Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Optimalisasi Suhu Dan Waktu Pada Mesin Vacuum Frying Terhadap Peningkatan Kualitas Keripik Mangga Situbondo Mufarida, Nely Ana
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol 4, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.814 KB) | DOI: 10.32528/ipteks.v4i1.2107

Abstract

Volume ekspor buah mangga selalu menurun dibandingkan dengan total produksinya karena kebutuhan konsumsi dalam negeri semakin tinggi. Akibatnya pada saat musim panen raya terjadi lonjakan produksi yang besar. Untuk mengatasi produksi yang berlimpah dan sifat buah mangga yang mudah rusak, maka dibutuhkan teknologi pengolahan dan penyimpanan agar masa distribusi lebih lama. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh petani mangga untuk meningkatkan nilai tambah, daya saing dan kesejahteraan melalui kegiatan diversifikasi produk olahan buah mangga. Cara mendapatkan keripik buah dengan mutu tinggi adalah menggunakan mesin penggorengan vacuum frying. Kelebihannya antara lain keripik buah tidak gosong, kandungan nutrisi tidak hilang, rasa dan aroma sesuai bahan aslinya, renyah, tidak perlu bahan pengawet dan penambah rasa buatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah membahas pengaruh optimalisasi suhu  dan waktu mesin  vacuum frying terhadap peningkatan kualitas keripik mangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh suhu dan waktu penggorengan dengan menggunakan mesin vacuum frying terhadap karakteristik mutu keripik mangga dan untuk menentukan suhu dan waktu penggorengan yang terbaik untuk pembuatan keripik mangga dengan penggorengan vacuum frying agar diperoleh produk keripik mangga yang sesuai dengan keinginan konsumen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental nyata (true experimental research). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Permesinan Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Jember Jalan  Karimata No. 49 Jember pada bulan November 2017. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin vacuum frying kapasitas 2 kg bahan. Pengamatan suhu yang digunakan untuk melakukan penggorengan adalah 70oC, 80oC, dan 90oC dan variasi waktunya adalah 30 menit, 40 menit, dan 50 menit sehingga diperoleh kualitas keripik mangga yang optimal berdasarkan uji organoleptik. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah kadar air buah-buahan yang digoreng sebesar 60% - 85%, kapasitas maksimal tabung penggoreng 2 kg dengan kebutuhan minyak goreng sebanyak 12 liter. Penentuan perlakuan suhu dan waktu penggorengan yang terbaik dari hasil uji organoleptik dengan uji pembobotan. Pada uji organoleptik, panelis dimintai pendapatnya mengenai tingkat kesukaannya terhadap produk keripik mangga. Uji organoleptik pada penelitian ini menggunakan 15 orang panelis dengan uji kesukaan meliputi 4 parameter mutu yaitu aroma, rasa, kerenyahan, dan warna. Hasil dari penelitian ini adalah perlakuan suhu dan waktu penggorengan yang terbaik untuk pembuatan keripik mangga adalah  suhu 90oC selama 50 menit. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa panelis cenderung mengurutkan kerenyahan pada urutan pertama (38%), rasa pada urutan kedua (33.33%), warna pada urutan ketiga (29.33%), dan aroma pada urutan keempat (26.66%).
PENGOLAHAN BUAH MANGGA MENJADI KERIPIK PROCESSING OF FRUITS TO BECOME CHIPS Mufarida, Nely Ana; Suharso, Wiwik
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 3, No 2 (2017): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.783 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v3i2.1477

Abstract

Dalam setiap musim panen ditemukan lebih dari 30% buah mangga jenis gadung 21 yang afkir di Kelompok Tani Sinar Ladang Desa Bayeman Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo. Buah mangga afkir disebabkan oleh cacat fisik, bentuk atau ukurannya tidak sesuai dengan permintaan konsumen sehingga harganya turun hingga 50%. Disamping itu masyarakat umumnya mengkonsumsi daging buah mangga segar dan membuang bijihnya sebagai limbah. Penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa bijih buah mangga memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah signifikan dari buah mangga afkir dengan melakukan diversifikasi pengolahan buah mangga baik daging dan bijihnya dalam bentuk keripik buah yang bercita rasa dan bernilai jual tinggi. Keripik buah memiliki masa simpan lama, harga tinggi, volume ringan dan mudah dalam distribusi produk. Sementara Koperasi Wanita Sekar Arum Desa Bayeman Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo menghadapi masalah penurunan motivasi anggota akibat tidak adanya kegiatan ekonomi kreatif yang berdampak pada pendapatan keluarga. Sehingga target khusus yang akan dicapai adalah terbentuknya unit usaha penyedia keripik buah berkualitas tinggi dari bahan baku buah mangga afkir dari Kelompok Tani yang dikelola oleh Koperasi Wanita. Pada kegiatan PKM ini telah dilakukan kegiatan perancangan mesin vacuum frying sebagai alat penggorengan keripik buah, pengujian performa mesin dengan bahan baku buah mangga dan penyusunan standar operasi prosedur dalam produksi, perancangan sistem informasi keuangan dan pemasaran berbasis web, dan sosialisasi kepada mitra tentang pengolahan buah mangga afkir menjadi keripik buah dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan bisnis. Kata kunci : Vacuum Frying, Mangga, Keripik Buah, Web
ANALISIS PRESTASI KERJA MOTOR 4 TAK DENGAN PENGGUNAAN TURBO CYCLONE Mufarida, Nely Ana
J-Proteksion Vol 1, No 1 (2016): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i1.185

Abstract

AbstractTechnological developments in the automotive field, especially in the motor fuel continued to experience improvements in order to provide comfort without neglecting the safety factor and the ability to produce large power. One attempt to do to generate greater power is to increase the efficiency of the motor fuel to improve combustion processes that occur in the combustion chamber. This is also done by Sei Y Kim through his invention called the Turbo Cyclone. There are four experiments conducted namely intake manifold that does not use turbo cyclone (standard), and use the turbo cyclone with angle variety of 55°, 65°, and 75°. The motors are in use is the motor 4 stroke 100cc. Fuel used is LPG. Based on the results of the study showed that in use with turbo cyclone with an angle of 65°on intake manifolds improve engine performance that is equal to 4.89 Nm to 0.15 Nm increase or an increase of 3.16% compared with the standard views of torque while the maximum power generated on the variation of fin 65°amounted to 4.529 Hp rose 5.829% or 0.252 hp compared with the standard.Keywords:4 stroke 100cc engine, turbo cyclone, intake manifold
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI ARABIKA (ARABICA COFFEE) DIJADIKAN BIOETANOL Retanubun, Gery; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 2, No 1 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i1.2220

Abstract

Pembuatan bioetanol limbah kulit kopi arabika, melalui tahapan pengeringan kulit kopi dan penghalusan kulit kopi, Hidrolisis , fermentasi, penyaringan, dan destilasi. Pengeringan kulit kopi dibawah sinar matahari langsung selama 2 hari dan dihaluskan menggunakan blender sebelum tahap hidrolisis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, 1000 gram kulit kopi arabika kering, asam klorida 500 ml, 1000 ml tetes tebu, 150 gram Urea, 150 gram ragi, 150 gram NPK (kandungan N:15%, P:15%,K:15%). Proses hidrolisis dilakukan selama 60 menit dengan suhu 80-900C. Fermentasi dilakukan selama 7 hari, dan ditambahkan cairan fermentor yaitu 150 gram Urea, 150 gram ragi, 150 gram NPK (kandungan N:15%, P:15%,K:15%) yang di encerkan dengan 100 ml aquades dan ditambahkan tetes tebu 1000 ml, di aduk secara merata dan diberi penutup wadah yang kedap udara. Cairan fermentasi yang didapatkan yaitu 2000 ml setelah penyaringan. Proses destilasi menggunakan destilator mini kapasitas 5 liter. Data hasil destilasi yaitu, destilasi pertama menghasilkan kadar etanol 17% dengan volume 1100 ml dengan waktu 20 menit, destilasi kedua menghasilkan kadar etanol 49% dengan volume 650 ml dengan waktu 11 menit, dan destilasi ketiga menghasilkan kadar etanol 65% dengan volume 340 ml dalam waktu 9 menit dengan suhu 80-900C.
PERBANDINGAN CDI STANDAR DAN CDI VARIASI TERHADAP PERFORMA MOTOR 4 TAK 100 CC Putra, Ikhfan Tri Wahyulianto; Mufarida, Nely Ana; Finali, Asmar
J-Proteksion Vol 2, No 2 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i2.2225

Abstract

Motor bakar torak bensin merupakan mesin pembangkit tenaga yang mengubah bahan bakar bensin menjadi tenaga panas dan akhirnya menjadi tenaga mekanik. Pada saat awal sepeda motor mulai diproduksi sistem pengapian pada motor bensin menggunakan sistem pengapian konvensional (platina). Sistem pengapian sepeda motor sekarang kebanyakan menggunakan system pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignation) yang memiliki karakteristik lebih baik di bandingkan dengan system pengapian konvensional.Sistem pengapian merupakan sistem yang sangat penting pada speda motor. Metode eksperimental adalah metode yang digunakan untuk menguji pengaruh dari suatu perlakuan atau desain baru dengan cara membandingkan desain tersebut dengan desain tanpa perlakuan sebagai kontrol atau pembanding.melakukan pengambilan data torsi dan daya dan pengaruh bahan bakar terhadap performa motor 4 tak 100 cc tersebut dilakukan dengan proses dial Test.
PENGARUH PENERAPAN WPS (WELDING PROCEDURE SPECIFICATION) AL 6005 TIPE BUTT JOINT TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LAS AL 6061 Sodik, Ahmad Abi; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 3, No 2 (2019): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i2.2246

Abstract

Dokumen WPS (welding procedure specification) merupakan dokumen yang sangat penting dalam pengelasan masal di suatu industri. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh penerapan WPS aluminium 6005 tipe butt joint terhadap pengelasan sambungan aluminium 6061 dengan posisi pengelasan 1G (flat) dan 3G (vertikal) serta pada ketebalan 3 mm, 5 mm, dan 8 mm dan menggunakan filler metal ER 5356. Pengelasan aluminium 6061 ini dilakukan oleh welder bersertifikat dengan menggunakan las GTAW (gas tungsten arc welding) atau TIG (tungsten inert gas) dengan detail sambungan pengelasan single V-butt joint sudut 60o. pengujian material dilakukan dengan menggunakan pengujian kekuatan tarik, bending dan juga pengujian cacat dengan menggunakan radiography dan dye penetrant. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengelasan aluminium 6061 dengan menggunakan WPS aluminium 6005 dengan posisi 1G menghasilkan las yang lebih baik dibandingkan posisi 3G dari hasil pengujian cacat luar maupun dalam. Cacat porositas terjadi pada posisi pengelasan 1G dengan jumlah dan ukuran yang sangat kecil sedangkan pada posisi pengelasan 3G terjadi cacat porositas dan incomplete fusion dengan ukuran dan jumlah di luar syarat penerimaan pengujian berdasarkan ISO. Selain pengujian cacat las, hasil dari pengujian kekuatan material las yang dilakukan dengan menggunakan uji tarik dan uji tekuk juga menunjukan kekuatan yang signifikan terjadi pada posisi pengelasan 1G baik material tebal 3 mm, 5 mm maupun tebal 8 mm.
ANALISIS KEKUATAN MATERIAL BAJA S45C PADA PERENCANAAN ARM DAN POROS PENYANGGA DISC BRAKE BELAKANG MOTOR SKUTER 2 TAK 150 CC Anggraista, Alfian; Mufarida, Nely Ana; Nusantara, Ardhi Fathonisyam Putra
J-Proteksion Vol 3, No 1 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i1.2275

Abstract

Beberapa anggota komunitas sepeda motor sangat senang memodifikasi sepeda motornya, mulai dari body, mesin, pengapian, pembakaran sampai sistem pengereman. Sebagian besar motor vespa produksi piaggio dengan sistem 2 tak masih menggunakan tipe rem tromol, dimana tipe rem ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi ada sebagian pengguna vespa yang telah memodifikasi motornya sehingga mampu untuk melaju melebihi kecepatan maksimum. Dimana kecepatan maksimum vespa yaitu 100 km/jam, oleh karena itu di butuhkan sistem pengereman yang baik, agar saat motor digunakan pada kecepatan tinggi pengemudi tetap dapat mengendalikan arah laju kendaraan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu berdasarkan hasil simulasi stress, strain, displacement dan melakukan perbandingan nilai stress dengan angka keamanan menurut teori kegagalan MDET (Mises Distortion-Energy Theory) pada arm dan poros penyangga disc brake menggunakan material baja S45C didapat angka keamanan untuk arm penyangga sebesar 105 Mpa dan poros penyangga 52,5 Mpa, tegangan maksimal pada arm penyangga sebesar 9.994 Mpa, strain 3.774e-5 Mpa dan displacement 5,791e-3 mm sedangkan tegangan maksimal pada poros penyangga sebesar 24.621883 Mpa, strain 7.705e-2 Mpa dan displacement 1.381 mm.
ANALISA HASIL PENGELASAN SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) DAN GTAW (GAS TUNGSTEN ARC WELDING) DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN TERHADAP KEKERASAN STAINLESS STEEL AISI 304 Lakum, Yuslih; Mufarida, Nely Ana; Finali, Asmar
J-Proteksion Vol 1, No 2 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i2.2199

Abstract

eknologi pengelasan merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu proses manufaktur karena pengelasan memegang peranan penting dalam setiap rekayasa logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi media pendingin terhadap nilai kekerasan Stainless Steel AISI 304 hasil pengelasan SMAW dan pengelasan GTAW pada daerah logam induk, logam las dan HAZ. Pada penelitian ini pengelasan yang dilakukan adalah pengelasan SMAW menggunakan elektroda E308-16 Ø 3,2 mm dan GTAW menggunakan elektroda ER308L Ø 3,2 mm pada material Stainless Steel AISI 304 dengan sambungan pengelasan berbentuk kampuh V tunggal dengan sudut kampuh 60° dan variasi media pendingin yang digunakan adalah coolant, oli SAE 40 dan udara. Dari hasil penelitian nilai kekerasan tertinggi pada logam las terdapat pada hasil pengelasan GTAW dengan variasi media pendingin coolant yaitu 130,6 HB dan pada HAZ terdapat pada hasil pengelasan SMAW dengan variasi media pendingin yaitu 137,0 HB, nilai kekerasan terendah pada logam las terdapat pada hasil pengelasan SMAW dengan variasi media pendingin udara yaitu 121,6 HB dan pada HAZ terdapat pada hasil pengelasan GTAW dengan variasi media pendingin udara yaitu 131,0 HB, dan nilai kekerasan pada logam induk hasil pengelasan SMAW dan GTAW dengan variasi media pendingin coolant, oli SAE 40, dan udara memiliki nilai yang konstan yaitu 118,7 HB.
PENGARUH VARIASI BORING SILINDER LINER TERHADAP PERFORMA MOTOR 4 TAK 102CC Sandi, Febri Ari; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 2, No 1 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i1.2221

Abstract

Silinder bertujuan untuk meningkatkan performance mesin sepeda motor. Piston adalah komponen penggerak utama mesin yang sangat penting, dimana piston bergera kturun naik di dalam silinder membuat langkah hisap, kompresi, usaha dan langkah buang. Dua kemungkinan dilakukannya oversize yaitu untuk meningkatkan performance mesin dari yang sebelumnya atau akibat dari pemakaian motor dalam jangka waktu yang lama, sehingga terjadi keausan yang menyebabkan celah (clearence) antara piston dengan silinder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode eksperimental yaitu metode yang digunakan untuk menguji atau desain baru dengan cara membandingkan Variasi silinder liner boring standart, silinder liner boring 0,50mm dan silinder liner boring 1,00 mm. Dari data hasil pembahasan performa motor 4 tak 102 CC yang diuji, telah mendapa tnilai rata-rata dari daya, torsi, dankonsumsi bahan bakar spesifik yang berbeda. Yaitu menggunakan boring silinder liner standart dengan daya 5,8 sedangkan untuk torsi 6,66 dan konsumsi bahanbakar specific 1,166 (L/h). Nilai yang diperoleh dari data hasil rata-rata menggunakan boring silinder liner 0,50 mm dengan daya 5,4 sedangkan nilai torsi 5,5 dan untuk bahan bakar spesifik 1,136 ( L/h). Sedangkan untuk nilai yang diperolehdari data hasil rata-rata menggunakan boring silinder liner 1,00 mm dengan daya 5,5 sedangkan nilai torsi 6,23 dan untuk bahan bakar spesifik 1,198(L/h).
PENGARUH DIAMETER ELEKTRODA TERHADAP UJI TARIK LAS SMAW Mihrozi, Moch Iqbal; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 2, No 2 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i2.2226

Abstract

Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh besar busur, besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik. Penentuan besar arus dalam pengelasan ini mengambil tengah-tengah dari ukuran yang telah ditentukan yaitu 110 A. Pengambilan 110 A dimaksudkan sebagai pembanding dengan interval elektroda diatas. Pengujian tarik pada umumnya adalah parameter kekuatan, parameter kelihatan atau keuletan yang ditunjukkan dengan adanya persentase perpanjangan dan persentase kontraksi atau reduksi penampang. Dari data tabel dan diagram diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari tensile strength tertinggi terdapat pada pengujian uji tarik menggunakan elektroda (2 mm) dengan nilai (223,654 Mpa) sedangkan menggunakan elektroda (2,6 mm) mengalami penurunan nilai rata-rata sebesar (40,654 Mpa) disebabkan oleh beberapa faktor terutama pada teknik pengelasan. Untuk nilai rata-rata upper yield strength tertinggi terdapat pada elektroda (3,2 mm) dengan nilai (30,647 Mpa) sedangkan nilai terendah terdapat pada elektroda (2 mm) dengan nilai (17,354 Mpa). Disebabkan karna hasil kekuatan las kurang sempurna.
Co-Authors Abadi Sanosra Aditya Dimas Pratama Aditya Dimas Pratama Aditya Surya Manggala Agus Hari Cahyono Ahmad Abi Sodik Aji Sangjoko Alfian Anggraista Amri Gunasti Andik Irawan Angga Dwinanda Anggraista, Alfian Ardhi Fathoni Syam PN Ardhi, Nusantara Fathonisyam Putra Ariyanto Ariyanto Ariyanto, Ariyanto Asmar Finali Asroful Abidin Beni Pamuji Lestar Budi Satria Bakti Cahyono, Agus Hari Dedi Maulana Hawaij Dekiyanto Dwi Haryono Diyah Probowulan Dwi Bayu Kristanto Dwinanda, Angga Eko Budi Satoto Erna Ipak Rahmawati Febri Ari Sandi Finali, Asmar Firmansyah Firmansyah Firmansyah, Firmansyah Fitriana, Fitriana Gery Retanubun Hamduwibawa, Rofi Budi Harum Tri Wahyudi Hidayat, Rahmat Ika Tyas Nurlina Ikhfan Tri Wahyulianto Putra Indra Eka Prasetya Irawan, Andik Irawati Irawati Jawantino Samawa Khoiri, Yasirul Kosjoko Kosjoko Kosjoko Kosjoko kosjoko kosjoko Kosjoko, Kosjoko Lakum, Yuslih Lestar, Beni Pamuji M Ikhya Ulumudin M. Wildanul Kahfi Mihrozi, Moch Iqbal Moch Iqbal Mihrozi Moch Taufik Moh Hasan Noval Moh. Ainul Yaqin Muh Andrea Wahyu Muhammad Reza Ardian Putra Muhammad Zaenuri Muhtar Muhtar Nanang Saiful Rizal Noval, Moh Hasan Nurhalim Nurhalim Nurhalim, Nurhalim Orisanto Darma Setiawan Pranoto, Rachmad Adi Prayogi Donny Dharmawan Putra, Ikhfan Tri Wahyulianto Putra, Muhammad Reza Ardian Rachmad Adi Pranoto Rahmat Hidayat Retanubun, Gery Sandi, Febri Ari Setiyo Ferdi Yanuar Shofiyah, Rohimatush Sodik, Ahmad Abi Sofia Ariyani Suharso, Wiwik Sultan Maulana Abdul Wahid Taufan Abadi Taufik, Moch Totok Dwi Kuryanto Umarie, Iskandar Wahyu, Muh Andrea Wahyudi, Harum Tri Yaqin, Moh. Ainul Yasirul Khoiri Yuslih Lakum