaman dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Situasi nyaman dalam pembelajaran akan menumbuhkan kreatifitas siswa untuk aktif dalam pembelajaran di kelas. Didukung dengan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif (pembelajaran kooperatif), maka tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai dan prestasi belajar siswa akan menjadi lebih baik.Kata Kunci: Profesionalitas Guru, manajemen kelas, Pembelajaran Kooperatif dan Prestasi belajar.AbstractProfessionalism teachers in creating learning comfortable, active, creative, and pleasing is one of skills also teachers who had to controlled. Professional indicators teachers is the teaching in accordance with knowledge background, have a certificate, discipline in work, and able to manage class as a learning comfortable for students. Attitude professionalism teachers and management class can affect eager to study from the classroom. Because a class managed will make students comfortable in following their experiences in the class .The situation at ease in learning will nurturing creativity students to actively in their experiences in the class .Supported by learning model involving students active (learning cooperative), so the purpose of learning that have been planned can be achieved and student learning achievements will be better.Keyword: Professionalism of teacher, management class, learning cooperative and learning achievement
PENGARUH GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN TERHADAP IKLIM KERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI MAN CILEDUG KABUPATEN CIREBON Basit, Abdul
OASIS (Objective And Accurate Sources of Islamic Studies) Vol 1, No 01 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLatar belakang penelitian ini muncul dari rasa penasaran penulis yang merasakan Iklim Kerja Tenaga Kependidikan yang kurang kondusif sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dan guna mengetahui pengaruh gaya dan situasi kepemimpinan terhadap Iklim Kerja Tenaga Kependidikan di MAN Ciledug. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan (1) Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap Iklim Kerja Tenaga Kependidikan, (2) Seberapa besar pengaruh situasi kepemimpinan terhadap Iklim Kerja Tenaga Kependidikan dan (3) Seberapa besar pengaruh gaya dan situasi kepemimpinan secara bersama-sama terhadap Iklim Kerja Tenaga Kependidikan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi iklim kerja organisasi, diantaranya adalah faktor kepemimpinan. Beberapa Dimensi kepemimpinan diantaranya adalah gaya dan situasi kepemimpinan, dimensi ini merupakan hal yang pertama mempengaruhi iklim kerja. Dengan gaya kepemimpinan yang baik dan situasi kepemimpinan yang efektif diharapkan akan mewujudkan Iklim Kerja Tenaga Kependidikan yang kondusif.  Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data melalui  angket/kuesioner. Teknik analisis  data  yang  digunakan  adalah  korelasi pearson product moment, determinasi, dan korelasi ganda. Selanjutnya data yang telah terkumpul diolah kemudian ditafsirkan, dianalisis dan dideskripsikan sesuai dengan masalah dan  tujuan  penelitian. Berdasarkan pembahasan dalam penelitian  ini,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap Iklim Kerja Tenaga Kependidikan sebesar 37% termasuk pada kategori kurang, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan situasi kepemimpinan terhadap Iklim Kerja Tenaga Kependidikan sebesar 32% termasuk pada kategorikurang, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan gaya dan situasi kepemimpinan educater secara bersama-sama terhadap Iklim Kerja Tenaga Kependidikan sebesar 39%, sisanya di pengaruhi oleh faktor yang lainnya.Kata Kunci: Gaya kepemimpinan, situasi kepemimpinan dan iklim kerja AbstractThe background of this research arises from author’s curiosity who feel the working climate of educater is less of  conducive so author interested in conducting this research and to determine the influence of leadership style and leadership situation on the working climate of educater in MAN Ciledug. The aim of this research are to explain (1) How much the influence of the leadership style on the working climate of educater, (2) How much the influence of the leadership situation on the working climate of educater and (3) How much the influence of leadership style and leadership situation working together on working climate of educater. There are several factors that can influence the working climate of the organization, including the factor of leadership. Some dimensions of leadership such as leadership style and leadership situations, these dimensions are the first thing that influence the working climate. With the good leadership style and effective leadership situation is expected to realize a conducive working climate ofeducater. The method is used in this research is quantitative method with data collection through questionnaires / questionnaire. The data analysis technique used is the Pearson product moment correlation, determination, and double correlation. Furthermore, the data that had been collected was processed and then interpreted, analyzed and described in accordance with the issues and research purposes. Based on the discussion in this research, it can be concluded that: (1) There are positive influence and significant leadership style on working climate of educater is 37% included in the category of less, (2) There are positive influence and significant leadership situation on the working climate of educateris 32% include in the category of less, (3) There are positive influence and significant both  of leadership styles and situations educater together onworking climate of educater is 39%, the rest is influenced by other factors.Keywords: leadership style, leadership situation and working climate
PENGARUH PROFESIONALISME GURU PAI DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 PLUMBON KECAMATAN PLUMBON KABUPATEN CIREBON Dafiah, Dafiah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 01 (2016)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PAI teachers of SMP Negeri 2 Plumbon was not professional but the educational quality was good, those most of students graduated of elementary school were enthusiasticed and registered to SMP Negeri 2 Plumbon. From this problem, the research has been intended to find out how many influences of the professionalism PAI teachers and classes management to increase educational quality of SMP Negeri 2 Plumbon. So what are the good established educational quality of SMP Negeri 2 Plumbon. The purpose from this research is to find out the influencence of the professionalism PAI techer and classes management to increase educational quality. The consideration design of research where the professionalism PAI teachers are good regarding to increase educational quality will be good too viceversa. An approachment from this thesis research uses quantitative method. The instrument for collecting data are observations, interviews, documentation studies, literature riviews and questionnaires to all of teachers of SMP Negeri 2 Plumbon there are 43 teachers. In this research, the researcher uses population research because the subject less than much. Therefore in this research, a population as a sample. The finding of the research showed that the professionalism of PAI teachers in SMPN 2 Plumbon and classes management were not significant influencing to increase educational quality SMPN 2 Plumbon, it is related from risult of variable influencing X1 and X2 on Y just of a fit enough levels is 0,29 by contribution 8,4%. Key word: professional teacher, classroom management and quality of education 
Keberhasilan Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Membentuk Kepribadian Guru dan Menumbuhkan Kesadaran Siswa dalam Melaksanakan Shalat Dluha (Studi Kasus di MTs. Salafiyah Bode Plumbon Kabupaten Cirebon) Sybli, Sybli
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 01 (2016)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKepemimpinan kepala Madrasah adalah cara atau usaha kepala Madrasah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan staf, guru, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja dan berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepribadian guru adalah menggambarkan ketaatan terhadap aturan, norma,  atau kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan.  Jika guru memiliki kepribadian yang baik, misalnya guru yang terlambat akan menimbulkan kesan tidak baik di mata siswanya, karena sebagai orang yang harus memberikan teladan tetapi yang dilakukan justru sebaliknya.  Oleh karena itu, untuk membangkitkan kesadaran siswa dalam melaksanakan shalat Dluha diperlukan sikap kepemimpinan dari kepala Madrasah dan kepribadian guru yang baik. Masalahnya, apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala Madrasah dan kepribadian guru dengan kesadaran siswa dalam melaksanakan shalat Dluha di MTs. Salafiyah Bode.Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk menggambarkan kepemimpinan kepala Madrasah dengan kesadaran siswa MTs. Salafiyah Bode dalam melaksanakan Shalat Dluha; 2). Untuk menggambarkan kepribadian guru dengan kesadaran siswa MTs. Salafiyah Bode dalam melaksanakan Shalat Dluha; 3). Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala Madrasah dan kepribadian guru dengan kesadaran siswa MTs. Salafiyah Bode dalam melaksanakan shalat Dluha.Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan deskriftif analisis, sementara instrument penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data-data variabel X1 , X2 , dan Y adalah angket, dan instrument lain yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu: 1). Kepemimpinan kepala Madrasah adalah sebesar 84,8 % dan nilai tersebut mempunyai makna bahwa kepemimpinan kepala Madrasah yang telah berjalan di MTs. Salafiyah Bode baik, sebab nilai tersebut berada pada rentang nilai prosentase 76 % - 85 %..  2). Kepribadian guru MTs. Salafiyah Bode sebesar 89,9 % menunjukkan kategori sangat baik, sebab nilai tersebut berada pada rentang nilai prosentase 86 % - 100 %. 3). Kesadaran siswa dalam melaksanakan shalat dluha sebesar 90,1 % menunjukkan kategori sangat baik, sebab nilai tersebut berada pada rentang nilai prosentase 86 % - 100 %. 4). Keberhasilan kepemimpinan kepala Madrasah dalam membentuk kepribadian guru dan kesadaran siswa dalam melaksanakan shalat Dluha pada table di atas dapat dikategorikan Baik sekali (86,6%).     ABSTRACT Syibli; The succesful of principals leadership in forming teachers personality and  arising the students awareness in implementing Dluha prayer  ( Case Study in MTs. Salafiyah Bode Plumbon Cirebon ) Principals Leadership is a way or attempt headmaster in influencing, encouraging, guiding, directing, staff, teachers, students, parents, and other relevant parties to work and participate in order to achieve the intended purpose. teachers personality is to describe adherence to the rules, norms, policies that have been set by the leadership. If the teacher has a good personality, for example, teachers who are late will create the impression is not good in the eyes of the students, because they are as a person who provides exemplary but do just the opposite. therefore, to raise the awareness of students in carrying out Dluha prayer is necessary leadership of headmaster attitude and personality of a good teacher. the problem is, whether there is a correlation between the leadership of headmaster and teachers personality with students awareness in carrying out Dluha prayer in MTs. Salafiyah BodeThe purpose of this study are: 1. To describe leadership of headmaster with students of  MTs. Salafiyah awareness in praying Dluha, 2. to describe the personality of the teacher with the students awareness of  MTs.Salafiyah Bode in performing Dluha prayer, 3. To determine the correlation of the leadership of headmaster and teachers personality with students of MTs. Salafiyah awareness in praying Dluha.The general purpose of education is to guide students toward maturity. Leadership headmaster should be able and ready to be influencing, guiding, directing staff to work  effectively in order to achieve the objectives of education and learning that has been set. Also needed a good teachers personality, because students are human beings who are being directed who should also have a major personality, that maturity is the main purpose of education can be easily achieved, especially the maturity in running religious teachings of Islam.The method used in this research is survey method and descriptive analysis, while the research instrument used in collecting data variables X1, X2, and Y are questionnaires, and other instruments used by researchers to collect data relating to the study was observational , interviews, documentation and literatures.Based on the results of this study concluded that: 1) Leadership Principals amounted to 84.8% and the value of having a meaning that Principals leadership who have walked in MTs. Salafiyah Bode is well, because these values are in the range of the percentage of 76% -85 % , 2)The teacher’s Personalities of MTs. Salafiyah Bode are 89.9% showed very good category, because these values are in the range of the percentage of 86% -100%. 3) Awareness of students in praying Dluha are 90.1% showed very good category, because these values are in the range of the percentage of 86% - 100%. 4) Principals leadership success in forming the teachers personality  and arising students awareness in praying Dluha in the table above can be categorized Well once (86.6%).
KONSEPSI PENDIDIKAN DALAM KELUARGA MENURUT PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DAN HASAN LANGGULUNG Neni Yohana
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.058 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v1i2.1252

Abstract

ABSTRACTThis research have the background that the family as one of the three education centers, have an important effect in which every person in this institution will definitely be changes and developments according to the color and pattern of this institution. Family holds responsibility and a very important role in children's education, because education have impacts not only on individual families but also to society. Nowadays, the cultural characteristics of Indonesia began to fade on themselves each nation, so the concept of Ki Hadjar Dewantara thought needs to be studied more in depth, especially education in the family. It takes understanding and a profound awareness of the importance of interest as well as the role of parents in educating their children, in developing their potential to be a child of the faithful and devoted to Allah., So the concept of Hasan Langgulung thought more escpecially Islamization process of education in the family needs to be studied more in depth.Based on that background, the purpose of this research are: 1) To analyze the concept of education in the family according to Ki Hadjar Dewantara and Hasan Langgulung thought. 2) To analyze the comparative concept of education in the family according to Ki Hadjar Dewantara and Hasan Langgulung thought. 3) To analyze the relevance of the concept of education in the family according to the Ki Hadjar Dewantara and Hasan Langgulung thought against Islamic Education. To obtain the results of the study, the authors use research library with a descriptive approach to qualitative data, as well as using a variety of methods, descriptive critical. The data collection was done by examining and analyzing the data sources and the corresponding reference of the study data analysis that can be generated conclusion.The results of this research concluded that: Ki Hadjar Dewantara and Hasan Langgulung thoughts and ideas about education in the family, are still relevant enough to be applied in the present. The concept of education in the family by Ki Hadjar Dewantara and Hasan Langgulung have some similarities and differences. That is because both have the educational background and the situation of different socio-cultural environment. The style of educational thought of Ki Hadjar Dewantara is not far from the culture of Indonesia. According to Ki Hadjar Dewantara, education is an effort to inculcate freedom for the people through education. Hasan Langgulung outlook towards education in the household can not be separated from his philosophy as a Muslim who took the basic idea of Islamic values which were based on the Qur'an, Hadith, and Muslim scholars thought earlier. Education in the family is very important as foundation of Islamic characteristic of children. Keywords: Education, Family, Ki Hadjar Dewantara, Hasan LanggulungABSTRAK Penelitian ini memilki latar belakang bahwa keluarga sebagai salah satu tri pusat pendidikan, mempunyai pengaruh penting di mana setiap orang yang berada dalam institusi ini pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan corak institusi tersebut. Keluarga memegang tanggung jawab dan peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak, sebab dampak pendidikan keluarga tidak hanya pada individu tetapi juga kepada masyarakat. Pada saat ini karakteristik budaya Indonesia mulai pudar pada diri masing-masing anak bangsa, sehingga konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang lebih meng-Indonesia perlu dikaji lebih mendalam khususnya pendidikan dalam keluarga. Dibutuhkan pengertian dan kesadaran yang mendalam akan pentingnya tujuan serta peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya, dalam mengembangkan potensi dan fitrahnya untuk menjadi anak yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT., sehingga konsep pemikiran Hasan Langgulung yang lebih meng-Islamisasi proses pendidikan khususnya pendidikan dalam keluarga perlu dikaji lebih mendalam.Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk menganalisa konsep pendidikan dalam keluarga menurut Ki Hadjar Dewantara dan Hasan Langgulung. 2) Untuk menganalisa perbandingan  konsep pendidikan dalam keluarga menurut pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan Hasan Langgulung. 3) Untuk menganalisa relevansi konsep pendidikan dalam keluarga menurut pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan Hasan Langgulung terhadap Pendidikan Agama Islam. Untuk memperoleh hasil penelitian, penulis menggunakan library research dengan pendekatan deskriptif terhadap data yang bersifat kualitatif, serta menggunakan berbagai metode yaitu deskriptif analitis kritis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah dan menganalisis sumber data dari referensi yang terkait dan dari telaah analisis data itu dapat dihasilkan kesimpulan.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Pemikiran dan gagasan Ki Hadjar Dewantara dan Hasan Langgulung tentang pendidikan dalam keluarga, masih cukup relevan untuk diterapkan di masa sekarang. Konsep pendidikan dalam keluarga menurut Ki Hadjar Dewantara dan Hasan Langgulung memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Hal tersebut dikarenakan kedua tokoh tersebut memiliki latar belakang pendidikan dan situasi lingkungan sosial budaya yang berbeda. Corak pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara tidak jauh dari budaya Indonesia. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah upaya menanamkan jiwa merdeka bagi rakyat melalui bidang pendidikan. Pandangan Hasan Langgulung terhadap pendidikan dalam rumah tangga tidak terlepas dari filosofinya sebagai seorang muslim yang mengambil dasar pemikiran dari nilai-nilai keislaman yang disandarkan pada al-Qur’an, Hadist, serta pemikiran cendikiawan muslim terdahulu. Pendidikan dalam keluarga sangatlah penting sebagai fondasi bagi proses dan pembinaan anak-anak agar menjadi manusia yang berkepribadian Islami. Kata Kunci : Pendidikan, Keluarga, Ki Hadjar Dewantara, Hasan Langgulung

Page 1 of 11 | Total Record : 105