Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

DIKSI PADA TEKS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR Madu, Fransiska Jaiman
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2016/28

Abstract

Abstract: Diction on Narrative Text Elementary School Students. This study aimed to describe the diction in the text narrative fourth grade students based on three conditions, namely,(1) accuracy requirements (2) predominance requirement (3) and the meaning of rules. This research is qualitative approach and descriptive methods , used 12 subjects.  Through assignment technique with predetermined topics. Researchers provided 6 topics narrative text (stories). The number of overall narrative text that was produced as many as 72 student text. The result diction analysis on narrative text students demonstrate, based on the accuracy requirements, the data encountered sinonym diction, active diction, passive diction, conjunctions, preposition, which is not the right word because it does not fit the context of the sentence, incorrect word usage as a result of the particles and incorrect word usage as a result of affixation. In addition, correct data relation to synonyms, active diction, passive diction, conjunctions, prepositions, a common word, special words, a change of meaning include : expansion of the meaning, a narrowing of meaning, synesthesia, and ameliorative.  Based on the predominance requirement are common diction and diction was not common in the narrative text students. Furthermore, based on the terms of diction rules meaning there was not correct denotative meaning. Then, the use connotative include positive diction and negative connotative. Keywords: narrative text, diction, accuracy, prevalence, meaning rule Abstrak: Diksi Pada Teks Narasi Siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan diksi pada teks narasi siswa kelas IV yang didasari pada tiga syarat yaitu, (1) syarat ketepatan,  (2) syarat kelaziman, dan (3) syarat kaidah makna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  dan metode deskriptif. Teknik yang digunakan adalah teknik penugasan dan terdapat 12 subjek penelitian. Melalui teknik penugasan siswa menyusun teks narasi berdasarkan topik yang telah ditentukan (6 topik). Jumlah teks narasi secara keseluruhan yang dihasilkan siswa sebanyak 72 teks. Hasill analisis diksi pada teks narasi siswa menunjukkan, berdasarkan syarat ketepatan, terdapat data ketidaktepatan pada sinonim, diksi aktif, pasif, kata hubung, kata depan, kata yang tidak sesuai konteks kalimat, kata yang tidak tepat akibat salah penggunaan partikel dan kata yang tidak tepat akibat salah penggunaan afiksasi. Selain itu, terdapat data yang tepat berkaitan dengan sinonim, diksi aktif, pasif, kata hubung, kata depan, kata umum, kata khusus, perubahan makna mencakup: perluasan arti, penyempitan arti, sinestesia, dan ameliorasi. Berdasarkan syarat kelaziman terdapat diksi yang lazim   tetapi tidak terdapat diksi yang tidak lazim. Selanjutnya, berdasarkan syarat kaidah makna terdapat diksi yang bermakna denotatif yang tidak tepat. Kemudian, penggunaan diksi konotatif yang mencakup konotatif positif dan konotatif negatif. Kata kunci:  teks narasi, diksi, ketepatan, kelaziman, kaidah makna
Pengembangan Modul Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar Purnami, Wahyuni; Madu, Fransiska Jaiman; Utama, Wigbertus Gaut
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah lingkungan merupakan tanggung jawab bersama baik masyarakat maupun pemerintah. Upaya penanaman rasa peduli lingkungansudah saatnya di tanamkan sejak dini, pada anak-anak. Berbagai upaya untuk menanamkan kepedulian lingkungan yang telah dilakukan antara lain melalui sosialisasi maupun kegiatan praktis dalam rangka menumbuhkan kepeduliaan lingkungan seperti pengelolaan sampah. Selain upaya diatas maka kepedulian lingkungan ini juga akan ditanamkanpada anak melalui proses pembelajaran di sekolah, yaitu melalui mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup. Modul untuk mendukung dan menjadi panduan dalam pembelajaran menjadi salah satu sumber belajar dalam pendidikanlingkungan hidup. Modul pendidikan lingkungan hidup yang akan dijadikan panduan ini merupakan modul yang lebih berbasis pada kultur sekolah, yang akan memuat materi lingkungan yang kontekstual dan kearifan localyang mendukung pelestarian lingkungan. Pengembangan modul ini merupakan tahap lanjutan dari penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan pengelolaan sampah di sekolah dasar. Tahapan dalam pengembangan modul ini melalui tahap 3D (define, desaign dan development). Pada tahap define (pendefinisian) dilakukan pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator dan pengumpulan referensi materi yang berhubungan denganlingkungan serta kearifan-kearifan lokal yang mendukung permalahan lingkungan. Tahap Design (perancangan) dilakukan perancangan modul pendidikan lingkungan hidup dan pada tahap Development (pengembangan) dilakukanpembuatan modul pendidikan lingkungan hidup yang divalidasi oleh para ahli.
Introduksi Inovasi dan Teknologi Sederhana Konservasi Lingkungan pada Siswa Seminari Pius XII Kisol: Usaha Menciptakan Calon Pemimpin Sadar Lingkungan Utama, Wigbertus G.; Madu, Fransiska Jaiman; Purnami, Wahyuni
RANDANG TANA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2018): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah lingkungan hidup menjadi pusat perhatian dunia akhir-akhir ini. Hal tersebut terjadi karena begitu banyak masalah lingkungan yang terjadi dan tentu mengganggu segala aktivitas manusia. Salah satu masalah yang kerap menyita perhatian publik adalah, eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Berdasarkan masalah tersebut, manusia tentu khawatir akan nasib bumi untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlunya kreatifitas tinggi manusia sebagai penghuni dan tentu penjaga planet bumi. Salah satu langkah yang dapat dibuat adalah upaya internalisasi kesadaran ekologis melalui inovasi-inovasi pertanian yang ramah lingkungan seperti pembuatan pupuk bokasi, melakukan kegiatan daur ulang limbah kertas, dan mengkonserfasi air tanah. Adapun mitra dalam kegiatan ini adalah siswa seminari Pius XII Kisol dan tempat pelaksanaan kegiatan di lingkungan asrama siswa seminari.
READING TUTORING FOR ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IN GOLO LANGKOK VILLAGE, RAHONG UTARA, MANGGARAI, EAST NUSA TENGGARA Madu, Fransiska Jaiman
RANDANG TANA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

By reading a book, you can explore the world without leaving your seat. That was a glimpse of the saying that Plummer conveyed about the importance of reading. As an important matter, the ability to read is certainly a major demand for everyone, not least. Through reading, one can know many things like history, news, information, and so on. Reading is one of the basic competencies learned since elementary school. Children must learn to read from elementary school. However, what happens if there are still elementary school-age children who cannot read? This happens to children in Golo Langkok Village. There are still 17 children of primary school age who have not been able to read. These findings are considered a problem. Based on this problem, one solution is offered, namely the provision of tutoring for elementary school-age students who have difficulty reading in the village of Golo Langkok, Kecamatan Rahong Utara. The steps that will be carried out are: 1) analyzing the situation, 2) diagnosing, 3) activating children based on their abilities, 4) conducting reading learning activities. Based on the guidance activities carried out it can be concluded that children who experience reading difficulties need intense guidance. Learning outcomes after the guidance activities have been conducted show that students' reading ability increases. advanced reading difficulties
Kesadaran Ekologis Di Lingkungan Sekolah Dasar Purnami, Wahyuni; Utama, Wigbertus Gaut; Madu, Fransiska Jaiman
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitianpendahuluan yang berisi tentang upaya internalisasi kesadaran ekologis di lingkungan SDK Ruteng IV Ruteng Flores NTT. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi dan bentuk pengelolaan sampah di sekolah, perubahan perilaku siswa dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah serta menemukan strategi yang efektif dalam upaya internalisasi kesadaran ekologis pada diri siswa SD. Luaran penelitian ini adalah tersusunnya strategi pengelolaan sampah di lingkungan sekolah Dasar serta adanya rekomendasi untuk instansi terkait dalam upaya pengelolaan sampah di sekolah. Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner, wawancara, oberservasi, uji coba perlakuan sertareview dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptifkualitatif, menggunakan model Miles dan Huberman dengan pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengelolaan sampah di SDK Ruteng IV dilakukan secara mandiri oleh guru, siswa dan pegawai di SDK Ruteng IV,penanganan sampah dilakukan secara mandiri dengan menumpuk sampah di samping sekolah,membakar sampah dan membuang keluar sekolah. Persepsi awal siswa menunjukkan sebagian besar,yaitu 60,27% siswa belum mengetahui manfaat sampah, sebanyak 50,64% siswa belum mengetahuibahaya sampah yang tidak diolah dengan baik. upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam penanganan sampah di kelas dengan melibatkan siswa untuk piket membersihkan kelas. Upaya yang dilakukan dalam internalisasi ekologis dengan meningkatkan kesadaran tentang sampah (awareness). Pemikiran tentang sampah (thinking) dan pola perlakuan terhadap sampah (Doing). Perubahan yang terjadi pada siswa setelah upaya internalisasi ekologis adalah peningkatan prosentase siswa yang mengetahuimanfaat sampah yaitu 54% siswa. Siswa mampu membuat ketrampilan dari sampah yaitu 83%.Adanya perubahan ini menunjukkan perlunya penanaman sikap ekologis yang terus dan berkelanjutan baik melalui pembelajaran pendidikan Lingkungan Hidup maupun terintegrasi dalam mata pelajaranyang sesuai. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan pola internalisasi ekologismelalui pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
Pembuatan Teh Herbal Daun Salam Sebagai Minuman Alternatif Pada Peserta Posyandu Dusun Akel Dan Dusun Cipi Kecamatan Cibal Barat Jediut, Mariana; Utama, Wigbertus G.; Madu, Fransiska Jaiman
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang biasa digunakan dalam masakan rumah tangga.salam juga memiliki khasiat kesehatan, terutama jika diolah menjadi teh herbal. Teh ini dapat dijadikan minuman alternatif dalam rumah tangga. Tim PkM Prodi PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng berinisiatif untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan teh herbal berbahan dasar daun salam pada anggota posyandu Dusun Akel dan Dusun Cipi Kecamatan Cibal barat. Anggota posyandu dianggap memiliki potensi yang baik dalam mengubah pola hidup dalam rumah tangga. Selain itu, kegiatan posyandu dilakukan secara rutin setiap bulan sehingga memudahkan koordinasi dan pendampingan lanjutan. Kegiatan ini juga melibatkan LSM Sejahtera Desaku (SDK) sebagai partner.  Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pelatihan secara langsung kepada kelompok sasaran. Pelatihan tersebut dimulai dengan kegiatan sosialisasi manfaat teh herbal, pelatihan cara membuat teh herbal dan penyajiannya, lalu menyususn rencana tindak lanjut.  Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah 1) Terciptanya produk berupa teh herbal berbahan dasar daun salam yang dapat dikonsumsi sehari-hari; 2) Terbukanya peluang bisnis bagi masyarakat mitra; 3) Terbentuknya masyarakat yang peduli kesehatan; 4) Terbentuknya masyarakat yang hemat dan dapat membuat produk rumahan sehingga mengurangi pengeluaran harian
Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB Di Lingkungan SDI Konggang Kecamatan Langke Rembong-Manggarai. Utama, Wigbertus Gaut; Purnami, Wahyuni; madu, Fransiska Jaiman
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tak dapat dipungkiri, air merupakan kebutuhan primer bagi semua makhlukhidup terutama manusia. Air yang dimaksud dalam hal ini tentu merupakan air sehat. Akan tetapi, masalahyang dihadapi sekarang adalah kurangnya ketersediaan air bersih di bumi tempat manusia tinggal terutamadi Manggarai. Berdasarkan masalah tersebut, manusia sebagai penghuni di bumi tak dapat tinggal diam.Persoalan ini, perlu disikapi secara serius. Berbagai solusi yang telah dilakukan dan yang akan dilakukanuntuk mengatasi masalah kurangnya ketersediaan air bersih. Salah satu solusi baru yang ditawarkan di siniadalah pembuatan lubang resapan biopori (LRB). Solusi ini ditawarkan agar manusia mampu menabung airdi dalam tanah untuk menjaga ketersediaan air tanah sehingga tidak mengalami kekurangan ketersediaanair saat musim kering. Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan dengan langkah-langkah yakni: 1)Penyebarluasan Informasi dan Penanaman Pengetahuan; 2) Pembuatan LRB di Lingkungan Sekolah; 3)Menjaga Keberlanjutan Kegiatan LRB di Lingkungan Sekolah.
Keefektifan Tambahan Jam Pelajaran Pada Siswa Kelas Tinggi Yang Berkesulitan Membaca Dan Menghitung Di SDK Waepeca Ting Madu, Fransiska Jaiman; Jediut, Mariana; Sennen, Eliterius
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya kemampuan membaca dan menghitung pada siswa kelas tinggi di SDK Waepeca Ting. Hal tersebut diketahui melalui kegiatan pretes. Berdasarkan kegiatan pretes, siswa yang memperoleh nilai berkategori rendah akan mendapat tambahan jam pelajaran baik aspek membaca maupun aspek menghitung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan jam pelajaran pada siswa yang berkesulitan membaca dan menghitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun tahapan kegiatanya adalah : 1) tahap penjaringan data yang dilakukan melalui tes; 2) tahap pelaksanaan kegiatan; 3) tahap kesimpulan. Selanjutnya, data dianalisis melalui beberapa tahap yakni: 1) reduksi data; 2) koreksi data melalui pemberian skor pada data; 3) refleksi; 4) rencana tindak lanjut; 5) kesimpulan.  Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tambahan jam pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas tinggi yang berkesulitan membaca dan menghitung  dapat dikatakan efektif. Hal ini terbukti pada nilai yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Disarankan kepada para guru SD untuk mempelajari beberapa metode dan teknik pembelajaran yang direkomendasikan peneliti berdasarkan hasil penelitian
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENGHITUNG SISWA KELAS TINGGI DI SDI KENDA MELALUI TAMBAHAN JAM PELAJARAN Mariana Jediut; Fransiska Jaiman Madu; Asterius Juano
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 4 No. 1 (2020): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v4i1.289

Abstract

Abstract: This research is motivated by the low aptitude of elementary student which is related to the learning materials in counting and reading in Kenda Public Elementary School. This study intends to describe the effectiveness of learning in additional time for the students who have low ability in counting and reading. The type of this research is using action research. That action is taken repeatedly and in every action is begun with the planning, giving treatment (action), observation, and reflection. Grounded on the upshot of this research, giving an additional hour of learning for the students who have difficulty in reading and counting could be narrated effective. This is shown in the grade that achieved by the students in every meeting, wherein the upgrading of giving treatment I, II, and III.
MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL DAERAH MANGGARAI MELALUI KEGIATAN MENDONGENG PADA ANAK SEKAMI USIA SD DI PAROKI SANTU NIKOLAUS KELURAHAN GOLO DUKALMELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL DAERAH MANGGARAI MELALUI KEGIATAN MENDONGENG PADA ANAK SEKAMI USIA SD DI PAROKI SA Fransiska Jaiman Madu; Mariana Jediut; Maria Rahayu Anwar
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 4 No. 1 (2020): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v4i1.360

Abstract

MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL DAERAH MANGGARAI MELALUI KEGIATAN MENDONGENG PADA ANAK SEKAMI USIA SD DI PAROKI SANTU NIKOLAUS KELURAHAN GOLO DUKAL Abstract: Storytelling is a form of oral tradition as a means of communication and recording the events of life or human civilization of the past. Fairy tales are one of the places to preserve local wisdom. As for the fairy tale here is the fairy tale of the Manggarai area. Manggarai fairy tales were chosen with the aim of introducing various local wisdoms contained in these tales. this activity aims to; 1) introducing various local wisdoms in the Manggarai area to children of primary school age; 2) growing love for various local wisdoms in the Manggarai area; 3) grow and develop children's mental and ability to speak in frontother friends.in its implementation, this activity goes through several stages namely; 1) preparation stage which includes coordination of the service team, contacting partners, determining the schedule of activities, and procuring Manggarai folklore books; 2) the stage of implementation of activities which includes mentoring and training fordevelop the ability of children SEKAMI in knowing tales and storytelling.this activity aims to improve the ability of children SEKAMI in knowing more stories and good ways of storytelling; 3) the final stage includes storytelling and evaluation activities related to the effectiveness of service activities. this activity went well and the objectives of the activity were achieved.