Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Feva Tridiyawati; Anisa Ayu Riska Handoko
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 01 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.56 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v8i01.205

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Status sosial ekonomi dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jatibening tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang mengalami gizi kurang di Wilayah Kerja puskesmas Kelurahan Jatibening yang sejumlah 35 orang. Jadi metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Dari variabel yang diteliti 19 reponden yang memiliki pendapatan keluarga <UMR (<Rp.3.900.000,-) semuanya didapatkan pada status gizi kurang marasmus yaitu 19 (100%) responden. Sedangkan 20 reponden yang mempunyai pengetahuan kurang didapatkan terbanyak pada status gizi kurang marasmus yaitu 18 (90,0%) responden. Kader/pengurus cakupan Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jatibening supaya memperhatikan status gizi pada balita dikarenakan masih banyaknya status gizikurang pada balita, memberikan konseling pada ibu-ibu tentang gizi pada balita dan memberikan makanan tambahan pada balita yang memiliki status gizi kurang.
Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien BPJS Kesehatan Feva Tridiyawati; Deska Prahasta
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 02 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i02.774

Abstract

Salah satu upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat adalah dengan memberikan jaminan kesehatan berupa BPJS, namun pelayanan kesehatan yang kurang baik akan menimbulkan rasa kecewa bagi para peserta BPJS Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan Kesehatan terhadap kepuasan pasien BPJS Kesehatan di RS Bhakti Husada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analisis kuantitatif observasional menggunakan desain analitik cross sectional, menggunakan sampel sebanyak 100 orang. Sampel diambil menggunakan metode accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara mutu pelayanan Kesehatan terhadap dimensi kehandalan (reliability) (Pv=0,000), ketanggapan (responsiveness) (Pv=0,000; OR=81,889), jaminan (assurance) (Pv=0,001; OR=25,000), empati (empathy) (Pv=0,000; OR=74,000) dan bukti fisik (tangiable) (Pv=0,000; OR=18,000). Kesimpulnya penelitian ini bahwa ada hubungan antara mutu pelayanan pasien BPJS Kesehatan dengan kepuasan pasien.
Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jatibening Feva Tridiyawati; Anisa Ayu Riska Handoko
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 18 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Maret Volume 18 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.591 KB) | DOI: 10.33221/jikes.v18i1.189

Abstract

ABSTRAK Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara Status sosial ekonomi dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jatibening tahun 2018. Metode Penelitian:Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang mengalami gizi kurang di Wilayah Kerja puskesmas Kelurahan Jatibening yang sejumlah 35 orang. Jadi metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil Penelitian:Dari variabel yang ditelitidan di dugaberhubungandengankejadiangizikurang, seluruhvariabelterbuktimempunyaihubungandenganmelihathasil chi-square, semuahasil p value < 0,05. Kesimpulan dan Saran :Kader/penguruscakupan Wilayah KerjaPuskesmasKelurahanJatibeningsupayamemperhatikan status gizipadabalitadikarenakanmasihbanyaknya status gizikurangpadabalita, memberikankonselingpadaibu-ibu tentang gizi pada balita dan memberikan makanan tambahan pada balita yang memiliki status gizi kurang. Kata kunci : gizi kurang, balita
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Tri Hastuti Lestari; Feva Tridiyawati
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.764 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.6494

Abstract

ABSTRACT WHO in 2020, said as many as 295,000 women worldwide lost their lives during and after pregnancy and childbirth. MMR in Indonesia in 2020 reached 230 per 100 thousand births. The direct cause of maternal death by 90% are complications during delivery and after delivery. Perineal rupture can occur due to spontaneous rupture or episiotomy. The impact of perineal rupture includes infection in the suture wound, and it can spread to the bladder tract. One of the efforts that can be done to prevent laceration of the perineum is perineal massage. Perineal massage is a technique of massaging the perineum during pregnancy or a few weeks before giving birth to increase blood flow to this area and increase the elasticity of the perineum. It is known the effectiveness of perineal massage on perineal rupture in labor. Quasi experimental with posttest only control group design. The sample in this study were all mothers who gave birth by normal delivery at BPM Tuti in January - February 2022 as many as 30 people, the sampling technique was total sampling. In the intervention group, most of the respondents did not experience perineal rupture (60%). In the control group, most of the respondents experienced perineal rupture (93.3%). There was an effectiveness of perineal massage on perineal rupture during labor (p value 0.001). There is an effectiveness of perineal massage against perineal rupture in labor. It is hoped that midwives will be more active in providing counseling to pregnant women to do perineal massage to prevent perineal rupture. Keywords : Perineal Rupture, Perineal Massage, Pregnancy ABSTRAK WHO pada tahun 2020, menyebutkan sebanyak 295.000 wanita di seluruh dunia kehilangan nyawa selama dan setelah kehamilan dan persalinan. AKI di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 230 per 100 ribu kelahiran. Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% adalah komplikasi selama persalinan dan setelah melahirkan. Ruptur perineum dapat terjadi karena ruptur spontan atau episiotomi. Dampak ruptur perineum meliputi infeksi pada luka jahitan, dan dapat menyebar ke saluran kandung kemih. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah laserasi perineum adalah pijat perineum. Pijat perineum adalah teknik memijat perineum selama kehamilan atau beberapa minggu sebelum melahirkan untuk meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum. Telah diketahui efektifitas pijat perineum terhadap ruptur perineum pada persalinan. Eksperimen semu dengan desain posttest only control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin dengan persalinan normal di BPM Tuti pada bulan Januari – Februari 2022 sebanyak 30 orang, teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Pada kelompok intervensi sebagian besar responden tidak mengalami ruptur perineum (60%). Pada kelompok kontrol, sebagian besar responden mengalami ruptur perineum (93,3%). Ada efektivitas pijat perineum terhadap ruptur perineum saat persalinan (p value 0,001). Ada efektivitas pijat perineum terhadap ruptur perineum pada persalinan. Diharapkan Bidan lebih aktif lagi memberikan konseling pada ibu hamil untuk melakukan pijat perineum supaya tidak terjadi ruptur perineum. Kata Kunci: Ruptur Perineum, Pijat Perineum, Kehamilan
Efektifitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Postpartum Blues : Literature Review Feva Tridiyawati; Fitri Wulandari
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.892 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6528

Abstract

ABSTRACT The postpartum period is a transitional period for mothers because many changes occur, both physically, psychologically, emotionally and socially. Postpartum blues are feelings that occur in postpartum mothers which are characterized by anxiety, panic attacks, fatigue, feelings of self-blame and feeling unable to take care of their baby. The purpose of this review article is to determine the effectiveness of music therapy on reducing anxiety in Postpartum Blues based on previous studies. In this article review, the author uses three databases, namely using PuBmed, Cochrane and Google scholar to find articles according to the inclusion and exclusion criteria, then a review is carried out. The research design included in this literature review uses a quasi-experimental design and a random control trial, the search years 2012-2022. The findings of this review article are an analysis of the effectiveness of appropriate music therapy used in reducing anxiety due to postpartum blues. There are several music therapies that are effective in preventing or overcoming postpartum blues, including not only using classical Mozart music but also being able to use musical music therapy, keroncong, "sape" music therapy, natural sound music therapy which is equally effective in preventing the occurrence of postpartum blues in primiparous mothers. than gamelan music therapy. In this systematic review, it was found that the average duration of music therapy was 15-30 minutes per day. The use of music therapy as an easy, inexpensive, non-invasive and non-pharmacological method is considered more effective in reducing anxiety in postpartum blues. Keywords: Postpartum, Therapy Music, Anxiety ABSTRAK Periode postpartum merupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadi perubahan, baik secara fisik, psikologis, emosional dan sosial. Postpartum blues adalah perasaan yang terjadi pada ibu pasca melahirkan yang ditandai dengan kecemasan, serangan panik, kelelahan, perasaan menyalahkan diri dan merasa tidak mampu mengurus bayinya. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi musik terhadap penurunan kecemasan pada Postpartum Blues berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam review artikel ini, penulis menggunakan tiga database yaitu menggunakan PuBmed, Cochrane dan Google scholar untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Desain penelitian yang masuk dalam literatur review ini menggunakan desain quasy eksperiment dan random control trial, tahun pencarian 2012-2022. Temuan dari review artikel ini adalah analisis efektifitas terapi musik yang tepat digunakan pada penurunan kecemasan akibat postpartum blues. Terdapat beberapa terapi musik yang efektif dalam mencegah atau mengatasi postpartum blues diantaranya tidak hanya menggunakan musik klasik mozart tetapi juga bisa menggunakan  terapi musik karawitan, keroncong, terapi musik “sape”, terapi musik suara alam yang sama efektifnya dalam mencegah terjadinya postpartum blues pada ibu primipara daripada terapi musik degung. Dalam tinjauan sistematis ini ditemukan rata-rata pemberian terapi musik yang berdurasi selama 15-30 menit setiap harinya. Penggunaan terapi musik sebagai cara yang mudah, murah, non invasif dan metode non farmakologis dianggap lebih efektif menurunkan kecemasan pada postpartum Blues. Kata Kunci: Postpartum, Therapy Music, Anxiety
Efektifitas Relaksasi Slow Deep Breathing Dan Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Neni Rustini; Feva Tridiyawati
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.063 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i3.6066

Abstract

ABSTRACT Pain is one of the problems felt by Sectio Surgery patients. The negative impacts caused by pain in Post-Section Caesarea mothers, namely limited physical mobilization, disruption of bonding attachments, limited daily living activities, Early Initiation of Breastfeeding is not being fulfilled properly, reduced nutrition for the baby because the mother is still in pain due to Sectio Caesarea, decreased sleep quality, becomes stressed and anxious or anxious, and is afraid of having surgery again. Slow Deep Breathing and Benson relaxation is one of the non-pharmacological interventions in pain management. To determine the effectiveness of slow deep breathing relaxation and Benson relaxation on reducing pain intensity in patients with post-section cesarean section. Quantitative research. Using quasi-experimental, this research used one group pre-test-post-test design. The technique for collecting samples used a purposive sample of 54 respondents, 27 respondents in the slow deep breathing group and 27 respondents in the Benson group. Slow deep breathing relaxation and Benson relaxation both have effectiveness in reducing pain intensity in patients with post-section Caesarea (p-Value = 0.000). Based on the analysis of statistical test results, it can be concluded that there is a significant difference between the intensity of pain before and after being given the intervention of the Slow Deep Breathing relaxation technique and Benson's Relaxation in post-SC patients so that these two interventions are effective in reducing pain scale in SC patients. Keywords: Post Sectio Caesarea, Slow Deep Breathing, Benson ABSTRAK Nyeri merupakan salah satu masalah dirasakan oleh pasien  Operasi Sectio Dampak negatif yang ditimbulkan karena nyeri pada ibu Post Operasi Sectio Caesarea, yaitu mobilisasi fisik menjadi terbatas, terganggunya bonding attachment, terbatasnya activity daily living, Inisiasi Menyusui Dini tidak terpenuhi dengan baik, berkurangnya nutrisi bayi karena ibu masih nyeri akibat Operasi Sectio Caesarea, menurunnya kualitas tidur, menjadi stres dan cemas atau ansietas, dan takut apabila dilakukan pembedahan kembali. Relaksasi Slow Deep Breating dan Benson merupakan salah satu intervensi Non Farmakologi dalam penatalaksanaan nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas relaksasi slow deep breating dan relaksasi benson terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post section caesarae. Jenis penelitian kuantitatif Menggunakan quasi eksperimen, penelitian ini menggunakan rancangan one group pre test - post test design. Teknik pengumpulan sanple menggunakan purposive sample  sebanyak 54 responden, 27 responden kelompok slow deep breathing dan 27 responden kelompok benson. Relaksasi Slow deep breating dan relaksasi benson sama-sama memiliki efektifitas dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post Section Caesarea (p Value =0.000). Berdasarkan analisa hasil uji statistic dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan intervensi teknik relaksasi Slow Deep Breating dan Relaksasi Benson pada pasien post SC sehingga kedua intervensi ini efektif terhadap penurunan skala nyeri pada pasien SC Kata kunci: Post Sectio Caesrea, Slow Deep Breathing, Benson 
The Effectiveness of Soaking the Feet in Salt Water to Reduce the Degree of Edema in Pregnant Women Trimester III Arlinda Patola; Feva Tridiyawati
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.783 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v8i2.347

Abstract

Aims : Non-pharmacological management of foot edema in pregnant women is using foot soak therapy in salt warm water mixed with. This study aimed to determined the effect of soaking the feet in salt water to reduce the degree of edema among trimester III pregnant woman. Design : This research method used pre-experimental design with one group pretest - posttest design. Data collection was carried out using primary data, namely data obtained from observations. The data collection instrument used was an observation sheet Methdos : The sample in this study were all pregnant women in the third trimester who experienced edema as many as 20 people, the sampling technique was purposive sampling. Results : There was a decrease in the degree of edema before and after soaking the feet in salt water, from the third degree of edema to the second degree of edema (p value 0.000). Conclusions : There is an effectiveness of soaking the feet in salt water to reduce the degree of edema in third trimester pregnant women. It is expected that health workers will provide nursing care to reduce edema non-pharmacologically.  
The Relationship of Brith Ball Therapy on Primigravida Mothers With A Fair Delivery Process Novianti Novianti; Feva Tridiyawati
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.856 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v8i2.355

Abstract

Aims: Pain in childbirth has the highest degree of pain, caused many women are not ready to have children because day imagine the pain that wiil be presented at the time of labor later. Objectives: The general objective of this study was to determine whether there was an effect of brith ball therapy on pain intensity in labour. Methods: Pain was measured using numeric pain scale from 0 to 10 (0 indicating no pain and 10 indicating severe pain). Univariate and bivariate analysis using Wilcoxon test analysis. Results: Of the 50 respondent mothers who carried out the variable therapy pre-test british ball who were very painful and 29 respondents had pain (58%) and a minority had little pain, 21 people (42%). And on the post-test respondent the least pain was increased by 32 respondents (64%), While the minority of pain was quite severe as many as 18 respondents (36%). A 0.00<0.05. The result are expected to have an effect on british therapy on labor pain. The results of the Wilcoxon test analysis with a dgree of significance(a)=0.05 and a P value of 0.00 were obtained (a<0.05) which can be seen from the value which means that Ho is rejected and Ha is accepted. Conclusion: there is an effect british ball therapy on labor pain. Future studies should be conducted using bigger sample size to explore the true effect using experimental study.  
Impact of Mother's Knowledge on The Success of Exclusive Breastfeeding feva tridiyawati; Emsuarni Emsuarni
JOURNAL EDUCATIONAL OF NURSING(JEN) Vol 3, No 2 (2020): JOURNAL EDUCATIONAL OF NURSING(JEN)
Publisher : Akademi Keperawatan RSPAD Gatot Soebroto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37430/jen.v3i2.77

Abstract

Objective of this research is knowing the knowledge by the mother's behavior in the exclusive breastfeeding in infants at the hospital Evasari Jakarta in 2016. Research methodology used is analytic. Population in research it is a whole mother who the baby is that visit evasari jakarta hospital in january 2017, with the sample of the some 50 people. Based on the research done analysis univariat most among respondents who do not give breastfeeding exclusive (54.0%) and analysis bivariate knowledge show the connection with the behavior mother in the provision of breastfeeding exclusive in infants in a hospital evasari jakarta with the p = 0.004.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DIFTERI PADA ANAK USIA 5-7 TAHUN DI DESA BABELAN KOTA BEKASI Feva Tridiyawati; Rahayu Khairiyah; Omega Dr Tahun
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.784 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskep.v1i1.427

Abstract

Pendahuluan: Difteri pada umumnya lebih banyak menyerang pada usia anak 5-7 tahun. Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Conybacterium diptheria (Kementerian Kesehatan, 2014). Keadaan ini terjadi karena ada kelompok yang tidak mendapatkan imunisasi atau status imunisasinya tidak lengkap sehingga tidak terbentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri Difteri, sehingga mudah tertular Difteri. Laporan kasus difteri sejak 1 Januari sampai dengan 4 November 2017 menunjukkan telah ditemukan sebanyak 591 kasus difteri dengan 32 kematian di 95 Kabupaten/Kota di 20 provinsi di Indonesia, meski difteri sangat mudah menular, berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, difteri ini dapat dicegah dengan imunisasi. (Depkes, 2017). Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan peningkatan pengetahuan kepada Ibu dalam mencegah penyakit difteri Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan kepada Ibu yang mempunyai anak usia 5-7 tahun. Kesimpulan: Implikasi dari hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah perlu dilakukanya penyuluhan terkait dengan pentingnya mencegah penyakit difteri.