Prihantini, Nur Nunu
Jurnal Ilmiah Widya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT PAPARAN MERKURI PADA PEKERJA DI INDUSTRI KOSMETIK Prihantini, Nur Nunu; Hutagalung, Patar
Jurnal Ilmiah Widya Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.221 KB)

Abstract

Merkuri adalah salah satu bagian terpenting dalam setiap industri terutama industri kosmetik. Banyak industri kosmetik menggunakan merkuri sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi manusia. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit akibat kerja dikarenakan faktor fisis seperti air raksa atau persenyawaan beracun mangan, penyebab faktor kimiawi oleh karena seng, ammonia nitrogliserin, nikel. Industri kosmetik banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia dikarenakan kebutuhan masyarakat yang ingin tampil, kadar merkuri berkisar 50-100πg% akan menunjukkan gejala keracunan. Gangguan kesehatan terjadi diakibatkan oleh paparan merkuri tinggi dalam waktu singkat adalah kerusakan paru–paru, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.
HUBUNGAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA USIA PRODUKTIF Andriana, Jumaini; Prihantini, Nur Nunu; Raizza, Fidella Dary
Jurnal Ilmiah Widya Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1260.991 KB)

Abstract

Body Mass Index was found as one of many parameters which have been used to determine body proportion. This study aims to determine the relationship of body mass index (BMI) and glucose levels in the productive age because this is an indication that one may experience a wide variety of metabolic diseases due to control blood glucose and abnormal body mass index. The research method was an observational crossectional. The results shows that GDS normal with normal BMI are 26 respondents (81.3%), and found that the most abnormal GDS is also derived from the normal BMI groups with 6 respondents (18.8%). BMI otherwise unrelated to the productive age’s GDS with p-value correlation with age and GDS is p = 0.537 (p > 0.05) while p-value correlation BMI and GDS is p = 0.203 (p > 0.05).
PURIFIKASI PARSIAL DAN KARAKTERISASI B-GALACTOSIDASE DARI LACTOBACILLUS PLANTARUM STRAIN D-210 Nunu Prihantini, Nur; Khusniati, Tatik; Bintang, Maria; Choliq, Abdul; Sulistiani, Sulistiani
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 21, No 1 (2013): JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.673 KB) | DOI: 10.33476/jky.v21i1.16

Abstract

Pemurnian parsial dan karakterisasi B-galaktosidase dari Lactobacillus plantarum strain D-210 belum dilaporkan. L. plantarum strain D-210 ditemukan sebagai bakteri penghasil B-galaktosidase sebagian dimurnikan dengan dialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas optimum dalam 24 jam dengan dan total protein adalah 0,454 mg/ml pada pH 6.5 aktivitas enzim 252,341 U/ml, dan suhu 45°C dengan aktivitas 0,582 U/ ml. Total aktivitas B-galaktosidase L.plantarum strain D-210 adalah 138,396 U dan endapan dengan amonium sulfat dicapai pada 40% - 50% dengan aktivitas total 87,030 U. Setelah dialisis, aktivitas total adalah 50,420 U. Penghambat B-galaktosidase adalah Hg dan Cu dengan aktivitas relatif adalah 56,82% dan 1,04%, sedangkan aktivator adalah Mg, Mn, Ca, Co, Zn. Vmaks dari enzim adalah 0.093 µmol/menit dan KM enzim B-galaktosidase L. plantarum adalah 0,491 mM. Berdasarkan karakteristik B-galaktosidase, dapat disimpulkan bahwa L. plantarum strain D-210 adalah bakteri baik dan unggul yang dapat memproduksi B-galaktosidase. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi kemungkinan menggunakan bakteri ini dalam pengolahan susu pada bayi dengan intoleransi laktosa.Partial purification and characterization of Lactobacillus plantarum strain D-210 B-galactosidase has not been reported yet. L. plantarum strain D-210 known as bacteria producing B-galactosidase was partially purified by membrane dialysis. The results showed that optimum activity in 24 hour with total protein yield 0.454  mg/ml at pH 6.5  the enzyme activity was 252.341 U/ml, and at 45°C the activity was 0.582 U/ml. The total activity of B-galactosidase L.plantarum strain D-210 was 138.396 U and precipitated by sulphate ammonium at 40%-50% with total activity was 87.030 U. Following dialysis, the total activity was 50.420 U. The inhibitors of B-galactosidase were Hg and Cu with relative enzyme activities of 56.82% and 1.04% respectively, while the activators were Mg,Mn,Ca,Co,Zn. Vmax of the enzyme was 0.093 µmol/min and KM was 0.491 mM. Based on the characteristics of the enzyme, it can be concluded that L. plantarum strain D-210 was a good B-galactosidase producing bacteria. Further studies are required to explore the possibility of using this bacteria in milk processing for lactose intolerance babies.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FUNGSI PARU PADA MAHASISWA FK UKI MELALUI PEMERIKSAAN SPIROMETRI Prihantini, Nur Nunu; Batubara, Frisca
Jurnal Ilmiah Widya Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spirometri paling sering digunakan untuk menilai fungsi paru. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi fungsi paru diantaranya adalah jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan merokok atau tidak merokok. Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah responden 85 orang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa usia rata – rata responden adalah 20 tahun sebanyak 50 orang dengan fungsi paru normal sebanyak 27 responden (54%) serta didapatkan berdasarkan berat badan 40–45 kg sebanyak 19 reponden (65.6%). Untuk tinggi badan diperoleh rata – rata tinggi badan 161–165 cm dengan fungsi paru normal sebanyak 11 responden sebesar 52.3 %. Untuk merokok sebanyak 45 responden dengan fungsi paru normal sebesar 55.5 %. Dari nilai signifikan yang diperoleh bahwa tidak ada korelasi antara usia (p = 0.31) tinggi badan (p = 0.21) berat badan (p = 0.341) merokok dan tidak merokok (p = 0.31) tidak berhubungan signifikan dengan pemeriksaan spirometri.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FUNGSI PARU PADA MAHASISWA FK UKI MELALUI PEMERIKSAAN SPIROMETRI Prihantini, Nur Nunu; Batubara, Frisca
Jurnal Ilmiah Widya Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spirometri paling sering digunakan untuk menilai fungsi paru. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi fungsi paru diantaranya adalah jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan merokok atau tidak merokok. Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah responden 85 orang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa usia rata – rata responden adalah 20 tahun sebanyak 50 orang dengan fungsi paru normal sebanyak 27 responden (54%) serta didapatkan berdasarkan berat badan 40–45 kg sebanyak 19 reponden (65.6%). Untuk tinggi badan diperoleh rata – rata tinggi badan 161–165 cm dengan fungsi paru normal sebanyak 11 responden sebesar 52.3 %. Untuk merokok sebanyak 45 responden dengan fungsi paru normal sebesar 55.5 %. Dari nilai signifikan yang diperoleh bahwa tidak ada korelasi antara usia (p = 0.31) tinggi badan (p = 0.21) berat badan (p = 0.341) merokok dan tidak merokok (p = 0.31) tidak berhubungan signifikan dengan pemeriksaan spirometri.