Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE MOTIVATION) GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI KECAMATAN PARUNGKUDA - SUKABUMI Suanah, Suanah .; Sembiring, Gorky; Yufiarti, Yufiarti
Jurnal Pendidikan Vol 19 No 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v19i1.p43-52.2018

Abstract

The purpose of this study is to measure the extent to which teachers and education personnel have the motivation of public services and to determine the factors that become obstacles and drivers for teachers and education personnel to implement values ​​in the motivation of public services. The sample of respondents was determined as many as 22 people who were distributed into 6 schools. Data collection methods were carried out by direct observation in schools, interviews with respondents and through field surveys with questionnaires. Data processing using SPSS software and statistical analysis is done by testing the research hypothesis to examine the relationship between variables and solve research problems. The results of the study are based on hypothesis testing, namely that there is an effect of mentality on service motivation while performance has no effect on service motivation. Simultaneously mentality and performance affect the motivation of public services by 62.0%. The factor that is driving the implementation of values ​​in the motivation of public services is the level of teacher education, personality, dedication, ability and discipline, while the inhibiting factor comes from internal factors that come from within the teacher itself. Guru dan tenaga kependidikan sebagai penyelenggara pendidikan bagi masyarakat mempunyai norma, etika dan peraturan yang mendasari perilaku mereka. Dalam praktek, masyarakat dapat melihat perilaku guru yang beragam, ada yang secara konsisten melaksanakan tugas-tugas pendidikan dengan bertanggungjawab dan berkualitas, namun ada pula yang melenceng dari norma sebagai pendidik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana guru dan tenaga kependidikan memiliki motivasi layanan publik dan untuk menentukan faktor yang menjadi penghambat dan pendorong bagi guru dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan nilai-nilai dalam motivasi layanan publik. Sampel responden ditentukan sebanyak 22 orang yang terdistribusi ke dalam 6 sekolah. Metode pengumpulan  data yang dilakukan dengan pengamatan langsung di sekolah, wawancara dengan responden dan melalui survei lapangan dengan kuesioner. Pengolahan data menggunakan software SPSS dan analisis statistik dilakukan dengan menguji hipotesis penelitian untuk mengkaji hubungan antara variabel dan memecahkan permasalahan penelitian. Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesa yaitu terdapat pengaruh mentalitas terhadap motivasi pelayanan sedangkan kinerja tidak terdapat pengaruhterhadap motivasi pelayanan. Secara simultan mentalitas dan kinerja berpengaruh terhadap motivasi layanan publik sebesar 62,0 %. Faktor yang menjadi pendorong untuk melaksanakan nilai-nilai dalam motivasi layanan publik yaitu tingkat pendidikan guru, kepribadian, dedikasi, kemampuan dan kedisiplinan, sedangkan faktor penghambat berasal dari faktor internal yang berasal dari dalam guru itu sendiri.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE MOTIVATION) GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI KECAMATAN PARUNGKUDA - SUKABUMI Suanah Suanah; Gorky Sembiring; Yufiarti Yufiarti
Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.915 KB) | DOI: 10.33830/jp.v19i1.148.2018

Abstract

The purpose of this study is to measure the extent to which teachers and education personnel have the motivation of public services and to determine the factors that become obstacles and drivers for teachers and education personnel to implement values ​​in the motivation of public services. The sample of respondents was determined as many as 22 people who were distributed into 6 schools. Data collection methods were carried out by direct observation in schools, interviews with respondents and through field surveys with questionnaires. Data processing using SPSS software and statistical analysis is done by testing the research hypothesis to examine the relationship between variables and solve research problems. The results of the study are based on hypothesis testing, namely that there is an effect of mentality on service motivation while performance has no effect on service motivation. Simultaneously mentality and performance affect the motivation of public services by 62.0%. The factor that is driving the implementation of values ​​in the motivation of public services is the level of teacher education, personality, dedication, ability and discipline, while the inhibiting factor comes from internal factors that come from within the teacher itself. Guru dan tenaga kependidikan sebagai penyelenggara pendidikan bagi masyarakat mempunyai norma, etika dan peraturan yang mendasari perilaku mereka. Dalam praktek, masyarakat dapat melihat perilaku guru yang beragam, ada yang secara konsisten melaksanakan tugas-tugas pendidikan dengan bertanggungjawab dan berkualitas, namun ada pula yang melenceng dari norma sebagai pendidik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana guru dan tenaga kependidikan memiliki motivasi layanan publik dan untuk menentukan faktor yang menjadi penghambat dan pendorong bagi guru dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan nilai-nilai dalam motivasi layanan publik. Sampel responden ditentukan sebanyak 22 orang yang terdistribusi ke dalam 6 sekolah. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung di sekolah, wawancara dengan responden dan melalui survei lapangan dengan kuesioner. Pengolahan data menggunakan software SPSS dan analisis statistik dilakukan dengan menguji hipotesis penelitian untuk mengkaji hubungan antara variabel dan memecahkan permasalahan penelitian. Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesa yaitu terdapat pengaruh mentalitas terhadap motivasi pelayanan sedangkan kinerja tidak terdapat pengaruhterhadap motivasi pelayanan. Secara simultan mentalitas dan kinerja berpengaruh terhadap motivasi layanan publik sebesar 62,0 %. Faktor yang menjadi pendorong untuk melaksanakan nilai-nilai dalam motivasi layanan publik yaitu tingkat pendidikan guru, kepribadian, dedikasi, kemampuan dan kedisiplinan, sedangkan faktor penghambat berasal dari faktor internal yang berasal dari dalam guru itu sendiri.
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pamulang Jasinah Jasinah; Gorky Sembiring; Rais Hidayat
Cokroaminoto Journal of Primary Education Vol. 5 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/cjpe.512022.1578

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru; (2) mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru; dan (3) mengetahui pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Penelitian ini merupakan penelitian survey. Sampel penelitian ini berjumlah 84 guru dengan teknik random sampling. Hasil uji t diperoleh bahwa taraf signifikansi variabel supervisi kepala sekolah adalah 0,000 dan motivasi kerja sebesar 0,000 < 0,005 artinya kedua variabel tersebut memberikan pengaruh terhadap kinerja guru. Hasil Uji F taraf signifikansi 0,000 < 0,05 artinya bahwa secara bersama-sama variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja memberikan pengaruh terhadap kinerja guru. Hasil uji koefisien determinasi sebesar 0,84 artinya variabel supervisi dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 84 % sisanya sebesar 16 % dipengaruhi oleh variabel di luar variabel penelitian.
Critical Issues On Learning Process Amidst Covid-19 Perceived From Pedagogical Perspectives Maximus Gorky Sembiring
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 23 No. 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/ptjj.v23i1.3318.2022

Abstract

This study examined the implementation of online learning that took place during the Covid-19 pandemic. The goal was to unravel and straighten out various doubts and complaints in the community who think that the implementation of online learning caused problems rather than an alternative to the practical mode of learning. The study utilized a literature study (library research), that is integrative review. It was closely related to the semi-structured review aiming at assessing, criticizing, and synthesizing the literature on the related research topic in a way that enables new theoretical frameworks and perspectives to emerge. Additionally, the process follows four phases: design, conduct, analysis, and finally structuring and writing the review. The study showed a broad misunderstanding in society about what happened during working and studying from the home period. Many people suspected that what happened was online learning. However, it is not online learning but an emergency remote teaching instead. This implied that most online learning in operations did not meet the standardized requirements as it was established. Furthermore, not using the intelligent flexible learning model (the Fifth Generation of Online Learning Mode) resulted in significant complications at the operational level. Moreover, what factually happened did not meet the characteristics of online learning systems and services. Above all, most online learning institutions still ignore the use of appropriate pedagogics. This study also demonstrated the importance of utilizing a complete instructional design so that the learning experience as a condition for the learning outcomes effectively achieved was equally present in the learning process. Comprehensive planning that was arranged systematically and structured will allow dialogue for students in the implementation stage. The dialogue space must occur not only between students and teachers as well as students and students but also, more importantly, self-dialogue for each student. Some insights for future consideration were also formulated and recommended for better online learning implementation
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Kemandirian Belajar pada Pembelajaran Blended Problem-Based Learning Siti Aminah; Maximus Gorky Sembiring; Tri Dyah Prastiti
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1728

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab utama rendahnya kemampuan pemecahan masalah (KPM) matematis siswa dan mengkaji efektivitas pembelajaran blended problem-based learning ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods sequential exploratory. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA. Teknik pengambilan subjek penelitian kualitatif secara purposive sampling masing-masing 2 siswa dengan kategori kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan penelitian kuantitatif dengan teknik cluster random sampling diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemandirian belajar sebagai variabel bebas dan KPM matematis sebagai variabel terikat. Pengumpulan data melalui angket, wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji One sample t-test, uji independent sample t-test, dan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab rendahnya KPM matematis adalah siswa dengan kemandirian belajar sedang dan rendah. Siswa dengan kemandirian belajar sedang kurang mampu dalam memeriksa kebenaran solusi yang diperoleh sedangkan siswa dengan kemandirian belajar rendah hanya mampu mengidentifikasi data diketahui, data ditanyakan, dan kecukupan data untuk pemecahan. Siswa dengan kemandirian belajar tinggi mampu memenuhi semua indikator KPM. Hasil penelitian juga menunjukkan KPM matematis siswa kelas eksperimen mencapai ketuntasan belajar minimal, KPM matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, dan terdapat pengaruh positif kemandirian belajar terhadap KPM matematis siswa pada kelas eksperimen sebesar 61,5%. Berdasarkan uji efektifitas diperoleh bahwa pembelajaran blended problem-based learning efektif meningkatkan KPM matematis siswa.
Pengaruh Penggunaan Aplikasi DESMOS Terhadap Kecerdasan Visual Spasial dan Resiliensi Matematis Siswa Kelas 8 Marselino Fransye Giovani Sundah; Maximus Gorky Sembiring; Yumiati Yumiati
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1742

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi DESMOS terhadap kecerdasan visual spasial dan resiliensi matematis siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas 8 yang berjumlah 73 siswa yang diambil dari populasi seluruh siswa kelas menengah pertama di salah satu sekolah swasta di Bekasi. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan media DESMOS, sedangkan kelas kontrol dengan media konvensional. Uji statistik yang digunakan adalah uji-t sampel independen untuk melihat perbedaan rata-rata di antara dua kelas. Dari analisis uji hipotesis dengan menggunakan uji-t, didapatkan nilai t hitung sebesar 0,371 untuk visual spasial yang lebih kecil daripada t tabel = 2,03224 dan -0,177 untuk resiliensi matematis siswa yang lebih kecil daripada t tabel = 2,02809. Dengan demikian, hasil penelitian yang didapatkan adalah: (1) peningkatan kecerdasan visual spasial antara siswa yang menggunakan media DESMOS tidak lebih besar daripada siswa yang menggunakan media pembelajaran konvensional, dan (2) peningkatan resiliensi matematis antara siswa yang menggunakan media DESMOS tidak lebih besar daripada siswa yang menggunakan media pembelajaran konvensional
LECTURER SOFT-SKILLS COMPETENCIES DEVELOPMENT MODEL: SUPPORTING LEARNING IN DIGITAL ERA AND “KAMPUS MERDEKA” PROGRAM Maximus Gorky Sembiring; Yogaprasta Adi Nugraha
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 6, No 3 (2022): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v6i3.5800

Abstract

Globalization has initiated the competition in many sectors and has become a necessity. Advances in information and communication technology combined with the industrial revolution added to the frenzy of the situation. All sectors were obliged to make the related adjustments. The Covid-19 pandemic immediately made competition and uncertainty compound. Education has several types and levels, one of which is higher education. One of the determinants of university accomplishment is lecturers. The quality of human resources can be seen from the competence of hard skills and soft skills. Universities are required to redirect human resources to obtain the best quality of education. Universities are required to improve the quality of education management oriented to the development of soft skills. This study uses a quantitative approach with the help of structural equation modelling (SEM). A total of 133 lecturers were taken as the research sample. The results show that of the six soft skills studied (critical thinking, creativity, initiative, teamwork, and networking) two main variables are determined. They are initiative and networking ability. In relation to learning in the digital era and the “Kampus Merdeka” program, this study suggests the importance of lecturers always taking the initiative and utilizing the ability to initiate. Besides, lecturers are advised to conduct and maintain networks to be able to prepare human resources, especially amidst the uncertainty.
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Prandiri Wijaya; Maximus Gorky Sembiring; Benny Agus Pribadi
Cokroaminoto Journal of Primary Education Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/cjpe.522022.2078

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru; (2) Mengetahui pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru; dan (3) Mengetahui pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SDN Kecamatan Pamulang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Slovin sehingga menghasilkan jumlah sampel sebanyak 84 orang. Teknik pengumpulan data adalah melalui observasi dan kuesioner. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi, hasil wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y) dengan nilai Sig.2 Tailed sebesar 0,00 < 0,05 (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi kerja guru (X2) terhadap variabel kinerja guru (Y) dengan nilai Sig.2 Tailed sebesar 0,00 < 0,05. (3) terdapat pengaruh yamg signifikan variabel kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru dengan dan nilai Fhitung 86,441 > Ftabel 3,11. Kesimpulannya adalah bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru SDN di Kecamatan Pamulang. Temuan pada penelitian ini adalah banyaknya guru yang masih kurang motivasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
Perbedaan Hasil Belajar melalui Penerapan Problem Based Learning dan Inquiry Based Learning terhadap Pembelajaran IPA Putri Intan Juwita; Maximus Gorky Sembiring; Rais Hidayat
Cokroaminoto Journal of Primary Education Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/cjpe.522022.1747

Abstract

. Penelitian ini didasari oleh rendahnya prestasi belajar siswa kelas 4 IPA. Rendahnya capaian pembelajaran IPA di Indonesia ditunjukkan dengan hasil TIMMS. Problem Based Learning (PBL) Inquiry Based Learning (IBL) tampaknya menjadi solusi untuk meningkatkan prestasi belajar sains siswa. Dari hasil kajian/tinjauan literatur, penerapan PBL dan IBL membutuhkan persiapan yang matang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan PBL dan IBL dalam pembelajaran materi Gaya dan Gerak pada kelas IPA kelas IV SD Negeri Cibeureum 2 Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group design (pre-test dan post-test tidak setara). Besar sampel penelitian adalah 31 siswa yang belajar menggunakan PBL dan 30 siswa yang belajar menggunakan IBL. Data dari hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa lebih bergantung pada penggunaan IBL daripada PBL, dan terdapat perbedaan efektivitas penggunaan PBL dan IBL terhadap prestasi belajar siswa kelas IV IPA.
LECTURER SOFT-SKILLS COMPETENCIES DEVELOPMENT MODEL: SUPPORTING LEARNING IN DIGITAL ERA AND KAMPUS MERDEKA” PROGRAM Maximus Gorky Sembiring; Yogaprasta Adi Nugraha
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 6, No 3 (2022): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v6i3.5800

Abstract

Globalization has initiated the competition in many sectors and has become a necessity. Advances in information and communication technology combined with the industrial revolution added to the frenzy of the situation. All sectors were obliged to make the related adjustments. The Covid-19 pandemic immediately made competition and uncertainty compound. Education has several types and levels, one of which is higher education. One of the determinants of university accomplishment is lecturers. The quality of human resources can be seen from the competence of hard skills and soft skills. Universities are required to redirect human resources to obtain the best quality of education. Universities are required to improve the quality of education management oriented to the development of soft skills. This study uses a quantitative approach with the help of structural equation modelling (SEM). A total of 133 lecturers were taken as the research sample. The results show that of the six soft skills studied (critical thinking, creativity, initiative, teamwork, and networking) two main variables are determined. They are initiative and networking ability. In relation to learning in the digital era and the Kampus Merdeka” program, this study suggests the importance of lecturers always taking the initiative and utilizing the ability to initiate. Besides, lecturers are advised to conduct and maintain networks to be able to prepare human resources, especially amidst the uncertainty.