Tumanan, Perdian K. M.
Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kerajaan Imam : Teologi Kerajaan Allah dan Implikasinya bagi Pemuridan Kristen Masa Kini Tumanan, Perdian K. M.
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 9 No 2 (2008)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.216 KB)

Abstract

Tidak dapat disangkal lagi, kerajaan Allah merupakan salah satu topik terpenting dalam kitab-kitab injil dan Perjanjian Baru dan pada umumnya para sarjana dari berbagai aliran teologi yang berbeda setuju bahwa berita utama yang disampaikan Yesus adalah tentang kerajaan Allah. Sayangnya, kesepakatan tersebut tidak diiringi dengan kesepakatan yang sama terhadap definisi dan intensi kerajaan Allah yang disampaikan Yesus. Pemahaman yang berbeda tentang makna kerajaan Allah menurut Yesus tampaknya didasari oleh adanya motif tertentu untuk mendukung suatu sistem teologi yang dipegang atau diyakini agar tampak konsisten dan koheren. Akibatnya, terjadi pengabaian pada penelusuran makna kerajaan Allah secara historis-biblikal dari Kitab Suci. ... Meskipun, pada dasarnya, para teolog setuju bahwa konsep kerajaan Allah harus kembali dilihat dari perspektif Yudaisme, tampaknya terlalu banyak godaan untuk mengusung motif teologi (atau agenda) tertentu, yang hasilnya justru sering menjerumuskan dan bukan memperjelas makna kerajaan Allah. N. T. Wright, seorang teolog PB injili yang sangat terkenal saat ini, mengeritik kecenderungan ini dengan menyatakan, “Again, attempts have often been made to align kingdom-language with church-language, as though ‘the church’ is the real meaning of the kingdom.”
Masalah dalam Masalah Kejahatan  Tumanan, Perdian K. M.
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 10 No 2 (2009)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.508 KB)

Abstract

Ada kisah unik yang penulis dapatkan dari sebuah wawancara stasiun televisi CNN dengan sepasang suami-istri yang terhindar dari penawanan teroris di sebuah hotel yang dibajak teroris di kota Mumbai, India 26-29 November 2008. Peristiwa ini sendiri menewaskan 173 orang dan menyebabkan 308 orang luka-luka. Suami-istri ini berhasil bersembunyi di kamar dan melihat para teroris dari celah pintu. Yang terkesan konyol dan menggelikan dari keterangan mereka adalah mereka mengatakan bahwa para teroris tersebut tidak berkumis atau terlihat jahat. Salah seorang saksi mata lain yang lolos dari penyanderaan mengungkapkan kepada CNN sosok teroris yang ia lihat di lokasi dengan mimik yang masih terheran-heran, “Dia mungkin berusia sekitar 22 tahun, berpenampilan bersih, berambut pendek, sepertinya orang yang terdidik, dan menurut saya tidak seperti model teroris . . . [radikal] biasanya.” Penulis juga tidak lupa tentang sebuah pengalaman yang pernah diceritakan oleh seorang adik Kelompok Tumbuh Bersama, bagaimana ia sangat gugup dan takut ketika di bis kota duduk bersebelahan dengan seorang berpakaian putih-panjang, bersorban, berjanggut lebat dan menenteng sebuah tas besar. Pikiran liarnya mengimajinasikan jangan-jangan tas besar itu berisi “sajam” (senjata-senjata tajam) atau mungkin Uzi, AK-47, M-16, Revolver dan pistol semi-automatic. Memang saat itu sedang hangat-hangatnya berita tentang kerusuhan Ambon dan Poso yang memakan korban ribuan orang.