Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Evaluasi Iklim Kerja di Bagian Produksi pada Industri Keramik di Wilayah Gresik Merry Sunaryo; Moch. Sahri
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 1 No 1 (2019): November
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075 KB) | DOI: 10.37148/arteri.v1i1.14

Abstract

Hot work climate starts from the emergence of heat energy that comes from a heat source that is emitted directly or through an intermediary and enters the work environment, and becomes a heat pressure as an additional burden on the workforce. This can worsen health conditions and labor stamina when added to the heavy physical workload. The ceramics industry requires special and unique techniques such as combustion. The hot work climate itself can affect the physical and mental condition of workers. The impact that often occurs in workers due to the heat of work is fatigue and dehydration. The purpose of this study is to analyze the conditions of the work climate in the work environment and evaluate the work climate in the production section, which will be compared to the threshold value so that it can be used as a basis for carrying out control measures in an effort to prevent occupational diseases in the industry. This research is a descriptive study, using a cross sectional study design. Measurements of work climate carried out on 4 companies in the ceramics industry in the Gresik region with 10 measurement points in each company, are known to have results, most of which have ISBB values> 30ºC. Observations that have been carried out workloads on the ceramics industry are moderate workloads with a working time of 75% -100% with 25% rest time. based on the results of an average of 10 points from the four companies the ISBB value of measurement results is greater than the value of the NAB that has been set, with a value of 28ºC NAB. Therefore, the need to control the work climate both in its environment and its workers. These controls are general controls such as training (education / training), heat pressure control through the application of hygiene.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA BERPERILAKU SEHAT DAN SELAMAT DI JALAN RAYA PADA PELAJAR SMK FARMASI SURABAYA Indu Dewi, RR.Galuh Ajeng; Sunaryo, Merry; Ayu, Friska
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 1 No 1 (2017): July
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.186 KB)

Abstract

Kecelakaan lalu lintas adalah kecelakaan yang terjadi di jalan raya dengan melibatkan kendaraan bermotor. Berdasarkan data dari Satlantas Polwiltabes Kota Surabaya tahun 2015 jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak 20.531 kasus, jumlah kasus ini lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2014 yakni sebanyak 18.896 kasus. Fakta yang ada kemudian menunjukkan bahwa sebagian besar korban kecelakaan di dominasi oleh kalangan pelajar. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada para pelajar di SMK Farmasi Surabaya terkait tata cara berperilaku sehat dan aman dalam berkendaraan di jalan raya. Hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 40 orang pelajar yang menjadi responden dalam kegiatan ini, sebagian besar memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengendarai kendaraan bermotor lebih dari 2 tahun dan jarak yang ditempuh lebih dari 10 km setiap harinya namun sebagian besar juga pelajar belum memiliki surat izin mengemudi kendaraan bermotor (SIMC). Para pelajar ini juga pernah memiliki pengalaman mengalami kecelakaan saat berlalu lintas, adapun penyebab dari kecelakaan tersebut adalah para pelajar masih kurang berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya. Baik atau buruk sikap seseorang dalam berkendara dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang, apabila pendidikan tentang keselamatan berkendara di jalan raya tidak disosialisasikan,maka dampaknya peluang para pelajar menjadi korban kecelakaan di jalan raya akan semakin besar. Oleh karena itu edukasi mengenai perilaku sehat dan aman dijalan raya sangat diperlukan dalam praktik keselamatan dan kesehatan berkendara, karena dalam berkendara yang aman diperlukan suatu respon yang cepat dan tepat sehingga pengendara bisa lebih tanggap akan lingkungan sekitar dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
SOSIALISASI DETEKSI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI PADA WANITA PEKERJA Sunaryo, Merry; Nourma R, Muslikha
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 2 No 1 (2018): August
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.967 KB)

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar pada abad ini, salah satu kanker yangpaling banyak menyebabkan kematian terutama pada wanita adalah kanker payudara. Di dunia, kasus kanker payudarapada wanita dengan presentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan presentase kematian tertinggi (12,9%). Berdasarkandata Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 0,5 per 1000 perempuan.Halini, yang menjadi tujuan utama dilakukannya kegiatan sosialisasi deteksi kanker payudara dengan teknik SADARI padawanita pekerja yang di laksanakan di wilayah yayasan sosial nurul haqq, Sidoarjo. Pemberian sosialisasi menggunakanmetode penyuluhan yang dilengkapi dengan pemberian pretest dan posttest. Kegiatan ini dihadiri masyarakat yangseluruhnya adalah wanita yang yang berjumlah 40 orang. Dilihat dari hasil pre test, hanya sebanyak 52,5 % masyarakatmasyarakat yang mengetahui tentang penyakit kanker payudara. Namun setelah dilakukannya penyuluhan ataupemberian informasi mengenai kanker payudara, hasil post test sebagian besar masyarakat mengerti atau mengetahuitentang penyakit kanker payudara yaitu sebesar 97,5%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuanmasyarakat karena terdapat peningkatan nilai post test yang lebih tinggi daripada nilai pre test, dan menandakankegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil.
GAMBARAN DAN PENGENDALIAN IKLIM KERJA DAN KELUHAN KESEHATAN PADA PEKERJA Merry Sunaryo; Muslikha Nourma Rhomadhoni
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 4 No 2 (2020): Medical Technology and Public Health Journal September 2020
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v4i2.1635

Abstract

Pada Iklim kerja dengan suhu panas berawal dari timbulnya energi yang bersumber dari panas yang masuk ke lingkungan atau tempat kerja kemudian jadi tekanan yang panas, hal tersebut menjadi beban kerja tambahan untuk pekerja. Kondisi seperti itu memengaruhi kesehatan dan energi/ stamina pekerja jika dihubungkan dengan beban kerja berat yang dikerjakan. Kondisi Iklim kerja dengan suhu panas dapat memperberat kondisi kesehatan fisik dan mental pekerja. Dampak yang sering terjadi pada pekerja akibat iklim kerja panas yaitu dehidrasi dan keluhan kesehatan lain seperti heat rash. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan pengendalian iklim kerja dengan keluhan kesehatan pada pekerja, hasil tersebut nantinya akan dibandingkan dengan nilai ambang batas sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan tindakan pengendalian dalam upaya pencegahan penyakit akibat kerja pada industri. Pengukuran Iklim kerja yang dilakukan pada bagian kerja di indutri pembuatan lilin, diketahui memiliki hasil yaitu sebagian besar memiliki nilai ISBB > 30oC. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan beban kerja pada pekerja yaitu beban kerja dengan tingkatan sedang dengan waktu kerja 75% hingga 100% dengan 25% waktu beristirahat. Berdasarkan hasil rata-rata 10 titik dari ke dua bagian kerja di industri tersebut, sebagian besar nilai ISBB hasil pengukuran lebih besar dari nilai NAB yang telah ditetapkan, dengan nilai NAB 28oC. Pada keluhan kesehatan yang sering di rasakan oleh pekerja yaitu dehidrasi banyak dirasakan oleh pekerja karena pekerja yang jarang mencukupi asupan cairan atau air. Begitu pula pada keluhan heat rash, keluhan ini dirasakan para pekerja yang jarang menjaga hieginitas diri. Oleh sebab itu, perlunya pengendalian iklim kerja baik dalam lingkungannya maupun pekerjanya. Pengendalian tersebut seperti Training (pendidikan/latihan), Pengendalian tekanan panas melalui penerapan hygiene.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA BERPERILAKU SEHAT DAN SELAMAT DI JALAN RAYA PADA PELAJAR SMK FARMASI SURABAYA Friska Ayu; Merry Sunaryo; RR.Galuh Ajeng Indu Dewi
Community Development Journal Vol 1 No 1 (2017): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.186 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v1i1.329

Abstract

Kecelakaan lalu lintas adalah kecelakaan yang terjadi di jalan raya dengan melibatkan kendaraan bermotor. Berdasarkan data dari Satlantas Polwiltabes Kota Surabaya tahun 2015 jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak 20.531 kasus, jumlah kasus ini lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2014 yakni sebanyak 18.896 kasus. Fakta yang ada kemudian menunjukkan bahwa sebagian besar korban kecelakaan di dominasi oleh kalangan pelajar. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada para pelajar di SMK Farmasi Surabaya terkait tata cara berperilaku sehat dan aman dalam berkendaraan di jalan raya. Hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 40 orang pelajar yang menjadi responden dalam kegiatan ini, sebagian besar memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengendarai kendaraan bermotor lebih dari 2 tahun dan jarak yang ditempuh lebih dari 10 km setiap harinya namun sebagian besar juga pelajar belum memiliki surat izin mengemudi kendaraan bermotor (SIMC). Para pelajar ini juga pernah memiliki pengalaman mengalami kecelakaan saat berlalu lintas, adapun penyebab dari kecelakaan tersebut adalah para pelajar masih kurang berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya. Baik atau buruk sikap seseorang dalam berkendara dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang, apabila pendidikan tentang keselamatan berkendara di jalan raya tidak disosialisasikan,maka dampaknya peluang para pelajar menjadi korban kecelakaan di jalan raya akan semakin besar. Oleh karena itu edukasi mengenai perilaku sehat dan aman dijalan raya sangat diperlukan dalam praktik keselamatan dan kesehatan berkendara, karena dalam berkendara yang aman diperlukan suatu respon yang cepat dan tepat sehingga pengendara bisa lebih tanggap akan lingkungan sekitar dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Informal Studi pada Usaha Catering X di Kota Surabaya Muslikha Nourma Rhomadhoni; Merry Sunaryo; Rizka Novembrianto
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1118

Abstract

Usaha catering merupakan usaha yang masih banyak ditemui diberbagai daerah diseluruh Indonesia khususnya Surabaya. Data menunjukkan bahwa kegiatan catering merupakan salah satu penyumbangan penyebab terjadinya keracunan di Usaha catering merupakan usaha yang masih banyak ditemui diberbagai daerah diseluruh Indonesia khususnya Surabaya. Data menunjukkan bahwa kegiatan catering merupakan salah satu penyumbangan penyebab terjadinya keracunan di sekitar kita. Data keracunan yang ada dimungkinkan dari berbagai factor juga, antara lain, makanan itu sendiri, alat yang digunakan untuk memasak serta tempat untuk memasak. Kebutuhan manusia akan makanan sangat vital, maka diharapkan pemilik usaha catering terbuka wawasanyya pada, Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja. Penelitian ini adalah penelitian krosectional dengan pendekatan desktiptif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja. Hasil, ditemukan berbagai macam bahaya di kegiatan usaha catering yakni, biologi, kimia, fisik/mekanik, biomekanik dan atau factor ergonomi serta lingkungan. Seluruh bagian tempat usaha catering adalah terintai factor bahaya, mulai diri, fisik, kimia bakterorologi, biomekanik, dan ingkungan, factor bahaya tersebut tersebar di mulai darinn parkir, tempat proses memasak, tempat Gudang, ruang simpan alata, ruang oersiapan bahan dan serta kantor. Dari program Kesehatan kerja yang ada, juga msih belum maksimalnya program Kesehatan kerja dilaksanakan, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja Jenis factor bahaya yang ada di catering meliputi factor bahaya fisik, kimia, biologi, psikososial, dan bio mekanik. Hampir seluruh bagian di catering dari hasil Analisa terdapat sumber bahaya, Sebagian besar pekerja tidak memahami makna Kesehatan kerja. Program Kesehatan kerja yang dilaksanakan belum diterapkan secara maksimal. sekitar kita. Data keracunan yang ada dimungkinkan dari berbagai factor juga, anatara lain, makanan itu sndiri, alat yang digunakan untuk memasaka serta tempat untuk memasak. Lebutuhan manusia akan makanan sangat vital, maka diharpkan pemilik usaha catering terbuka wawasanyya pada , Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja . Peneltisian ini adalah penelitian krosectionak dengan oendeaktan desktiptif. Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja . Hasil, ditemukan berbagai macama bahaya di kegiatan usaha catering yakni, biologi, kimia, fisik/mekanik, biomekanik dan atau factor ergonomo serta lingkungan. Seluruh bagian tempat uusha catering adalah terintai factor bahaya, mulaidiri, fisikm kimia bakterorologi, biomekanik, ldan ingkungan, factor bahaya tersebut tersebar di mulai darinn parkir, tempat proses memasak, tempat Gudang, ruang simpan alata, ruang oersiapan bahan dan serta kantor. Dari program Kesehatan kerja yang ada, juga msih belum maksimalanya program Kesehatan kerja dilaksanakan, , Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja Jenis factor bahaya yang ada di catering meliputi factor bahaya fisik, kimia, biologi, psikososial, dan bio mekanik. Simpulan bahwa hampir seluruh bagian di catering dari hasil Analisa terdapat sumber bahaya, Sebagian besar pekerja tidak memahami makna Kesehatan kerja. Program Kesehatan kerja yang dilaksanakan belum diterapkan secara maksimal. Saran, pekerja wajib diberikan sosialisasi factor bahaya yang ada disekitar tempat bekerja, agar dapat meminimalisir bahaya=bahaya yang muncul. Penerapan program Kesehatan kerja, sebaiknya dilakukan secara terus menerus agar, menjadi budaya bagi pekerja.
SOSIALISASI DETEKSI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI PADA WANITA PEKERJA Merry Sunaryo; Muslikha Nourma R
Community Development Journal Vol 2 No 1 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.967 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v2i1.367

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar pada abad ini, salah satu kanker yangpaling banyak menyebabkan kematian terutama pada wanita adalah kanker payudara. Di dunia, kasus kanker payudarapada wanita dengan presentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan presentase kematian tertinggi (12,9%). Berdasarkandata Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 0,5 per 1000 perempuan.Halini, yang menjadi tujuan utama dilakukannya kegiatan sosialisasi deteksi kanker payudara dengan teknik SADARI padawanita pekerja yang di laksanakan di wilayah yayasan sosial nurul haqq, Sidoarjo. Pemberian sosialisasi menggunakanmetode penyuluhan yang dilengkapi dengan pemberian pretest dan posttest. Kegiatan ini dihadiri masyarakat yangseluruhnya adalah wanita yang yang berjumlah 40 orang. Dilihat dari hasil pre test, hanya sebanyak 52,5 % masyarakatmasyarakat yang mengetahui tentang penyakit kanker payudara. Namun setelah dilakukannya penyuluhan ataupemberian informasi mengenai kanker payudara, hasil post test sebagian besar masyarakat mengerti atau mengetahuitentang penyakit kanker payudara yaitu sebesar 97,5%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuanmasyarakat karena terdapat peningkatan nilai post test yang lebih tinggi daripada nilai pre test, dan menandakankegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil.
ANALISIS KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS MENGGUNAKAN NORDIC BODY MAP PADA INDUSTRI SARUNG TENUN IKAT DESA PARENGAN KABUPATEN LAMONGAN Jannah, Fain Roudlotull; Sunaryo, Merry
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 4 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i4.21722

Abstract

AbstrakKerajinan tenun ikat merupakan persilangan antara dua benang vertikal dan horizontal yang telah diberi ragam hias ikat. Industri tenun ikat bisa dikatakan industri dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Penggunaan alat dan mesin yang masih tradisional tentunya memiliki risiko bahaya tersendiri. Adapun proses kerja di industri sarung tenun ikat meliputi proses nyelup, nggoben, nyekir, mbentang, nggambar, ngiket, nguculi, nyentrengi, nyepul, menenun dan finishing. Bekerja dengan posisi berdiri dan duduk disertai waktu kerja yang lama dapat menimbulkan nyeri yang mengakibatkan Musculoskeletal Disorders. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan K3 ini bertujuan untuk mengetahui kejadian Musculoskeletal Disorders yang terjadi pada industri sarung tenun ikat di Desa Parengan Kabupaten Lamongan. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner Nordic Body Map. Sampel dalam kegiatan ini adalah 10 pekerja yang terdiri dari 6 pekerja laki-laki dan sisanya perempuan pada industri sarung tenun ikat di Desa Parengan Kabupaten Lamongan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 3 pekerja memiliki tingkat risiko Musculoskeletal Disorders kategori tinggi dan 7 pekerja sisanya memiliki tingkat risiko Musculoskeletal Disorders kategori sedang. Keluhan atau sakit nyeri yang paling banyak diderita oleh pekerja adalah pada bagian pinggang, punggung, leher bagian atas, bahu dan betis. Bagian-bagian tersebt masing-masing memiliki skor 27, 25, 22, 20 dan 19. Kejadian Musculoskeletal Disorders yang terjadi di industri sarung tenun ikat ini berhubungan dengan faktor usia, lama kerja, serta masa kerja. Kata Kunci: Sarung Tenun Ikat, Musculoskeletal Disorders, Nordic Body Map
ANALISIS KADAR DEBU RESPIRABEL TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA PEKERJA Merry Sunaryo; Muslika Nourma Rhomadhoni
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v8i2.2480

Abstract

Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman. Kondisi tidak aman yang ada di lingkungan salah satunya yaitu dengan adanya debu di tempat kerja. Debu tersebut dapat menimbulkan keluhan penyakit hingga penyakit yang berhubungan dengan saluran pernafasan seperti Penyakit Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Masalah  kesehatan yang berhungungan dengan saluran pernafasan di Indonesia sebanyak 25,5% dengan 16 provinsi di antaranya mempunyai prevalensi di atas angka nasional dan pneumonia sebanyak 2,1%. Pada Industri mebel kayu, para pekerja akan selalu terpapar debu-debu terutama debu dari serbuk kayu. Penelitian ini ingin mengetahui analisis debu respirabel terhadap terjadinya keluhan kesehatan Pada Pekerja. Penelitian ini dilakukan pada industri mebel di wilayah jalan semarang, surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja yang bekerja di bagian produksi, dengan Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi atau seluruh dari populasi yang berjumlah 37 orang. Hasil yang di peroleh yaitu sebagian kadar debu yang diukur melebihi nilai ambang batas yaitu 3 mg/m3. Pada keluhan kesehatan bagian pernafasan, 65% responden memiliki keluhan kesehatan. Debu respirabel juga memiliki pengaruh terhadap keluhan kesehatan pada pekerja. Hasil tersebut dapat diketahui dari nilai signifikansi atau P value < dari nilai alfa (α) (0,05), yaitu 0,018. Pada permasalahan tersebut di perlukan pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja, seperti higiene perseorangan yang baik maupun pada lingkungan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA MEKANIK DI AREA WORKSHOP PT. XYZ KOTA SURABAYA Friska Ayu; Muslikha Nourma R; Merry Sunaryo
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 1 No 2 (2017): Medical Technology and Public Health Journal September 2017
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v1i2.785

Abstract

Along with the rapid development of industry encourages the increasing use of machinery, work equipment in the process of produsi with accompanied the application of techniques and technology from various levels in all sector. This means that there maybe a high risk of accidents due to work and also an increase in the amount of intensity of hazard sources in the workplace. Using of Personal Protective Equipment (PPE) is the final stage of hazard control, although the use of PPE will be maximized if other controls such as elimination, substitution, enginee was already applied. This research was conducted at PT.XYZ which is one of the companies engaged in the delivery of goods through sea lanes located in Tanjung Perak, Surabaya by using analytical observational method with a cross sectional study design with a total sample of 38 people. The characteristics of the respondents and the level of compliance with the use of PPE were obtained from interviews with mechanicalworkers in the workshop area. From the results of interviews conducted, as many as 24 mechanical workers obedient in using PPE and 14 others are not obedient in using PPE. The result of statistical test using chi square test shows that there is correlation between knowledge level (p = 0,002) with level of compliance of PPE usage on mechanical worker in workshop area. Advisable for workers to further improve compliance and self-awareness in using personal protective equipment (APD) whileworking or while in the work environment because its relates to the personal health and safety of workers. For the company should be more firm in supervising the worker in this case about the habit of using personal protective equipment in accordance with the policy set.