Soviyati, Evie
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) Dengan Kejadian Dismenorhoe Pada Siswi Kelas VII di SMPN 2 Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun 2018 Soviyati, Evie; Nurjannah, Siti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.798 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.80

Abstract

Remaja sering mengalami gangguan menstruasi (dismenorhoe). Salah satu faktor penyebabnya adalah asupan gizi yang kurang baik, makanan cepat saji  banyak mengandung asam lemak trans salah satu radikal bebas yang mengandung zat pemicu prostaglandin (Anisa,2015). Studi pendahuluan yang dilakukan pada siswi SMP 2 Jalaksana menunjukkan bahwa sebagian besar siswi belum mengetahui makanan cepat saji dapat mengakibatkan dismenorhoe. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan makanan cepat saji dengan kejadian dismenorhoe, rumusan masalah ‘Adakah hubungan pengetahuan makanan cepat saji dengan kejadian dismenorhoe pada siswi kelas VII di SMPN 2 Jalaksana Tahun 2018?’. Hipotesa penelitian terdapat hubungan antara pengetahuan makanan cepat saji dengan kejadian dismenorhoe. Penelitian menggunakan metode analitik,dengan rancangan cross sectional subjek penelitian siswi kelas VII sebanyak 204, tehnik sampel stratifikasi sampling diperoleh sampel sebanyak 58 siswi, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan rumus chi square. Hasil analisis univariat dari 58 siswi diperoleh 31(53.4%) berpengetahuan baik, dan kejadian dismenorhoe adalah 31(53.4%). Analisis bivariat  diperoleh nilai p-value (0,01), dengan presentasi siswi dengan pengetahuan kurang mendominasi terjadinya dismenorhoe (99,9%). Semakin tinggi pengetahuan mempengaruhi perilaku dan sikap siswi dalam mengonsumsi makanan. Kejadian dismenore terjadi akibat penumpukan prostaglandin dalam jumlah banyak, dimana bersumber dari makanan cepat saji. Terdapat hubungan  pengetahuan  makanan cepat saji dengan kejadian dismenorhoe. Upaya meminimalisasi dampak negatif makanan cepat saji dengan bersikap bijak memilih menu makanan, disertai mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Selain itu tenaga kesehatan  memberikan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di sekolah.
DETERMINAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD 45 KUNINGAN PERIODE TAHUN 2018-2019 Soviyati, Evi; Gani Utari, Toto Sutarto; Nabila, Putri
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.121 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.140

Abstract

Kanker payudara merupakan ancaman bagi kaum wanita, dan merupakan peringkat kedua penyebab kematian perempuan. Laporan Rumah Sakit Dharmais, 70% wanita yang datang sudah dengan stadium lanjut, sisanya 30% terdiagnosis pada stadium I atau II (pasien dalam usia 25-80 tahun). Tujuan penelitian adalah mengetahui determinan kejadian kanker payudara di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan Periode Tahun 2018-2019. Jenis penelitian yang survey analitik dengan pendekatan survey case control, menggunakan data sekunder dengan jumlah total sampel 30 orang. Analisis data menggunakan Chi-Squrae. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari ketiga faktor yang diteliti, terdapat dua faktor yang berhubungan dengan kasus kanker payudara, yaitu faktor umur dengan p value 0,001 dan pendidikan dengan p value 0,034. Sedangkan faktor riwayat keluarga dinilai tidak berhubungan karena memiliki p value 0,767. Diharapkan lebih meningkatkan akses sumber informasi bagi para pendidik dan atau bidan. Hal ni bertujuan agar adanya perhatian yang lebih terhadap masalah kanker payudara sebagai salah satu penyebab faktor risiko kematian kanker tertinggi kedua pada wanita. Sehingga bisa direncanakan strategi-strategi untuk menurunkan angka kejadian kanker payudara dan komplikasi dari keadaan tersebut.
PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PREMENARCHE DAN POSTMENARCHE DI DESA RAGAWACANA KECAMATAN KRAMATMULYA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2018 Herwandar, Fera Riswidautami; Soviyati, Evi
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.26 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.154

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang. Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi. Di Indonesia terdapat 21,7% penduduk dengan kadar hemoglobin kurang dari batas normal. Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami mentruasi setiap bulannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada remaja premenarche dan postmenarche.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan rancangan case control. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan hemoglobin meter. Uji hipotesis menggunakan uji t test independent.Hasil penelitian dari 42 responden yang telah diobservasi didapat rata-rata kadar hemoglobin pada remaja premenarche adalah 12,9 gr/dl. Sedangakan pada remaja postmenarche adalah 12,0 gr/dl. Hasil analitik didapatkan tidak terdapat perbedaan pada kadar hemoglobin premenarche dan postmenarche dengan nilai p value 0,087.Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa menstruasi dapat memengaruhi terhadap penurunan kadar hemoglobin secara signifikan.Bagi Desa Ragawacana Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan diharapkan dapat bekerja sama dengan Puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya, untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang remaja, kesehatan reproduksi, serta dapat mendukung program pemerintah yang sudah ada yaitu pemberian asam folat dan tablet tambah darah.
Penundaan Pemotongan Tali Pusat (Delayed Cord Clamping /DCC) 6 Jam Terhadap Bayi Baru Lahir Di BPM Bidan S Desa Bayuning Kecamatan Kadugede Tahun 2019 evi soviyati
Media Informasi Vol 16, No 2 (2020): Vol 16 No 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/bmi.v16i2.464

Abstract

Penundaan Pemotongan Tali Pusat (Delayed Cord Clamping /DCC) 6 Jam Terhadap Bayi Baru Lahir Di BPM Bidan S Desa Bayuning Kecamatan Kadugede Tahun 2019 Evie Soviyati1 ,Toto Sutarto Gani Utari2,Fikri Umami31Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan, 2 Universitas Pasundan Bandung,3Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuninganemail  : eviesofia73@gmail.com/ganiutari29@gmail.com/fikri_umami92@gmail.com Delayed Cord Cutting (Delayed Cord Clamping / DCC) 6 Hours Against Newborns at BPM Midwife S Bayuning Village Kadugede District in 2019ABSTRAKPenundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat dapat berpengaruh pada bayi baru lahir karena oksigenasi bayi melalui plasenta masih berjalan dan darah masih ditransfusikan ke bayi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan pengaruh metode pemotongan talipusat segera setelah lahir dan Delayed Cord Clamping (DCC) 6 jam terhadap kadar hemoglobin bayi baru lahir. Jenis penelitian Quasi experiment, rancangan penelitian the post test-onlyncontrol group design dan teknik pengambilan sampel non-probabilitas dengan 15 sampel dari masing-masing kelompok. Analisis data menggunakan mann-whitney U test.Analisis univariat, sampel yang dilakukan metode penjepitan pemotongan talipusat segera setelah lahir paling banyak terdapat pada kadar hemoglobin kategorik normal (100%), penelitian sampel yang dilakukan metode Delayed Cord Clamping (DCC) paling banyak terdapat pada kadar hemoglobin kategorik normal (80%) dan kategorik tinggi (20%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemotongan tali pusat segera setelah lahir dan metode Delayed Cord clamping (DCC) 6 jam dengan kejadian peningkatan kadar Hemoglobin lebih tinggi terdapat pada kelompok metode DCC (Delayed Cord Clamping) (p=0,002). Bagi tenaga kesehatan diharapkan hasil penelitian ini dapat di jadikan gambaran tentang manfaat metode Delayed Cord Clamping (DCC) terhadap kadar hemoglobin dalam upaya pencegahan anemia pada bayi baru lahir. Kata kunci       : Metode, Kadar Hemoglobin, DCC (Delayed Cord Clamping). ABSTRACTDelay of clamping and cutting of the umbilical cord can affect newborns because the oxygenation of the baby through the placenta is still running and blood is still being transfused to the baby. The purpose of this study was to determine the difference in the effect of the method of cutting the talipusat immediately after birth and a 6 hour Delayed Cord Clamping (DCC) newborn hemoglobin. This type of research is Quasi experiment, the post test-only control group design research design and non-probability sampling techniques with 15 samples from each group. Data analysis using mann-whitney U test. Univariate analysis, samples that were carried out by the method of clamping the talipusat cutting immediately after birth were mostly found in normal categorical hemoglobin levels (100%), sample studies conducted by Delayed Cord Clamping (DCC) method were mostly found in normal categorical hemoglobin levels (80%) and high category (20%) The results showed that there was a relationship between cord cutting shortly after birth and the 6-hour Delayed Cord clamping (DCC) method with an increased incidence of higher hemoglobin levels in the DCC (Delayed Cord Clamping) group (p = 0.002). For health workers, it is expected that the results of this study can be made an overview of the benefits of the Delayed Cord Clamping (DCC) method for hemoglobin levels in efforts to prevent anemia in newborns.Keywords: Method, Hemoglobin Level, DCC (Delayed Cord Clamping). 
Hubungan Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Food) Dengan Kejadian Dismenorhoe Pada Siswi Kelas VII di SMPN 2 Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun 2018 Evie Soviyati; Siti Nurjannah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.80

Abstract

Remaja sering mengalami gangguan menstruasi (dismenorhoe). Salah satu faktor penyebabnya adalah asupan gizi yang kurang baik, makanan cepat saji banyak mengandung asam lemak trans salah satu radikal bebas yang mengandung zat pemicu prostaglandin (Anisa,2015). Studi pendahuluan yang dilakukan pada siswi SMP 2 Jalaksana menunjukkan bahwa sebagian besar siswi belum mengetahui makanan cepat saji dapat mengakibatkan dismenorhoe. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan makanan cepat saji dengan kejadian dismenorhoe, rumusan masalah ‘Adakah hubungan pengetahuan makanan cepat saji dengan kejadian dismenorhoe pada siswi kelas VII di SMPN 2 Jalaksana Tahun 2018?’. Hipotesa penelitian terdapat hubungan antara pengetahuan makanan cepat saji dengan kejadian dismenorhoe. Penelitian menggunakan metode analitik,dengan rancangan cross sectional subjek penelitian siswi kelas VII sebanyak 204, tehnik sampel stratifikasi sampling diperoleh sampel sebanyak 58 siswi, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan rumus chi square. Hasil analisis univariat dari 58 siswi diperoleh 31(53.4%) berpengetahuan baik, dan kejadian dismenorhoe adalah 31(53.4%). Analisis bivariat diperoleh nilai p-value (0,01), dengan presentasi siswi dengan pengetahuan kurang mendominasi terjadinya dismenorhoe (99,9%). Semakin tinggi pengetahuan mempengaruhi perilaku dan sikap siswi dalam mengonsumsi makanan. Kejadian dismenore terjadi akibat penumpukan prostaglandin dalam jumlah banyak, dimana bersumber dari makanan cepat saji. Terdapat hubungan pengetahuan makanan cepat saji dengan kejadian dismenorhoe. Upaya meminimalisasi dampak negatif makanan cepat saji dengan bersikap bijak memilih menu makanan, disertai mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Selain itu tenaga kesehatan memberikan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di sekolah.
DETERMINAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD 45 KUNINGAN PERIODE TAHUN 2018-2019 Evi Soviyati; Toto Sutarto Gani Utari; Putri Nabila
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.140

Abstract

Kanker payudara merupakan ancaman bagi kaum wanita, dan merupakan peringkat kedua penyebab kematian perempuan. Laporan Rumah Sakit Dharmais, 70% wanita yang datang sudah dengan stadium lanjut, sisanya 30% terdiagnosis pada stadium I atau II (pasien dalam usia 25-80 tahun). Tujuan penelitian adalah mengetahui determinan kejadian kanker payudara di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan Periode Tahun 2018-2019. Jenis penelitian yang survey analitik dengan pendekatan survey case control, menggunakan data sekunder dengan jumlah total sampel 30 orang. Analisis data menggunakan Chi-Squrae. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari ketiga faktor yang diteliti, terdapat dua faktor yang berhubungan dengan kasus kanker payudara, yaitu faktor umur dengan p value 0,001 dan pendidikan dengan p value 0,034. Sedangkan faktor riwayat keluarga dinilai tidak berhubungan karena memiliki p value 0,767. Diharapkan lebih meningkatkan akses sumber informasi bagi para pendidik dan atau bidan. Hal ni bertujuan agar adanya perhatian yang lebih terhadap masalah kanker payudara sebagai salah satu penyebab faktor risiko kematian kanker tertinggi kedua pada wanita. Sehingga bisa direncanakan strategi-strategi untuk menurunkan angka kejadian kanker payudara dan komplikasi dari keadaan tersebut.
PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PREMENARCHE DAN POSTMENARCHE DI DESA RAGAWACANA KECAMATAN KRAMATMULYA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2018 Fera Riswidautami Herwandar; Evi Soviyati
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.154

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang. Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi. Di Indonesia terdapat 21,7% penduduk dengan kadar hemoglobin kurang dari batas normal. Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami mentruasi setiap bulannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada remaja premenarche dan postmenarche.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan rancangan case control. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan hemoglobin meter. Uji hipotesis menggunakan uji t test independent.Hasil penelitian dari 42 responden yang telah diobservasi didapat rata-rata kadar hemoglobin pada remaja premenarche adalah 12,9 gr/dl. Sedangakan pada remaja postmenarche adalah 12,0 gr/dl. Hasil analitik didapatkan tidak terdapat perbedaan pada kadar hemoglobin premenarche dan postmenarche dengan nilai p value 0,087.Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa menstruasi dapat memengaruhi terhadap penurunan kadar hemoglobin secara signifikan.Bagi Desa Ragawacana Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan diharapkan dapat bekerja sama dengan Puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya, untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang remaja, kesehatan reproduksi, serta dapat mendukung program pemerintah yang sudah ada yaitu pemberian asam folat dan tablet tambah darah.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KECAMATAN CIGANDAMEKAR KABUPATEN KUNINGAN Evi Soviyati; Toto Sutarto Gani Utari; Seli Marselina
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 1 No 02 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v1i02.299

Abstract

Stunting/pendek merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan. Metode yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan case control, penelitian dilakukan dengan mengambil data primer. Populasi penelitian seluruh balita stunting di Kecamatan Cigandamekar. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian analisa univariat dari 100 balita menderita stunting, pemberian ASI 64 orang (64.0%), riwayat berat badan lahir normal 58 orang atau (58.0%), status gizi baik 61 orang atau (61.0%). Hasil dari analisis bivariat diketahui bahwa pemberian ASI dengan balita stunting pendek 61 orang atau 95.3%, BBL normal >2500 dengan balita stunting 41 orang atau 70.7%, status gizi baik dengan balita stunting 48 orang atau 78.7%. Pemberian ASI (p- value= 0,000, OR=101667), berat badan lahir (p-value=0,356, OR=1.484), status gizi (p-value= 0,002, OR=3.887). Kesimpulan terdapat hubungan antara Pemberian ASI, dan status gizi terhadap kejadian stunting. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pemberian ASI dan porsi makanan yang bergizi, sehingga kejadian stunting tidak terjadi, dan Indonesia menjadi bebas stunting.
HUBUNGAN LAMA KALA III PERSALINAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PADA IBU POST PARTUM DI RSUD 45 KUNINGAN Nita Ike Dwi Kurniasih; Cecep Heriana; Evi Soviyati; Ryan Apriyanti
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v1i2.302

Abstract

Persalinan kala III merupakan bagian dari proses persalinan yang tidak bisa di pandang sebelah mata karena Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi salah satunya adalah perdarahan sebesar (42%) dimana sebagian besar disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Lama Kala III Persalinan Dengan Kejadian Perdarahan Pada Ibu Post Partum di RSUD 45 Kuningan Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort retrospektif menggunakan metode kuantitatif. Jumlah sampel ditentukan dengan perhitungan slovin sebanyak 92, dengan teknik pengambilan random sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa dari 92 ibu bersalin waktu lama kala III ≤ 15 menit sebanyak 64 orang (69,6%), sedangkan yang mengalami perdarahan post partum sebanyak 21 orang (22.8%). Uji Chi Square diperoleh nilai p value = 0,044 < 0,05. Berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan lama kala III dengan kejadian perdarahan pada ibu post partum di RSUD 45 Kuningan Kabupaten Kuningan. Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan lebih meningkatkan kualitas dalam prosedur penanganan persalinan terutama dalam penerapan manajemen aktif kala III untuk menurunkan angka kejadian pascapersalinan..
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN Nurdewi Sulymbona; Evi Soviyati; Anggit Kartikasari; Nurrukmini Hamsah
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.265

Abstract

Abstrak Manajemen laktasi adalah tatalaksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Bila manajemen laktasi tidak terlaksana maka akan berdampak penurunan pemberian ASI sehingga bisa berdampak pada peningkatan angka gizi buruk dan gizi kurang yang beresiko pada peningkatan kematian bayi. Metode penelitian menggunakan analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pasawahan dengan jumlah 346 ibu hamil menjadi 185 ibu hamil yang diambil secara Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis secara bivariat. Tidak terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,199), tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,064), tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,285), dan terdapat hubungan antara paritas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,008) dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi.