Solihin, Benny
Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Khotbah Perumpamaan : Suatu Penilaian terhadap Metode Khotbah Perumpamaan David Buttrick Solihin, Benny
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 6 No 1 (2005)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.233 KB)

Abstract

Perumpamaan mungkin, oleh kebanyakan pengkhotbah, dianggap sebagai genre Alkitab yang paling mudah dikhotbahkan. Namun bagi pengkhotbah-pengkhotbah yang serius mengkhotbahkan perumpamaan acap kali membingungkan. Sebab meskipun nampak sederhana, perumpamaan mengandung beberapa persoalan yang rumit. Persoalan-persoalan tersebut meliputi: (1) dari sudut manakah berita sebuah perumpamaan harus diambil? Dari sudut para pendengar pertama yang mendengar langsung ketika Yesus menceritakan perumpamaan-perumpaman-Nya atau dari perspektif para pembaca pertama Injil? (2) Dapatkah penafsiran alegori digunakan dalam khotbah perumpamaan? (3) Apakah bentuk atau model khotbah yang paling baik untuk mengkhotbahkan perumpamaan? Bentuk deduktif atau induktif? Satu poin, tiga poin, banyak poin, atau model khotbah narasi? Persoalanpersoalan di atas membuat banyak ketidakpastian dalam diri para pengkhotbah. Thomas G. Long menyimpulkannya dengan tepat, “Seorang pengkhotbah pemula mengkhotbahkan sebuah perumpamaan dengan keyakinan yang tinggi, melangkahkan kakinya dengan berani seolah berjalan pada suatu daerah yang sudah ia kenal. . . . Tetapi semakin kita mengenal perumpamaan, semakin kurang yakin apakah kita sungguh-sungguh memahaminya.” Ada banyak solusi yang ditawarkan oleh para ahli berkenaan dengan metode khotbah perumpamaan dan salah satunya adalah dari David Buttrick, seorang dosen homiletika dan liturgi dari Divinity School, Vanderbilt University. Di dalam bukunya, Speaking Parables: A Homiletic Guide, ia menawarkan model khotbah narasi untuk mengkhotbahkan perumpamaan. Tawaran ini sangat menarik dan bermanfaat, namun demikian ada beberapa dari pandangannya yang perlu dicermati secara kritis. Dalam tulisan ini penulis akan memaparkan dan mengevaluasi metode Buttrick tersebut. Tetapi sebelumnya, akan dibahas tentang definisi perumpamaan, kemudian menelusuri sejarah khotbah perumpamaan, dan model-model khotbah perumpamaan yang pada umumnya digunakan dalam sejarah sejak masa Bapa-bapa gereja mula-mula sampai kini. Ketiga hal itu akan menjadi dasar pijakan dalam menilai metode khotbah perumpamaan yang ditawarkan olehnya.
Bentuk Khotbah Narasi : Mengkhotbahkan Teks-Teks Narasi PL dengan Efektif Solihin, Benny
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 7 No 1 (2006)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.086 KB)

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk menyakinkan pembaca bahwa untuk mengkhotbahkan teks-teks naratif PL dengan efektif, kita membutuhkan model khotbah induktif, khususnya dengan bentuk naratif. Untuk itu, pertama, dalam rangka memahami keunikan genre narasi, saya akan memaparkan karakteristik-karakteristik narasi PL. Kedua, berdasarkan pada hal pertama itu lalu mengkombinasikannya dengan beberapa pemikiran para ahli, saya akan memperlihatkan bahwa memang teks-teks naratif PL bila ingin dikhotbahkan dengan efektif membutuhkan bentuk khotbah naratif.