Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI KOMPARASI PENANGANAN DAMPAK COVID TERHADAP BISNIS INDUSTRI PERHOTELAN KATEGORI BINTANG 3 DI KOTA DEPOK (HOTEL SANTIKA DEPOK DAN HOTEL SAVERO DEPOK) Ika Suryono Djunaid; Sofiani; Stephanie Rosanto
Journal of Tourism Destination and Attraction Vol 9 No 3 (2021): Journal of Tourism Destination and Attraction
Publisher : Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/tourism.v9i3.2857

Abstract

Industri pariwisata sedang dihadapkan oleh penurunan yang cukup signifikan pada kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dengan pembatalan dan penurunan pemesanan secara bersamaan dalam jumlah yang relatif besar. Kota Depok, memiliki angka penyebaran atau penularan yang sangat cepat. Hal ini mengakibatkan pengaruh besar pada industri perhotelan di wilayah ini. Hotel Santika Depok dan Hotel Savero Depok merupakan dua hotel yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Metode komparatif menggunakan teknik membandingkan sejenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat dari sebuah fenomena. Dari hasil perhitungan nilai CSI, penanganan hygiene dan sanitasi pada Pintu Masuk Area Hotel mendapatkan nilai 73% dan 74%, hal ini berarti tamu dari kedua hotel cukup puas dengan pelayanan yang telah diberikan. Lobby (Front Desk dan Concierge) mendapatkan nilai 46% dan 42%, hal ini berarti penanganan dari hygiene dan sanitasi dalam hal ini tamu dari kedua hotel masih kurang baik, dan di Restoran/Coffee Shop mendapatkan nilai 54% dan 44%, hal ini berarti penanganan dari hygiene dan sanitasi kedua hotel masih kurang baik, untuk Kamar Tamu mendapatkan penilaian sebesar 77% dan 90%, hal ini berarti penanganan dari segi hygiene dan sanitasi kedua hotel merasa baik. Dan Fasilitas Hotel dan Area Publik Lainnya 75% dan 81%, untuk kedua hotel di kategori baik. Hasil Uji Beda T-Test, penanggulangan dampak pandemi COVID-19 di Hotel Santika Depok (mean) 66,33 dan (standard deviations) 14,336 sedangkan, Hotel Savero Depok memiliki (mean) 64,95 dan (standard deviations) 18,954. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa penaggulangan dampak pandemi COVID-19 secara tidak langsung terlihat lebih besar pada Hotel Savero Depok dibandingkan dengan Hotel Santika Depok.
HISTORICAL AND CULTURAL STUDIES ON MARTIAL ARTS TOURISM OF PENCA SILAT ALIRAN CIMANDE AT TARIKOLOT VILLAGE Ika Suryono Djunaid
Journal of Business And Entrepreneurship Vol 8 No 1 (2020): JOURNAL OF BUSINESS AND ENTREPRENEURSHIP (May 2020 Edition)
Publisher : APPS Publications

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penca Silat Cimande is one form of martial arts that grows and develops traditionally in the village of Cimande, especially in the Tarikolot vilalge as it is handed down from generation to generation. This research focuses on studying the history and culture of martial arts from Cimande. This type of research is descriptive qualitative with interview guidelines and documentation as a primary data source as well as literature study as a secondary data source comprises advice of local experts and community leaders (Penca Silat organizers in Cimande, the government, and the head of Cimande village). The research concludes that, as one of the ancestral heritage objects and noble cultural values, the Penca Silat Aliran Cimande cultural arts deserves to receive better attention from the government to be able to grow and develop while maintaining the authenticity. This type of research is descriptive qualitative with interview guidelines and documentation as a primary data source and literature study as a secondary data source with 3 sources consisting of 3 parties namely organizers of the Penca Silat Cimande arts / environment organization, local government and Pokdarwis Cimande Village Keywords: tourist attraction, historical study, cultural study, martial arts, penca silat aliran cimande
SOSIALISASI PEMBENTUKAN BINAAN DESA CIHIDEUNG UDIK MENJADI DESA WISATA Ika Suryono Djunaid; Imam Ardiansyah; Sofiani Sofiani; Dewantara Fachrureza; Vishnuvardhana Soeprapto; Paulina Paulina
Jurnal Abdimas Terapan Vol 1, No 2 (2022): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Jurnal Abdimas Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.584 KB)

Abstract

Desa Cihideung Udik merencanakan untuk mengembangkan diri menjadi Desa Wisata, sehingga yang menjadi daya tarik wisata adalah seluruh desa beserta sistem kehidupannya. Desa wisata menawarkan pengalaman baru, hidup menyatu dengan alam pedesaan, menghirup udara segar, jauh dari polusi dan kebisingan, merasakan dan terlibat dalam aktivitas masyarakat setempat. Dari pertimbangan tersebut, maka diadakan sosialisasi tentang “Sosialisasi Pembentukan Binaan Desa Cihideung Udik menjadi Desa Wisata”. Dari kegiatan tersebut tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk dapat mengembangkan kepariwisataan yang berbasis masyarakat dan berkelanjutan. 2. Memberikan manfaat kepada masyarakat, yaitu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. 3. Dapat menjaga kelestarian Desa Cihideung Udik dan untuk menghindari alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Selain tujuan tersebut juga ada beberapa manfaat yang ingin dicapai adalah: 1. Berperan aktif di dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan Desa Cihideung Udik. 2. Menggairahkan kesenian dan budaya yang dimiliki masyarakat Desa Cihideung Udik untuk menunjang perkembangan Desa Cihideung Udik sebagai Desa Wisata. 3. Untuk tetap dapat mempertahankan keunikan Desa Cihideung Udik, khususnya Bendungan Cihideung Udik yang diwariskan secara turun-temurun, sehingga keharmonisan, kesejahteraan, dan keselamatan dapat tetap terjaga. 4. Dengan dikembangkannya Desa Cihideung Udik sebagai Desa Wisata, maka akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Cihideung Udik dan membuka lapangan pekerjaan serta menunjang Pariwisata Kerakyatan Berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode diskusi. Keberhasilan kegiatan ini dapat diukur dari banyaknya jumlah peserta yang hadir dan partisipasi peserta dalam kegiatan diskusi.
Analisa Bauran Pemasaran (Marketing mix) Jasa Penginapan Berbasis Syariah Di Hotel Sofyan Inn Srigunting Bogor. Ika Suryono Djunaid
Journal FAME: Journal Food and Beverage, Product and Services, Accomodation Industry, Entertainment Services Vol 1, No 1 (2018): Journal FAME
Publisher : Akademi Pariwisata Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/fame.v1i1.1329

Abstract

ABSTRAKLatar belakang penelitian ini adalah adanya fenomena pariwisata syariah yang merupakan konsep yang mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam kegiatan-kegiatan pariwisata dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan ketentuan syariah tidak terkecuali hotel syariah sebagai salah satu bentuk fasilitas layanan dalam pariwisata syariah yang memberikan bentuk layanan hospitality. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana strategi pemasaran jasa berbasis syariah di Hotel Sofyan Inn Srigunting Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, dengan menyebarkan kuesioner  kepada para tamu untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang di rasakan oleh para tamu di hotel Sofyan Inn Srigunting Bogor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bauran pemasaran jasa berbasis syariah di Hotel Sofyan Inn Srigunting Bogor sudah berjalan dengan sangat efektif. Apabila di tinjau dari keseluruhan adalah baik dengan nilai rata-rata 405. Namun perlu adanya sedikit perbaikan mengenai varian tipe kamar untuk menambah kepuasan tamu di Hotel Sofyan Inn Srigunting Bogor.Kata kunci :Bauran Pemasaran, Hotel Syariah,
ENHANCING LOCAL ECONOMIC THROUGH RURAL TOURISM : CASE STUDY CISEENG VILLAGE liliana Dewi; Ika Suryono Djunaid
Jurnal Sosial Humaniora Vol. 10 No. 1 (2019): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.118 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v10i1.1607

Abstract

Five aspects in the development have been observed namely transportation, accommodation, food and beverage facilities, tourist attraction, souvenir. This study use qualitative study approach. The data used are primary and secondary data collected in several ways including observation, interviews, documentation and literature. This study focusing on identify potency of Ciseeng village, business opportunity and employment and marketing strategy to enhance local economy. Result show that there is open wide opportunity for Ciseeng village to enhance local economy through rural tourism, operated and managed by community. Motivation and commitment to learn and to grow are needed in this community. This study was conducted with the aim of giving input and encouraging creativity to the local community, the Government of Bogor Regency, the Tourism Local Community Leader to enhance local economy.
PENYULUHAN PENTINGNYA PEMAHAMAN SISWA SMK PARIWISATA TENTANG SKILL YANG DIBUTUHKAN DALAM DUNIA KERJA PARIWISATA DI SMK DARMAWAN BOGOR Ika Suryono Djunaid
Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/jpk.v5i1.2724

Abstract

ABSTRACT The tourism industry is defined as a collection of business fields that produce various services and goods needed by those who travel on a tour. Every product, whether real or virtual that is presented to meet specific human needs, should be assessed as an industrial product. As stated by the UNWTO (United Nations World Tourism Organization) in the International Recommendations for Tourism Statistics 2008, the tourism industry includes; accommodation for visitors, food and beverage service activities, passenger transportation, travel agencies and other reservation activities, cultural activities, and sports and entertainment activities.The skyrocketing world of tourism in Indonesia has an impact on other businesses, including hotels, restaurants and tourism management. The tourism industry is probably one of the most grueling industries to work in. For business people or Top Management companies in the tourism sector, the quality of human resources is a major factor that needs to be considered in order to be able to run the business optimally, this quality depends on the competence of human resources, namely a combination of Soft Skills and Hard Skills competencies.For this reason, it is imperative that vocational students must have a structure of knowledge and skills in order to enter the world of work and be able to adapt well after graduation and be able to access and use competencies optimally (competency dimensions).This Community Service activity was carried out on Tuesday, May 19, 2020 with the theme "Skills Needed in the World of Tourism Work at SMK Darmawan Bogor by using the online media Google Meet. The procedure for this service activity is carried out by providing attractive and easy-to-understand presentation material for students and students, the presentation of the material is prepared using power point media and several sample videos to facilitate the delivery stages to students and students. During the activity, based on the intensity of the questions and answers that arise, this Community Service activity provides benefits as additional motivation and increased knowledge for students in the future before entering the world of work in the tourism industry.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG TAMAN WISATA MATAHARI KABUPATEN BOGOR Ika Suryono Djunaid
Jurnal Hospitality dan Pariwisata Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Hospitality dan Pariwisata
Publisher : Program Studi Hospitality dan Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.019 KB) | DOI: 10.30813/jhp.v5i2.1839

Abstract

ABSTRACT                 With the efforts on growth and development to manage tourism activity as a facility for tourist needs and wants fulfillment, at the same time grows a competition on the tourism activity to be able having a better service quality for customer needs and wants. To create a service quality is needed for every service company.  To create a service quality as a way to achieve customer satisfaction and a goal for the service company, because quality service is a standard of success to achieve customer expectations and also a way for the company to achieve profit. The better service quality that a company had the better expectations will be achieved, and a low implementation of service quality will impact the customer perceptions. Here the author did the research at Rumah Makan Sunda & Seafood Bandung to find out the quality service description viewed by perceptions and expectations. Whereas the customer satisfaction is not achieved as the result from the quality service program which may come from three elements of service it self : people,process and physical evidence are not maximally implemented. The most significant cases that ever occurred are complaints that the management received comes from the guest. The research did with the help from the guest as respondent to give a score or mark to both quality service and customer satisfaction. The research method that the author used is descriptive method, a research to find the independent variable value, whether a variable or more without compare or relating a variable with another. The variable in this final project are perceptions and expectations of service quality. and for data processing the author using kartesius diagram, as the result there is some differentiation between customer perceptions and expectations. After the research is done, the author can make a summary from the problems occurred. To overcome with the problem, with the processed data, the author giving a few recommendation for Kelapa Lagoon management to improve service quality dimensions, especially the ones that has not been maximized in implementation in order to get a maximized customer expectations.   Keywords:  Service Quality, Visitor Satisfaction ABSTRAK                 Dengan tumbuh dan berkembangnya berbagai usaha untuk mengakomodir kegiatan pariwisata yang ada sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dan keinginan para wisatawan maka tumbuh pula persaingan di dalamnya untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan pelayanan yang berkualitas. Untuk dapat menciptakan pelayanan berkualitas adalah suatu kebutuhan bagi setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Pelayanan yang berkualitas adalah salah satu cara untuk mencapai harapan pelanggan dan merupakan suatu tujuan tersendiri bagi perusahaan jasa karena kualitas pelayanan adalah ukuran keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai harapan pelanggan dan juga merupakan jalan menuju perusahaan yang mencapai keuntungan yang diharapkan. Semakin baik kualitas pelayanan yang dimiliki maka semakin tercapai harapan yang akan diperoleh, sehingga jika ada kualitas pelayanan yang kurang optimal maka harapan pun tidak akan didapat secara maksimal.              Di sini penulis melakukan penelitian di Kelapa Lagoon Rumah Makan Sunda & Seafood Bandung untuk mengetahui deskripsi kualitas pelayanan ditinjau dari harapan dan kenyataan dimana terdapat dugaan bahwa belum optimalnya tingkat kepuasan pelanggan di restoran, yang diduga diakibatkan oleh tingkat kualitas pelayanan yang kurang maksimal dimana elemen-elemen pelayanan itu sendiri seperti SDM,proses sistem dan prosedur dan bukti fisik yang kurang maksimal. Hal ini ditandai dengan banyaknya keluhan yang diterima manajemen dari tamu. Penelitian ini dilakukan dimana yang menjadi responden adalah tamu yang datang ke restoran dengan memberikan skor atau nilai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau, menghubungkan variable satu dengan yang lainnya. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi dan ekspektasi kualitas pelayanan. Sedangkan pengolahan datanya menggunakan diagram kartesius, dan hasilnya masih ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Setelah penelitian tersebut dilakukan maka penulis dapat menarik kesimpulan dari masalah tersebut. Dan untuk mengatasi permasalahan di atas, maka dengan data yang tersedia dan sudah diolah penulis mengajukan beberapa rekomendasi untuk pihak manajemen Rumah Makan Kelapa Lagoon yang mencakup dimensi-dimensi yang terdapat dalam kualitas pelayanan. Rekomendasi umum yang dapat menjadi dasar arahan program bagi pihak manajemen hotel adalah meningkatkan dimensi kualitas pelayanan yang kurang optimal pelaksanaannya  dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai harapan pelanggan yang maksimal.Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pengunjung
Pelatihan Pengelolaan Dan Pelayanan Pada Homestay Di Desa Tanjung Jaya Pandeglang Ika Suryono Djunaid; Sofiani Sofiani; Stephanie Rosanto; Vishnuvardhana S Soeprapto; Dessy Natalia
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 6, No 2 (2023): April 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i2.1949

Abstract

Abstract: Tanjung Jaya Village is an educational tourism village located in the Tanjung Lesung destination, Pandeglang Regency, Indonesia. Tanjung Jaya Village, surrounded by beautiful beaches and hills, is the choice of a fun and relaxed tourist village for both domestic and foreign tourists. However, the people of Tanjung Jaya Village do not yet understand the basics of hospitality and tourism in implementing homestays. The purpose of this community service activity is to provide an understanding of Basic Knowledge related to the development of Community Based Tourism-based Tourism Villages in homestay management and Homestay Management and Service Systems. The method used here is in the form of training, while the stages start from preparation, implementation, and evaluation in the form of feedback from participants. The results of the questionnaire from the Educative category (Useful Community Service Activities and answering Participants' needs) averaged 81%, Objective (Material delivered according to conditions and problems faced by participants) averaged 86% Accountable (Material delivered clearly and understandable by the participants) the average is 82%, Transparent (Participants are actively involved in the implementation of activities) the average is 87%. Keywords: Homestay, Training, Tanjung Jaya Abstrak: Desa Tanjung Jaya merupakan salah satu desa wisata edukasi yang terletak di destinasi Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Indonesia. Desa Tanjung Jaya, dikelilingi oleh pantai dan perbukitan yang indah, merupakan pilihan desa wisata yang menyenangkan dan santai bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun masyarakat Desa Tanjung Jaya belum memahaminya dasar-dasar hospitality dan pariwisata dalam pelaksanaan homestay. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman Pengetahuan Dasar terkait pengembangan Desa Wisata berbasis Community Based Tourism dalam pengelolaan homestay dan Sistem Pelayanan dan Manajemen Homestay. Metode yang digunakan disini adalah dalam bentuk pelatihan, adapaun tahapannya dimulai dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi berupa uman balik dari peserta. Hasil kuesioner dari katagori Edukatif (Kegiatan Abdimas bermanfaat dan menjawab kebutuhan Peserta) rata-rata adalah sebesar 81% , Objektif (Materi yang disampaikan sesuai dengan kondisi dan masalah yang dihadapi peserta) rata-rata adalah sebesar 86% Akuntabel (Materi disampaikan dengan jelas dan dapat dipahami oleh peserta) sebesar  rata-rata adalah sebesar 82%, Transparan (Peserta dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan) rata-rata adalah sebesar 87%. Kata kunci: Homestay, Pelatihan, Tanjung Jaya
The Ngabungbang Cultural Festival as a Tourist Attraction in Cimande Village, Bogor Regency Ika Suryono Djunaid; Meylin Stevani Lumiwu
Jurnal Pariwisata Nusantara (JUWITA) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pariwisata Nusantara (JUWITA)
Publisher : PROGRAM STUDI PARIWISATA SYARAH, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose: The purpose of this research is to study the history of the Ngabungbang  tradition festival, the development of this tradition, and the emerging effects of the Ngabungbang  festival as a cultural tourism attraction in Cimande. Method: This study used a qualitative descriptive method through in-depth interviews with several participants, using a functionalist anthropology approach because it tries to understand traditional values related to local customs and their interrelationships as one of the tourist attractions in Cimande village. Results: The conclusion from this investigation is that the Ngabungbang  tradition is part of the cultural heritage of the Cimande people, this tradition has been practiced for decades starting in the 1930s. During the Ngabungbang tradition procession, there are several traditional activities ahead of the visit to the Kasepuhan Cimande tomb. Furthermore, there are three effects of the Ngabungbang  festival activities as a cultural tourism attraction for Cimande Village residents, namely economic effects, religious effects, and social effects. Contribution: The results of this study are expected to provide information about the history of the Nkumpulbang festival and then the importance of maintaining the original cultural values of the Ngabungbang  festival as a tourist attraction that can have a positive impact on the residents of Cimande Village, such as economic impacts, religious impacts, and social impacts.
PENGEMBANGAN POTENSI TRADITIONAL MEDICAL TOURISM DI DESA CIMANDE KABUPATEN BOGOR Ika Suryono Djunaid; Mikhael Mikhael
Jurnal Darmawisata Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL DARMAWISATA (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.305 KB) | DOI: 10.56190/jdw.v1i2.8

Abstract

Medical Tourism adalah perjalanan wisata dengan tujuan pengobatan atau pemulihan kesehatan. Hal ini di perkuatan pula oleh pernyataan dari Gill dan Singh (2012:3) yang menyatakan bahwa medical tourism adalah perjalanan dari tempat tinggal seseorang ke tujuan lainnya untuk melakukan kegiatan yang menjaga, meningkatkan, dan mengobati kesehatan seseorang. Tujuan penelitian ini adalah : 1) untuk mengkaji berapa besar potensi medical tourism di Desa Cimande Kabupaten Bogor, 2) menyusun strategi pengembangan medical tourism di Desa Cimande Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Jumlah situasi sosial yang diteliti adalah keseluruhan obyek medical tourism yang terdapat di Desa Cimande. Data yang dianalisis, meliputi 4 unsur yaitu : pihak yang terlibat (penyelenggara medical tourism), tempat/destinasi (pemerintah setempat), manfaat yang dicari (wisatawan medical tourism) dan sumber (penyelenggara pengobatan patah tulang). Hasil penelitian yang diperoleh adalah pengobatan patah tulang Cimande dikabupaten Bogor dalam hal pengobatan patah tulang memiliki potensi sebagai medical tourism hal ini dikarenakan 15 dari 21 unsur yang ada sudah terpenuhi sebagai medical tourism, dilihat dari tujuannya wisatawan yang datang ke desa Cimande kabupaten Bogor memang untuk kebutuhan pengobatan patah tulang, namun hal yang belum terpenuhi dari hasil wawancara kepada narasumber dilihat kembali dari segi fasilitas serta dukungan dari pemerintah yang masih belum ada dan terpenuhi. Berdasarkan permasalahn tersebut disusun strategi pengembangan yang difokuskan pada pembangunan sarana dan prasarana Kemudian untuk itu di sarankan untuk mendorong destinasi desa Cimande sebagai desa potensi medical tourism perlu adanya agensi dari Tour and Travel dan juga agensi kesehatan yang merekomendasikan lokasi penyembuhan desa Cimande kemudian perlu adanya asuransi kesehatan agar memastikan kegiatan pengobatan tradisional ini benar-benar terjamin secara kualitas untuk pembagunan pariwisata medical tourism yang berkelanjutan.