Claim Missing Document
Check
Articles

Dimensi Partisi Graf Thorn dari Graf Kincir 〖Wd〗_2^m untuk m=1,2,3 Zayendra, Siska -; Mardhaningsih, Auli; Yulianti, Lyra; Effendi, Effendi
JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 1: Maret - Agustus 2019
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.842 KB) | DOI: 10.26594/jmpm.v4i1.1434

Abstract

Misalkan G = (V, E)  adalah  suatu  graf terhubung.  Himpunan  titik  V(G) dipartisi  menjadi  beberapa  partisi,  dan  Π = {S1, S2, ..., Sk } sebagai  himpunan yang berisikan  k-partisi  tersebut.  Misalkan  v ∈ V (G),  representasi  v terhadap Π didefinisikan sebagai r(v|Π)  = (d(v, S1), .., d(v, Sk )).  Π disebut  partisi  penye- lesaian jika setiap  titik  di G mempunyai  representasi  yang berbeda  terhadap Π. Kardinalitas yang minimum dari partisi  penyelesaian disebut  dimensi partisi  dari G, ditulis pd(G). Thorn  dari graf G, dengan parameter l1, l2, . . . , ln diperoleh dengan menambahkan daun sebanyak li ke titik vi  dari graf G, untuk  i ∈ {1, . . . , n}, dengan  li  ≥ 1.  Graf  thorn  dari  graf G dinotasikan  dengan  T h(G, l1, l2 , . . . , ln ). Pada  jurnal ini ditentukan dimensi partisi  graf thorn  dari graf kincir W d2m   untuk m = 1, 2, 3, dinotasikan  dengan T h(W d2m , l0 , l1, . . . , l2m ), untuk  i = 0, 1, 2, .., 2m.Kata kunci: Dimensi partisi,  graf thorn, graf kincir
Dimensi Partisi Graf Thorn dari Graf Kincir 〖Wd〗_2^m untuk m=1,2,3 Siska - Zayendra; Auli Mardhaningsih; Lyra Yulianti; Effendi Effendi
JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 1: Maret - Agustus 2019
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/jmpm.v4i1.1434

Abstract

Misalkan G = (V, E)  adalah  suatu  graf terhubung.  Himpunan  titik  V(G) dipartisi  menjadi  beberapa  partisi,  dan  Π = {S1, S2, ..., Sk } sebagai  himpunan yang berisikan  k-partisi  tersebut.  Misalkan  v ∈ V (G),  representasi  v terhadap Π didefinisikan sebagai r(v|Π)  = (d(v, S1), .., d(v, Sk )).  Π disebut  partisi  penye- lesaian jika setiap  titik  di G mempunyai  representasi  yang berbeda  terhadap Π. Kardinalitas yang minimum dari partisi  penyelesaian disebut  dimensi partisi  dari G, ditulis pd(G). Thorn  dari graf G, dengan parameter l1, l2, . . . , ln diperoleh dengan menambahkan daun sebanyak li ke titik vi  dari graf G, untuk  i ∈ {1, . . . , n}, dengan  li  ≥ 1.  Graf  thorn  dari  graf G dinotasikan  dengan  T h(G, l1, l2 , . . . , ln ). Pada  jurnal ini ditentukan dimensi partisi  graf thorn  dari graf kincir W d2m   untuk m = 1, 2, 3, dinotasikan  dengan T h(W d2m , l0 , l1, . . . , l2m ), untuk  i = 0, 1, 2, .., 2m.Kata kunci: Dimensi partisi,  graf thorn, graf kincir
The Commutation Matrices of Elements in Kronecker Quaternion Groups Yanita Yanita; Eka Purwanti; Lyra Yulianti
Jambura Journal of Mathematics Vol 4, No 1: January 2022
Publisher : Department of Mathematics, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1267.652 KB) | DOI: 10.34312/jjom.v4i1.12004

Abstract

This article discusses the commutation matrix in the Kronecker quaternion group; that is, a non-abelian group whose 32 elements are matrices of 4 × 4 size, with entries in the set of complex numbers. The purpose of this paper is to describe the commutation matrices obtained in relation to the matrices in this group. The commutation matrix is a permutation matrix that associates the relationship between the vec and vec of the transpose matrix. Based on the classification of matrices in the Kronecker quaternion group, there are 16 classification of commutation matrices for the matrices in this group.
PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR PRIVAT SERTA KAJIAN EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA UNTUK SISWA PANTI ASUHAN Izzati Rahmi H.G; Admi Nazra; Hazmira Yozza; Narwen Narwen; Yanita Yanita; Lyra Yulianti
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.052 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.340

Abstract

Matematika merupakan bidang ilmu yang sangat penting namun kurang disukai oleh sebagian besar siswa. Ketidaksukaan ini disebabkan oleh kurang mempunyai mereka memahami pelajaran matematika. Untuk mengatasi hal tersebut sebagian siswa memilih belajar tambahan di luar jam sekolah. Namun hal ini tidak bisa dilakukan oleh siswa yang tinggal di panti asuhan. Karena itu diperlukan pendampingan bagi siswa panti asuhan dalam belajar matematika. Kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah memberikan bimbingan belajar privat bagi siswa yang tinggal di panti asuhan Anak Mentawai dan Yatim H.Syafri Moesa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kegiatan ini telah mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika. Dalam kegiatan ini juga dilakukan kajian tentang efikasi diri dan motivasi belajar siswa di bidang matematika. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum hanya sedikit siswa yang memiliki efikasi diri dan motivasi belajar yang tinggi. Hal ini akan bermuara pada prestasi belajar matematika yang rendah. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa siswa SD memiliki efikasi diri dan motivasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa SMP dan SMA. Hal ini dapat mengakibatkan semakin menurunnya prestasi belajar matematika seiring meningkatnya tingkatan sekolah siswa. Hasil kajian efikasi diri dan motivasi belajar diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menyusun kegiatan pengabdian di masa yang akan datang.
On the Locating Chromatic Number of Barbell Shadow Path Graph A. Asmiati; Maharani Damayanti; Lyra Yulianti
Indonesian Journal of Combinatorics Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Indonesian Combinatorial Society (InaCombS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ijc.2021.5.2.4

Abstract

The locating-chromatic number was introduced by Chartrand in 2002. The locating chromatic number of a graph is a combined concept between the coloring and partition dimension of a graph. The locating chromatic number of a graph is defined as the cardinality of the minimum color classes of the graph. In this paper, we discuss about the locating-chromatic number of shadow path graph and barbell graph containing shadow graph.
On the subdivided thorn graph and its metric dimension Lyra Yulianti; Narwen Narwen; Sri Hariyani
Indonesian Journal of Combinatorics Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Indonesian Combinatorial Society (InaCombS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.79 KB) | DOI: 10.19184/ijc.2019.3.1.4

Abstract

For some ordered subset W = {w1, w2, ⋯, wt} of vertices in connected graph G, and for some vertex v in G, the metric representation of v with respect to W is defined as the t-vector r(v∣W) = {d(v, w1), d(v, w2), ⋯, d(v, wt)}. The set W is the resolving set of G if for every two vertices u, v in G, r(u∣W) ≠ r(v∣W). The metric dimension of G, denoted by dim(G), is defined as the minimum cardinality of W. Let G be a connected graph on n vertices. The thorn graph of G, denoted by Th(G, l1, l2, ⋯, ln), is constructed from G by adding li leaves to vertex vi of G, for li ≥ 1 and 1 ≤ i ≤ n. The subdivided-thorn graph, denoted by TD(G, l1(y1), l2(y2), ⋯, ln(yn)), is constructed by subdividing every li leaves of the thorn graph of G into a path on yi vertices. In this paper the metric dimension of thorn of complete graph, dim(Th(Kn, l1, l2, ⋯, ln)), li ≥ 1 are determined, partially answering the problem proposed by Iswadi et al . This paper also gives some conjectures for the lower bound of dim(Th(G, l1, l2, ⋯, ln)), for arbitrary connected graph G. Next, the metric dimension of subdivided-thorn of complete graph, dim(TD(Kn, l1(y1), l2(y2), ⋯, ln(yn)) are determined and some conjectures for the lower bound of dim(Th(G, l1(y1), l2(y2), ⋯, ln(yn)) for arbitrary connected graph G are given.
Further Results on Locating Chromatic Number for Amalgamation of Stars Linking by One Path A. Asmiati; Lyra Yulianti; C. Ike Tri Widyastuti
Indonesian Journal of Combinatorics Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Indonesian Combinatorial Society (InaCombS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.469 KB) | DOI: 10.19184/ijc.2018.2.1.6

Abstract

Let G = (V, E) be a connected graph. Let c be a proper coloring using k colors, namely 1, 2, ⋯, k. Let Π = {S1, S2, ⋯, Sk} be a partition of V(G) induced by c and let Si be the color class that receives the color i. The color code, cΠ(v) = (d(v, S1), d(v, S2), ⋯, d(v, Sk)), where d(v, Si) = min{d(v, x)∣x ∈ Si} for i ∈ [1, k]. If all vertices in V(G) have different color codes, then c is called as the locating-chromatic k-coloring of G. Minimum k such that G has the locating-chromatic k-coloring is called the locating-chromatic number, denoted by χL(G). In this paper, we discuss the locating-chromatic number for n certain amalgamation of stars linking a path, denoted by nSk, m, for n ≥ 1, m ≥ 2, k ≥ 3, and k > m.
On Super (a,d)-edge antimagic total labeling of branched-prism graph Khairannisa Al Azizu; Lyra Yulianti; Narwen Narwen; Syafrizal Sy
Indonesian Journal of Combinatorics Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Indonesian Combinatorial Society (InaCombS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ijc.2021.5.1.2

Abstract

Let H be a branched-prism graph, denoted by H = (Cm x P2) ⊙ Ǩn for odd m, m ≥ 3 and n ≥ 1. This paper considers about the existence of the super (a,d)-edge antimagic total labeling of H, for some positive integer a and some non-negative integer d.
Graf Ramsey (3K2, C3)-Minimal Hidayati Rais; Lyra Yulianti; Admi Nazra
Jurnal Matematika UNAND Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.4.2.11-15.2015

Abstract

Misalkan diberikan graf G dan H sebarang. Notasi F → (G, H) berarti bahwa pada sebarang pewarnaan 2-warna, merah atau biru, terhadap semua sisi graf F mengakibatkan F memuat subgraf merah yang isomorfik dengan G atau subgraf biru yang isomorfik dengan H. Graf F adalah graf Ramsey (G, H)-minimal jika F → (G, H) dan F ∗ 9 (G, H) untuk sebarang subgraf sejati F ∗ ⊂ F. Selanjutnya R(G, H) menyatakan kelas yang memuat semua graf Ramsey (G, H)-minimal. Pada tulisan ini diberikan beberapa syarat perlu untuk keanggotaan R(3K2, C3) serta beberapa graf yang menjadi anggota R(3K2, C3).Kata Kunci: Graf Ramsey minimal, 3K2, siklus, pewarnaan-(G, H)
PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF TERHUBUNG 3-REGULER ADE NGESTU SULISTIO; LYRA YULIANTI; NARWEN NARWEN
Jurnal Matematika UNAND Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.10.1.38-45.2021

Abstract

. Suatu pelabelan total sisi ajaib pada graf G dengan p titik dan q sisi adalah suatu fungsi bijektif f : V (G) ∪ E(G) → {1, 2, 3, · · · , p + q} sedemikian sehingga f(u) + f(v) + f(uv) = k, untuk setiap uv ∈ E(G) dengan k konstanta bilangan bulat positif. Suatu pelabelan total dikatakan sebagai pelabelan super jika f : V (G) → {1, 2, 3, · · · , p}. Pada penulisan ini dikaji tentang pelabelan total sisi ajaib super pada graf terhubung 3-reguler.Kata Kunci: Pelabelan graf, graf reguler, pelabelan sisi ajaib super