Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktik hygiene sanitasi penjamah makanan di sepanjang jalan raya tajem maguwoharjo yogyakarta tahun 2017 maghafirah, maryam; sukismanto, sukismanto; rahmuniyati, merita eka
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.815 KB) | DOI: 10.35842/formil.v3i1.108

Abstract

Latar Belakang: Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan, sampai penyajian. Penjamah makanan mempunyai peluang besar untuk menularkan penyakit yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Hygiene sanitasi penjamah makanan merupakan syarat utama agar tidak terjadi kontaminasi penyakit terhadap makanan yang disajikan.  Salah satu faktor yang mempengaruhi praktik hygiene sanitasi penjamah makanan adalah pengetahuan dan sikap. Hasil studi pendahuluan pada wawancara yang dilakukan pada penjamah makanan di sepanjang Jalan Raya Tajem Maguwoharjo, 5 dari 8 orang penjamah makanan tidak mengetahui tentang hygiene sanitasi penjamah makanan.Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan praktik hygiene sanitasi penjamah makanan di sepanjang jalan Raya Tajem Maguwoharjo, Yogyakartatahun 2017.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua penjamah makanan di sepanjang Jalan Raya Tajem Maguwoharjo. Jumlah sampel sebanyak 65 orang dengan teknik Purposive Sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi-square.Hasil: Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan praktik hygiene sanitasi penjamah makanan  di  sepanjang  Jalan  Raya  Tajem  (p=0,095)  dan  ada  hubungan  antara  sikap dengan  praktik  hygiene  sanitasi  penjamah  makanan  disepanjang  Jalan  Raya  Tajem dengan (p=0,032).Kesimpulan:  Pengetahuan  tidak  ada  hubungan  dengan  praktik  hygiene  sanaitasi penjamah   makanan   karena   disamping   pengetahuan   masih   ada   faktor   lain   yang berpengaruh lebih kuat, sedangkan sikap ada hubungan dengan praktik hygiene sanitasi penjamah makanan karena sikap menentukan tingkah laku yang akan dikerjakan. 
PENGARUH PEMBERIAN AIR MINUM DAN AIR GLUKOSA TERHADAP STATUS HIDRASI DAN KELELAHAN PEKERJA PANDE BESI Rahmuniyati, Merita Eka; Rahfiludin, Zen; Kartini, Apoina
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.388 KB) | DOI: 10.35842/formil.v1i2.20

Abstract

Latar Belakang:Pande besi merupakan jenis pekerjaan berat terpapar panas yang menyebabkan dehidrasi dan kelelahan. Cairan dibutuhkan selama bekerja di lingkungan kerja panas. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh pemberian air minum dan air glukosa terhadap status hidrasi dan kelelahan pekerja pande besi.Metode: Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan 66 subjek pekerja pande besi di Desa Cepiring Kendal. Pengukuran status hidrasi berdasarkan warna urin, kelelahan menggunakan waktu reaksi respon cahaya.Hasil: Kondisi sesudah intervensi status hidrasi subjek mengalami perubahan tingkatan warna menjadi terhidrasi baik pada kedua kelompok. Tidak ada perbedaan waktu reaksi sebelum kerja dan sesudah kerja (sebelum intervensi) pada kedua kelompok. Tidak ada perbedaan waktu reaksi sebelum kerja (sesudah intervensi) pada kedua kelompok dan ada perbedaan waktu reaksi sesudah kerja (sesudah intervensi) pada kedua kelompokKesimpulan: Pemberian air minum dan air glukosa sesuai kebutuhan dapat meningkatkan status hidrasi dan menurunkan kelelahan pekerja pande besi.Kata kunci : air glukosa, status hidrasi, kelelahan, pekerja pande besi
evaluasi pasca pelatihan pemberian makan bayi dan anak (PMBA) pada kader posyandu terhadap peningkatan status gizi bayi dan balita widaryanti, rahayu; rahmuniyati, merita eka
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.279 KB) | DOI: 10.35842/formil.v4i2.273

Abstract

Pelatihan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) di kota Yogyakarta dimulai pada tahun 2016 dan dilaksanakan 3 angkatan. Setiap angkatan terdiri dari 12 kader posyandu. Salah satu kader yang telah dilatih PMBA oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta adalah kader Puskesmas Tegalrejo. Tujuan dari pelatihan PMBA ini adalah untuk meningkatkan status gizi bayi dan balita. Setelah tiga tahun dilakukan pelatihan PMBA belum ada penurunan masalah gizi yang signifikan. Pada tahun 2019 masih terdapat 6,53% gizi kurang, 1,18 % balita mengalami status gizi kurus, dan 12,46 % balita mengalami stunting. Oleh sebab itu perlu diadakan evaluasi pasca pelatihan konseling PMBA bagi kader. Rancangan penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Tehnik sampel yang digunakan adalah menggunakan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Informan utama dalam penelitian ini adalah kader posyandu yang telah mengikuti pelatihan PMBA sejumlah 6 orang. Informan triangulasi dalam penelitian ini adalah bagian gizi Puskesmas Tegalrejo dan seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta serta ibu yang mempunyai balita. Pelatihan PMBA dilaksanakan selama 6 hari (24 Jam) dengan 12 peserta. Hasil monitoring kegiatan pelatihan belum dilaksanakan secara optimal, kader belum mengimplementasikan hasil PMBA secara maksimal dan masih banyak menemukan kendala. Kendala tersebut mempengaruhi keberhasilan penurunan masalah gizi dan balita di Kota Yogyakarta. 
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Pratiwi, Atika Hesti; Rahmuniyati, Merita Eka; Muliawati, Ratna
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 5 No 1 (2015): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.565 KB) | DOI: 10.32583/pskm.5.1.2015.13-21

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Status gizi ibu hamil dapat diukur dengan menggunakan pengukuran LILA. Jika LILA < 23,5 cm (KEK) dan > 23,5 cm (Tidak KEK). Ibu hamil yang mengalami KEK kemungkinan besar melahirkan bayi BBLR. Metode: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Subah. Penelitian ini menggunakan observasional analitik, dengan pendekatan case control. Sampel kontrol sebanyak 54 responden dan sampel kasus 49 responden. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian pada kelompok kasus, LILA ibu saat hamil < 23,5 cm (KEK) sebanyak 29 ibu (59,2%) dan > 23,5 cm (Tidak KEK) sebanyak 20 ibu (40,8%). Pada kelompok kontrol LILA ibu saat hamil < 23,5 cm (KEK) sebanyak 2 ibu (3,7%) dan > 23,5 cm (Tidak KEK) sebanyak 52 ibu (96,3%). Bayi BBLR sebanyak 49 bayi (47,6%) dan tidak BBLR sebanyak 54 bayi (52,4%). Simpulan penelitian ini ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR (p = 0,0001). Diskusi: Saran yang dapat diberikan bagi ibu agar lebih memperhatikan asupan gizi ibu saat hamil.   Kata kunci: Status Gizi, Ibu Hamil dan BBLR   ABSTRACT Introduction: The nutritional status of pregnant women can be measured using LILA measurements. If LILA <23,5 cm (KEK) and> 23,5 cm (No KEK). Pregnant women who have SEZ are likely to deliver LBW babies. Method: The purpose of this study to determine the nutritional status of pregnant women with the incidence of LBW in the Work Area Puskesmas Subah. This research uses observational analytic, with case control approach. Samples of control were 54 respondents and case samples were 49 respondents. Data analysis in this study using Mann-Whitney test. Methods: The purpose of this study to determine the nutritional status of pregnant women with the incidence of LBW in the Work Area Puskesmas Subah. This research uses observational analytic, with case control approach. Samples of control were 54 respondents and case samples were 49 respondents. Data analysis in this study using Mann-Whitney test. Results: The results of the study in the case group, maternal LILA during pregnancy <23.5 cm (KEK) were 29 mothers (59.2%) and> 23.5 cm (No KEK) as many as 20 mothers (40.8%). In the maternal LILA control group during pregnancy <23.5 cm (KEK), 2 mothers (3.7%) and> 23,5 cm (No KEK) were 52 mothers (96.3%). Infants LBW as many as 49 babies (47.6%) and not BBLR as many as 54 babies (52.4%). Conclusion of this research there is correlation between nutritional status of pregnant mother with the incidence of BBLR (p = 0.0001). Discussion: Suggestions that can be given to mothers to pay more attention to mother's nutritional intake during pregnancy.   Keywords: Nutrition Status, Pregnant Woman and LBW
PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN Merita Eka Rahmuniyati, Siti Aisah, Rr Dewi Ngaisyah,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting pada anak merupakan dampak yang bersifat kronis dari adanya masalah lingkungan, penyakit infeksi dan akibat kurangnya konsumsi makanan. Masalah lingkungan berupa aspek personal hygiene dan sanitasi lingkungan memiliki kontribusi terhadap masalah stunting. Praktik personal hygiene yang buruk menyebabkan mikroorganisme penyebab penyakit untuk tumbuh dan menyebabkan infeksi pada jaringan tubuh. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan. Desain penelitian menggunakan case control dengan subyek sebanyak 45 kelompok kasus dan 45 kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman. Responden dengan praktik personal hygiene yang kurang baik sebanyak 42 responden (46,7%), sedangkan 26 responden (28,9%) memiliki sanitasi lingkungan yang kurang baik. Ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian stunting (p=0,000). Ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting (p=0,000). Personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang baik merupakan faktor protektif pada kejadian stunting. Kata kunci: stunting; personal hygiene; sanitasi lingkungan
Consumption of Fried Foods as A Risk Factor for Hypercholesterolemia: Study of Eating Habits in Public Health Students Yuningrum, Hesti; Rahmuniyati, Merita Eka; Sumiratsi, Naomi Nisari Rosdewi
JHE (Journal of Health Education) Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v5i2.38683

Abstract

Background: Students in the health sector should have more health literacy so that they can show better health practices as well. However, unfortunately, a preliminary study on students in the field of public health showed that almost 50% of students have eating habits and physical activity that was not following health recommendations. The behavior of consuming fried foods in this group of students can be a risk factor for hypercholesterolemia. For this reason, it is necessary to study the habit of consuming fried foods as a risk factor for hypercholesterolemia. Methods: The study was using analytical research with a cross-sectional design. The sampling technique used a purposive sampling method. The minimum sample size is 91 people. Data analysis used univariate, bivariate using chi-square test, and multivariate using logistic regression. Results: The results of the bivariate analysis showed significant results, namely BMI (RP= 2.20; 95% CI= 1.09-4.43; p= 0.03). Consumption of fried foods (RP= 3.33; 95% CI= 1.69-6.57; p= 0.001). Physical activity (RP= 2.23; 95% CI= 1.04-4.79; p= 0.03). The result of the bivariate analysis that was not significant was smoking (RP= 1.28; 95% CI= 0.55-2.98; p= 0.547). The results of multivariate analysis showed that the most influencing risk factor for hypercholesterolemia was fried food consumption (RP= 5.42; 95% CI= 1.18-16.21; p= 0.003). Conclusion: The factors associated with hypercholesterolemia are BMI, consumption of fried foods, and physical activity. The most influencing risk factor for hypercholesterolemia is the consumption of fried foods.
Hubungan Pengetahuan dan Penggunaan Layanan Delivery Makanan Online Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Mahasiswa Gizi Universitas Respati Yogyakarta Jahang, Rosalia Sonya; Wahyuningsih, Siti; Rahmuniyati, Merita Eka
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v6i2.374

Abstract

Pola konsumsi masyarakat seperti pola menu gizi seimbang yang sudah dikenal mulai tergeser dengan pola konsumsi fast food. Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang proses pemasakan tidak membutuhkan waktu yang lama. Perilaku konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Usia remaja termasuk dalam usia yang masih sangat mudah terpengaruh oleh keadaan sekitarnya. Fast food ini cenderung banyak dikonsumsi oleh kaum millenial termasuk mahasiswa. Mahasiswa yang  biasanya bertempat tinggal di kost dalam memenuhi kebutuhan makan akan memilih bahan pangan yang mudah diolah, praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam pengolahannya. Fast food dapat diperoleh melalui layanan delivery makanan online. Penggunaan layanan delivery makanan online karena mudah dalam penggunaan, tersedianya promo potongan harga makanan, dan tidak membuang waktu pergi ke restoran atau rumah makan. Namun, konsumsi fast food dalam jangka waktu yang lama akan memicu kegemukan, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, gangguan jantung dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan penggunaan layanan delivery makanan online dengan konsumsi makanan cepat saji pada mahasiswa Program Studi Gizi Program Sarjana Universitas Respati Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional, dengan jumlah sampel 86 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Data penelitian diperoleh secara online berupa pertanyaan dalam bentuk kuesioner dengan google forms. Berdasarkan analisa data menggunakan uji Fisher Exact menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan konsumsi makanan cepat saji (p=1,000) dan tidak ada hubungan penggunaan layanan delivery makanan online dengan konsumsi makanan cepat saji (p=0,683). Sebanyak 69,8% responden memiliki pengetahuan baik, 83,7% responden menggunakan layanan delivery makanan onlinedan sejumlah 87,2% responden mengkonsumsi makanan cepat saji dalam kategori sering.   
Consumption of Fried Foods as A Risk Factor for Hypercholesterolemia: Study of Eating Habits in Public Health Students Yuningrum, Hesti; Rahmuniyati, Merita Eka; Sumiratsi, Naomi Nisari Rosdewi
Journal of Health Education Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v5i2.38683

Abstract

Background: Students in the health sector should have more health literacy so that they can show better health practices as well. However, unfortunately, a preliminary study on students in the field of public health showed that almost 50% of students have eating habits and physical activity that was not following health recommendations. The behavior of consuming fried foods in this group of students can be a risk factor for hypercholesterolemia. For this reason, it is necessary to study the habit of consuming fried foods as a risk factor for hypercholesterolemia. Methods: The study was using analytical research with a cross-sectional design. The sampling technique used a purposive sampling method. The minimum sample size is 91 people. Data analysis used univariate, bivariate using chi-square test, and multivariate using logistic regression. Results: The results of the bivariate analysis showed significant results, namely BMI (RP= 2.20; 95% CI= 1.09-4.43; p= 0.03). Consumption of fried foods (RP= 3.33; 95% CI= 1.69-6.57; p= 0.001). Physical activity (RP= 2.23; 95% CI= 1.04-4.79; p= 0.03). The result of the bivariate analysis that was not significant was smoking (RP= 1.28; 95% CI= 0.55-2.98; p= 0.547). The results of multivariate analysis showed that the most influencing risk factor for hypercholesterolemia was fried food consumption (RP= 5.42; 95% CI= 1.18-16.21; p= 0.003). Conclusion: The factors associated with hypercholesterolemia are BMI, consumption of fried foods, and physical activity. The most influencing risk factor for hypercholesterolemia is the consumption of fried foods.
Optimalisasi Peran Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Era Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta rahmuniyati, merita eka
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v7i1.420

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi di Indonesia. Stunting  berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu yang bersifat kronis. Riskesdas (2018) menunjukkan prevalensi stunting  sebesar 30,8%. Deteksi dini seperti pemantauan pertumbuhan rutin di fasilitas kesehatan penting dalam mencegah terjadinya malnutrisi pada anak, salah satunya melalui posyandu. Posyandu yang aktif dapat mempercepat penurunan stunting melalui program di posyandu dengan menyesuaikan masa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran bagaimana peran posyandu dalam pencegahan stunting secara optimal di era pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan lokasi penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Pakem. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam kepada 10 informan. Hasil penelitian ini menunjukkan posyandu sebagai garda terdepan dalam skrining balita stunting. Program posyandu dalam mencegah stunting di era pandemi ini sudah dilakukan, seperti apabila posyandu sedang tidak aktif karena angka Covid-19 naik, kader membuat grup di media sosial dan kader berkeliling melakukan penimbangan ke rumah balita, pelaporan tinggi badan dan berat badan balita melalui chat di media sosial grup, peningkatan kapasitas kader melalui workshop, penyuluhan peningkatan pengetahuan kader, pembentukan kader ayah, penelusuran balita stunting dan membuat rujukan apabila ada kasus, edukasi bagi ibu dan keluarga balita stunting. Namun masih ada program yang belum optimal di era pandemi Covid-19 ini yakni (1) Pembentukan kader ayah belum diterapkan di semua dusun, (2) Pengadaan alat kesehatan terutama infantometer untuk pengukuran panjang badan bayi masih belum tersedia di beberapa dusun, dan (3) Pelatihan pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA) untuk per individu kader, bukan hanya perwakilan dari kader saja, serta (4) Pelatihan pengukuran antropometri untuk kader.  Â