Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU SAHNUN Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 1 (2016): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v1i1.26

Abstract

Pandangan Ibnu Sahnun dalam bidang pendidikan adalah penekanannya pada kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik. Pendidikan yang diharapkan oleh Ibnu Sahnun adalah model pendidikan kejiwaan, pendidikan yang memadukan antara tujuan duniawi dan ukhrawi, pemikiran-pemikiran Ibnu Sahnun tentang pendidikan sangat tinggi nilainya bagi kita, untuk dapat kita teladani dan kita terapkan dalam dunia pendidikan Islamsaat ini, tentunya dengan memperhatikan zaman dan perkembangan teknologi dengan tetap dalam bingkai Al-Quran dan Sunnah As-Shahihah. Banyak hal yang menjadikan sosok Ibnu sahnun menjadi orang yang terkenal dalam dunia pendidikan di antaranya adalah orang tua, orang tua Ibnu Sahnun adalah seorang yang „alim dalam fiqh mazhab maliki di daerah Utara Afrika, beliau terkenal dengan dengan ketaqwaan, kewaraan, dan beliau sangat memperhatikan perkembangan pendidikan anaknya, sehingga ia mau berdiskusi dan bertukarfikiran dengan anaknya dalam masalah-masalah ilmu. Kebangkitan ilmu yang masih sangat tinggi dimasa Ibnu Sahnun yang menjadi faktor belikutnya, dan beliau mengadakan rihlah ilmiah kebeberapa tempat seperti Makkah Al-Mukarroman, Al-Madinah Al-Munawwarah, Mesir dan lain-lain, dan pada waktu itu masih adanya persaingan yang sehat dan positif dalam mendapatkan dan menyebarkan ilmu, dan Ibnu Sahnun mampu mengambil faedah yang banyak dari keadaan tersebut.Aqidah Ahlussunnah waljama‟ah, aqidah ahsunnah waljama‟ah menjadi faktor yang ketiga yang membentuk karakter Ibnu sahnun, sehingga beliau menjadi orang yang beraqidah ahlussunnah waljama‟ah, ditambah lagi beliau sebagai seorang perawi hadis yang menjadikan beliau sangat memberikan pengaruh yang sangat besar dalam dunia pendidikan.
KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 2 (2017): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v2i2.63

Abstract

Manusia dan Jin diperintahkan untuk beridah kepada Allah swt. dan tidak ada jalan dan cara untuk beribadah kepada Allah swt. degan benar kecuali dengan ilmu syar’i, yang merupakan tangga untuk menuju Allah swt. dan ia juga merupakan jalan menuju ridhaNya. Agama islam tidak dapat tegak kecuali dengan ilmu. Islam beredar dan didakwahkan di tengah-tengah masyarakat dengan ilmu, dan umat Islam adalah umat yang berilmu, karena semua aturan dan ajaran yang terdapat di dalam agama Islam ini didasari dan dilandasi dengan ilmu. Alquran dari awal sampai akhir adalah ilmu yang banyak mengandung pelajaran yang sangat penting dan berharga kepada kita, dan tidak dibenarkan kita berbicara tentang agama ini kecuali dengan ilmu. Manusia diciptakan oleh Allah SWT.
PENATAAN KEMBALI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.77

Abstract

Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna yang semua aturan pokok dan prinsip-prinsip besarnya telah baku dari sang pemilik syaria’at Allah swt. oleh karenanya seorang muslim tidak membutuhkan lagi rujukan yang lain dalam mengatur hidup dan kehidupannya selain Alquran dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shaleh, termasuk dalam masalah pendidikan yang terdapat di dalamnya kurikulum. Oleh karena itu sebuah lembaga/institusi pendidikan Islam harus memiliki sebuah kurikulum yang kuat dan baik, karena kurikulum itu merupakan muatan inti dan ruh dari sebuah pendidikan Islam itu sendiri, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Figur Ayah Pendidik di Dalam Al-Quran dan Hadis Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 2 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i2.83

Abstract

Figur ayah terhadap keluarga sangatlah penting. Karena ayah adalah kepala keluarga. Ayah juga sangat memiliki andil besar dalam mendidik anak-anaknya, karena dengan dirinya anak dapat belajar bagaimana bisa menjadi orang yang berkompeten dalam bekerja dan mencari rezeki bagi keluarganya.Di dalam Alquran terdapat banyak ayat yang menjelaskan bagaimana dialog seorang ayah dengan anaknya , dari pada ayat yang menjelaskan dialog seorang ibu berdialog dengan anaknya.dari situ sudah tampak jelas bagaimana peran ayah bagi seorang anak. Seorang anak sangat membutuhkan kehadiran ayah, sebagaimana pula dia begitu ingin dekat dan dicintai oleh ibunya. Seorang ayah yang super sibuk dan menyerahkan segala tanggung jawab pendidikan anaknya kepada istrinya tanpa ada upaya untuk terlibat di dalam membimbing anaknya, ia bukanlah figur orang tua yang baik. Memang urusan domestik rumah tangga termasuk bagaimana mendampingi mereka belajar, mengembangkan kreativitas, membentuk kepribadian dan karakter, curhat dan juga segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, materi, emosional, sosial, bahkan pembiasaan-pembiasaan yang berhubungan dengan keimanan, akhlak atau ibadah biasanya ditangani seorang istri. Ibaratnya wanita sebagai manager RT.
Guru di Zaman Nabi Muhammad : Figur & Karakteristik Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 1 (2020): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v5i1.94

Abstract

Sesungguh semua para sahabat ra. adalah guru, karena agama yang mulia ini sampai kepada kita berkat kegigihan dan kesugguhan mereka dalam menyampaikan dan mengajarkan Islam kepada manusia, di antara contoh guru di zaman Nabi Muhammad saw. adalah Mus’ab ibn Umair, Mu’az ibn Jabal, At-Tufail ibn Amr ra. dan lain-lain.Beberapa karakteristik guru di Zaman Nabi Muhammad saw. di antaranya adalah: Mengikhlaskan ilmu untuk Allah swt. Jujur, Serasi antara perbuatan dengan perkataan, Adil dan tidak berat sebelah, dan lain-lain. Para sahabat nabi Muhammad r adalah guru terbaik di dalam Islam setelah nabi Muhammad r, karena memang mereka memiliki sifat, watak dan karateristik yang sangat baik, terpuji dan mulia. Oleh karena itu setiap pendidik muslim dan muslimah hendaknya dapat mengikuti, mencontohi dan meneladani karakteristik dalam aktivitas mendidik mereka sehari-hari, walaupun terkadang ada sebagian pendidik tidak mampu untuk merealisasikannya secara maksimal, namun tentunya tetap harus berusaha sekuat tenaga untuk meneledani karakteristik para sahabat tersebut.
Konsep dan Teori Belajar dalam Perspektif Pendidikan Islam Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 6 No. 1 (2021): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v6i1.139

Abstract

Belajar merupakan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer yang diperlukan oleh manusia. Kemudian konsep dan teori belajar menurut perspektif pendidikan Islam dilakukan melalui proses belajar, sehingga manusia dapat mengetahui banyak hal yang terkait dengan lingkungan sekitarnya, dan dengan hal tersebut mereka mampu untuk bertahan diri dan mampu mengembangkan diri. Kemampuan belajar ini pulalah yang membuat manusia berbeda dan istimewa dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Manusia yang awalnya tidak mengetahui apa-apa yang mampu mengembangkan potensi diri mereka dengan proses belajar, baik itu potensi jasmaniah maupun potensi rohaniah, potensi intelegensi maupun psikomotor. Proses belajar yang dilakukan manusia dilakukan sepanjang hayat mereka, meskipun belajar tersebut tidak dilakukan di dalam lembaga-lembaga tertentu, tetap saja manusia akan selalu belajar sepanjang hidup mereka lewat pengalaman-pengalaman yang mereka rasakan, peristiwa dan kejadian yang mereka saksikan dan juga cerita-cerita yang di turunkan dari waktu ke waktu.
Peran Program Tahfiz Alquran dalam Meningkatkan Perilaku Belajar terhadap Anak dan Remaja Wagiman Manik; Ibnu Fisabilillah
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 6 No. 2 (2021): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v6i2.195

Abstract

الأخلاق الكريمة هي من أعظم العبادة, ولها فوائد كثيرة منها حسن الخلق يرتقي بصاحبه إلى الدرجات العالية من الإيمان, و بعث الله نبيه محمدا صلى الله عليه وسلم للدعوة إلى الأخلاق الصالحة, وأقرب الناس منزلة من رسول الله صلى الله عليه وسلم, وغير ذلك من فوائد الأخلاق الكريمة. ومن طريقة كسب الأخلاق الصالحة بحفظ القرآن, لأن القرآن سيطهر ما في القب ويؤثر في الجوارح. وهذا الذي سيُطبَّقُه في البرنامج التدريب الميداني بمنطقة سولوك سومترى الغربية. لأن المشكلة هناك كثير من الأطفال أو الأولاد ليس لهم حسن الخلق, بل يقعون في الجريمة والمعاصي, ومن أسباب ذلك قلة اهتمام آبائهم بتربية أبنائهم وقلة اهتمامهم بالقرآن, لذلك ستنفذ حلقة حفظ القرآن. فهذا البرنامج يفيدهم وتحسن أخلاقهم بعد أن يشتركوا في حلقة حفظ القرآن. والطريقة المستخدمة في خدمة المجتمع تستخدم أسلوب البحث التشاركي حيث يقوم الباحث بثلاث مراحل وهي التخطيط وتنفيذ وتقييم. نتيجة برنامج تحفيظ القرآن في قرية تالاوك، منطقة سولوك سومطرة غربية لها أثر إيجابية لللأولاد في أخلاقهم.
KEPRIBADIAN SEORANG PENDIDIK MUSLIM Wagiman Manik
Jurnal Al-Fatih Vol 1 No 1 (2018): Al-Fatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol.1 No.1 Januari - Juni 2018
Publisher : STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepribadian muslim merupakan tujuan akhir dari setiap usaha pendidikan Islam. Kepribadian yang diharapkan Islam adalah kepribadian yang sesuai dengan norma-norma Islam yang telah tercantum di dalam alquran dan sunnah. Kepribadian tidak terjadi dengan sekaligus, akan tetapi melalui proses kehidupan yang panjang. Maka dalam hal ini pendidikan mempunyai peran yang besar dalam pembentukan kepribadian muslim.Kepribadian muslim diartikan sebagai identitas yang dimiliki oleh seseorang sebagai ciri khas dari keseluruhan tingkah laku sebagai muslim baik yang ditampilkan sebagai tingkah laku lahiriah maupun sikap batiniahnya.Pendidik adalah orang yang dapat dijadikan panutan dan contoh oleh orang yang didiknya, sehingga ia harus mampu menjaga sikap dan Tingkah Lakunya agar ia tidak terjatuh kepada sikap atau perbuatan yang merendahkan atau menghilangkan kemuliaannya, dengan demikian seorang pendidik harus memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan orang lain. Kata Kunci: Kepribadian, Pendidik, Muslim
Ilmu dan Guru di Zaman Nabi Muhammad SAW Wagiman Manik
Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/intiqad.v12i2.5197

Abstract

Islam is built on knowledge and charity, without knowledge a charity will not be acceptable and it could be that the practice is invalid. Therefore, Islam requires all adherents and adherents, both men and women to study. In addition to being an obligation, it is an obligation to seek knowledge, it turns out that Islam provides and prepares great rewards for those who are diligent and sincere in pursuing this knowledge. The virtue of knowledge and experts is very clear in this glorious Islamic religion, that knowledge is the cause of the easy path for a person to go to heaven.Truly all the friends ra. are teachers, because this noble religion came to us thanks to their tenacity and sincerity in conveying and teaching Islam to humans. The companions of the Prophet Muhammad are the best teachers in Islam after the Prophet Muhammad, because they have very good, praiseworthy and noble traits, character and characteristics. Therefore, every Muslim and Muslim educator should be able to follow, imitate and emulate the characteristics in their daily educational activities, even though sometimes there are some educators who are unable to make it happen optimally, but of course they still have to try their hardest to emulate the characteristics of these friends.
Pemikiran Pendidikan Asy-Syaikh As-Sa‘di dalam Tafsir Taysir Al-Karim Ar-Rahman Fi Tafsir Kalam Al-Mannan Wagiman Manik; Achyar Zein
Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/intiqad.v11i2.3688

Abstract

One of the characteristics and signs that a person is a good and noble human being, is that the person provides many benefits to others, both directly and indirectly. Asy-Shaykhas-Sa'di is a person who provides many benefits and kindness to others, through the knowledge he taught to others while he was still alive, and through his works and writings which are widely read and used as references by prosecutors science and society in general.As-Shaykh as-Sa‘di conducts careful and in-depth study and analysis of the verses of the al-Quran through its interpretations, which are related to educators, students, curriculum and Islamic education methods. One of the important elements and matters in education is educators. Educators according to as-Shaykh as-Sa‘di are figures who can be role models and follow-ups, because he has a noble character both for himself, his students and with the community and the environment.Students who are explained by ash-Shaykhas-Sa'di are those who must have good character, both towards themselves, their educators and the community is the creed or the points of faith, worship, moral and muamalah, then the curriculum presented by ash-Shaykhas-Sa'di is still general in nature. Then the success of educators in delivering materials that have been determined in the curriculum, must be delivered with proper methods and adjusted, so that students can understand easily and quickly all the material delivered by educators.